Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Konsep Ruang dan Waktu | Catatan Guru Gembul

    Waktu . Apa itu waktu?  Apa yang dimaksud dengan waktu? Satuan durasi gerak. Artinya kalau saya bergerak, saya dihitung durasinya, maka disitu ada waktu. Nah yang biasa kita ketahui, misalkan waktu yang biasa kita amati, itu adalah siang dan malam. Apa yang membuat kita menyadari siang dan malam? durasi pergerakan matahari. Kemudian apa yang dimaksud dengan pagi hari? itu kan satuan waktu, berarti adalah ketika matahari baru bergerak, sudah bersinar tapi belum sampai ke puncak, belum sampai ke atas dan sebagainya. Jadi yang dimaksud dengan waktu itu adalah satuan durasi gerak. Artinya ketika saya bergerak gerak, bukan saya yang dianggap sebagai waktu, tetapi durasi saya bergerak itu maka itu disebut sebagai waktu. Berarti waktu itu terikat pada gerakan. Jadi secara teoritis kalau tidak ada yang bergerak, tidak mungkin ada waktu. Secara teoritis begitu. BISA gak? disini kita menjadi abadi? bisa.. kalau sesuatu yang ada disini semuanya tidak bergerak. TAPI itu kan mustahil? jantung k

Romantisme Masa Lalu | Catatan Guru Gembul

Pegang2 Barang . Kenapa sih? pegang2 pak Guru?  setiap konten selalu ada yang dipegang Iya  enak aja.  Jadi kan, saya itu tanpa Skrip, di depan kamera. Kan ada orang, kalau konsen itu  ngerokok. Nah kalau saya, biar bisa konsen itu megang sesuatu, biar gak los gitu.  apa aja?  Apa aja.. J adi itu tuh seringnya nggak sengaja itu apa aja yang ada di  situ. Dari awal bikin konten kayak gitu?  Iya dulu dulu awal-awal tuh pulpen ee pulpen  kan bisa buat contekan tuh ya bisa di meja di kertas tulis di situ  nah sekarang enggak pakai tulisan lagi, printernya udah dikasihin tuh orang itu tuh  Jadi pakai ya pakai HP aja contekan.  Jadi sebenarnya ada contekan di situ tuh kecil di HP itu  Ketika bikin konten.   tapi itu kayaknya one take terus ya? tanpa edit2?  Bikin Skrip . Ya ada yang dipotong kalau  Pesawat lewat  batuk ya kayak gitulah  anak tiba-tiba ganggu  ya ada yang dipotong mah.  tapi secara isinya nggak diulang  kan gua salah nih ngomongnya  Enggak, enggak..  Iya kan Sebelumnya saya 

Bagaimana Karakter Perempuan? | Catatan Guru Gembul 568

Laki2 memang memiliki stereotype sebagai makhluk yang doyan selingkuh. Dan sampai tahun kemarin kita telah mengetahui bahwa data2 statistik telah mengafirmasi, stereotype yang dimaksud itu, bahwa laki2 memang doyan selingkuh. Kalau misalkan kita melihat, platform selingkuh dunia, ashley maddison sebelum dia sempat dihack itu, dia sempat mengeluarkan sebuah data bahwa anggotanya itu laki2 yang berselingkuh itu sekitar 31juta manusia, sedangkan perempuan hanya 5.5juta manusia. Dan disitu dari 5.5juta wanita yang selingkuh pun, itu kebanyakan adalah akun fake, akun bot, yang digunakan untuk memasarkan. Sisanya sebenarnya perempuan aslinya itu jumlahnya sangat sedikit. Kemungkinan cuma puluhan ribu, atau belasan ribu saja. Dari data2 itu, fix, bagaimanapun laki2 itu doyan selingkuh. Bahkan saya pernah buatkan videonya, kenapa gen laki2 itu selingkuh, penjelasan ilmiah. Kalau laki2 yang anunya besar, itu biasanya cenderung selingkuh, sedangkan laki2 yang anunya kecil, itu biasanya cenderung

Rocky Gerung dan Guru Gembul dalam Pesta Demokrasi

  Akal Sehat dan Demokrasi (GG) . Kalau misalkan berbicara tentang demokrasi PEMILU, maka spanduk ini harus diubah, direvisi. Jadi yang menganggap bahwa PEMILU tahun 2024 itu adalah PESTA DEMOKRASI, gak sehat akalnya. Demokrasi itu seharusnya gak bisa disebut AKAL SEHAT dalam konteks ini, karena apa? karena sejak awal DEMOKRASI itu muncul / dimunculkan oleh orang2 yang EGOIS dan pingin menang sendiri,  orang2 yang ingin berkuasa dan ingin mengambil hak orang lain Itu awal mula sejarah demokrasi itu begitu.  Berbeda dengan Absolutisme (Monarki Absolut) adalah sebuah gagasan  atau paham gara2 orang terlalu pengecut, dan penakut untuk bisa menciptakan peradaban. Jadi mau absolutisme, mau demokrasi, itu sejak awal sudah bermasalah, baik secara logika maupun secara moral.  Cuplikan Video dapat kalian saksikan disini , temen2.. Munculnya Demokrasi (GG) . Jadi gini, kita berpikirnya dalam opsi yang paling sederhana, opsi binari, opsi A atau B, tidak ada opsi yang lain. Misalkan, di zaman dulu

TEKANAN KEHIDUPAN | Catatan Guru Gembul

  Kalau perempuan, dari normal ke Stress itu gampang . Stress itu tekanan, tekanan yang berlebih. Perempuan itu bisa nangis sendiri, gara2 pas ngasuh anak, ditelfon ada kerjaan, kekejar deathline dan lain sebagainya. Perempuan itu lebih rentan terhadap hal seperti itu, perempuan itu lebih stress. Dari Stress ke Depresi, itu susah. Depresi itu adalah stress yang lebih lama, dan dalam intensitas yang jauh lebih tinggi. Depresi itu seperti itu, jadi sampai memunculkan gejala2 yang lain secara fisik. Misalkan Skizofrenia, misalkan, gejala2 yang lain lah. Nah....   Perempuan itu dari Normal ke Stress itu deket, tapi dari Stress ke Depresinya itu jauh . Udah depresi bunuh diri. Nah kalau misalkan laki2, dari normal ke stressnya susah. karena pengendalian dirinya lebih baik, tapi dari stress ke depresi deket. Makanya kebanyakan yang bunuh diri laki2.  Tapi dari stress ke DEPRESI deket, makanya kebanyakan yang bunuh diri laki laki. Sekalinya stress llebih mudah depresi.    Perempuan2 di zaman

Filsafat telah Mati | Catatan Guru Gembul

Saya juga heran, kenapa orang2 eksistensial itu ngebucin semua, gagal semua dan akhirnya melankolis semua.    Nah soal eksistensial dan essensial itu adalah pertanyaan yang bagi saya pribadi itu tidak essensial. Karena saya sudah lihat dari jawabanya nitzche. Jadi sebenarnya gini, baraya boleh ikut sama2 nanya ya.. Matahari itu, dia kita sebut sebagai matahari itu karena wujudnya matahari, (eksistensinya) atau karena dia bersinar, menerangi kita (essensinya)? Dia disebut matahari itu, kita melihat itu matahari, kita sepakat itu matahari.   Apakah kita sebut matahari itu gara2 dia bersinar,   atau gara2 wujudnya begitu, ada di langit... menyinari...  Kita memandang matahari itu gara2 sinarnya atau gara2 wujudnya? Nah itu perdebatan antara essensialis dan eksistensialis.  Nanti dalam periode2 selanjutnya di dalam filsafat barat, itu dibahas. Nanti pada periode2 selanjutnya pada filsafat barat, itu dibalik. Bahwa yang sesungguhnya essensi itu adalah eksistensi, dan yang sesungguhnya eksi