Langsung ke konten utama

Romantisme Masa Lalu | Catatan Guru Gembul


Pegang2 Barang
.

Kenapa sih? pegang2 pak Guru? setiap konten selalu ada yang dipegang

Iya enak aja. Jadi kan, saya itu tanpa Skrip, di depan kamera. Kan ada orang, kalau konsen itu ngerokok. Nah kalau saya, biar bisa konsen itu megang sesuatu, biar gak los gitu. 

apa aja? 

Apa aja.. Jadi itu tuh seringnya nggak sengaja itu apa aja yang ada di situ. Dari awal bikin konten kayak gitu? Iya dulu dulu awal-awal tuh pulpen ee pulpen kan bisa buat contekan tuh ya bisa di meja di kertas tulis di situ nah sekarang enggak pakai tulisan lagi, printernya udah dikasihin tuh orang itu tuh Jadi pakai ya pakai HP aja contekan. Jadi sebenarnya ada contekan di situ tuh kecil di HP itu Ketika bikin konten.  


tapi itu kayaknya one take terus ya? tanpa edit2? 


Bikin Skrip
.

Ya ada yang dipotong kalau 

  • Pesawat lewat 
  • batuk ya kayak gitulah 
  • anak tiba-tiba ganggu 

ya ada yang dipotong mah. 


tapi secara isinya nggak diulang kan gua salah nih ngomongnya 


Enggak, enggak.. Iya kan Sebelumnya saya bikin dulu script Jadi apa yang saya pikirkan saya bikin script saya akan saya menulis itu saya simpan di HP. Nah ya udah karena udah sempat ngetik tuh ya kan jadi keingetan. gitu.  

Tapi katanya enggak password sama ini susah nginget sama angka. 

Nah itu kan? untuk memori jangka pendek tuh, jadi memori jangka pendek saya itu emang jelek banget 


Kayak ikan? tiga detik ngilang, tiga detik ngilang gitu?

iya kayak ikan..

yang pendek-pendek yang detail itu ehm itu enggak begitu bisa hafal. sering kalau misalkan dapat SMS dari orang bikin jadwal gitu itu siapa sih salah. kayak kemarin tuh mau datang ke sini ke rumah, oke Udah disiapin makanan Udah disiapin apa, pas dicek lagi HP Oh ternyata besok jadi sering sering belibet gitu soal ingatan tuh 


mungkin NU kali itu janjiannya.  Muhammadiyah kan biasanya duluan kan? 

Tapi kalau browsing di Internet, Pak Guru Kontroversi semua, isinya. Ya paling gak, ini yang baru gua lihat tadi. Sekolah Kristen lebih baik daripada Sekolah Islam Iya baru-baru ini tuh katanya  


Memahami soal Kontroversi
.

Kontroversial itu kalau masuk ke ranah EMOSI. Kalau masuknya ke ranah intelektual itu bisa kita diskusikan. Jadi kan sebenarnya yang bikin kontroversial itu kita gak nerima. Menerima atau tidak menerima itu sebetulnya adalah urusan emosi, bukan urusan intelektual.  Kalau urusan intelektual, misalnya saya dengan cing abdel berbeda, yaudah ayo kita diskusikan. Nanti mana yang bisa disepakati, dan mana yang tidak bisa disepakati. Yang tidak bisa disepakati kita jadikan toleransi, yang kita sepakati ayo kita jadikana kerjasama. Sederhana...

Misalnya kalau saya bikin sekolah kristen lebih baik dari sekolah islam. Itu kan data statistiknya jelas, Kementrian megang datanya, yang terbaik siapa? yang tidak baik siapa? dan sebagainya, itu sudah jelas. Nah jadi kalau misalkan ada sekolah islam yang menganggap sekolahnya jelek, bukan marah2, yaudah mari sama2 introspeksi. Yang kristen, yang ngerasanya saya dipuji2, bukan GR, tapi yuk bantuin yang muslim untuk sama2 memperbaiki sekolahnya. Sebenarnya kan begitu, kalau kita ranahnya intelektual. TAPI kalau ranahnya sudah masuk ke emosional ya akhirnya desruktif. Tidak bisa membangun, malah marah2 an, ngebantah video.. terus berantem. Kan gitu...


Lha itu datanya darimana? misalkan melihat sekolah kristen lebih baik daripada sekolah islam? 

Simple sih, misalkan

  • sepuluh sekolah terbaik menurut pemerintah, didasarkan pada capaian UN, karena dulu ada UN
  • atau sepuluh sekolah terbaik menurut pemkot Bandung
  • Atau misalkan sekolah2 paling inovatif, itu kan ada datanya sebetulnya

Jadi kita gak usah rumit, lha datanya sudah ada, sudah lengkap. Yang menjadi rumit itu adalah ketika orang diajak untuk introspeksi, dia malah marah2. Nah ini ada satu kejadian yang harus saya sampaikan nih. 

 

Kisah Nasi Kuning
.

Jadi ceritanya gini ni. Di Tetangganya tetangga saya, itu sudah tua, beliau itu jualan Nasi KUNING. Nasi kuningnya itu awalnya sangat laku. TAPI Gak tahu karena satu hal, resepnya beda / ganti. TERUS JADI GAK LAKU kan? dia jadi ngeluh2, dia jadi apa misalnya.... (mengumpat). NAH Seandainya saya ngomong, pak resepnya jangan diubah, pingin kayak dulu lagi donk. Itu kan sebenarnya KRITIK. Nah kalau kritik itu diterima, dia jadi akan laku lagi, nasi kuningnya. TAPI yang terjadi adalah dia malah marah2. Kamu tuh tahu apa? saya tuh sekian tahun bikin nasi kuning disini, dan semuanya berjalan baik2 saja, kenapa kamu? masih mudah.. siapa kamu? bukan siapa2, tiba2 kok ngomong gitu...  

Nah kritik itu menjadi deskrtuktif itu ketika DITOLAK, padahal kalau diterima dia akan jadi laku lagi. 

Kalau misalkan saya mengkritik sekolah islam, sekolah islam itu gini gini gini... Kalau kritik itu dijadikan sebagai referensi dan kita kembalikan pada kaidah awal aslinya tidak seperti ini, bisnisnya gak nyekek2 amat misalnya, dan sebagainya

Itu positif, itu bisa membuat sekolah menjadi lebih baik. Yang menjadi masalah yang akhirnya memunculkan kontroversi itu. Ya itulah yang tidak menerima itu. Kalau melihat video saya itu KONTROVERSI, mulailah berpikir jangan2, kontroversial itu karena saya melihatnya secara emosional. MUNGKIN.. kita buka kemungkinan ke arah sana.

 

Salah satu yang saya baca disitu Pak Guru, kayaknya pak guru melihat sekolah islam, atau islam secara keseluruhan terlalu banyak ROMANTISME MASA LALU. Bangga terhadap masa lalu, memang sampai sekarang begitu ya? 

Iya sampai sekarang.

Romantisme Masa Lalu
.

Misalkan kemarin saya kan debat gitu, dengan salah seorang pakar Bank Syari'ah. Refferensinya untuk riba itu adalah Ulama abad kedelapan, abad kesembilan, abad kesepuluh. Kan bermasalah, ekonomi zaman sekarang itu justru membutuhkan ijtihad baru. Karena sistem EKONOMI sekarang dengan yang di masa lampau itu bener2 berbeda. Nah, kenapa ngambil referensinya di masa lalu? 

Misalkan gini, RIBA itu sudah pasti, sudah jelas itu haram, dalam islam. TAPI definisi riba itu di Al Qur-an, di Sunnah gak ada. Kita definisikan ulang, redefinisi karena RIBA zaman dulu dan RIBA zaman sekarang itu berbeda. Jangan sampai kita akhirnya terjebak pada kemunafikan. ASLINYA RIBA, ganti nama jadi gak riba. Kan jadi kacau, malah islamnya jadi rusak. Makanya jangan terlalu romantis dengan masa lalu, mari kita gunakan masa lalu itu sebagai pijakan, sebagai motivasi agar kita menjadi lebih baik. NENEK moyang kita itu harus kita hormati, tetapi cara terbaik untuk menghormati nenek moyang kita, itu adalah dengan melampauinya, bukan dengan (mengikutinya). Kan nenek moyang kita itu naik anak tangga, dia sudah sampai sepuluh. Kita bukan di anak tangga sepuluh, lalu kagum2 pada anak tangga yang sepuluh itu. Kita ucapkan terimakasih pada anak tangga itu, karena kita sudah melewatinya, dan karena itu kita harus bikin anak tangga berikutnya agar generasi berikut2nya itu naik ke atas. Bukan berhenti disitu... terimakasih, pijakan ke sepuluh. Lalu saya turun lagi ke bawah. 

 

Agama itu Sakral
.

Kan Agama itu sakral ya, udah kita terima aja. Sebenarnya di bagian mana? agama yang udah harus kita terima aja, dan mana yang boleh kita utak utik. 

Dalam konteks ini, saya termasuk yang fundamentalis. Maksud fundamentalis itu adalah saya tidak akan utak atik agama, pada bagian2 yang memang sakral. Tetapi saya berani kutak katik pada produk2 kebudayaan. Jadi produk kebudayaan itu misalkan, 

perpecahan antara sunni syi'ah nu muhammadiyah wahabi dan sebagainya, itu seluruhnya adalah produk kebudayaan. 

Jadi kalau misalkan saya mau kritik syi'ah, mau kritik sunni dan sebagainya, itu bukan penistaan sama sekali. Karena itu pun adalah produk kebudayaan. Misalkan sekarang ada kelompok di dunia islam, kami adalah ahlus sunnah wal jama'ah, kami adalah ahlus sunnah wal jama'ah, padahal istilah ahlus sunnah wal jama'ah itu tidak dikenal di zaman nabi. NGAPAIN juga berantem disitu? Jadi kalau misalkan saya obrak abrik disitu, gak ada penistaan, itu produk budaya. 

 

 

Ijtihad para Ulama
.

Itu adalah ijtihad para ulama yang sangat terhormat, yang mereka melakukan ijtihad itu untuk menciptakan perdamaian, kebajikan, untuk mempermudah agama, dan sebagainya, itunya gak usah disakralkan. Istilah kyai, istilah habib, istilah ustadz, istilah apa lagi? itu semuanya adalah produk kebudayaan. Jadi kalau misalkan produk kebudayaan itu disakralkan itu justru malah bisa jadi musyrik, dalam islam tuh. Gak usah disakralkan. Biasa2 aja, karena di zaman dulu juga tidak ada istilah2 itu. Istilah di zaman dulu itu adalah ulama, istilah ulama itu yang takut kepada Alloh. Yang takut kepada Alloh itu berarti hatinya tenang, damai, karena satu2nya yang membuat dirinya takut itu ya Tuhan, gak ada yang lain. Kita kan kebalik sekarang, ada orang yang ceramah, jadi ulama. Gak gitu.. itu konsepnya lain.  

Jadi yang gak mau dikutak kataik nih...?

Jadi gini nih, Al Qur-an, saya mentok disitu, gak akan saya kutak katik. Hadits shohih, saya mentok disitu, saya gak akan kutak katik. Tetapi saya bisa kutak katik itu Al Qur-an dan hadits itu dalam bagaimana cara saya gunakan dalam kehidupan keseharian

Jadi misalkan gini, di dalam Al Qur-an itu ada hukum potong tangan. 

Tetapi dalam tradisi sahabat, ada yang mencuri, gak dipotong tangan. Yang digebukin itu malah bosnya, kenapa? TERNYATA karena si pencuri itu ternyata adalah pegawai yang gajinya kurang. 

Jadi pas zaman umar itu, ada kejadian seperti itu bukan si pencurinya yang dipotong tangan, tapi si bosnya yang digebukin, dicambukin. Hukum pada waktu itu dicambuk. Nah Jadi bahkan ketika kita berhadapan dengan teks seperti itu, kita sepakat sepenuhnya terhadap teks itu, tapi bagaimana mengimplementasikanya harus ada pengadilan. Makanya di dalam syari'ah islam itu, 
Al Qur-an dan As Sunnah itu bukan hukum islam, tapi sumber hukum islam. Sumber hukum itu seperti UUD, jangan dijadikan undang2nya, langsung... ketika ada hukuman potong tangan langsung kita ikutin, enggak. Nanti itu masuk ke pikiran para hakim, para jaksa, para pengacara dan sebagainya. 

  • Jadi hukumanya bisa potong tangan, 
  • hukumanya bisa cukurin alis, 
  • bisa macem2

jadi itu produk budaya. Produk budaya itu artinya ijtihad itu bisa kita rombak, bisa tidak kita rombak. Terserah kondisi zaman saat ini, seperti apa? membutuhkanya. 



Orang Kalah
.

Menurut Pak Guru kenapa? kita sangat romantis pada masa lalu. Sehingga seperti ini2 saja.

Kenapa kita romantisme masa lalu, karena kita itu kalah. Orang kalah itu membutuhkan penenangan jiwa. Membutuhkan bagaimana cara agar dirinya tidak bener2 resah. Kalau saya, saya milih, saya akuin kekalahan ini, biarin saya resah, saya akan melawan dengan cara ini, saya akan ciptakan perubahan dengan ini. Nah tapi, karena orang yang emosinya besar, jadi rasa resahnya itu sangat besar, dan itu menekan jiwanya. Jadi mereka tidak mau mengakui kekalahan ini, mereka justru malah mengatakan hal yang sebaliknya.


Oh dulu kami hebat loh, dulu kami kuat loh. Itu AI gak mungkin tanpa al khowarijmi, ya itu bener... pada bagian itu bener. 

Penemu kimia itu adalah muslim, penemu ini adalah muslim. ITU bener, itu di masa lalu. Iya itu memang bener. 

Tetapi salah satu dari kriteria dari rendahnya intelektual seseorang itu adalah bahwa dia berlindung di belakang nama bapaknya. Lho siapa? Oh.,.. bapak saya gini. Kamu kenapa gini? woh nenek moyang saya dulu gitu. Ulama islam di abad segitu, begini2 begini... Nah itu kan, mentalnya berarti rendah.

Kalau misalkan mau, gunakan orang2 di masa lalu itu gunakan 

  • untuk introspeksi diri, dan memperbaiki diri.
  • menginspirasi, 

Dulu nenek moyang kita hebat, maka kita harus lebih hebat lagi. ITU PIKIRAN yang positif, logika yang sehat. LOGIKA yang gak sehat, 

  • kamu kenapa jelek? 
  • kamu kenapa gak bisa berprestasi? 
  • kamu kenapa gak bisa membangun peradaban? 

Eh.. kata siapa? nenek moyang saya kan.... itu logika yang salah. TETAPI itu hanya untuk menenangkan jiwanya yang resah. 

