Langsung ke konten utama

Cacat Logika orang Depresi - Catatan Guru Gembul 483


Apakah baraya mengalami gangguan kejiwaan? tulis di kolom komentar yaa 

Sebenarnya pertanyaannya bukan pertanyaan candaan belaka baraya. Kalau misalkan kita melihat statistik di Indonesia ada sekitar 10% orang yang mengalami gangguan kejiwaan.  Dan 20% orang lainnya itu berpotensi untuk mengalami gangguan kejiwaan itu di Indonesia. 

1 daru 10 orang Indonesia mengalami gangguan Jiwa
Kompas.com

maka berdasarkan statistik itu seharusnya kita juga bisa menemukan relevansinya di channel ini. Yaitu penonton guru Gembol channel itu sekitar sepuluh persen diantaranya mengalami gangguan kejiwaan. Apa baraya termasuk atau tidak? Simak videonya sampai tuntas karena disini kita akan menemukan indikasi2 penting, Apakah baraya ODGJ atau bukan sadar atau tidak 

Jadi Ayo kita mulai...


---


ODGJ
.

Baraya, selain alasan moral dan alasan etika, Kenapa ODGJ harus menggantikan istilah gila adalah karena ODGJ itu definitif jelas. Sedangkan gila itu tidak definitif. Maksudnya ketika kita memahami istilah ODGJ, kita memahami bahwa orang itu 
  • mengalami gangguan kejiwaan tertentu
  • atau mengalami gangguan mentalitas tertentu 

begitu kan?


Depresi
.

Nah itu tidak harus menjadi gila, karena depresi itu masuk ke dalam gangguan mental yang dengan demikian maka masuk dalam istilah ODGJ sebenarnya atau skizofrenia yang dapat bisikan-bisikan gaib itu atau phobia atau trauma dan sebagainya. Itu sebenarnya masuk dalam kategori gangguan mental tertentu.

Indonesia adalah negara dengan pengidap gangguan mental tertinggi di asia tenggara, ada 27,3 juta orang di Indonesia mengalami masalah kejiwaan, diantaranya

Anxiety Disorder: 8,4 Juta Jiwa
Depresi: 6,6 Juta Jiwa
Gangguan Perilaku : 2,1 Juta Jiwa
dan lain - lain

Survei Global Health Data Exchange IOS, 2017

Nah di episode ini kita akan fokus pada depresi. Orang2 depresi itu sering tidak sadar bahwa dirinya itu depresi karena itu baraya harus nonton videonya sampai tuntas. Kita akan sebutkan ada enam karakteristik orang yang berpikirnya dengan kesalahan logika yang biasanya dimiliki oleh orang-orang yang depresi, begitu.


All Or Nothing
.

Yang pertama itu adalah orang-orang yang berpikir hitam dan putih atau Bahasa Inggris biasa dikenal terima seluruhnya atau tidak sama sekali, all or nothing begitulah kurang lebihnya. 

Berpikir hitam dan putih atau All or Nothing adalah salah satu dari banyak distorsi kognitif, yang umum dimiliki orang yang mengalami kecemasan dan atau depresi. Mereka membagi semua hal hanya dalam dua sisi yang berlawanan hampir tanpa menyisakan zona lain. 

Katharina Star, PhD
Understanding All Or Nothing Thingking
Verywellmind


Jadi misalkan begini baraya, di Mesir dulu itu ada seorang usit murid Hasan al-banna yang kemudian menjadi depresi. Namanya itu adalah Sayyid Quthub. Sayyid Quthub itu yang menulis fi dzilalil Qur-an, itu pernah melontarkan sebuah kalimat yang isinya adalah masuklah kamu ke dalam Islam secara Kaffah secara keseluruhan atau tidak sama sekali. Nah ini adalah kata-kata orang depresi, diterima seluruhnya atau tidak sama sekali. Jadi orang Islam yang sholeh yang taat yang baik atau murtad aja sekalian. Nah ini adalah karakteristik orang depresi. 

