Kalau perempuan, dari normal ke Stress itu gampang. Stress itu tekanan, tekanan yang berlebih. Perempuan itu bisa nangis sendiri, gara2 pas ngasuh anak, ditelfon ada kerjaan, kekejar deathline dan lain sebagainya. Perempuan itu lebih rentan terhadap hal seperti itu, perempuan itu lebih stress. Dari Stress ke Depresi, itu susah. Depresi itu adalah stress yang lebih lama, dan dalam intensitas yang jauh lebih tinggi. Depresi itu seperti itu, jadi sampai memunculkan gejala2 yang lain secara fisik. Misalkan Skizofrenia, misalkan, gejala2 yang lain lah. Nah....
Perempuan itu dari Normal ke Stress itu deket, tapi dari Stress ke Depresinya itu jauh. Udah depresi bunuh diri. Nah kalau misalkan laki2, dari normal ke stressnya susah. karena pengendalian dirinya lebih baik, tapi dari stress ke depresi deket. Makanya kebanyakan yang bunuh diri laki2. Tapi dari stress ke DEPRESI deket, makanya kebanyakan yang bunuh diri laki laki. Sekalinya stress llebih mudah depresi.
Perempuan2 di zaman sekarang itu, mendapatkan tekanan yang lebih besar, daripada daripada perempuan di zaman sebelumnya. Jadi gini, semakin sebuah negara, sebuah bangsa itu mengalami transisi, transisi modernisasi kalangan perempuan, maka semakin besar perempuan itu mendapatkan tekanan. Jadi kalau misalkan zaman dulu, perempuan di rumah saja. Di Zaman modern, perempuan juga harus kerja. Nah transisinya tuntutan buat perempuan itu makin besar, karena disuruh jadi ibu rumah tangga yang diam di rumah iya.. disuruh kerja di luar rumah, juga iya. Di tengah2, tuntutan yang ini dan itu sama2 besar. Sebagai istri misalkan, kalau jadi ibu rumah tangga, nanti kalau diselingkuhin suami, kamu bisa apa? 11.00
Komentar
Posting Komentar