 


Kuttab
.

Nabi meninggal, kemudian digantikan para sahabat. Nah kemudian setelah para sahabat itu muncul kekhalifahan2 yang ada benernya, banyak salahnya, gitu kan... ada yang seperti itu. Nah kekhalifahan2 itu, awalnya mengikuti gagasan2 pemikiran Nabi. Misalkan sangat sederhahanya gini nih. Sekolah di zaman islam itu ada yang namanya KUTTAB, sekolah agama gitu ya. Nah KUTTAB itu pelajaranya apa? 

  • Pelajaranya Al Qur-an 
  • Hadits 
  • dan sebagainya. 

Di zaman Nabi, Nabi itu bikin KUTTAB, bikin sekolah. Pelajaranya apa coba? 

  • Olahraga,  
  • Baca tulis, 
  • antropolog- ilmu budaya. 

Iya tiga pelajaran itu saja. Ilmu budaya, baca tulis, sama olahraga. 

Terus di zaman kekhalifahan yang tadi (aneh2 itu) itu ada yang sampai perdebatan agama.  Dimasukin itu, sebulan sekali di zaman Dinasti Umayyah itu Orang Kristen, Orang Buda, atau orang dari agama lain, suruh presentasi, terus nanti didiskusikan. 

Oh perdebatan lintas agama maksudnya? 

Perdebatan lintas agama, tapi itu akademis, itu disponsori sama kholifah dan sebagainya. Nah makanya MAJU gitu. Kenapa maju? karena ngikutinya nabi


Kemajuan Ilmu Pengetahuan

.

Di zaman Nabi, bikin sekolah itu gak pernah sekuler, gak pernah ini ilmu agama, ini ilmu dunia, gak pernah seperti itu. Semuanya adalah ilmu agama, nah semuanya tanpa kecuali.  Nah yang membuatnya ilmu agama atau ilmu dunia itu kan sebenarnya adalah niatanya. Kalau misalkan kita bikin youtube, itu ilmu agama atau ilmu dunia? Itu ilmu agama, kalau kita gunakan untuk kebaikan. Kalau kita gunakan untuk mensejahterakan, dan mencerahkan masyarakat. Jadi jelek, kalau misalkan youtube itu kita gunakan untuk foya-foya, kita gunakan untuk jualan yang memecah belah dan sebagainya. 


Hikmah
.

Nah karena dulu pendidikan di zaman Nabi itu tidak terpisah. Kemudian para kholifah zaman dulu juga menganggap filsafat itu gak ada ilmu dunia, ilmu akhirat, itu ilmu agama. Bahkan Al Makmun menyebut itu HIKMAH.

Makanya di dalam AL QUr-an itu kan ada Al Kitab wal Hikmah. Itu kan sebenarnya sampai dua puluh kali diucapkan. Al kitab wal hikmah. Jadi Kitab Al Qur-an dan Hikmah, hikmah itu apa? ditafsirkan oleh  mereka itu apa? ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Nabi2 terdahulu, tetapi tidak disampaikan oleh Nabi Muhammad. Disampaikanya seperti itu. Jadi filsafat dari Yunani, filsafat dari India, filsafat darimana, ya dibaca aja, nanti setelah dibaca diverifikasinya sama Al Qur-an, sama Hadits, jadi mereka terima. Nah karena misalkan dari persia, darimana2 itu diterima, maka mereka menjadi bangsa yang besar, bangsa yang maju secara intelektual dan dalam peradaban. 


Penutupan Pintu Ijtihad
.

Nah tapi nanti pada masa2 selanjutnya, orang2 intelektual itu jahat. Bikin ribut sana sini, terjadi peristiwa mihnah 833H. Nah dan akhirnya terjadi kekacauan, yang intelektual itu digundulin, dibotakin, terus diusir dari kampung. Nah kalangan radikal yang berkuasa, karena kalangan radikal berkuasa, terjadi kerusuhan dimana2, disebutnya kerusuhan baghdad, para ulama takut nih, kenapa? sedikit2 rusuh, sedikit2 rusuh. MAKA bikinlah ketetapan pas zaman Sholahuddin Al Ayyubi, Bikin ketetapanya itu apa? jangan ada pendapat baru. Jangan ada mahdzab baru, sebab kalau ada mahdzab baru, pendapat baru, maka kalian semua akan berantem. Maka akhirnya mahdzab diterima yang empat saja. Walaupun sebenarnya mahdzab itu ada ratusan. 

Jadi mahdzab hanafi yang tertua, kemudian maliki, kemudian Imam Asy Syafi'i, kemudian Ahmad bin Hanbal. Hanya itu saja. Kenapa? kalau misalkan nambah mahdzab baru, dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan. Nah setelahnya dunia islam itu stuck, karena kita tidak boleh menciptakan 

  • pikiran baru, 
  • ijtihad baru, 
  • gagasan baru, 
  • ide baru. 

Nah sejak saat itu ya stag, sejak penutupan pintu ijtihad itu sejak sholahuddin al ayyubi, kita gak berkembang lagi. Ada ulama2 yang cukup besar, ada jalalluddin as suyuti misalkan, atau ibnu taimiyah, tapi itu dalam tanda kutib hanya sisa2 peradaban saja. 


Tasawuf
.

Berarti pada waktu itu ada yang nyaman dengan hal itu. Karena kalau kita gak nyaman, ada yang berontak pada waktu itu. 

Kita dinyamankan dengan tasawuf. Jadi setelah gerakan itu tuh, yang berkuasa adalah gerakan tasawuf. Jadi Al Ghozali mewakili golongan tasawuf yang dianggap moderat, dan ibnul arobi yang dianggap falsafi yang dianggap keterlaluan. 

Nah tasawuf2 semacam itu yang menenangkan jiwa semuanya. 

Udah gak usah fokus sama ilmu dunia, rejeki itu sudah diatur, nanti kalau misalkan dagangan gak laku, ya gakpapa dagangan gak laku, kan ada waktunya kita di atas, dan waktunya di bawah

Nah pelajaran2 yang menenangkan itulah yang pada akhirnya menghentikan peradaban kita. Jadi kalau islam generasi awal, kalau dagangan gak laku, pikirin, kenapa dagangan gak laku? yang itu laku.. analisis. Bikin studinya, bikin analisis swotnya misalkan. Mereka bakal maju.  Nah di abad pertengahan sampai akhir, pas zaman kegoncangan itu, kok dagangan gak laku? udah takdir, gimana lagi gak bisa diubah. Yang paling penting mah, kita bersyukur aja dengan apa yang ada. Terima aja, nanti bagaimanapun kita akan bahagia, dan rejeki mah gak akan kemana, gak akan ketuker. 


Tawakkal
.

Nah jadi islam generasi awal, kayak zaman Nabi, pas zaman sahabat, bawa onta, onta nya gak diiket, -iket dulu, udah diiket baru pasrah. Itu generasi awal.  Kalau dagang gak laku tuh, pikirin dulu bagaimana caranya supaya laku. Kalau pikiran kita udah mentok, baru tawakkal. Nah kalau zaman sekarang, ajaran agamanya itu jadi ganti, Jadi kalau misalkan gak laku, oh yaudah.. itu mah takdir ilahi.  

