Tapi kita bahkan tidak tahu definisi riba itu apa gitu kalau misalkan sayalah saya pinjam uang 100 juta ke teman saya. Biar enggak ada riba gitu, biar enggak ada bunga, kan kalau aman, cari amannya itu adalah
Ya udah enggak pakai bunga
enggak pakai apa-apa
ambil aja gitu kan?
Nah nanti selisih beda nilainya berapa dulu 100 juta bisa dipakai buat beli bebek 10 sekarang hanya bisa beli bebek 5. Nah saya membayarnya dengan seperti apa kalau tidak menggunakan bunga sistemnya gimana underline-nya itu apa?
emaskah
beraskah
tidak ada kesepakatan di situ
Bismillahirrahmanirrahim
Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbilamin
Ini miknya nya saya pegang gini dua, oh enggak saya harus mengklarifikasi bahwa pertama saya kurang enak juga kalau misalkan disebut Ustaz kemudian diperlakukan dalam konteks seperti ini gitu jadi saya berdiri eh saya duduk di kursi ada mejanya. Sedangkan di sini bapak2 duduk lesehan di bawah. Ya mungkin ini adalah masalah teknis biar bisa dilihat sama kamera gitu ya. Cuman sebenarnya kajian-kajian lebih yang lebih egaliter itu lebih nyaman gitu. Sebenarnya ngumpul bareng-bareng gitu kalau misalkan seperti ini sih agak kurang ya sayanya merasa bahwa saya belum layak untuk bisa berbicara di sini di depan bapak2 yang memang sudah lebih senior
lebih berilmu
lebih berpengalaman
dan yang sebagain itu
dan mic saya terdengare nggak apa kalau saya enggak pakai mic suara saya kedengaran enggak harus masuk situ ya kalau ngcek ya kalau seperti ini kedengaran Ohtetap nah paliut ini boleh ya Yang ini aja e sambil menunggu ini
mungkin pak guru diampingi oleh Pak
Profesor Pak gak apa kita ngobrol aja sambil diskusi
sampai aja kita ngobrol
aja ya sebuah kehormatan buat saya saya yang biasa-biasa aja ternyata berdampingan dengan seorang Prof dari
Universitas terkemuka di Indonesia Nuhun Pak mau mendampingi Pak saya diamanahi
untuk berbicara tentang riba judulnya itu apa sih ee apa judulnya tuh
eh oh berbisnis tanpa hutang tanpa riba Bisakah e sebenarnya gini saya saya
tentu saja bukan pengusaha
Dalam pemahaman bahwa yang dimaksud dengan pengusaha itu adalah orang yang mengupayakan kepemilikan aset. Kemudian dari aset itu dia ternak uang dan sebagainya dan sebagainya seperti yang diceritakan oleh Para kapitalis. Saya bukan termasuk yang seperti itu. Tetapi kalau misalkan ada pertanyaan bahwa
Bisakah kita berbisnis tanpa hutang? dan tanpa riba?
Kalau soal bicara bisa atau tidak tentu saja bisa. Tapi itu tidak umum. Jadi masyarakat di dunia saat ini itu adalah masyarakat yang sangat
membutuhkan uang
membutuhkan utang
karena utang itu bisa kita gunakan untuk mengimbangi percepatan inflasi
mengimbangi percepatan dari nilai-nilai yang berubah.
Nilai benda2 materil yang berubah
Sejarah Bank
.
Dan karena itu maka terkait dengan hutang terkait dengan riba. Saya ingin Jelaskan dulu. Bagaimana ceritanya utang dan riba itu bisa berkelit dan bisa nembel kehidupan masyarakat modern. Kita mulai dari sejarah bank. Dulu bank itu dari mana mulai awal mulanya bank itu mulainya dari kekhalifahan Abbasiyah Jadi ceritanya adalah di zaman yang sangat lampau di tahun 800-an tahun 900-an itu ada sebuah fenomena bahwa di timur tengah itu banyak orang-orang yang kaya mendadak khususnya di Baghdad. Kenapa kaya mendadak? karena pada waktu itu pemerintahan sangat sangat kuat, pemerintahan sangat efektif. Karena pemerintahan sangat efektif perdagangan pertanian usaha-usaha jasa itu melejit tinggi sekali. Nah di antara usaha-usaha yang sangat melejit itu ada sekumpulan orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi itu dipersilakan untuk tetap ada di kekhalifahan Baghdad bahkan kekalifahan adalah kekalifahan yang dalam sejarah tercatat paling toleran terhadap tokoh2 nonmuslim bahkan dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan yang lain di seluruh dunia. Ini yang paling baik sampai ada sebuah data yang disebutkan misalkan dalam sejarah Arab
History of Arab itu dikatakan bahwa di Baghdad itu di tahun segitu di tahun 00an itu ada sekitar 67 sinagog ada banyak sekali. Komunitas Yahudi di situ nah komunitas orang
Yahudi itu selalu punya karakteristik yang khas yaitu bahwa mereka itu suka
bikin perkumpulan-perkumpulan sama seperti orang Cina kalau datang ke Jakarta bikin Pecinan bikin datang ke Surabaya bikin
Pecinan dan sebagainya orang Yahudi di Baghdad juga bikin seperti itu Dan mereka itu punya
karakteristik di dalam Talmud itu dijelaskan orang Yahudi itu boleh meminjamkan uang mereka. Kalau sesama Yahudi tidak boleh ada tambahannya kalau terhadap orang goyim itu wajib ada tambahannya itu tertera dalam Talmud. Nah karena bentuknya seperti itu maka di pemerintahan e Abbasiyah itu
orang-orang Yahudi memiliki sektor yang sangat mereka andalkan yaitu ekonomi
Jadi kalau misalkan kita bikin pilah-pilah di era kekhalifahan Abbasiyah itu orang-orang Islam itu
berkuasa di pemerintahan di militer di akademik sedangkan orang-orang Kristen
itu biasanya menguasai wilayah-wilayah pengambil kebijakan termasuk
Wazir termasuk gitu
Jadi ada Perdana llMenteri perdana menteri atau e wakil
gubernur dan sebagainya yang itu adalah orang Kristen dan orang-orang Yahudi itu
memegang peranan sebagai ahli-ahli ekonomi
Jadi kalangan profesional di antaranya adalah pejabat-pejabat gitu. kemudian dokter filosof penerjemah itu
adalah orang-orang Kristen kemudian ekonom ee dan yang bergerak di dunia ekonomi
itu biasanya adalah orang-orang Yahudi orang-orang muslim juga tentu saja ada di sana tetapi spesialisasinya seperti itu.
ini seperti seperti di bandung
Kalau tukang bubur kacang Pasti orang Kuningan
kalau tukang gali Pasti orang Majalengka
tukang cukur Pasti orang Garut
nah begitu
Nah di kekhalifahan
Abbasiyah di kekhalifahan Abbasiyah juga kondisinya seperti itu bahkan ada
perdana menteri atau Wazir yang sangat terkemuka pada waktu itu yaitu keluarga Barmak keluarga Barmak itu latarnya
Buddhis Buddha tapi jadi Perdana Menteri lalu mualaf tapi latarnya tetap adalah
latar seorang Buddhis. Jadi toleransi di sana itu sangat-sangat kuat bahkan diskusi-diskusi seperti ini oleh Khilafah itu dilaksanakan seminggu sekali di depan Khilafah sendiri antar
umat beragama. Jadi antar umat beragama didiskusikan seperti ini. Jadi ini adalah sesuatu yang sangat bagus. Nah
orang-orang Yahudi itu karena mereka memegang ekonomi dan mereka sudah didoktrin dalam kitab sucinya dalam
Talmud sebenarnya bukan dalam Taurat tapi dalam Talmud itu kalau minjamin duit ke orang-orang sesama Yahudi jangan
pakai tambahan kalau kepada orang non Yahudi harus dikasih tambahannya kan
begitu. Jadi ada hukum terhadap goyim dan hukum terhadap Yahudi orang Yahudi itu punya dua hukum seperti itu
Nah orang-orang Yahudi itu punya akhirnya punya e kerjaan kerjaannya itu apa
kerjaannya itu adalah menyimpan uang dari orang-orang yang terlalu cepat kaya
yang saya bilang tadi. Ledakan penghasilannya itu luar biasa sampai inflasi pada waktu itu. Kekayaannya cepat naik orang-orang Abbasiyah itu. Nah kalau orang-orang yang cepat naik kekayaannya itu bisa terlena sehingga uangnya cepat habis atau mereka yang cukup cerdas segera menyimpannya. Di satu tempat yang aman untuk investasi atau untuk jaga-jaga di masa depan begitu kan Nah
orang-orang Yahudi itu bikin sebuah bisnis namanya bank, tempat nyimpan uang jadi
orang-orang muslim orang Kristen silakan nyimpan uang di saya ya kalau nyimpan di rumah dirampok kalau di bawa di perjalanan bisa dicegat begal. Jadi simpan di saya di perusahaan saya
Saya punya Bodyguard yang banyak saya siap untuk membela sampai mati uang-uang yang diserahkan atau dititipkan kepada saya begitu. Nah akhirnya apa? akhirnya banyak orang-orang yang menitipkan uangnya di sana ketika setiap orang di dititip e setiap orang nitip ke sana kan semakin banyak tuh tapi pada waktu itu bentuk uangnya itu adalah Oh makasih Pak bentuk uangnya itu adalah emas dan perak Dinar dan dirham Dinar diambil dari dari mata uang Romawi dinarium sedangkan dirham diambil dari
mata uang persia di zaman Nabi dua-duanya digunakan
di zaman Baghdad Abbasiyah ada sebuah kitab yang judulnya itu adalah risalah sahabat
yang dibaca oleh almansur dan kemudian di dalam Kitab itu orang-orang muslim
dipersilakan silakan silakan
Aduh lanjut siap orang-orang muslim dipersilakan untuk atau direkomendasikan
untuk mengikuti sistem pemerintahan dan sistem ekonomi
yang ditinggalkan oleh Persia oleh sasania itu risalah sahabah karya Ibnul
muqofa
Nah karena itu maka sistem ekonomi termasuk sistem pemerintahan itu
banyak yang mengadopsi dari sistem Persia termasuk ketika bank datang ke situ masih menggunakan uang dinar dan
uang dirham karena itu masih merupakan kelanjutan dari periode sebelumnya nah
ketika sudah masuk ke situ bentuk emas itu kan susah dibawa gede-gede
berat-berat akhirnya harus disimpan disimpan itulah ke orang-orang Yahudi orang-orang Yahudi siapin Bodyguard yang
banyak siapin apa tapi dengan ketentuan kata orang Yahudi Pak nitip ke saya
boleh tapi ada ongkosnya untuk menjaga uang yang segini banyak dan bertaruh
nyawa enggak mungkin saya bayar murah Bodyguard Bodyguard saya Iya kan jadi
titipkan uang sebanyak-banyaknya ke saya Saya jamin Aman saya kasih jaminan walaupun saya dibegal saya akan tetap
bayar tapi kasih upah buat saya dan buat perusahaan saya buat Bodyguard Bodyguard
saya sejak saat itulah uang yang dipinjam dan uang yang dikembalikan
nominalnya beda karena harus menggaji sistem dan
inilah awal mulanya perdebatan Apakah bunga bank itu riba atau tidak
kan gini dalam Islam itu riba fix dosa gak boleh sama sekali I kan
tapi Apakah bunga bank itu termasuk riba perdebatan termasuk Gus Baha ikut
meramaikan perdebatan bahwa menurut Gus Baha bunga bank tidak riba atas alasan
yang tadi ketika dia sudah menjadi sistem dia tetap bagaimanapun harus
mengembalikan uang dengan nominal nilai yang berbeda dengan ketika masuk karena
ada biaya upah penjagaan upah gedung upah orang yang mengelola termasuk juga
nanti ada kemungkinan itu digolangkeun digolangkeun bahas di Apa sih itu diputarkan Nah di sinilah mulai Jadi kalau misalkan ada orang yang mengatakan
riba haram oke fix riba itu haram tapi Apakah bunga bank itu haram atau tidak ada perdebatan di situ Kenapa terjadi
perdebatan karena Def misi riba tidak dijelaskan dalam Quran dan Sunah jadi
muslim itu hanya akan berani berdebat pada ranah di mana Quran dan Sunah tidak berbicara kan Nah ribanya fix tapi
Apakah bunga bank itu riba ada yang mengatakan selama itu berbentuk tambahan
atau perbedaan nominal nilai nominal antara peminjam dan pengembaliannya maka itu termasuk riba ada yang mengatakan
itu bukan riba karena ketika kita menyimpan uang di situ atau kita bertransaksi
di situ ada sistem ada orang yang harus dibiayai maka kita harus membayar upah
atas orang-orang itu gimana misalkan kalau kita pinjam bank ke bank muamalah
14.40
misalkan tapi enggak ada tambahan enggak ada biaya credit card enggak ada biaya
14.47
ini dan sebagainya enggak mungkin bank muamalah bisa beroperasi sebagai sebuah sistem gitu kan Nah ini terjadi
14.54
perdebatan sampai perdebatannya sampai sekarang tapi kita lanjutkan yang baru Itu masalahnya bukan hanya Apakah riba
15.02
itu telah tersistematika dalam sebuah bank atau tidak masalahnya adalah ketika dinasti Islam yang namanya Abbasiyah itu
15.08
sedikit demi sedikit pecah kemudian orang-orang Yahudi pindah ke Italia nah
15.14
di Itali l pertama kali nama bank itu diperkenalkan Sistemnya di kekhalifahan
15.20
Islam makanya di kekhalifahan Islam itu ada satu istilah yang sampai sekarang digunakan oleh perbankan Apa
15.27
itu cek cek diambil dari kata Syak bahasa
15.33
Arab nah ketika orang-orang Abbasiyah eh
15.38
orang-orang Yahudi dengan bisnisnya yang sudah mapan itu tempat penyimpanan uang
15.43
pinjam- meminjam dan semua yang berhubungan dengan transaksi uang itu sukses di kekhalifan Abbasiyah ketika
15.49
kekhalifan Abbasiyah mulai keos akhirnya pindah ke Italia di Italia mereka bisnisnya itu di tempat-tempat kayak
15.56
gini ada bangku ada meja makanya disebutnya bank bank diambil dari kata
16.02
Bangko bahasa Italia yang kemudian kita translasikan atau kita masukkan ke dalam
16.08
lidah kita jadi bangku begitu aslinya itu adalah dari bank atau Bangko orang
16.14
Italia nah di situ ternyata akhirnya muncul masalah baru masalahnya itu apa
16.19
di Italia inflasi juga sangat tinggi setelah
16.25
renaang inflasi sangat tinggi jadi si pemilik Bank itu menjadi kebingungan
16.31
untuk menemukan sistemnya misal si bank itu dipinjamin duit 100
16.41
juta 10 tahun kemudian uang 100 juta nilainya berbeda dengan 10 tahun
16.48
sebelumnya dulu 100 juta itu bisa pakai beli Brio sekarang enggak cukup cuman
16.57
bisa buat beli beli Ninja 250 Ada perubahan nilai Kalau saya
17.04
kembalikan uang sesuai nilai transaksi awal saya rugi tapi kalau dengan nilai
17.11
transaksi sekarang menyalahi akad di awal Bingung lagi maka muncullah istilah
17.19
bunga jadi bunga Itu sebenarnya adalah kotretannya itu adalah keuntungan yang
17.26
diinginkan oleh perusahaan o sistem yang tadi itu soal pengeluaran buat Bodyguard
17.33
pengelolaan buat gedung dan sebagainya ditambah proyeksi inflasi masa depan
17.39
Maka itu sama dengan bunga jadi bunga Itu ada rumusnya Sejak kapan sejak
17.46
inflasi benar-benar hampir bisa ditakar di zaman Nabi Ada enggak inflasi ada
17.53
tapi inflasi itu tidak bisa ditakar Misalkan abdahman Bin sahabat kita itu
17.59
itu pernah ngejual kurma tiba-tiba harganya
18.05
jadi sangat mahal Nah makanya pas beliau jual jadi si kurmanya tuh sengaja
18.12
dibusukin karena ya karena satu hal tapi daya jualnya malah lebih tinggi karena
18.19
pada waktu itu ada wabah dan wabah itu obatnya adalah kurma busuk nah ini
18.25
inflasi zaman ini tidak bisa ditakar tidak bisa bisa dipikirkan tidak bisa diprediksi tergantung ada atau tidaknya
18.31
musibah tergantung ada atau tidaknya serangan dari bangsa lain nah di zaman di zaman ketika orang-orang Yahudi
18.38
menguasai bank di Italia itu bisa ditakar masa depan inflasinya berapa
18.45
karena apa zaman renaisang di Italia itu cenderung relatif aman tidak ada
18.51
pergolakan tidak ada peperangan karena pemerintahannya efektif efisien sama seperti di Baghdad yang tadi itu Nah
18.58
karena itu inflasi kurang lebih bisa ditakar karena kurang lebih bisa ditakar bank akhirnya menghasilkan yang namanya
19.06
sistem bunga Nah di situ ada muncul masalah yang ketiga masalah yang ketiga
19.12
itu adalah di masa itu muncullah sebuah sistem atau gagasan baru yang namanya
19.18
adalah merkantilism merkantilisme itu adalah mengumpulkan emas sebanyak-banyaknya dengan sesedikit
19.24
mungkin yang keluar inilah yang kemudian menghasilkan penjajahan Spanyol Portugis Italia melakukan penjajahan ke seluruh
19.31
dunia alasannya adalah mereka penginnya dagang tapi dapat untung sebesar-besarnya ngeluarin dulu
19.37
sesedikit mungkin ya caranya menjajah kan begitu nah tapi dari sistem merkantilisme itu akhirnya terbukti
19.43
bahwa yang paling penting itu bukan tanah karena sebelumnya sistemnya itu adalah feodal sistem feodal itu ukuran
19.50
kekayaan itu adalah tanah semakin kaya semakin banyak tanah semakin kaya dia
19.56
nah di zaman merkantilis kata orang yang paling penting itu bukan tanah tapi duit
20.02
karena dengan uang kita bisa beli tanah sebanyak-banyaknya nanti merkantilisme
20.07
itu direvisi sama kapitalis yang paling penting itu bukan duit Karena bagaimanapun akan habis yang paling
20.13
penting itu adalah mesin uang alias aset ini ya bapak-bapak pengusaha di sini
20.19
yang yang paling dikejar itu adalah kepemilikan aset bukan uang gitu kan Nah
20.25
tapi itu kapitalis nanti ke depan lagi kita balik lagi ke merkantilisme itu nah ketika merkantilisme itu merajalela emas
20.32
semakin berharga ketika tumpukan emas menjadi semakin banyak transaksi menggunakan emas itu
20.38
susah akhirnya apa Masa saya ke sana ke sini bawa emas takut dibegal tea takut
20.45
apa tea jadi akhirnya apa si bank tadi itu mengeluarkan sebuah peraturan baru
20.51
yaitu pakai cek atau giro jadi Bapak minjamin uang
20.59
ke saya berapa Saya simpan di sini berapa ini bukti pembeliannya Dikasihlah itu si kuituitansi Itu kuitansi itulah
21.06
yang pada gilirannya di masa depan berubah menjadi uang kertas jadi uang kertas itu yang kita
21.14
pegang di dompet kita itu palsu secara ekonomi itu bohongan karena itu bukan tanda
21.20
kepemilikan kita itu tanda bahwa kita punya kepemilikan emas di bank senilai
21.26
dengan uang itu tapi kita enggak punya uangnya sekarang kita enggak megang uangnya Kenapa karena kalau megang ke
21.32
mana-mana berat makanya si uang kertas itu digantikan menjadi emas Nah ini akhirnya memunculkan masalah baru apa
21.39
masalahnya ketika emas tidak lagi digunakan sebagai ee sebagai ee Iya
21.46
nilai transaksi itu uang kertas itu ya uang kertas itu lebih
21.53
liar lagi naik turunnya itu lebih drastis lebih lebai karena itu sistem
22.01
bank menjadi mempatenkan bahwa bunga itu wajib ada sebab nilai mata uang
22.07
berbeda-beda guntaganti tiap tahun ganti di Indonesia gantinya itu 6%
22.13
rata-ratanya nah jadi kalau misalkan saya sekarang pinjamkan Bapak R juta 5
tahun kemudian Bapak Kembalikan ke saya 5 juta zalim karena dulu 5 juta bisa beli satu
kontainer beras sekarang cuman setengah kontainer beras jadi hitungannya dari mana dari beras Oh enggak bisa juga
enggak bisa dari beras karena beras juga mengalami inflasi kalau lagi musim panen
itu harganya mahal eh murah kalau lagi musim paceklik harganya mahal makanya ada Bulog Bulog itu mengatasi masalah
paceklik itu tapi intinya nilai beras pun nilai segala sesuatu bahkan sekarang
nilai emas pun naik turun tidak bisa disesuaikan itulah yang pada akhirnya
menghasilkan kebingungan-kebingungan di antara umat muslim Apakah riba itu haram
jelas tapi Apakah bunga bank itu haram Apakah bunga bank itu adalah riba Nah
ini masuk ke dalam fikih kontemporer luar biasanya sampai sekarang belum
disepakati mau Liga Arab mau bahkan di Arab Saudi sekalipun yang katanya Wahabi
yang katanya paling ketat dalam agama paling tekstual ketika mereka keliling dunia kemarin ke Indonesia termasuk ke
Cina ke Jepang investasi pakai sistem bank bunga perbankan Jadi mereka
mengeluarkan fatwa ulama-ulama bahwa bunga bank itu adalah bunga tetapi pemerintahan mereka terpaksa melakukan
itu karena belum kebayang sistem ekonomi sekarang dengan
kertas uangnya kertas dan nilai mata uangnya gantta-ganti seperti itu tapi
kalau pinjam meminjam pinjam dan nilainya sama itu enggak kepikiran
Sampai detik ini siapa yang mungkin bisa memikirkan itu masalah yang kedua tadi
itu masalah yang kedua itu adalah bank sekarang sudah menjadi sistem di era
zaman Nabi riba tetaplah riba dan itu jelas karena apa Kenapa riba jahat riba
itu secara sosial ya Secara Humanis gini nih di zaman Nabi kalau ada orang yang
minjam duit itu Karena Dia terpaksa karena enggak punya uang karena memiliki
kebutuhan yang sangat mendesak dan mendadak karena itu dia pinjam maka siapapun yang meminjamkan uang padanya
kemudian dibungain benar-benar tidak manusiawi gitu orang lagi butuh duit eh
dimanfaatkan dieksploitasi kejamnya luar biasa lebih-lebih gitu tapi sekarang
perbankan menjadi sebuah sistem Di mana orang yang meminjam bukan hanya orang
24.58
yang butuh uang tapi orang yang yang membutuhkan penambahan aset kalau misalkan penambahan aset
25.06
Apakah nanti bunga itu masuk ke dalam namanya bagi hasil Apakah bagi hasil itu termasuk riba atau tidak bagi hasil itu
25.14
termasuk bunga atau tidak banyak akhirnya di Sistem perbankan Indonesia
25.19
yang terjebak pada perdebatan-perdebatan itu sehingga saya mohon maaf ini bisa
25.25
dikonfirmasi langsung silakan akhirnya banyak bank-bank yang dianggap
25.31
sebagai bank syariah itu banyak melakukan praktik ribawi benar enggak
25.39
sih silakan dikonfirmasi pernyataan ini ternyata banyak bank yang mengklaim
25.45
dirinya bank syariah banyak melakukan praktik ribawi misalkan menyita aset
25.51
padahal utangnya belum sampai seaset itu tapi karena sesuai perjanjian langsung diambil semua asetnya untuk membayar Ar
25.58
bunga eh untuk membayar pinjaman ada banyak yang seperti itu Nah kenapa bisa
26.03
seperti itu ya seperti yang saya katakan tadi saya tidak akan menghakimi siapapun tapi dalam hal ini karena umat muslim
26.09
mengalami kebingungan-kebingungan Termasuk apakah bagi hasil sama dengan bunga Apakah bunga sama dengan riba
26.16
Apakah riba sama dengan bagi hasil banyak ulama yang sudah membedakannya menjelaskannya dan sebagainya tetapi
26.23
perbedaan-perbedaan itu tidak ada satu pun yang didasarkan pada Quran dan Sunah Kenapa karena istilah riba sendiri pun
26.31
definisinya tidak ada di dalam Quran dan Sunah bank itu tidak pernah ada di dalam
26.36
Quran dan Sunah praktiknya juga tidak pernah ada di dalam Quran dan Sunah maka perdebatan itu terjadi di mana-mana
26.42
bahkan sampai di Indonesia sekarang jadi kalau misalkan tadi pertanyaannya pengusaha apakah mungkin bisa melakukan
26.49
riba eh Apakah bisa kita berbisnis tanpa riba kita bahkan ya yang Bapak misalkan
26.55
bilang bisa semua orang bisa tapi kita bahkan tidak tahu definisi riba itu apa gitu kalau misalkan sayalah
27.03
saya pinjam uang R juta ke teman saya biar enggak ada riba G biar enggak ada bunga kan kalau aman cari amannya itu
27.12
adalah Ya udah ggak pakai bunga enggak pakai apa-apa ambil aja gitu kan Nah
27.17
nanti selisih beda nilainya berapa dulu R juta bisa dipakai buat beli bebek 10
27.23
sekarang hanya bisa beli bebek 5 nah saya membayarnya dengan seperti apa kalau tidak menggunakan bunga sistemnya
27.30
gimana underline-nya itu apa emaskah beraskah tidak ada kesepakatan di situ
27.36
jadi saya bisa saya bisa bebas riba ribanya belum
27.41
definisi belum didefinisikan sampai sekarang sejauh yang saya ketahui definisi riba yang digunakan oleh
27.49
dewan Syariah di bank-bank syariah itu sejauh yang k ketahui itu masih mengambil definisi dari abad ke-8 yang
27.57
tadi itu yaitu yang dimaksud dengan riba itu adalah nilai lebih dari transaksi
28.03
sebelumnya definisinya baru situ nah definisi itu adalah definisi ketika bank
28.09
belum ada dan tidak ada sistem soal pinjam- meminjam belum ada uang dalam bentuk ee uang kertas uang ee ya yang
28.18
semacam itu belum ada cek belum ada giro belum ada apapun tapi definisi itu yang
28.24
abad ke-elan itu kita pakai di dunia sekarang ketika kita bahkan sudah memiliki
28.30
kripto makanya daripada kita berdebat dulu tentang Apakah bunga Bang itu haram
28.36
atau tidak saya berpikir Mari kita sepakati dulu Apa yang dimaksud dengan
28.48
riba kebanyakan di antara kita belum terjasa dengan dialek Jadi maksudnya gini untuk kebanyakan tema di manaun
28.57
saya diundang itu kebanyakan Saya tidak mau ngambil kesimpulan akhir Kenapa tidak mau mengambil kesimpulan akhir
29.04
karena itu akan menjadi doktrin siapa saya Saya lulusan
29.11
S1 Saya tidak dikenal kecuali menggunakan ini dan ini saya menggunakan
29.16
ini dan ini saya datang ke istana tapi kalau saya buka ini semua atribut-atribut saya adalah tidak dikenal saya bukan siapa-siapa Ketika
29.23
saya menyampaikan sebuah gagasan siapa saya Saya tidak memiliki otoritas Nah karena itu maka Kebanyakan yang saya
29.29
sampaikan itu adalah dialektik dan karena saya diundang oleh orang-orang persis Saya pernah baca buku persis
29.37
Judulnya itu adalah mencari mustahid baru ini video mungkin di sini ada yang sudah baca di situ ada kegelisahan
29.45
orang-orang persis cek cek di situ ada kegelisahan orang-orang persis tentang
29.50
Betapa kita susah untuk berijtihad saya kosongkan tadi akhir itu saya katakan
29.56
bahwa definisi riba sekarang adalah definisi yang digunakan ulama-ulama abad ke-8 untuk mendorong atas jawaban Tadi
30.05
kenapa tidak ada di antara kita yang menjadi mustahid saya katakan tadi bahwa
30.10
ada banyak perdebatan di sini Misalkan tokoh ekonomi syariah yang paling terkemuka di Indonesia Muhammad Syafi
30.17
Antonio misalkan itu sekarang bahkan berbeda pendapat dengan MUI soal bank syariah ada perbedaan-perbedaan di
30.22
antara mereka misalkan nah ini selesainya bukan ketika ada subhat lalu kita pergi dari situ bukan kalau seperti
30.30
itu maka semuanya hilang yang jadi masalah itu kalau ada yang meragukan Ayo kita istihad karena kita membutuhkan
30.36
mustahid baru sistem kita zaman kita generasi kita beda dengan orang yang
30.43
hidup di abad keedel ekonomi berbeda semuanya berbeda dan karena itu saya Gantungkan karena apa Karena saya
30.50
berhadapan dengan tokoh-tokoh persis Di mana mereka terkemuka sekali untukurusan
30.55
itihad orang persis itu biasa debat hebat dengan NU soal itihad kan kata orang NU jangan untuk orang-orang khusus
31.03
saja kata orang persis itu lebih terbuka nah saya baca buku itu saya berbicara di
31.09
depan orang-orang persis saya berdialektika saya hentikan obrolan bukan pada kesimpulan dengan harapan
31.16
orang-orang persis inilah yang biasa berijtihad menghasilkan keputusan-keputusan baru yang lebih
31.21
besar saya tidak Pro atau kontra dalam konteks ini dalam pembicaraan ini di
31.27
panggung ini soal Apakah saya mengatakan bunga bank itu adalah riba atau tidak
31.32
saya katakan di sini umat muslim seluruh dunia berbeda pendapat dan karena itu
31.38
bukan harus dihindari karena syubhat karena kalau gitu berarti kita tidak melakukan aktivitas ekonomi sama sekali
31.44
kan aktivitas ekonomi dunia sekarang sistemnya adalah ribawi kalau ribawi itu yang dimaksud adalah perbankan e
31.50
konvensional Iya kan semuanya bahkan ketika saya beli baju Ketika saya pakai kacamata itu sistem ekonominya adalah
31.58
sistem ekonomi konvensional yang kalau misalkan kita katakan ini syubhat ya sudah kita tinggalkan masa kita enggak
32.04
pakai baju yang paling penting bukan kita tinggalkan Ayo kita menggali kembali dasar-dasar Quran dan Sunah
32.11
untuk kita jalankan hari ini jadi dialektika saya Gantungkan itu sengaja
32.17
karena pertama saya tidak mau menciptakan doktrin di mana Saya tidak memiliki otoritas atas itu kedua saya
32.23
merasa bahwa saya berhadapan dengan tokoh-tokoh persis yang terbiasa dengan itihad-ijtihad itu jadi saya enggak akan
32.30
menghasilkan keputusan apapun kesimpulan apapun Pak Profesor jelas gelarnya Prof
32.35
saya siapa tapi yang lebih pentingnya adalah saya bukan mengambil kesimpulan tapi saya mengajak semua yang ada di
32.42
sini untuk sama-sama berpikir berdialektika terbiasa untuk itu
32.48
sehingga kita terbiasa pula untuk menghasilkan istihad-ijtihad baru begitu ya itu klarifikasinya Terima
32.56
kasih
33.09
begini Sebenarnya tadi ada kesalah pahaman sedikit atau mungkin ya memang saya yang berbicara terlalu cepat Saya
33.15
tidak bilang bahwa riba itu muncul sejak Dinar dan dirham berlaku saya mengatakan bunga bank itu
33.24
akhirnya menemukan sebuka ketika mata uang emas terlalu berat
33.30
untuk dibawa ke sana ke sini sehingga kita membutuhkan mata uang yang lebih ringan dan lebih praktis jadi jadi Kalau
33.39
Dinar dan dirhamnya misalkan kita kembalikan Apakah ribanya jadi hilang ya tidak di zaman Nabi Dinar dirham
33.46
ada padahal menggunakan Dinar dirham Jadi sebenarnya Bukan soal itu masalah yang pertama seperti yang tadi itu
33.53
pertama Dulu di zaman nabi pinjameminjam itu tidak ada perusahaan sehingga tidak
33.59
meniscayakan adanya gaji dan biaya-biaya pengeluaran untuk perusahaan itu
34.05
sekarang ada bank membutuhkan uang bangunan bank membutuhkan gaji karyawan
34.10
Bank membutuhkan bayar pajak itu itu masalah yang pertama kemudian masalah yang kedua itu adalah bahwa pada waktu
34.17
itu nilai inflasi itu mulai bisa ditakar dan yang tadi itu di zaman Nabi
34.24
tidak bisa ditakar kemudian yang ketiga itu adalah masalah uang kertas itu nah
34.29
tiga masalah ini bukan menghasilkan riba tapi menghasilkan sistem bunga dengan
34.36
sistematika yang kita kenal sekarang gitu Jadi bukan jadi kalau kembali ke
34.41
Dirham ya tetap aja Terus misalkan ada penjelasan kita kembali ke Dinar dan dirham
34.46
karena harga kambing di zaman nabi itu 1 dirham dan sekarang pun kalau di 1
34.53
dirham dirupiahkan sama dengan harga kambing Maka kalau Mis misal kita menggunakan Dinar dan dirham maka
34.58
nilainya akan sama begitu kan tapi pertanyaan saya adalah Kenapa ilustrasinya selalu kambing kenapa
35.05
enggak rumah misalkan rumah nilainya beda jauh sapi
35.11
[Tertawa]
35.17
mobilant maksud Pro ilustrasi kambing Jadi sebenarnya sekali lagi ya
35.24
seali lagi sayaan mengajukan permasalahan-permasalahan ini bukan saya Pro pada satu
35.31
pendapat jadi saya menghormati Gus Baha saya sangat menghormati beliau gitu ya
35.36
ketika beliau mengatakan bahwa e bunga bank itu bukan riba saya juga
35.43
menghormati MUI Karena bagaimanapun mereka itu berusaha menghilangkan subhat di antara kita dan akhirnya memunculkan
35.49
yang seperti itu tetapi Semua sistem alternatif yang tadi ditawarkan belum
35.55
ada satuun yang kita aplikasikan kan dan itu butuh keberanian kita untuk
36.01
berijtihad ambil mana Nah kita belum berijtihad itu belum ada konsensus di
36.06
antara kita kalau bank tadi kata Pak Profesor bank konvensional sesuai namanya Konvensi sudah
36.14
ijmaak kita belum maka saya bukan Pro atau kontra Mari kita bikin Konvensi
36.21
kita bikin ijma dengan apa ijtihad-ijtihad yang ada dari semua tokoh-tokoh kita bentur-benturkan kita
36.29
dialektikakan sehingga kita menghasilkan sebuah gagasan ekonomi syariah yang diterima masyarakat muslim di seluruh
36.36
dunia jadi pikiran saya tuh begitu Bukan saya Pro saya kontra saya menghilangkan
36.42
e keyakinan saya membawa pada keraguan tidak Sekali lagi saya tidak memiliki otoritas saya buka kacamata saya buka
36.49
peci Saya bukan siapa-siapa saya pakai ini saya putar-putar Jakarta saya masuk podcast ke berbagai saya ketemu sama
36.55
tokoh-tokoh nasional ya saya ketemu sama pak menteri dan sebagainya oke sekarang
37.00
di sini saya buka ini saya bukan siapa-siapa saya S1 yang dianggap
37.06
sebagai pemberontak yang lulusnya juga lama gitu jadi enggak layaklah kalau misalkan saya harus menghasilkan sebuah
37.12
keputusan apalagi di sebelah saya ada Prof di depan saya ada praktisi-praktisi
e sebagai pengusaha gitu sebagai orang yang langsung berhadapan dengan Dinar dirham versi zaman now gitu itu tentu
saja saya tidak mungkin itu untuk menyampaikan satu hal jadi ajakan saya adalah Mari kita kembali ke khit persis
untuk suka berijtihd
Komentar
Posting Komentar