Guru Kampung
.
Saya dulu bertemu dengan guru kampung dan dia mengaku sebagai guru kampung. Dan dia mengajar di kota. Karena dia dari kampung, ke kota, dia berusaha untuk percaya diri dan memperkenalkan dirinya dengan luar biasa. Namanya adalah Pak Yuwono Kisyuran. Jadi karena dia pede dan pingin dekat dengan anak2, namanya pak YUWONO. Dia langsung ngomong...anak2 Panggil saya pak yuk saja. Itu anak2 langsung seneng, pak yu.. pak yu.. dan si gurunya ketika anak2 bersorak seperti itu gurunya ketawa, dikira itu adalah sebuah penghormatan kepada dirinya. Jadi sejak saat itu dipanggilnya Pak Yu...
Dia berminggu2 kemudian baru sadar setelah mendengar guru2 lain berbicara, yaudah diganti namanya jangan Pak Yu.. tapi Pak Kis.. jadi ternyata... ini sebuah ilustrasi tentang betapa culture lag gitu lho.
Motivasi Belajar
.
Betapa perbedaan orang kota dan orang desa dalam memahami status, memahami pendidikan dan lain sebagainya. TAPI bagaimana cara orang2 yang seperti itu untuk memotivasi orang lain melakukan sesuatu. Jadi gini, salah satu rumusan paling mendasarnya itu begini. Kita tidak akan mungkin bisa memotivasi seseorang kalau orang yang dimaksud itu tidak tahu apa faidah, kalau saya melakukan hal tertentu.
Jadi misalkan, anak2 di Indonesia.. Anak2 tolong ini belajar ya.. trigonometri.
- Anak2 akan sulit untuk belajar itu,
- anak2 akan sulit untuk senang belajar itu
ketika mereka tidak tahu, ketika saya tahu ini faidahnya apa?
Kan misal, banyak sekali pelajaran2 di sekolah kita yang bahkan gurunya pun tidak tahu, kalau saya mengajarkan ini, anak2 terus dapat apa? Terus kalau diberi tahu misalkan ini adalah
- awan Stratus,
- ini awan cumulo nimbus,
- ini adalah awan yang macem2 seperti itu
mereka gak akan ngerti dan gak akan termotivasi.
Kapan Hujan
.
Tapi saya dulu pernah ngajarnya kayak gini... Anak2 yuk kita keluar kelas. Nanti kira2 hujan turun jam berapa? yang bisa menebaknya, saya kasih duit sekian2...atau saya kasih nilai sekian2. Misalkan begitu... Si anak2 bingung, bagaimana saya mengetahui hujan akan terjadi. Lalu saya jelasin... kalau hujan akan terjadi ciri2nya adalah udara lembab, kalau udara lembab.. ciri2nya..segala sesuatu bebauan akan lebih pekat terciumnya, api tidak akan lurus, belok kesana kemari. Jadi kalaupun kita mengetahui tanda2 alam, kita tahu kelembaban udara. Kalau kita mengetahui kelembaban udara, kita juga bisa memprediksi kapan terjadi hujan. Tentu saja dengan mengetahui angin bagaimana, awan bagaimana.. dsb.
Disitu akhirnya siswa termotivasi untuk belajar. karena apa? karena dia tahu faidahnya. Dia tahu kalau misalkan belajar begini kan begitu, dia tahu kapan akan terjadi hujan. Dan si murid2 saya itu bisa tebak2an dengan temanya.
Tapi kalau diajari awan kumulo nimbus seperti apa? ciri2nya seperti apa? ketinggianya berapa? mereka gak akan termotivasi untuk belajar. Sebagian besar anak2 kita itu trauma besar sampai sekarang. Anak2 kita itu trauma belajar, sedemikian traumanya sampai ketika guru2 ada pengumuman guru gak hadir karena rapat. Gurunya sakit... Alhamdulillah. Guru sakit di rumah sakit karena kecelakaan, semoga lama. Itu sebenarnya trauma belajar. Trauma belajar itu muncul gara2 apa? gara2 siswa tidak tahu kalau saya belajar tentang Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan terhadap belanda tahun.... dia tidak tahu. Faidahnya apa? kalau tahu itu? Karena tidak tahu, makanya dia terpaksa. Makanya kalau mau termotivasi, sampaikan kepada anak2, bahwa setiap kalian tahu tentang materi ini ada solusi2 yang bisa ditemukan terhadap satu masalah tertentu. Jadi diajarkan relevansinya, sehingga si anak akan gemar materi yang disuguhkan oleh kita. Itu salah satu cara untuk mendorong siswa senang belajar.
You all could taste this transcript from nassa school channel (youtube)
Komentar
Posting Komentar