Kenapa peradaban islam sekarang TIDAK MAJU? yah itu kan takdir ilahi, bagaimanapun kan? masyarakat itu akan di atas, terus ke bawah. Nanti suatu hari naik lagi, kita gak usah berpikir soal itu lah... itu sudah ditentukan, dan lain sebagainya gitu. Dan gagasan itu menenangkan jiwa kan? gagasan itu maksudnya pas kita kalah pun, ya gak papalah, kita gak apa.. yang penting gak resah. Sekali lagi dalam konteks ini, saya memilih resah aja, karena disitulah ranah saya, tempat saya untuk berjuang.


Cap Liberal

Jadi pas begitu sudah disepakatin, udah kita gak usah kotak katik atau gak usah bikin mahdzab baru nanti bikin kerusuhan. Dan penenangan seperti itu, gak ada orang2 yang menentang atau resah dan melawan. 

Ada orang2 yang seperti itu, tetapi biasanya malah disebut liberal. dicap liberal. Kan liberal berarti berpikirnya bebas, sebenarnya bukan berpikir bebas, memang sejak awal disuruhnya memang berpikir itu bebas. Kalau kita mensakralkan produk budaya itu malah kesalahan besar di dalam agama islam. 


Jamalluddin Al Afghani
.


Maksudnya apa gak dapat tempat? orang2 seperti pak guru di zaman dulu ya, yang mencoba mendobrak status quo yang dirasa (aneh itu). 

Ada Tapi dibajak di tengah2 perjuanganya.  Misalkan gini, ada pembaharu islam terkemuka dan dianggap sebagai pelopor dari islam modern. Jamalludin Al Afghoni itu mencoba membuka pikiran dan wawasan masyarakat. Karena jamalludin Al Afghoni itu adalah seorang penggerak, bukan seorang akademis, dia gak bisa masuk lebih dalam, tapi dia punya murid, muhammad Abduh -dia di mesir. Dan dia memperbaruhi islam itu cepet, jadi ayo kita kembali. Salah satu yang paling terkenal dari keperkataannya itu adalah 

waktu saya main ke Eropa saya menemukan Islam di sana tapi saya nggak menemukan muslim. Saya pulang ke Mesir saya menemukan banyak orang islam tapi saya enggak menemukan Islam di sini,


Pergerakan Islam
.

Nah dia kan pikirannya begitu, udah mulai masuk. Nah ketika Abduh itu kemudian meninggal digantikan sama Rasyid Ridho, dia seorang penulis. Bikin tulisan, kemudian  disebarkan lagi. Nah udah Rasyid Ridho generasi berikutnya meninggal, Albana, Hasan al-banna. Nah Hasan al-banna itu pada akhirnya dia itu langsung bikin sebuah gerakan namanya Ikhwanul Muslimin.

Jadi seluruh muslim mau Sunni, mau Syiah mau apa, mau yang paling liberal, mau muktazilah, mau Sufi, mau apa ya Ayo bersatu kan kita agamanya Islam, semuanya sama. Yang kalian perebutkan itu sebenarnya adalah tafsiran-tafsiran. Kalau memperebutkan tafsiran tafsiran kan berarti ya musyrikin dalam tanda kutip gitu ya.  Karena kita berarti memperjuangkan pikiran kita, bukan memperjuangkan agama kita. Nah tapi setelah Hasan Albana itu dijadikan sebuah gerakan itu pengikut-pengikutnya itu enggak pernah baca buku, nggak pernah apa. Jadi hanya didengar dari orang yang guru-gurunya dari murobinya dari apa dan akhirnya sedikit demi sedikit itu terdistorsi. 


Distorsi Pesan
.

Kan Distorsi itu terjadi ketika kita belajar dari orang, Orang itu kan terdistorsi. Jadi kalau misalkan mau pesan awal Islam itu adalah kembali pada teks Quran dan Sunnah misalkan selesai disitu. Tapi kan kita nggak mau, Jadi Qur-an dan Sunnah, pas kita baca.. 

eh jangan dibaca, nanti pokoknya mah harus ikutin tafsiran dari ulama anu. 

Nah ulama anu yang dimaksud siapa? ulama dari kelompoknya. Ya jadi kembali lagi ke Muter lagi ke situ, -jadi berkelompok-kelompok lagi. Bahkan ada sampai orang yang enggak boleh baca Quran tanpa guru. Padahal al qur-an mah ya baca aja, tiap hari kita baca.

Itu seringkali kita denger seperti itu

Iya yaitu makanya dan ini persis sama seperti di seluruh dunia peradaban itu karakteristiknya sama. Jadi misalkan di dunia Kristen, Kristen itu pas habis-habisnya itu kan abad kegelapan. Ciri khasnya itu apa? orang-orang gak boleh baca kitab sucinya sendiri harus ngikutin pada paus atau petugas gereja, dan sebagainya. Jadi harus ngikutin di situ, nah karena itu maka si kitab suci itu akan disesuaikan dengan tafsiran-tafsiran orang yang berkepentingan, makanya agamanya jadi kacau.

Tapi kan memang dia punya kapasitas, otoritas untuk nafsirin itu sedangkan kita-kita yang awam? 



ADAB
.

Gini nih, otoritas ke otoritas keagamaan itu bukan diletakkan pada orang yang berilmu tapi diletakkan pada orang yang beradab. Karena orang yang beradab itu artinya sudah mengimplementasikan ilmunya. Kalau berilmu saja, setan itu ilmunya tinggi. Jadi yang paling penting itu ADAB, karena orang yang beradab itu dia sudah punya banyak ilmu dan ilmu itu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Jadi misalkan Nabi Muhammad itu digambarkannya sebagai Al qur-an berjalan. Jadi bukan Al qur-an yang berkata. Jadi kalau Al Qur-an teks dibacakan ya semua orang bisa yang susah itu adalah al-qur'an itu jadi pedoman. Saya hidup saya berbicara saya bergerak itu sesuai dengan tuntunan Al Qur-an.  Nah Orang itulah yang harusnya kita jadikan pedoman. Otoritas keagamaan itu diletakkannya di situ bukan kepada orang yang jago berbicara atas teks teks, gitu. 

Sampai sekarang belum ada kayak gitu? pergerakan kita, pergerakan islam?


Ulama
.

Kita sering SALAH menganggap siapa ulama (beneran) dan siapa ulama bohongan. Jadi seringlah saya sampaikanJadi intinya mah gini kalau kita tuh, sekali nemu ada orang yang ceramah langsung disebut ustads. Saya pun disebut Ustads, padahal saya ngakunya kan guru gembul, Ustadz Gembul. 

Jadi gini orang yang punya otoritas dalam agama itu adalah orang yang hatinya bersih berarti 

  • dia misalkan ngomongnya nggak kasar 
  • perilakunya nggak kasar 
  • tetangga-tetangganya bersaksi bahwa dia adalah orang yang baik 
  • Dia memberikan kemanfaatan kepada sesama 

Nah setelah itu baru kita angkat sebagai ulama, gitu 

Nah di zaman sekarang KEBALIK.

  • Saya ngaku Ulama 
  • saya mhsli Kyai punya banyak Pesantren 

Nah setelah itu apapun tindakannya dia... 

Udahlah lu mah enggak tahu apa-apa enggak usah ngritik, dia dia ilmunya tinggi . Gitu kan? dibalik. Jadi slogan dulu, lambang dulu, Citra dulu, nama dulu perbuatannya mau sejelek apapun diikutin. Padahal yang semestinya kebalik, agamanya dulu, perilakunya dulu apa apanya dulu, gitu. Bahkan kan ada di Indonesia misalkan, ada disebut ulama tapi ngomongnya kasar luar biasa. Itu kata nabi itu orang yang ngomongnya kasar itu bukan Islam, Bukan Islam tapi kok dijadikan ulama tuh gimana ceritanya? 

kan kata Hadist Tirmidzi itu bukan orang Islam orang yang berkata kasar dan suka mengumpat suka menghujat itu kan ada teksnya. Nah kata nabi gitu, 

Nah kita ada tuh ulama itu kerasItu  bukan keras itu perbuatannya dalam konteks itu sudah di luar Islam, perbuatannya.


Dapat Ilmu darimana?
.

Pak guru sebenarnya untuk mengkonfirmasi pengetahuan pak guru yang didapat itu, ke siapa sih? 

Ya banyaklah, kan kita punya banyak orang yang otoritatif.

Enggak, maksudnya oh gua dapat kesimpulan ini, gue challenge dulu sama orang, bener gak? yang ada di gue?  diskusinya samasiapa biasanya pak guru? atau begitu dapat ya keluarin aja Di YouTube gitu atau gimana 

Kalau misalkan agama, ya saya kembali aja kedua sumber, itu sudah selesai. 

Gak ada gurunya lagi? Maksudnya, Ustadz, bener gak ya? pendapat saya yang begini? gak ada? 

Keluarin aja, kan sumbernya sudah ditampilkan. Tapi kalau misalkan mau diskusi Ayo diskusi kalau misalkan mau konfirmasi mau klarifikasi, Ayo saja, siap saja. 


Sekularisme dalam beragama
.

Kalau misalkan kayak ngomongin ilmu agama dibagi jadi ilmu agama, sama ilmu dunia

Ya kan di dalam Quran sunnahnya nggak ada. Kayak misalkan hablum minallah hablum minannas itu kan enggak ada di dalam nasnya ngapain itu kan produk budaya. Jadi bisa saya kritik? ya bisa 

Jadi kritik saya itu adalah bahwa hablum minannas kita itu adalah hablum minallah. Jadi nggak bisa dipisah. Kan kita itu sekarang, 

mari kita seimbangkan hablum minallah dan hablum minannas 

itu kan dikotomis dikotomis. Itu karakteristik dari orang sekuler. Saya bukan orang sekuler , saya bukan orang dikotomis. 

jadi maksudnya? doktrin agama  justru sekuler?

Itu bukan doktrin agama itu adalah mengklaim itu adalah agama. (Padahal) itu produk budaya, yang saya bilang tadi. 


Jadi misalkan gini  cing, 

Saya datang memenuhi panggilan cing Abdel untuk datang ke sini. Itu hablumminalloh atau hablum minan naas?  

hablum minan naas...

Nggak bisa itu dua-duanya. kan dalam Quran itu dalam hadis itu kalau ada orang yang ngundang wajib datang. Terus ngobrol tentang apa? tema-tema yang santai. Terus dimasukin ke Youtube. Saya punya peluang untuk misalkan berbicara kepada banyak orang agar orang itu Misalkan bisa lebih baik kehidupannya misalkan seperti itu. Itu kan hablum minalloh iya, hablum minan naas juga iya.  

Kalau saya bayar zakat itu hablum minallah iya hablum minannas iya. Kalau misalkan saya bayar uang ke SPBU, tapi uangnya itu kelipat-lipat. Saya luruskan dulu saya kasihin 

itu habluminannas dan hablum minallah 

enggak ada yang pemisahannya. Sejak kapan itu dipisah, jadi itu adalah hablum minannas ya enggak. Kalau misalkan saya bayar utang tepat waktu. Seandainya saya ngambil sampah dari jalan. Itu semuanya adalah hablum minallah dan hablum minannas tanpa ada pembagian sama sekali. 

Bahayanya  dibagi itu kenapa?

Iya jadi sekuler itu. (Maksud) Sekluer itu akhirnya agama-agama saja, dunia-dunia saja. Akhirnya orang-orang Islam di zaman sekarang itu sibuk untuk hablum minallah dan hablum minannas dua-duanya. Akhirnya apa? hablumminalloh nya SUSAH, hablumminannas nya juga susah. Jadi peradaban susah dibangun, Ketakwaan kita juga susah dibangun. Nah kalau saya membangun peradaban itu adalah bagian atau wujud dari ketakwaan. 


Fungsi Pengadilan
.

Nah kalau ada orang-orang yang pengin memakai hukum-hukum agama, untuk jadi sebagai hukum negara, berarti bagus donk? 

Saya sangat setuju saya tuh di banyak video, saya katakan Saya sangat setuju kalau misalkan syariat Islam itu diterapkan di Indonesia asal jangan syariat khawarij aja.

Apa itu? cirinya?  

Syariat khawarij itu adalah undang-undang dasar, diubah jadi undang-undang. Itu yang jadi jadi masalahnya. Kan pengadilan, di  dalam Islam itu Syariah. Ciri dari hukum Islam itu adalah adanya pengadilan. Jadi di zaman Nabi, setiap ada teks... Teks itu misalkan Al Qur-an itu nggak bisa selesai langsung dijadikan sebagai materi hukum itu nggak bisa. Langsung datangkan dulu ke pengadilan. Nah dari pengadilan itu, si Hakim mengolah dalil mana yang dipakai disitu.  Jadi misal, ada satu kejadian 

Ali Bin Abi Thalib itu hilang baju perangnya, baju zirahnya ilang. Pas berapa hari kemudian ngelihat tuh ada orang Yahudi pakai baju perang. Nah dibawa ke pengadilan. Nah kan kalau mencuri langsung potong tangan kan harusnya? itu dicuri tapi nggak dipotong tangan tapi langsung dibawa ke pengadilan. Pas di Pengadilan,  Si hakimnya ngomong yakin itu punya kamu? yakin.

saksinya mana? minimal dua orang deh 

Kata Ali Saya punya pembantu bersaksi, itu punya saya kan? Iya 

Satu lagi, anak saya ini Hasan Itu baju saya kan? Terus kata hakimnya apa? anakmu gak bisa jadi saksi. Loh Siapa yang bisa menjamin? Anak itu tidak punya tendensi untuk membela ayahnya. Oh iya juga ya. Nah akhirnya apa? akhirnya Ali kalah dalam pengadilan itu dan si baju itu dimiliki sama si Yahudi. Pernyataan Hakim bahwa anak tidak boleh bersaksi membela ayahnya, itu nggak ada di dalam Quran dan Sunnah. Itu ijtihad pribadi dia, tapi masuk akal kan? Nah Ali pada waktu itu setuju pada pernyataan Hakim. Ya sudah Yahudi ambil buat kamu lah, saya nggak... Marah Ali pada waktu itu tapi menghormati pengadilan. Nah kalau dasar hukumnya kaya khawarij itu langsung potong tangan. Makanya Khawarij ketika berkuasa, ya langsung aja 

Ali membiarkan muawiyah melakukan pemberontakan 

berarti Ali membiarkan kemungkaran 

berarti Ali itu kafir 

tebas, dibunuh Ali sama khawarij. Karena apa? karena teksnya begitu 

  • kalau ada yang memberontak berarti harus dibunuh 
  • kalau ada yang membiarkan pemberontakan berarti membiarkan juga ini harus dibunuh juga 

mereka enggak pakai pengadilan langsung aja. Nah di dunia kita juga harus seperti itu. Makanya ketika sebuah negara itu ada sistem pengadilan. 

  • Betapa pun bobroknya pengadilan itu 
  • betapa pun banyak mafianya 

dalam konteks bahwa di situ sudah ada pengadilan itu sudah sesuai dengan syariat

Pengadilan kan untuk mengetahui benar atau tidak dia mencuri, masalah hukumnya kan? harus dibalikin ke? 

undang-undang dasarnya. Nanti kalau misalkan 

  • harus dipotong tangan 
  • atau harus dicambuk 
  • atau harus di apa dipenjara 

dan sebagainya, itu dipersilakan bisa aja. 

Tapi harus ada proses untuk membuktikan itu dulu. 

Harus ada Proses. Syariah Islam itu bahkan gini bahkan Syariah Islam sekarang di Indonesia ditakuti gara-gara nanti non muslim enggak kebagian gitu ya? Syariat Islam itu justru mengakui ajaran agama lain. 

Kan di zaman nabi itu ada apa namanya perjanjian hudaibiyah dalam perjanjian hudaibiyah itu nabi yang teken tanda tangan tuh di situ bahwa orang Yahudi wajib menjalankan syariat yahudinya dan harus dilindungi oleh pemerintah orang Kristen wajib menjalankan syariat kristennya dan harus dilindungi oleh negara 

Makanya Ketika nanti ada orang Yahudi melakukan pemberontakan kepada masyarakat Madinah pada waktu itu kan dihukum mati itu orang-orang Yahudi itu banyak orang-orang orientalis protes Kenapa Nabi Muhammad Kejam banget ini ada orang Yahudi dibantai Nabi Muhammad enggak ngambil keputusan Nabi Muhammad cuman nyuruh ikutin syariat mereka di dalam kitab suci mereka kalau memberontak ngapain Saya nggak ikutan 

Pokoknya saya sebagai pemerintah melindungi penerapan syariat Yahudi di situ nah dalam syarat Yahudi itu pemberontak hukum yahukum mati di situ Itu bukan nabi yang bikin ketetapannya tapi nabi hanya mempersilahkan disesuaikan dengan hukum agamanya masing-masing Jadi kalau  misalkan hukum yahudinya mau berubah mau apa ya itu mau urusan mereka yang paling penting dalam syariat Islam itu berarti kita harus melindungi perbedaan harus apa gitu kecuali kalau mereka sudah muslim ya berarti harus ikutin syariat Islam gitu ya sederhananya kan begitu 

Jadi menerapkan syariat Islam bukan artinya menetapkan hukum-hukum Islam kepada yang non muslim gitu Bukan gitu ya Justru malah nggak boleh kan Misalkan gini hijab buat perempuan gitu ya Itu kan buat muslim para ulama Fiqih semuanya sepakat bahwa berhijab itu kewajibannya adalah buat muslim  Nah kalau buat non muslim ya Nggak apa-apa nggak pakai juga gitu Nah berarti ya jangan dipaksa juga kan di sini banyak yang sekolah-sekolah gitu kan Ya itu masuk dalam kategori mencampur adukan agama dan gak boleh dalam Islam mencampuradukkan agama itu karena ya agama lu agama lu agama gua agama gua enggak boleh diapa-apain 

jadi harusnya lebih lebih nyaman orang hidupnya 

lebih toleran ya cuman maksudnya masalahnya itu adalah yang kita kenal sebagai syariat Islam sekarang tuh adalah yang hawaris tadi Oke jadi kita enggak kenal syariat Islam itu sebenarnya toleran baik dan wajib diterapkan Itu memang masuk akal tapi kita gak kenal syariat Islam yang seperti itu kita kenalnya adalah yang kaya di negara-negara tertentu gitu ya yang melakukan itu Ya gak-gak seperti itulah itulah yang akhirnya melahirkan statement Abduh tadi itu 

saya datang ke Eropa Saya melihat Islam di situ saya datang ke Mesir banyak muslim tapi tidak Islami gitu 

Orang hukum-hukum Eropa aja kan banyaknya ngambilnya dari muslim tanya Mahfud MD beliau kenal soal hukum. Istilah-istilah hukum yang kita kenal sekarang yang pakai bahasa Latin itu kebanyakan ada istilah-istilah dari mazhab mazhab Islam khususnya mazhab hanafi sebenarnya kalau kita pengin lihat rol modelnya Islam sebagai negara setelah Rasul zaman Siapa yang harus kita contoh jadi gini nih ini ini 

ini generasi Nabi Muhammad gitu ya Nah iya kemudian generasi-generasi selanjutnya itu adalah generasi yang mencoba mengikuti Nabi Muhammad kalau kita mengikuti yang ini itu nanti banyak distorsi 

ambil yang ini tapi jangan ambil prakteknya ambil idenya ya karena kalau praktek itu adalah keadaan ditambah ide sama dengan praktek keadaan itu maksudnya kontekstual pada waktu itu jadi unta sekarang mobil gitu ya nah jadi ambil idenya jangan ambil prakteknya tapi ambil idenya ditambah dengan konteks hari ini sama dengan syariah gitu jadi misalkan ulama-ulama ilmu hadits misalkan Ibnu misalkan Abu Hanifah itu konteksnya seperti itu jadi di zaman Nabi Seperti apa kondisi hari ini seperti apa ya hasilnya adalah istihad untuk hukum baru gitu semua Imam azab sebenarnya seperti itu sementara sekarang kita berhenti di pendapat yang 4 mazhab itu yang zaman sekarang itu adalah kita enggak ngambil dari Quran Hadis di zaman Nabi enggak kita ambil dari ulama abad ke-8 abad ke-9 abad ke-10 dipraktekkan di zaman sekarang makanya misalkan gini nih Misal ya kalau salat sebaiknya pakai penutup kepala ya enggak harus korban kupluk pun sah itu bagus itu pakai kuplu pakai peci hitam kayak gini ya itu baik-baik saja nanti kalau misalkan nanti dirubah lagi jadi modelnya ya Enggak apa-apa itu produk zaman produksi kepala yang paling penting sunahnya adalah penutup kepala gitu kan sunnahnya adalah penutup kepala ya begitu.

Jadi enggak enggak saklek gitu 
eee banyak enggak sih orang yang berpikiran terbuka guru ini ya selama ini kan udah kemana-mana nih banyak yang yang kontra atau merespon secara kontrak atau Setuju Iya banyak yang pro banyak yang kontra Ya wajar lah tapi kan ini adalah Project Awal jadi saya selalu bilang ke dalam diri saya sendiri saya nggak target sekarang ide gagasan pikiran saya itu diterima sehingga saya cuman menargetkan bahwa apa yang saya pikirkan itu berkontribusi terhadap masa depan karena yang bikin kerusakan Katakanlah gitu ya dia mati duluan sebelum bukunya populer nggak jadi masalah untuk kan yang yang paling penting saya ngerjain apa bukan saya dapat hasil apa kan Oke ya sekarang masih ngajar nggak sih masih Jadi sekarang ujian sekarang ujian Nah sekarang tuh lagi bikin soal tapi gara-gara diundang ke sini gitu

Pendidikan Kewarganegaraan Pancasila kewarganegaraan kalau lagi ngajar nyelipin nilai-nilai ini juga Ya enggak diselipin itu bagian dari utamanya pelajaran itu justru yang selipkan selipannya pelajaran kurikulum itu kan Enggak penting [Tertawa] tapi kan untuk menjadwalkan harus ada ya harus ada harus ada apa namanya apa ya namanya tata cara aturan segala macam memang harus dipikirkan kurikulum Maksudnya saya bilang sama pakaipsek saya bilang sama orang-orang yang ini paket saya juga nonton ini pasti podcast ini jadi ya saya minta izin agar saya misalkan dapat kemerdekaan untuk menyampaikan materi untuk apa Jadi soal administrasi dan lain sebagainya yaitu mah selingan aja lah itu mah apa ya ya itu mau formalitas lah ya kan kita ini sekarang hidup di dunia yang terlalu formal terlalu formalitas dan formalitas itu malah digunakan untuk mengancam esensi dari apa yang disampaikan kita demokrasi saja kan formalitas kan ya Yang penting eee lo harus ada calon yang satu lagi dong biar bisa voting biar seakan-akan demokrasi ya kan katanya Pemilu tapi pas Pemilu itu calonnya dari rezim itu juga dari partai itu juga bahkan dari keluarga itu juga gitu kan Ya ya udah maksudnya gini kan kalau PKN itu apa sih kayak PMP zaman dulu ya apa ininya irisannya Pancasila sama nilai-nilai yang yang EE pak guru jadi itu apa Pancasila itu sebenarnya adalah wujud dari apa ya kalau bahasa yang paling kasarnya itu eklektik gitu kalau bahasa yang paling diplomatisnya itu adalah akomodatif terhadap gagasan-gagasan Jadi pas Pancasila itu didirikan Emang di Indonesia itu lagi berantem ada lima lima kelompok orang yang lagi berantem kelompok agamawan


kelompok nasionalis kelompok Humanis kemudian kelompok Demokrat gue demokrasi

kelompok sosialis sosialis yang kiri-kiri itu nah gimana caranya merangkum mereka semua

dalam satu gagasan besar dan mereka itu bisa bekerja sama satu sama lain akhirnya ketuhanan yang maha esa sebagai

representasi dari kalangan agamis ya kemudian kemanusiaan yang adil beradab orang-orang Humanis kemudian persatuan

Indonesia orang-orang nasionalis kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam perwakilan demokrasi

dan yang terakhir itu adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sosial itu sosialis

dibuatlah yang seperti itu dan akhirnya bisa menyatu Jadi pada dasarnya Pancasila itu adalah kesatuan dari

ide-ide besar dan ini cocok dengan kita kan beragam nih suku bangsa kita beda agama kita beda

pikiran kita berbeda nasib kita juga berbeda Nah itu cocok dengan Pancasila karena Pancasila itu merangkum

kelebihannya itu kekurangannya itu adalah Pancasila pada akhirnya di tafsirkan dan diterjemahkan sesuai

dengan kelompok masing-masing makanya di Indonesia Katakanlah ada kelompok merah ngaku paling Pancasila Yes kelompok

putih laku paling Pancasila lahir tapi dua-duanya berantem karena sebenarnya mereka menjadikan Pancasila itu bukan

sebagai basic berpikir mereka tetapi digunakan sebagai tameng untuk membenarkan ideologi mereka ya karena

Pancasila sebenarnya memang apa ya akomodatif tadi itu

saya akhirnya menganggap bahwa yang agama jadi yang paling benar akhirnya

kan katanya kami adalah ber Pancasila gitu jadi menolak itu karena ketuhanan

yang maha esa ya kan jadi bisa ditafsirkan ke alasan bisa dicocok Coba

dong Maksudnya misalnya ada yang menolak play karena dia mendukung gerakan lgbt

terus gue nih tinggal di Indonesia yang ada keturunan yang maha esa yang agama gue ini dan melarang lgbt kan Kayaknya

logis gitu ininya apa runtunannya Nah itu salahnya di mana sih orang lgbt seandainya lgbt jadi

mayoritas di Indonesia ya lgbt pun bisa diakui sebagai Pancasila kan bagi seluruh rakyat Indonesia

keadilan sosial berarti kami itu tidak boleh diskriminasikan persatuan Indonesia bosmu lgbt itu bersatu bersama

orang yang yang heteroseksual dengan orang yang gendernya binernya beneran dan

sebagainya Nah jadi Pancasila bisa ditafsirkan itu juga kan logis atau Pancasila bisa dijadikan komunis itu

juga bisa Aidit itu Pancasila is dia tuh suka ngomong-ngomong Pancasila gitu ya karena apa keadilan bagi seluruh rakyat

Indonesia apa sih ya keadaan sosial Terus apa segala rupa itu kan sebenarnya ini corongnya Aidit gitu maksudnya gini

nggak bisa ngambil satu untuk mengambil satu sila untuk menganggap dia Pancasila misalnya ya kalau menurut juga ya

Misalnya memang sosialis Tapi lu juga harus berpetualangan yang masa untuk disebut Pancasila Soekarno mikirnya gitu

Soekarno itu mikirnya gitu Bung Karno itu mikirnya gitu Tapi kan Ya

misalnya lu pakai yang sila 1 tapi berbentrokan sama yang persatuan Indonesia lu enggak pacaran sebenarnya

iya emang aslinya tuh gitu bukan aslinya gitu tafsiran Bung karnonya gitu ya

enggak bisa dipecah-pecah gua ngambil di salah satu saja iya

Pancasila juga cuman standing aja gitu [Tertawa]

sama youtube-youtubenya kontroversi kontroversinya Iya ada yang

ada mahasiswa Indonesia yang di Arab mengancam

ditangkap nih di Saudi karena katanya pernah menistakan pemerintah Saudi

buat Tandain lu pokoknya ini Orang Imigrasi sono bukan

Dia ngakunya orang KBRI katanya tapi dia Jadi waktu waktu saya misalkan mengkritik pemerintah Saudi mereka

marah-marahnya luar biasa ada yang nyekal gitu ada yang lu datang ke daerah gua pasti dibunuh Woh ada itu ada yang

dari daerah tertentu gitu tenang aja Ah iya tenang aja lah Kan saya punya nomor

kontaknya King Abdul [Tertawa] itu Saudi apa yang di ini yang di yang

bikin orang-orang itu tersinggung yang Saudi itu eee jadi peninggalan-peninggalan nabi itu

sekarang sudah dirubah jadi rumah Nabi Muhammad dihancurkan dirubah jadi perpustakaan Harusnya itu kan

di depannya WC buat perempuan itu ya cuma dikasih gambar doang yang kayak gitu ya ya sebenarnya kan harusnya

bangunan-bangunan bersejarah itu Ya kita lestarikan kita bukan sebagai bukti sejarah lah ya sebagai bukti sejarah Nah

ini kan 95% ini udah hilang rumahnya Umar rumahnya Abu Bakar itu

jadi Hotel Hilton cuma itu katanya ya katanya ketakutan

nanti itu akan disakralkan jadi orang jadi datang ke situ untuk itu itu bahasa

politis aja orang di zaman itu Pangeran Arab itu punya lukisan Yesus patriliun rupiah itu dipajang di rumahnya rumahnya yang di Prancis tapi nggak di demo kan enggak Dia itu ya makanya sebenarnya itu mah cuman kalau memang kalau memang tidak boleh disakralkan dan lain-lain ya cukup aja pagarin gitu kan Ya kalau di sana kan polisi syariahnya juga banyak kan pada bawa tongkat kan ya sebenarnya pas lagi cium-cium getok pakai itu kan enggak usah dihancurin itunya sampai rata juga kan Tapi kalau dilihat kemarin kan gua umroh ya kemarin gua umroh eh habis lebaran itu beberapa kali umroh terlihat perlu bahan Saudi kalau gitu sekarang Kayaknya lebih lebih apa ya lebih liberal lah kayaknya gua heran dulu dicuekin sekarang tuh dibangun ada museum Wahyu Terus nanti mau ke si gua hero-nya akan ada kereta gantung gitu mulai udah mulai melunaklah Duitnya mau habis kan jadi mereka harus ini ada yang dijual ya iya iya kan Kembalikan ke Quran dan Sunah selesai misalkan kembali kekurangan dan Sunnah itu dua tanah suci itu jangan dikuasai sama satu negara tertentu berikan kepada dewan kaum muslimin seluruh dunia gitu kan gampang Ah tapi kan mereka enggak mau jadi itu sebenarnya ada aturan itu Jadi gini kan di zaman nabi itu yang berhak untuk menguasai tanah suci ee yang menguasai tanah suci itu adalah orang Quraisy biasanya bahkan sejak zaman Jahiliyah sudah orang Quraisy dikasihnya di situ nah kemudian pas ada kekhalifahan kekhalifahan itu punya simbol dia selendang dia bawa selendang nabi Makanya sekarang sampai sekarang disimpan di Museum kan karena memang dari khalifah-khalifah itu simbol bahwa saya pengganti Rabu itu ada selendangnya ada tongkatnya itu masih di bawah gitu ada pedangnya gitu nah di bawah Nah si khalifah itu kemudian menyatakan bahwa kami adalah pelindung dua tanah suci jadi yang menguasai tanah suci itu adalah khalifah-khalifah itu adalah institusi politik yang menguasai seluruh kaum muslimin Oke gitu kan Nah terus institusi yang dimaksud yaitu kemudian runtuh sekarang Nah harusnya dise bertanya kepada siapa dia diserahkannya kepada kaum muslimin jadi orang Saudi ia boleh aja menguasai Riya menguasai thoif gitu ya Silahkan aja tapi dua tanah suci itu harusnya diserahkan kepada kaum muslimin seluruh dunia nggak kalau misalnya mau itu siapa tuh yang ininya organisasinya atau yayasannya atau apa aja yang yang sekaligus simbol untuk mempersatukan Islam kan bikin aja tapi kan saya usul kayak gitu malah diserang ya Emang kenapa gitu kan emang harusnya gitu kan jadi sekarang kan pembangunan gimana pemerintah Saudi aja ini mau diruntuhin ini mau nggak di ini kemudian mereka dapat uang yang paling gedenya dari jamaah haji dari umroh yang tadi itu ada mallnya segede gaban di depan pas pintu masuk Ka'bah gitu terserah mereka Kenapa harus terserah mereka itu kan dua tanah suci itu milik kaum muslimin bukan milik satu pemerintah tertentu berikan aja kepada seluruh kaum muslimin Apa susahnya tapi ya itu gara-gara butuh duit jadi harus buat saya aja gitu nah ini saya dicekal lagi nanti Artinya bahwa itu memang itu adalah milik kaum muslim Harusnya juga kebijakan-kebijakannya menyertakan kaum muslimin bikin dewan kan Misalkan fraksi Indonesia gitu kan fraksi kata fraksi Malaysia ya bikin aja perwakilan kayak gitu kan enggak susah tapi uangnya buat ya uangnya ya buat kita-kita juga masa buat satu pemerintahan kan Iya juga sih ya Iya emang emang harusnya gitu kan orang sepanjang sejarahnya gitu dipegangnya di serahinnya kuncinya itu kepada orang Quraisy itu setelah orang Quraisy dipegangnya sama Nabi Muhammad dan pengikutnya dan keturunannya Ya udah gitu selesai Gampang itu enggak susah tapi mau apa enggak ya itu mau atau enggaknya itu urusan kepentingan kan itu Nah kalau yang respon bunuh katanya gimana sih deg-degan bunuh itu orang jauh kalau dia mendekatkan ngeri juga pak gara-gara [Tertawa] prosesnya secara ini konfrontatifnya tuh real gitu ya tapi memang ada beberapa orang yang ngajak klarifikasi Nah itu saya hormati kemarin Gitu ya Ada ya walaupun dalam dialog itu akhirnya enggak saling sepakat akhirnya mentok dan Enggak ini tapi ada orang yang mengkonfrontier Ayo kita debat atau Ayo kita dialog ya Hayu enggak enggak jadi masalah saya mah ayo aja eee dilayanin jadi layanin ada kan malah saya posting ya kan sebenarnya ide gagasan pikiran saya itu Ya sekedar ide gagasan pikiran bisa benar bisa salah saya mendemonstrasikannya di YouTube ini gagasan saya ini ide saya ya terbuka kemungkinan untuk salah orang saya setelah bikin video sering ada yang salah gitu tapi ya nggak papa itu untuk diskusi aja kalau dari keluarga ada yang ngerep nggak jangan taruh begini Pak Guru lah ya banyak-banyak dari tim ini tim management juga banyak yang ini ya tapi ya YouTube itu kan keresahan saya saya resah yang tadi itu saya memilih Jalan Resah Nah dari keresahan itu saya tumpahkan ke Youtube cuek aja kalau orang jadi ikut Tersayang kalau udah resah ya ayo kita perbaiki berjuang sama-sama agar generasi sesudahnya enggak resah cuma masalah respon aja sih sebenarnya ya ngelihat sesuatu itu responnya kita pakai emosi atau pakai pikiran kalau misalkan ada ancaman bunuh-bunuhan kami minta maaf gitu doang kan yang udah udah sih Oke Pak Guru Terima kasih sudah hadir di sini Habis ini mau ke UIN ada acara apa itu itu diskusi sama Pak Rocky Gerung Anjay jadi pertemuan pertama dengan Paroki atau udah beberapa kali ya di inisi video-video call di video call sebelum-sebelumnya udah tapi ini pertemuan pertama nih Oke Baik terima kasih mudah-mudahan Sehat terus mudah-mudahan berkahnya bertambah Amin makasih banyak dukungannya terima kasih Oke sampai ketemu lagi di wawancara dengan tamu berikutnya

thank you




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Masalah Pendidikan - Catatan Guru Gembul

  Guru Gembul . Berikan tepuk tangan untuk Bang guru gembul. Emang tinggal di Bandung?  Tinggal di Bandung, saya kan? orang Bandung.  Kirain sudah berkarir di Jakarta.. Saya itu dulu suka main PS. Jadi si avatarnya di dalam PS itu kalau bikin  orang gitu, buat diberantem2in, itu namanya GEMBUL apa gitu. Sedangkan  Gurunya karena guru?  Gurunya  karena saya profesinya  dalam tanda kutip ya, adalah  guru. Sampai sekarang masih mau ngajar?  MASIH..kemarin aja saya ngajar di sekolah.  Tapi itu tetap seperti guru-guru di SD Negeri atau apa? atau gimana? Guru honor  tidak tetap sih. Guru Honor, spill donk... gaji berapa sih? guru honor sekarang berapa?    Iya sekitar 900ribu sampai sejutaan, sebulan. K alau yang temen-temen saya itu bisa sampai 150.000  ada yang 200ribu. Ada juga yang bertahun2 gak dapat? jadi ikhlas aja makanya ya?  Sensasi . Makanya di sini tuh di negeri kita tuh.. Jadi ada orang-orang yang cari sensasi bikin kerusakan moral dan  lain-lain itu gajinya gede banget. Guru tu

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp