Langsung ke konten utama

Belajar Adab dalam Islam | Catatan Guru Gembul 707

 

Belajar Adab
.

Ada seorang konten kreator yang juga adalah seorang santri muda, yang nampaknya sudah lama sekali menjadi santri. Dia mencoba untuk mengkritik gagasan dan pemikiran saya melalui video2 di youtube-nya. Alih-alih dia mendapatkan perhatian, dan persetujuan, dia malah dicacimaki oleh para netizen. 


Apa alasannya?

 
Karena dia yang sudah nyantri begitu lama, yang referensi kitab kuningnya itu banyak sekali, ketika dia menyampaikan kritik dia berpose seperti ini, kurang lebihnya

  • dengan wajah yang mendongak,
  • dan kemudian dengan rokok yang semacam itu.


Ya tentu saja netizen mempertanyakan, bagaimana ceritanya ada santri yang lama sekali e belajar kitab kuning belajar agama Islam dan seterusnya, hanya untuk menyampaikan kritik dia menyampaikan dengan sesuatu yang sepenuhnya tidak beradab, atau adabnya kurang.

Beberapa video berikutnya dia memperbaiki diri dan akhirnya dia tampil lebih baik tampil lebih terbuka dan minta maaf atas aktivitas e dia waktu dia mengkritik dst. Cuman maksud saya adalah selama ini, Selama nyantri dia belajar adab atau enggak?

There is a content creator, "young-student" of islamic boarding school (pesantren) - seems to have been there for a long time.

He tried to criticize my ideas and thoughts through his videos on YouTube.
Instead of getting attention and approval, he was criticized by netizens.

What is the reason?

What's wrong? 

Because he have been in (pesantren) for so long, and have a lot of references from "islamic-book", but when he criticizing, poses something like this..

  • with an upturned face,
  • and then with cigarette like that

Of course netizens are asking, why islamic-student (santri) who has been studying in (pesantren) for a long time, studying Islam and so on, just to convey criticism, he conveys something that is completely uncivilized, or lacks etiquette.


The next videos he improved himself, he appeared better appearing more open minded, and apologizing for his activity before.
 
But, I mean .. During in (pesantren),  he learned about ethics or not?

Cuplikan video bisa kalian saksikan disini, temen2

 

Adab di Jalan Raya
.

  • Kenapa dia belajar adab justru dari netizen2 yang menghujatnya dalam video itu?
  • Kenapa pada momen2 yang lain, dia Justru malah menampakkan bahwa dirinya itu tidak memiliki adab yang diajarkan oleh pesantrennya dalam kurun waktu yang cukup lama
  • Kenapa seperti itu?

Dan pertanyaan adab ini juga bisa kita lihat, bisa kita cross-check bukan untuk seluruh pesantren, tapi saya percaya ada di antara baraya yang melihat apa yang sama2 seperti yang saya lihat. Yaitu saya lewat di beberapa pesantren, dan seringkali menemukan bahwa santri2nya ketika keluar dari Pondok Pesantren itu

  • Naik motor bonceng tiga,
  • Enggak pakai helm sambil ngerokok yang seperti itu.
  • Bahkan ada di antara mereka yang masih anak2 SMP gitu, atau yang Seusia dengan itu gitu.

Kenapa mereka melakukan seperti itu?
Bukankah itu tidak beradab?
Bukankah itu tidak sesuai dengan syariat Islam?
Kan dalam syariat Islam berarti harus sesuai dengan perintah ulil amri? misalkan, yang meminta bahwa orang-orang yang mengendarai di jalan raya itu harus mengenakan helm, kemudian tertib lalu lintas, dan sebagainya. Mereka tidak peduli seperti itu. 
 
  • Why did he learn ethics from the netizens who insulted him in his video?
  • Why in the other moments, he actually shows that he doesn't have the etiquette? that have been taught by his Islamic boarding school (pesantren) for quite a long time?  
  • Why did it happen?

 

And for this ethics, we could see, and cross-check it, not for all (pesantren), but I believe you've seen the same what I've seen before.
 

I passed by several (pesantren), and often found (santri) when they are on the road, 

  • riding (in three)
  • do not wear a helmet
  • and smoking a long the road.

Even some of them, still junior high school students level, or those of the same age.

Why do they do it like that?

Isn't that uncivilized?
and that inconsistent with Islamic way?

Islamic way, mean that it must comply with Government orders?doesn't it? 

 
It requires that people who drive on the highway must wear helmets, obey the traffic orders, and so on.
Some of them even don't care about that, why??

Cuplikan video bisa kalian saksikan disini, temen2


Rokok
.

Kemudian soal rokok pernah juga juga ditegur..
"Kenapa kamu ngerokok dan sebagainya?" malah ngajak debat, gitu. |

  • Kamu tahu enggak?
  • Kamu ngajinya di mana sih?
  • Ngaji dulu sana, gitu ya


Kamu tuh tahu enggak, bahwa hukum rokok itu ada tiga

  • ada yang membolehkan
  • ada yang memakruhkan
  • ada yang mengharamkan

Kemudian dia jelaskan dalil-dalilnya, kami mendapat.. (sumbernya dari sini dan situ)

Ya tentu saja bukan masalah itu. Masalahnya adalah adab. Bayangkan aja, kalau misalkan

  • anak seumuran SMP naik motor betiga,
  • bonceng tanpa helm,
  • kemudian ngerokok yang abunya (bisa) kena pengendara yang lain,
  • dan seterusnya


Itu kan enggak membuat nyaman gitu. Jadi bukan soal mereka langsung berdebat hukum. Tapi itulah pada akhirnya kita menemukan banyak, tidak semua. Tapi banyak pesantren2 yang menampakkan adab mereka itu sama sekali kurang baik, gitu. 


Nah kenapa bisa seperti itu?

Karena ada potensi bahwa sebenarnya itu bukan Pesantren, sebenarnya itu adalah Pesantren Palsu. Bagaimana cara mengujinya bagaimana cara mengetahuinya?

Simak videonya sampai tuntas
Jangan mudah tersinggung. Yuk kita mulai

Then they were also reprimanded about "smoking"

"Why are you smoking like that?" They even challanging in a debate | Did you know?
Where do you study it?
Study the Qur-an first


Did you know that there are three smoking laws?
 

some allow it,
some don't like it,
some forbid it,

Then they explained the arguments, we got.. (sources from here and there)

Yes, of course that's not the problem.
The problem is manners. Just imagine, for example Junior High School - Level

  • riding (in three) 
  • riding without a helmet, 
  • then smoking, and the ashes (could) hit by other drivers, etc.


That doesn't make comfortable.
So it's not a matter of them directly debating the law of smoking.

But that's what we end up finding out a lot, not all. But many Islamic boarding schools (pesantren) show that their manners are not good at all. So why it happen? Because there is the potential that is not (pesantren), or may be fake (pesantren). How to know that? Watch this video until the end. Don't be easily offended. Let's get started

Cuplikan video bisa kalian saksikan disini, temen2


 

Sumbangan
.

Saya sih sering, (tapi) Baraya pernah gak? ngeScroll short YouTube atau tiktok tiba-tiba ada iklan. Yang menggambarkan ada beberapa santri dengan wajah "yang lusuh", dan ekspresi yang "sangat kasihan", kemudian ngomong

 
"Ya Allah semoga orang2 yang nonton video ini akan mendapatkan keberkahan dan rizky yang banyak. Kami sekarang sedang membutuhkan bantuan, karena mushaf al-qur'an kami rusak. Kemudian tempat kami belajar juga sudah kumuh" 

 

  • Tentang al-quran yang rusak ditunjukkan gitu ya
  • tentang bangunan yang rusak ditunjukkan secara eksplisit


Tujuannya Apa?
Tujuannya adalah untuk minta sumbangan. 

Nah ini kenapa bisa seperti itu? Dan kalau misalkan kita melihat banyak juga belum ramai di YouTube itu. Banyak di antara mereka yang naik "mobil carry" sholawatan sambil jalan pelan-pelan kemudian di kanan dan kirinya keluar orang-orang yang bawa kotak kencleng dengan tampilan wajah dan pakaian yang lusuh, minta-minta. Ini adalah untuk pesantren ini Pesantren itu dan semacamnya. Baraya pernah gak? menemukan fenomena yang seperti itu? 

I do it often, (but) have you ever done it? Scrolling YouTube Short, or TikTok, and suddenly find video (ads), which describes several students (santri) with worn faces, and pitiful expressions, then spoke..

"Oh Allah, I hope that people who watch this video will get lots of blessings and good fortune. We need for help, because our holy books are broken, also the place where we study is unworthy"


  • Show about "the broken" holybooks, explicitly
  • Show about "the broken" buildings, explicitly


What's the goal?