Sebab di dalam Al Quran memang ada masuklah Islam secara Kaffah ya ada yang seperti itu. Tetapi tidak ada ancaman pergi aja sama sekali. Bahkan ajaran Nabi Muhammad itu masuklah kamu ke dalam Agama Islam sesuai dengan kemampuan kamu sendiri. Kerjakan Islam sesuai dengan kemampuan kamu sendiri, jangan dipersulit dan jangan maksain. 


Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan Dia tidak ingin menyulitkanmu ( Al Baqoroh: 185)

Apa saja yang aku larang, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan, maka kerjakanlah semampu kalian ( Hr. Bukhori Muslim).


Mudah
.

Ambil jalan yang paling mudah, itu ajaran Nabi Muhammad seperti itu. Karena apa? Karena itu adalah Islam yang normal. Kalau Islam yang depresi, masuklah kamu ke dalam Islam secara Kaffah atau tidak sama sekali. Makanya orang2 yang seperti itu ngomongnya atau ulama-ulama yang seperti itu biasanya ulamanya gampang marah, ya karena depresi. Cek aja dan jangan diikuti ulama yang depresi karena salah satu karakteristik ulama itu adalah mentalnya sehat. Kalau mentalnya gak sehat, ya jangan diikutin. Tapi sebenarnya cara-cara seperti ini memang khas dimiliki oleh orang-orang Depresi. Dan ini sering bahkan dieksploitasi oleh Sun Tzu.


Art of War
.

Jadi Sun Tzu itu kan penulis buku yang Art of War gitu ya. Nah itu di situ ada salah satu petikan yang sangat penting. Kalau kamu berperang dan musuh kamu lebih banyak, maka tempatkan pasukanmu di tempat yang tidak ada jalan keluarnya. Itu kata suntzu tempatkan pasukan kamu di tempat yang tidak ada jalan keluarnya. Kenapa seperti itu? karena Sun Tzu itu memang memahami bener-bener teori depresi yang tadi itu. Kalau orang depresi itu ambil seluruhnya atau tidak sama sekali. Dalam hal ini Sun Tzu memberikan pada pasukannya itu satu tempat yang dia tidak memiliki opsi lain. Bener-bener gak ada opsi lain, kalau gak maju melawan musuh kamu tetap akan mati begitu. Gak ada celah sama sekali, gak ada tempat untuk kabur, gak ada diplomasi atau gak ada apa.. Satu satunya (cara) adalah melawan atau mati secara pengecut. begitu.


Thoriq Bin Ziyad
.

Itu misalkan juga digunakan oleh Thariq Bin Ziyad. Ketika dia melakukan invasi terhadap Spanyol. Jadi muslim Maroko dan Arab itu bersatu, kemudian menyerang Spanyol. Nah disitu ketika sudah menyebrang Selat Gibraltar itu, kapal-kapal semuanya dibakar semuanya, dihancurkan. Thariq Bin Ziyad kemudian mengatakan kapal-kapal sekarang sudah dihancurkan kalian gak bisa kembali ke kampung halaman sebelum kalian meraih kemenangan melawan orang-orang Spanyol itu. Jadi logikanya selalu sama, gak dikasih pilihan lain, cuma pilihan itu (saja). 


Warna Dunia

.

Orang2 normal itu melihat dunia ini penuh sekali warna. Bahkan secara fisik aja -mata kita itu- setidaknya melihat 10.000 warna yang berbeda. Kita bisa mengidentifikasi perbedaannya begitu. 

Nah tetapi orang yang mengalami depresi itu hanya bisa melihat hitam atau putih gitu. Jadi 

kamu jangan ngajari sesuatu yang gak jelas (gitu donk). (Ajarilah) yang bener itu bener, dan yang salah itu salah, udah gak ada yang lain, gak ada abu-abu. Nah mereka mikirnya seperti itu, ya memang gak ada yang abu-abu, karena bukan hanya abu-abu 

  • ada merah 
  • ada kuning 
  • atau hijau 
  • dan sebagainya. 


Tapi mereka tidak bisa melihat seperti itu karena mereka depresi. Makanya saat seperti yang saya bilang tadi, orang2 yang sering mengatakan seperti itu -yang hanya memberikan 2 pilihan itu- 

  • Kalau gak A ya B begitu. 
  • Kalau gak ambil semuanya, ya tolak semuanya gitu ya. 


Logika hitam putih mencakup ketidakmampuan melihat alternatif dalam suatu situasi atau solusi untuk satu masalah. Untuk orang dengan kecemasan, atau depresi, ini sering berarti melihat pada sisi negatif, dari situasi tertentu.

Khatharina Star, PhD

Understanding All or Nothing Thinking

Verywellmind


Orang seperti itu biasanya adalah orang yang marah. Wajar karena mereka adalah orang yang depresi. Itu ciri yang pertama ciri


Generalisasi
.

Yang kedua, 
orang itu suka sekali mengeneralisir. Jadi mengeneralisir itu adalah salah satu cat logika yang paling sering dialami. T
etapi ini yang paling sering digunakan orang ketika mengalami depresi. Contohnya begini, baraya beri pernah enggak mendengar cewek ngomong gini a

Dasar cowok, semua cowok ternyata sama aja, semuanya brengsek gitu ya. Semua cowok pada dasarnya Brengsek, itu kan sebenarnya mengeneralisir. Kenapa dia  mengeneralisir seperti itu? karena dia depresi, dia tertekan. Mungkin gara-gara dia diputuskan secara mendadak atau gara-gara dia melihat cowoknya selingkuh dan sebagainya. 


Ketika seseorang mengeneralisasi, mereka mencapai kemampuan tentang satu peristiwa dan kemudian salah menerapkan kesimpulan itu di semua hal. Generalisasi berlebihan telah dikaitkan dengan gangguan stress pasca trauma, dan gangguan kecemasan lainya.

Timothy J. Legg

What are Cognitive Distortions and How can change this thinking pattern?

Healthline.com


Cowok sama saja

.

Makanya dia mengeluarkan kata2 seperti semua cowok sama aja, semuanya Brengsek. itu sama saja semua cowok dasarnya brengsek begitu kan. Nah itu generalisasi.

Dan generalisasi itu muncul gara2 

  • dia depresi 
  • atau tertekan 
  • atau marah pada waktu itu.


Kalau misalkan si cewek itu sedang lagi cinta cintanya sama si cowoknya dia akan mengatakan 

Kamu tuh cowok tuh beda banget sama yang lain gitu. Jadi kalau dia sangat mencintai, dia akan fokus pada 

  • perbedaan laki-laki 
  • atau keunggulan laki-laki ini dibandingkan keunggulan laki-laki yang lain

(Tetapi) kalau misalkan dia sedang marah, depresi dia akan mengatakan cowok itu semuanya brengsek, (pakai) generalisasi. Mana yang benar? sebenarnya dua-duanya itu ada di pinggiran yang tadi itu. Ini mengikuti poin yang pertama itu dua-duanya salah, yang bener itu adalah di tengah-tengahnya. 


Definisi

.

Jadi manusia itu biasanya dalam melihat segala sesuatu dalam definisi. Definisi itu kan terdiri atas dua bagian 

  • Yang pertama itu adalah dia kelompoknya apa? generalnya apa? 
  • Kemudian dia masuk identitasnya apa yang membedakan dia dengan yang lain itu apa itu kan seperti itu.

 

Makanya apa yang dimaksud dengan misalkan Guru Gembul? 

  • Guru Gembul adalah manusia itu generalnya. 
  • Manusia yang begini begini begini begini, detail-detail yang definitif yang detail-detail yang menguak Identitas guru Gembul gitu yang membedakan dengan pihak yang lain.


Setiap orang itu berpikir normalnya dengan cara seperti itu. 


Kadrun dan Buzzer

.

Nah orang yang depresi menghilangkan salah satunya. Jadi general aja, seluruhnya gitu. Kamu tuh dasar saudara semuanya kayak gini gitu. Dan ini juga bisa kita lihat misalkan dalam perpolitikan di Indonesia. Orang-orang kroco2 itu, orang-orang yang bawah-bawah itu, selalu menjuluki orang lain itu dengan generalisir.


  • Pendukung Prabowo itu semuanya Kadrun atau semua kadrun itu otaknya nggak ada gitu kayak gitu. Ya itu kan generalisir yang tentu saja salah, gitu. 
  • Atau pendukung Jokowi itu pun buzzer, semuanya dikasih duit blablabla. 


Otak Pembenci

.

Ya enggak semuanya kayak gitu, tetapi 

  • orang-orang yang depresi, 
  • orang yang tertekan, 
  • orang yang marah 

itu berusaha untuk menggeneralisir segala sesuatunya. 

Karena apa? 

Karena orang yang depresi itu otak logikanya itu ketutup sama emosinya. Makanya saya sering bilang di banyak video, Pembenci itu tidak bisa berpikir logis.


Jadi kalau baraya ada yang debat agama gitu, yang menjelek- jelekkan satu agama dengan agama yang lain,

  • Ga usah diikutin itu, 
  • Gak ada logikanya 

kalau misalkan masuk logika beneran, nggak akan nyampe mereka. 

Individu yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi cenderung berpikir irrasional untuk jangka waktu yang lebih lama dan dengan intensitas yang lebih besar dibandingkan dengan individu tanpa masalah kesehatan mental.

Anita Ramesh
Irrational Thinkingng Patterns in Depression and Anxiety
medindia

Karena mereka muncul dari emosi. Dan emosi itu biasanya menutup logikaSama seperti ini orang2 yang depresi itu logikanya tertutup, dan dihabisi oleh emosi. Begitu, itu yang kedua.


Faktor Positif

.

Kemudian yang ketiga mengabaikan fakta positif, fakta yang baik. Jadi misalkan begini, baraya pernah gak? nemu ada cewek, dia tuh difoto cepret2.. Terus pas ada bagian satu, 
kamu disini foto ini cantik banget kayak gini,
terus dia 
langsung ngeles 

  • ya itu mah gara-gara fotografernya yang pintar 
  • atau ya itu gara-gara angelnya yang bagus.

Aslinya lihat sendiri kan muka gue, jelek kayak gini kan? blablabla kayak gitu. 


Putus Asa
.

Jadi ada fakta 
positif, tapi dia kemudian mencoba untuk menyisihkan nya, dan menggantikannya dengan sesuatu yang lain. Nah orang yang seperti ini adalah orang yang depresi. Dia berusaha untuk melihat segala sesuatu dengan positif, tapi dia putus asa. Dan karena putus asa, dia bosan dengan istilah2 yang positif. Jadi dia kemudian mengabaikannya, 

  • udahlah gua enggak kayak gitu
  • udahlah aslinya mah kagak begitu, gue jahat gini 
  • gua jelek2.

dan sebagainya. 


Cacat Logika
.

Ini juga bisa 
ditimpakan pada pihak lain. Jadi ketika ada satu golongan tertentu, 

  • udah fixed dia mah jahat. 
  • udah fixed dia nggak bener 

Ketika ada pembelaan2, ada yang baiknya, halah bodo amat

  • Orang kaya gitu mah pasti jahat semua. 
  • Orang-orang kayak gitu pasti jelek semua. 

Cacat logika yang pertama, cacat logika yang kedua, cacat logika yang ketiga itu semuanya terangkum dalam satu waktu. Jadi mereka mencoba menghindarkan hal2 yang positif, disematkan pada satu pihak tertentu, dirinya atau pihak yang lain. Begitu... bisa dipahamilah ya?


Depresi adalah penyebab utama kecacatan di seluruh dunia, tetapi seringkali tidak terdiagnosis dan tidak diobati.  Cara mendeteksi individu dengan depresi adalah dengan melihat cara berpikir yang terdistorsi. Misalnya orang depresi cenderung menyangkal hal2 positif di sekitar dirinya dan fokus pada opini2 negatif.

Krishna C Bathina dkk.
Individual with depression express more distorted thinking on social media.

Nature Human Behaviour 


Jumping Conclusion
.

Kemudian yang ke empat ciri orang depresi berdasarkan dengan kecacatan logika yang biasa ada dibuat di otaknya itu adalah terlalu cepat mengambil kesimpulan atau Jumping Conclusion, gitu. Jadi kesimpulannya cepet2 langsung, jadi loncat gitu.  Ya kalau bahasa kita sederhananya adalah prasangka. 

  • Jadi nungguin anak pulang dari sekolah, tapi kok gak pulang-pulang? gitu ditelepon ke gurunya katanya udah pulang. Tapi dia langsung mikir lah jangan2 anaknya diculik. Itu orang depresi itu berfikir seperti itu.
  • Jadi kalau misalkan ada suami belum pulang-pulang, wah dia jangan-jangan keluyuran sama ini. 
  • Atau ada youtuber bikin acara konten kayak gini. Ah itu mah udah cari cuan doang kayak gitu

Jadi kan sebenarnya begini baraya, kalau misalkan "orang normal" itu dia akan mengambil sebuah kesimpulan setelah dia menemukan banyak sekali fakta dan data. Jadi ada fakta-fakta banyak, kemudian gabungkan, dijadikan sebuah kesimpulan, itu normalnya. Tapi karena orang depresi yang tadi itu emosinya menutup logikanya. 

Jumping to conclusions and suicidal behaviour in depression and psychosis
PubMed.Gov

Sehingga kemampuan untuk menganalisis data dan fakta itu hilang. Sehingga hanya dengan 1 atau 2 fakta saja, dia langsung mengambil sebuah kesimpulan yang terlalu jauh. Misalkan suami terlambat pulang itu faktanya, tapi cuman satu. Tapi kesimpulannya tiba-tiba sama dengan dia selingkuh. Nah itu kan jumping  (conclusion) nya, jauh banget gitu loncatnya jauh banget. Nah karakteristik orang yang depresi itu adalah seperti itu, sering mengambil kesimpulan yang seperti itu. 


Baca Judul
.

Atau misalkan baca judul langsung marah-marah. Padahal kan sebenarnya untuk mengambil sebuah kesimpulan itu baraya harus ngambil semua datanya dulu baru ngambil kesimpulan kan begitu. Tetapi orang yang depresi tidak mau mengambil risiko untuk berintelektual. Karena emosinya sudah tertutup dan akhirnya dia mengambil kesimpulan yang langsung, walaupun salah.


Memaksa
.

Kemudian ciri orang depresi yang kelima itu adalah berharap atau memaksa agar pihak lain itu sesuai dengan kemauan dia. Jadi baraya sering dengar mungkin,

kamu tuh harus kayak gini... padahal orang yang dimaksud itu enggak punya otoritas. Kalau ada Bos marah-marahin karyawannya  kamu harus kerja kayak gini ya normal karena dia adalah bos dan dia bertanggung jawab atas kinerja dari karyawannya. Tetapi banyak orang yang dia gak punya otoritas apapun tapi dia nyuruh pihak lain. 

  • Kamu tuh harusnya gini lho 
  • Kamu tuh harusnya gitu loh 
  • Kamu tuh harusnya mikir kayak saya, kayak gini. 

Lah apa hak dia untuk menyuruh orang lain untuk mikir dengan cara yang sama seperti itu.

Kamu tuh seleranya harus kayak gini.

Ini mah gak enak ini, 

makan ini mah gak enak, ini aja yang ini  ya ya ya?

Ada ibu-ibu kayak gitu ke anaknya

eh jangan makan ini, ini nanti gak bagus, ini aja,

Itu adalah gejala depresi, bukan hanya gara2 orang tua itu tahu mana yang baik dan mana yang buruk, tapi gara-gara dia depresi, bisa saja seperti itu. 


Netizen

.

Dan di kolom komentar, saya kejadian kayak gitu yang dulu-dulu gitu ya. Udah Pak Gembul jangan ngomong terus, yang paling penting mah kita melakukan aksi nyata. Pokoknya sampai episode 500 saja, jangan lebih daripada itu. Daripada ngomong terus, baca terus, yang penting melakukan aksi nyata. Kenapa nyuruh-nyuruh saya gitu? 


Punya Utang

.

Nah orang-orang yang depresi itu enggak saat atau salah satu kasus. Contoh kasusnya itu begini baraya punya hutang. Kalau orang normal itu punya hutang gimana caranya biar saya bisa melunasi hutang. Itu orang normal yang punya hutang. Tetapi kalau orang depresi yang punya hutang itu adalah aduh tetangga saya kayaknya dia baru jual mobil kemarin, semoga bisa dibantu kayak gini-gini. Atau wah itu saudara saya diangkat jadi pejabat, bisa nih saya ini minta bantuan sama dia dan sebagainya. 

Harusnya saudara2 saya bantu lunasin utang saya. Harusnya mereka juga ikut prihatin.

Dia selalu berharap pada pihak lain. dia berusaha memaksa pihak lain untuk mengikuti apa yang dia inginkan, begitu ya. 

  • Kamu tuh harus kaya gini. 
  • Kamu tuh harus sesuai dengan saya
  • Kamu tuh harus makan makanan yang kayak gini 
  • dan sebagainya 


Berdasarkan terapi kognitif, banyak orang yang depresi dan gangguan kecemasan menggunakan pernyataan "harus" ketika menggambarkan diri mereka sendiri dan situasi kehidupan mereka. 

Katharina Star PhD

How "should" statements contribute to Panic and Anxiety

Verywellmind 


Nah tanpa disadari orang yang seperti itu sebenarnya adalah orang-orang yang depresi. Jadi berhati-hati kalau misalkan baraya nyuruh pada orang lain atau memberi saran tapi suaranya itu maksa. Kamu itu harus gini, gitu, terus gitu. Nah itu adalah ciri atau karakteristik orang depresi.


Personalisasi

.

Kemudian yang ke enam itu adalah personalisasi ini adalah cacat logika yang sering dimiliki oleh orang depresi. 

Mereka yang mempersonalisasi stresor cenderung menyalahkan diri sendiri atau orang lain untuk hal2 yang tidak dapat mereka kendalikan, menciptakan stress di tempat yang tidak seharusnya. 

Ellizabeth Scott, PhD

Cognitive Distortions and Stress

verywellmind 

 

Apa itu personalisasi? 

Menempatkan kesalahan hanya pada satu individu, biasanya diri sendiri. Tapi bisa saja pada pihak yang lain. Tapi utamanya biasanya diri sendiri. Jadi misalkan begini, ada anak-anak itu nilainya jelek sekali di sekolah gitu ya. 

Karena seenaknya, (mungkin karena) dia badung dan sebagainya. Kemudian orang tuanya akan mengatakan ia ada masalah. Saya sendiri sih, Saya nggak bisa mendidik dengan baik dan sebagainya. 


Abai

.

Nah itu anak orang orang tuanya adalah orang yang depresi yang mengatakan seperti itu. Kenapa karena normalnya begini baraya sama seperti semua akibat itu disebabkan oleh banyak hal. Maka si anak nakal itu disebabkan oleh banyak hal juga. Si anak nakal itu disebabkan oleh orangbtuanya yang kurang bisa mendidik benar. 

  • Tetapi gara-gara lingkungannya kurang sehat juga benar 
  • Gara-gara gurunya juga tidak bisa mendidik itu juga bener 
  • Gara-gara lingkungan sekolahnya misalkan kurang baik itu juga benar 

Jadi ada banyak sekali faktor orang tua itu hanya yang memiliki saham tapi bukan satu-satunya pemilik saham itu begitu. 

Jadi kalau misalkan orang normal itu dia benar2 bisa memahami satu akibat disebabkan oleh banyak hal. Dan tidak mungkin menyalahkan pada satu pihak, apalagi khususnya dirinya sendiri. 


Sopir Truk

.

Jadi kalau ada kecelakaan ya itu sopir truk nabrak pesepeda gitu sampai meninggal, misalkan seperti itu penyebabnya kan, bukan hanya si sopir truk itu. Penyebabnya adalah 

  • Kenapa si perusahaan truk itu mempekerjakan dia yang kurang baik? 
  • atau misalkan gara-gara sopir truk itu tidur ketiduran di situ ngantuk gara-gara kurang tidur 
  • dan sebagainya 

Penyebabnya banyak sekali dan ada banyak pihak sebenarnya yang disana yang turut menanggung kesalahan. 


Tapi orang yang depresi itu karena otaknya tertutup, yang tadi itu otaknya tertutup sama emosi dan sebagainya. Dia tidak bisa mempertimbangkan banyak hal, tidak bisa menganalisis banyak data. dia hanya fokus pada satu hal dan pokoknya yang bertanggung jawab adalah saya pokoknya yang bertanggung jawab adalah si anu dan sebagainya gitu.


Indonesia Maju

.

Jadi kenapa Indonesia gak maju-maju? Ya iyalah presidennya kayak gitu. Nah dia menempatkan kesalahannya hanya pada satu pihak saja, itu jelas adalah orang depresi begitu. Jadi kurang lebihnya seperti itu. Fokusnya adalah pada satu sebab saja. 


Baraya di episode ini kita akan sama2 introspeksi. Kalau baraya menemukan ada satu atau beberapa diantaranya enam karakteristik yang saya sebutkan barusan, maka 

  • tidak harus benar ya 
  • tidak harus benar 

tetapi kemungkinan besar baraya masuk dalam kategori depresi, tanpa baraya sadari.


Semoga bisa dipahami Terima kasih karena sudah menyimak saya guru Gembol semua Assalaikum warahmatullah barakatuh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Masalah Pendidikan - Catatan Guru Gembul

  Guru Gembul . Berikan tepuk tangan untuk Bang guru gembul. Emang tinggal di Bandung?  Tinggal di Bandung, saya kan? orang Bandung.  Kirain sudah berkarir di Jakarta.. Saya itu dulu suka main PS. Jadi si avatarnya di dalam PS itu kalau bikin  orang gitu, buat diberantem2in, itu namanya GEMBUL apa gitu. Sedangkan  Gurunya karena guru?  Gurunya  karena saya profesinya  dalam tanda kutip ya, adalah  guru. Sampai sekarang masih mau ngajar?  MASIH..kemarin aja saya ngajar di sekolah.  Tapi itu tetap seperti guru-guru di SD Negeri atau apa? atau gimana? Guru honor  tidak tetap sih. Guru Honor, spill donk... gaji berapa sih? guru honor sekarang berapa?    Iya sekitar 900ribu sampai sejutaan, sebulan. K alau yang temen-temen saya itu bisa sampai 150.000  ada yang 200ribu. Ada juga yang bertahun2 gak dapat? jadi ikhlas aja makanya ya?  Sensasi . Makanya di sini tuh di negeri kita tuh.. Jadi ada orang-orang yang cari sensasi bikin kerusakan moral dan  lain-lain itu gajinya gede banget. Guru tu

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp