Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Sistem "Politik" Khilafah | Islah Bahrawi

Saya tidak bisa memahami, mengapa FX menganggap bahwa KHILAFAH itu adalah ajaran islam. Saya kira FX harus belajar sejarah soal ini. Coba bayangkan, setelah Nabi Muhammad wafat, bahkan jenazahnya belum dimakamkan, konflik antara kaum muhajirin dan anshor sudah terjadi. Karena mereka berdebat siapa pengganti Nabi? Ini adalah bukti, Nabi Muhammad tidak mewariskan sistem politik. Siapa pengganti kanjeng Nabi setelah beliau wafat? Nabi tidak pernah mewariskan itu.  Bukti sejarah mengatakan, Sayyidinaa Abu Bakar dijadikan sebagai penerus Nabi. Apa yang terjadi? Sa'ad bin Ubadah tidak mau  berbai'at kepada kepemimpinan Sayyidinaa Abu Bakar. Di dalam kitab Al Thobaqot Al Katsir, Muhammad Ibnu Sa'ad  menuliskan bahwa pada saat itu Sa'ad bin Ubadah pergi dari Madinah dan pindah ke Suriah. Penggantinya kemudian Sayyidinaa Umar dibunuh, katakanlah dibunuh oleh seorang Majusi. Setelah itu penggantinya Sayyidinaa Utsman juga dibunuh. Oleh siapa? setidaknya, menurut kitab Tarikh At

Gerakan Politik berjubah Agama | Islah Bahrawi

Sebelum TERORISME sebetulnya, ada seseorang yang menyuarakan DAULAH KHILAFAH itu memilih jalur normatif mendirikan partai politik. Artinya gini, mereka memanfaatkan kebebasan demokrasi, untuk mematikan demokrasi. Saya juga tidak terlalu mati2an, untuk membela demokrasi, tapi menurut saya mengapa negara2 arab itu melarang hizbut tahrir? Karena mereka menganggap Hizbut tahrir ini adalah triger dari gerakan revolusioner.    Gerakan revolusioner, pergerakan perlawanan terhadap negara itu selalu dimulai dengan wacana daulah khilafah islamiyah , semua. Artinya begini, kalau ini memang beririsan dengan kepentingan islam, secara ajaran, secara tafsir, tentunya negara2 arab tidak melarang gerakan ini. Tapi karena ini adalah politisisasi agama, gerakan2 politik yang dijubahkan agama , maka kemudian negara2 arab melarang itu. Gerakan2 daulah khilafah islamiyah ini adalah gerakan2 yang dibuat untuk menipu gerakan revolusioner di banyak negara. Ini dicetuskan pertama kali oleh Sayyid Quthub, mela

Gus Islah Bahrawi | Politisasi Agama

Politisasi agama ini menjadi penyakit, bukan hanya hari ini, ini sudah berlangsung 1400tahun di semua agama. Perang antara katholik dan protestan di Eropa, perang antara sesama islam di Madinah, perang diantara khilafah2 mulai dari Eropa, Baghdad, Damaskus, Kuffah dan sebagainya, ini semua kita tidak boleh menutup mata terhadap itu, bahwa ketika politik itu menunggangi agama maka semua "kejahatanya" akan terlihat terhormat.  Artinya kenapa kita harus lebih fokus soal radikalisme, karena ketika persoalan radikalisme ini terlalu disimplifikasi, maka semua persoalan kehidupan sosial ini menjadi tumbang. Hampir semua perilaku radikal ini melakukan infiltrasi terhadap kepolisian dan tentara, di seluruh dunia.  Bisa kalian tonton disini temen2, videonya..

Gus Islah Bahrawi | Sains dan Agama

Sains dan Agama itu memang akan selalu kejar2an. Apalagi ada orang yang beranggapan dengan beragama, apa yang tidak ada di zaman dulu, itu tidak boleh ada di zaman ini. Ini kan kelimpungan sendiri jadinya. Inilah terjadi Clash of Civilization itu, terjadi benturan peradaban. Karena begini, begini menurut saya, peradaban manusia ini tidak bisa dicegah, dia akan bergerak dengan sendirinya, tidak bisa dihalang2i, apalagi ini mohon maaf, saya terus terang beragama, saya islam, tidak bisa dicegah oleh fiqih2, dia akan bergerak dengan sendirinya. Karena Sains ini memang punya logikanya sendiri, dia nanti akan menampilkan wujud2 nyata. Nanti kita akan kelimpungan sendiri kalau kita menganggap metaverse ini dulu kan gak ada, ini bid'ah ini. Ini akan berkembang terus, nanti ada "kunjungan ke surga" "kunjungan ke neraka". Loh ini kan sebatas virtual black stone inisiatif, tapi nanti akan berkembang hingga ziarah kubur juga ke baqi', ke ma'la dan sebagainya.  Nah i

Terorisme itu "tidak punya agama" | Islah Bahrawi

Terorisme itu tidak pernah kita identikkan dengan islam . Tidak pernah menyematkan dibelakangnya dengan subjek islam atau primordial keterkaitan seseorang di dalam sebuah kelompok atas dasar ikatan kekerabatan, adat istiadat, dan suku bangsa apapun.  Terorisme disini adalah berdiri sendiri , artinya begini.  Mungkin kita sepakat, terorism has no religion , jelas. Kalaupun Densus kemudian memerangi terorisme, BUKAN berarti densus memerangi islam.  Jangan kemudian ketika densus menangkap teroris, ada kemudian tokoh islam bicara. Jangan perangi, jangan tangkap, jangan hanya islam saja, itu KKB papua, jangan begitu. Justru yang menyeret paksa terorisme itu justru kita, yang islam2 ini. Padahal kita sepakat bahwa teroris itu tidak ada agamanya. Islam jelas, dan agama apapun, cuma kita tidak bisa menutup mata, kalau di dalam islam itu punya Muhammad Quthub, Aiman Adz Dzowahiri, artinya ini adalah penyimpangan tafsir di dalam islam.  Aksi2 kekerasan, violence extremism, yang kemudian mengat