The goal is to ask for donations.

 

So why it happen? 
You may see, before that's video going viral in youtube.
Many of them got into "carry car", "praying" while walking slowly, and then from the right and left came out people carrying "donation boxes" with shabby faces and clothes. 

Begging, this is or that is for this Islamic boarding school (pesantren), and so forth.
Have you ever
found such a phenomenon?

Cuplikan video bisa kalian saksikan disini, temen2



Mengemis
.

Di dalam Islam tentu saja "mengemis" itu tidak boleh, 

  • apalagi "mengemis" dengan merendahkan diri serendah-rendahnya
  • apalagi merendahkan simbol-simbol agama,


Al-qur'an yang lusuh yang sudah robek diperlihatkan gitu ya bangunan musala tempat ibadah diperlihatkan jeleknya dan sebagainya hanya untuk meminta-minta gitu ini.


Ya tentu saja dalam Islam itu sangat tidak boleh mengemis-ngemis kecuali memang ada alasan2 yang sangat darurat gitu. Misalkan kita sama sekali tidak memiliki lapangan pekerjaan, atau bahkan kita misalkan memiliki tanggungan utang yang sangat besar, dan seterusnya dan seterusnya. Oke mungkin masih dihargai tetapi sisanya tidak boleh.

MUI sejak tahun 2007 atau sebelum itu itu sudah mewanti-wanti bahwa kami tidak setuju kami tidak membolehkan kalau ada pesantren yang "ngemis2" seperti itu. Kalau misalkan ada masjid di pinggir jalan yang mau direnovasi kemudian ada orang di tengah jalan nghalangin sambil bawa jaring seperti itu itu tidak boleh karena apa ya karena itu termasuk kategori "mengemis" gitu.

Of course in Islam  "begging" is not allowed,

  • furthermore "begging" by lowering oneself as low as possible,
  • furthermore by degrading religious symbols. Showing the "broken" sheets of holy-books. Showing the "ugliness" of the place for praying and studying, and so on, just for "begging".


Yes, of course in Islam, absolutely not permissible "begging too much" unless there are really urgent reasons.
Suppose they don't have any jobs at all, or even suppose they have very large debts, and so on,  maybe it's still allowed or permissible, but the rest  "isn't allowed".

Since 2007 or before, MUI has warned, do not agree, do not allow if there is Islamic boarding schools (pesantren) "begging too much" like that.
If there is a mosque on the side of the road that wants to be renovated and then there are people in the middle of the road blocking it while carrying nets like that, that's not allowed, because that's in the category of begging.


Cuplikan video bisa kalian saksikan disini, temen2

 

Kemandirian Finansial
.

Mengemis untuk apa?

  • mengemis untuk pembangunan masjid?
  • atau untuk pembangunan Pesantren?

Kalau untuk membangun Pesantren, ya silakan pesantrennya itu dimandirikan. Kan kalau misalkan dalam ajaran islam, lembaga pendidikan itu harus mandiri, harus baik dan seterusnya dan seterusnya.

Cuman pas “dicrosscheck”

Kenapa mereka mengemis?
Kenapa mereka enggak diajarin kemandirian finansial dan seterusnya?

Ternyata memang banyak di antara mereka ustadz2nya, guru2nya yang ngajarin bahwa
anak-anak,

  • belajar Matematika itu buat apa karena enggak akan dibawa ke akhirat
  • belajar biologi itu untuk apa karena enggak akan dibawa mati
  • dan seterusnya


Akhirnya mereka gak ngerti ilmu Ekonomi, gak ngerti Ilmu Manajemen, mereka hanya "menghafal" saja kegiatannya.

Dan karena itu maka ketika mereka bikin Pesantren mereka berharap bahwa kalau bikin pesantren yang semacam ini pasti langsung turun rezeki dari Allah dari Tuhan. Dan akhirnya apa ketika Rezeki itu tidak kunjung turun juga akhirnya mereka "ngemis" ke sana kemari karena mereka tidak tahu bagaimana cara membuat kemandirian finansial manajemen keuangan dan seterusnya. Ya banyak kan yang seperti itu? karena apa? 

Ya karena mereka meremehkan yang mereka sebut sebagai “ilmu dunia”.


Begging for what?

  • for renovating the mosque?
  • for reconstructing the of Islamic Boarding School (pesantren)?

If want to build a good (pesantren), please make "financial freedom" for it. In Islam, an educational institution (like pesantren), it should be independent in financial, or should be good in its performance and so on. But, when crosschecking this problem, 

  • Why are they begging?
  • Why are they not taught the financial freedom, and so on?

Indeed, they are many of them, the instructors (ustadz), or the teachers, who teach that 

hey kids.. 

  • why are we studying Math? it won't be taken to the afterlife
  • why are we studying biology? it won't be taken after death, 
  • and so forth

In the end, they don't understand Economics, don't understand Management, and so on. Just “memorising” in their study.

When they make (pesantren), hope they will get immediately the sustenance from Allah, from their god. And finally, when the sustenance didn't “go down”, they “begged” the others for help. Because they didn't know how to make financial freedom, financial management, and so on. Yes, there are many examples like that, right?

Why..?

Because they underrate “the science” for the world life.

Cuplikan video bisa kalian saksikan disini, temen2



Ilmu Dunia
.

Jadi matematika dan sebagainya disebutnya sebagai ilmu dunia. Ekonomi disebutnya sebagai ilmu dunia gitu, adalah fardu kifaayah, tidak usah apa. 

Dan akhirnya mereka ke sana Kami hanya menuntut sumbangan-sumbangan dari orang gitu. 

Dan luar biasanya apa memang santri2 itu mendapatkan sumbangan berupa mushaf yang baik dan sebagainya, tapi pimpinan2 pesantrennya luar biasanya ada yang 

  • mobilnya berderet mewah semua,
  • rumahnya Gedong 
  • dan sebagainya 


Hasil darimana? hasil dari berbagai sumbangan2 untuk pesantrennya. 

Nah hati2 ini pesantren yang palsu, karena walaupun "pesantrennya asli" dalam tanda kutip

  • bahwa dia memiliki sertifikat 
  • bahwa dia memiliki ijazah
  • dan sebagainya 

dia tidak menawarkan, dan tidak mengajarkan prinsip2 dalam ajaran agama Islam, seperti yang tadi diajarkan, misalkan yang di awal sebelum intro itu

ada orang yang belajar Pesantren lama sekali belajar kitab suci lama sekali belajar kitab kuning lama sekali tetapi adab aja baru diajarin sama netizen pas mereka bikin video gitu. Karena apa mereka belajar adab, Tapi adabnya itu bukan adab Islam.

Jadi misalkan kalau ketemu guru harus Sun tangan bolak-balik yang seperti itu kemudian tidak boleh membelakangi guru, Jadi kalau misalkan ada guru di depan dia berjalannya mundur dan sebagainya Itu ajaran dari Islam bukan ya Bu bukan dari mana itu Emang pernah Baraya melihat ee ada riwayat para sahabat melakukan hal yang semacam itu gitu atau guru dicium kakinya dan sebagainya kan enggak ada yang seperti itu jadi itu adalah nilai-nilai tradisi dari entah ajaran agama lain Entah budaya yang lain dan sebagainya dan itu tidak masalah sebenarnya yang jadi masalah itu adalah bahwa tradisi-tradisi itu dikatakan sebagai bagian dari ajaran Islam bahkan prinsip ajaran agama Islam bahkan itu adalah adab dalam agama Islam gitu Padahal adab agama Islam itu yang tadi itu sederhana menghargai orang lain kayak gitu ya enggak ngerokok kayak gini saya mengkritik dan sebagainya Enggak kan itu sederhananya seperti itu ya karena apa Karena banyak sekali lagi ya banyak sekali pesantren-pesantren yang mengajarkan ajaran Islam yang palsu atau bahkan Pesantren itu sendiri adalah pesantren yang palsu saking palsunya ketika mereka misalkan melakukan ritual-ritual itu juga nampaknya bukan ritual dari Islam gitu banyak di antara mereka Jadi mereka misalkan ngajarin wirid wirid ini itu tuh sebenarnya bukan dari nabi bukan dari tuh bukan dari kitab suci Tapi dari leluhurnya wiridnya begini dan dikasih kepercayaan nanti kalau misalkan kamu wirid ini 1000 kali maka E kamu akan mendapatkan pahala sekian-sekian kalau kamuwirid ini pagi dan sore masing-masing 100 kali maka kamu akan mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka bahkan sampai ada yang menyebutkan kalau misalkan baca ini maka akan mendapatkan uang sekian ratus juta rupiah nominalnya secara eksplisit disebutkan seperti itu gitu Ada yang 600 juta apa kalau misalkan melakukan wirid-wirid atau rit ritual-ritual yang seperti ini kan dalam Islam enggak pernah ada yang seperti itu bar ya jadi itu adalah ajaran Entah dari mana dimasukkan ke dalam Pesantren kemudian dikatakan bahwa itu adalah bagian dari agama Islam Jadi sudah merusak Islam dari dalam mempermalukannya pula dengan apa dengan ajaran-ajaran yang kita enggak tahu itu berasalnya dari mana gitu nah itu kalau dan banyak pesantren-pesantren tu yang ngajarinnya tuh yang seperti itu nanti kamu wirid sekian-sekian nanti kamu dapat duit gitu
ya itu Baraya C Cina yang di Indonesia
yang menguasai
70% ekonomi Indonesia kekayaan Indonesia
itu enggak pernah bikin wirid-wirid
kayak gitu tapi kaya karena apa Kalau
mau kaya ya usaha Kalau mau kaya ya
kerja cerdas bukan bikin spekulasi
mistik bukan ngarang-ngarang tentang
bagaimana mantra dilabeli Islam kemudian
diajarin kepada anak muridnya dan
sebagainya ya Enggak seperti itu tapi
justru banyak Pesantren palsu yang
ngajarin ajaran-ajaran Islam yang palsu
seperti itu
e ditambah lagi ya ituu Ee kalau
misalkan mereka ngajarin e sesuatu yang
bersifat tradisi Islam mereka misalkan
Sebutkan Ya itu bukan tradisi Islam tapi
misalkan tradisi Yaman gitu ada yang
seperti itu jadi misalkan marawis
marawis sering disebut sebagai tradisi
Islam bukan itu adalah tradisi atau adat
dari satu masyarakat tertentu di Timur
Tengah yaitu Yaman gitu ya Nah boleh
enggak kita ee nyanyi Marawis Ya boleh
melestarikan itu boleh boleh tapi jangan
sampai disebut bahwa itu adalah tradisi
Islam kan akhirnya jadi kan kalau
misalkan kita melihat tagonian ibu-ibu
gitu ya dari saya belum lahir sampai
sekarang saya usianya Oh saya ulang
tahun kemarin ya pas Pemilu Sampai usia
saya sekarang e 39 tahun itu nadanya
sama tek tek dung dung dem tek tek dung
dung dem tek tek dung dung dungk tek tek
dung dung gitu aja terus gitu nah kenapa
harus seperti itu ya itu kan memang
harus dilestarikan Karena itu adalah
 

Islam daripada k-pop gitu ya enggak yang
k-pop juga bukan tradisi Islam yang itu

juga bukan tradisi Islam itu adalah
tradisi dari satu masyarakat di masa
lampau ya Katakanlah yang di Timur
Tengah jadi tolong dipisahkan tapi jadi
ritualnya wirid yang aneh-aneh kemudian
yang tradisi Islamnya juga katanya yang
seperti itu ya Islamnya mana Jadi
Islamnya ternyata tidak diajarkan adab
Islam tidak diajarkan prinsip Islam
tidak diajarkan iman Islam tidak di
diajarkan yang diajarkan itu adalah
tradisi-tradisi yang justru dipercaya
bahwa itu adalah bagian dari Islam dan
luar biasanya mereka menggunakan nama
pesantren yang Pesantren itu juga
menggunakan simbol-simbol Islam kan
kezel gitu ya Saya membayangkan
seandainya Umar hidup di zaman sekarang
betapa marahnya beliau gitu ketika
melihat Islam direndahkan oleh kaumnya
sendiri gitu oleh orang Islam sendiri
untuk dapat sedekah gitu ya tolong kami
karena mushaf kami rusak gitu bayangkan
betapa direndahkannya Izah Islam dan
ketika ditanya seperti itu ya karena
kami enggak ngerti Bagaimana cara
mendapatkan uang kenapa enggak ngerti
Bagaimana cara mendapatkan uang karena
pas di pesantren bukan belajar tentang
islam bukan belajar tentang sesuatu yang
lebih prinsipil
tetapi belajar tentang tradisi-tradisi
marawis yang seperti itu ya kemudian
wirid yang aneh-aneh nanti kalau kamu
melakukan seperti ini kamu akan
mendapatkan uang segini-segini gitu ya
dan dan ketika misalkan dikritik
dikritik misalkan ya itu mereka
marah-marah ngajak debat ini kitabnya
Apa ada yang lucu juga jadi saya pernah
juga kan saya tu dulu pernah mengkritik
juga pesantren di antaranya adalah
Pesantren itu kok kotor gitu saya
jelaskan bahwa dalam ajaran agama Islam
kan kebersihan itu
adalah syarat mutlak untuk melakukan
ibadah Jadi kalau misalkan ibadah kita
itu mau sempurna mau baik ya kita harus
terbebas dari najis dari hadas dari yang
semacam itu gitu kan dan karena itu maka
kebersih itu sangat penting dalam Islam
saya tanyakan Kenapa banyak
pesantren2 yang kotor gitu kan
Nah itu ada aktivis pesantren yang
ngata-ngatain saya itu enggak tahu
apa-apa itu offset apa segala rupa
kemudian dia membantah pernyataan saya
ini di kitab ini ada penjelasannya di
kitab ini bukan saya bukan minta
pembantahan atas itu saya minta kenapa
itu pesantren-pesantren itu kotor
Tunjukkan coba film diokan Apakah
pesantrennya bersih atau enggak kan itu
harusnya jawabannya seperti itu Jadi
mereka menjadi sangat kritik jadi Mereka
menolak gagasan-gagasan baru karena apa
 

Karena dianggapnya karena Pesantren itu
pasti seterusnya baik yang lain itu yang
mengkritiknya pasti semuanya Wah itu
belum ngaji tuh woh itu belum ngerti W
dan hal yang semacam itu kamu ngajinya
di mana ngaji dulu sana ya yang kayak
gitu kan biasanya pernyataan-pernyataan
dan karena mereka anti kritik maka
banyak sekali kelemahan-kelemahan dan
kesalahan-kesalahan yang terjadi di
pesantren itu berulang-ulang terjadi
salah satu contoh yang sangat fenomenal
di Indonesia itu adalah Maaf ya kasus
pencabulan ee di Kompleks Pesantren itu
banyak sekali kejadiannya seperti itu
kenapa bisa seperti itu karena di situ
ada hierarki kuasa yang terlalu jomplang
gitu di mana si gurunya mendapatkan
wewenang yang sangat luar biasa
sedangkan murid harus diajarkan patuh
pada guru nanti kalau tidak kualat dan
seterusnya dan seterusnya ya kan
diajarinnya yang seperti itu Nah karena
itu maka itu harus dikritik itu harus
diperbaiki tapi ketika mau dikritik
enggak mau Akhirnya apa terjadi lagi
terjadi lagi terjadi lagi pencabulan
kekerasan seksual dan sebagainya
terhadap santriwati-santriwati yang ada
iya kan Nah kenapa seperti itu ya karena
tidak mau dikritik gitu Padahal ya
terima aja kan ini bukan mengkritik
agama saya di blacklist sama masjid
besar di Bandung itu gara-gara saya
sering mengkritik Islam Saya justru
mengkritik orang-orang yang menjalankan
Islam tapi malah mempermalukan Islam
dari di dalam kan begitu tapi karena
mereka tidak paham ya Anti kritik ya
akhirnya seperti itu bahkan ada yang
mengatakan kalau misalkan ada kebejatan
di pesantren kalau misalkan ada tindakan
asusila dan sebagainya ya sembunyikan
itu kan aib itu aib dari saudaranya kita
itu tidak boleh
diumbar-umbar ya Jadi malah makin kacau
lagi itu logika berpikirnya jadi gini
Baraya dalam Islam itu ada dosa pribadi
yang tidak boleh diungkit tidak boleh
diumbar-umbar kalau misalkan diumbar
disebutnya gibah contohnya Baraya
misalkan melampiaskan hasrat seksualnya
kepada seekor ayam gitu kan Nah kemudian
ketahuan sama teman Nah si teman itu
enggak usah ngumbar-ngumbar ee itu gitu
karena apa Karena itu aib karena apa itu
dosa pribadi maksudnya Tidak ada manusia
yang lain yang mendapatkan kerugian dari
itu gitu selama tidak ada tuntutan yang
sudah selesai nah Tetapi kalau misalkan
dosa itu adalah dosa sosial misalkan
Baraya korupsi itu kan dosa sosial
Baraya mencuri Baraya harus di harus
dikatakan kepada orang lain bahwa Baraya
mencuri bahwa Baraya korupsi karena apa
itu dosa sosial Baraya harus masuk
pengadilan bukan ketika Baraya mencuri
atau misalkan melecehkan orang lain Dan
lain seterusnya gitu ya kemudian Oh

Jangan diumbar-umbar itu aib ya bukan
itu dosa sosial itu Justru harus
diajukan ke pengadilan digibahkan
diomongin ke mana-mana dikasih tahu
bahwa orang ini melakukan ini tapi kalau
misalkan dosanya itu adalah bersifat
Pribadi ya To disembunyikan nah
pesantren-pesantren banyak di antaranya
atau ustaz-ustaz atau oknum-oknum ya
yang semacam itulah mereka melakukan
tindakan asusila kemudian mereka bilang
bahwa I tindakan asusila yang melibatkan
korban gitu sampai ada yang hamil ada
yang apa segala rupa itu malah si
korbannya eh tolong pulang aja ya ke
kampung tapi jangan bilang siapa-siapa
ini kan aib ya jadi Sudah aja ya yang
itu sudah lupakan saja ini aib masa lalu
tidak usah dibongkar-bongkar lagi banyak
yang seperti itu ee banyak anak-anak
santri-santri yang di pesantren itu pada
akhirnya juga melakukan aktivitas yang
tercela di sana ya karena seperti itu
gitu Kenapa tidak bisa dikritik jadi
saya menekankan di sini bahwa Pesantren
itu bawa simbol Islam karena itu Please
jangan sampai mempermalukan Islam dari
dalam Saya manajer saya itu kan mualaf
Chinese dia tuh berambisi untuk
mengislamkan keluarganya bapaknya gitu
tapi si bapaknya itu enggak bisa
dimualafkan sampai sejauh ini kenapa
Karena di depan tok bapaknya itu ada
pesantren dan Pesantren itu kotor
Pesantren Itu motornya gerung-gerung
tigaan dempet kalau berangkat enggak
pakai helm sambil ngerokok bahkan anak
SMP dan sebagainya terus si bapak itu
bilang kamu mau ngajak saya ke dalam
ajaran agama Islam yang kayak gitu gitu
nah kan jadi Si Bapaknya enggak salah
dalam konteks itu karena apa Karena
ketika dia mau masuk ajaran agama Islam
dia mendapatkan referensi yang
referensinya itu dari
pesantren-pesantren palsu itu gitu jadi
ketika saya mengkritik si Pesantren
palsu itu jangan
dibelain malah didukung jadi saynya yang
dikritik yang dimarahin sedangkan dia
yang dibelain kan aneh gitu ya jadi
pesantren yang asli itu ada enggak ya


Ada tentu saja Pesantren Islam yang asli
yang menawarkan prinsip-prinsip Islam
ajaran-ajaran Islam itu tentu saja ada
tetapi saya hanya menegaskan bahwa
pesantren yang palsu juga banyak dengan
ciri-ciri dan karakteristik yang tadi
Semoga dipahami Terima kasih karena
sudah menyimak saya guru Gembul
Asalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Masalah Pendidikan - Catatan Guru Gembul

  Guru Gembul . Berikan tepuk tangan untuk Bang guru gembul. Emang tinggal di Bandung?  Tinggal di Bandung, saya kan? orang Bandung.  Kirain sudah berkarir di Jakarta.. Saya itu dulu suka main PS. Jadi si avatarnya di dalam PS itu kalau bikin  orang gitu, buat diberantem2in, itu namanya GEMBUL apa gitu. Sedangkan  Gurunya karena guru?  Gurunya  karena saya profesinya  dalam tanda kutip ya, adalah  guru. Sampai sekarang masih mau ngajar?  MASIH..kemarin aja saya ngajar di sekolah.  Tapi itu tetap seperti guru-guru di SD Negeri atau apa? atau gimana? Guru honor  tidak tetap sih. Guru Honor, spill donk... gaji berapa sih? guru honor sekarang berapa?    Iya sekitar 900ribu sampai sejutaan, sebulan. K alau yang temen-temen saya itu bisa sampai 150.000  ada yang 200ribu. Ada juga yang bertahun2 gak dapat? jadi ikhlas aja makanya ya?  Sensasi . Makanya di sini tuh di negeri kita tuh.. Jadi ada orang-orang yang cari sensasi bikin kerusakan moral dan  lain-lain itu gajinya gede banget. Guru tu

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp