Langsung ke konten utama

Tentang Takdir dan Pilihan -Catatan Tiktok Guru Gembul

 

Tentang Pilihan
.

Pak Guru, apakah memilih itu juga bagian dari TAKDIR? 
Ya tentu saja, memilih itu bagian dari takdir, cuma pilihan kita. Jadi ini mungkin pertanyaan theologis ya.
 
Apakah takdir atau pilihan kita yang menentukan (kehidupan kita). Apakah memilih itu adalah takdir? 

Tentu saja kemampuan kita untuk memilih itu sudah disiapkan sama takdir. Takdir kitalah sebagai manusia untuk bisa memilih sesuatu. Tetapi takdir pilihan kita, itu ada batasnya. Yaitu bahwa pilihan kita itu hanya bersifat reaksi bukan aksi. Jadi maksudnya ...

saya dikasih wajah yang seperti ini. 

Wajah saya yang begini itu, itu adalah takdir. Tapi dengan saya bereaksi 

  • dengan wajah seperti ini, saya lakukan apa? 
  • Dengan wajah seperti ini saya bereaksi dengan cara seperti apa? 
  • Saya manfaatkan dengan cara seperti apa? 
  • dan sebagainya. 


Jadi pilihan manusia itu sepenuhnya adalah responsif, bukan aksi. Termasuk juga saya memilih sekolah dimana? itu pilihan saya. Tetapi kemudian ketika saya memilih satu sekolah, kemudian saya sekelas dengan teman ini, dengan cewek ini, ketemu dengan guru yang seperti ini, diperlakukan dengan cara begini dan begitu, itu adalah takdir. Nanti setiap kita ketemu dengan cewek itu yang kemudian adalah takdir, kemudian merespon lagi, apakah dengan si cewek itu, 

  • kita berpasangan? 
  • kita berjauhan? 
  • atau temen aja? 
  • dan sebagainya. 

Nanti kalaupun kita memilih untuk berpasangan dengan si cewek itu, misalkan ya.. kita memilih untuk berpasangan. Itu adalah pilihan kita sendiri, tetapi nanti yang terjadi setelahnya, sikap2 dia kepada kita dan sebagainya itu adalah takdir lagi. Jadi kehidupan kita itu antara takdir dan pilihan kita berselingan gonta ganti. Aksinya dari Tuhan, atau dari takdir itu, sedangkan berikutnya itu adalah pilihan kita sendiri. 


Perbuatan dan Takdir
.

Tapi gambaran secara umumnya begini lah ya. Tetapi apa yang terjadi setelah perbuatan itu dilakukan, itu menjadi takdir. Misalkan gini, saya memilih menjadi seorang guru. Nah itu bener2 pendapat  saya pribadi, tindakan saya pribadi, keputusan saya sendiri. Tapi ketika akhirnya saya mengajar, saya bertemu dengan orang yang sama sekali tidak saya rencanakan dan tidak saya kehendaki. 

Saya bertemu dengan murid2 yang sebelumnya saya belum pernah antisipasi. 

Saya bertemu dengan kepala sekolah dan guru2 yang sebelumnya belum pernah saya kenali. Nah itulah yang namanya takdir. Saya memutuskan jadi guru itu adalah keputusan saya sendiri, tetapi setelah jadi guru konsekuensinya apa? itu menjadi takdir. Kemudian misalkan saya bertemu dengan kepala sekolah yang baik hati, Nah ketika saya bertemu dengan kepala sekolah yang baik hati, apa perbuatan saya? misalkan saya menghormatinya atau misalkan saya meremehkanya, nah itu bukan kehendak kita lagi, tetapi sudah masuk ke dalam takdir. Misalkan kita dipecat, atau misalkan kita dimarahin, atau misalkan kita dibimbing menuju ke jalan yang lebih benar misalnya, itu bukan kehendak kita, atau itu bukan keputusan kita, tetapi itu adalah takdir untuk diri kita sendiri, begitu seterusnya. 

Jadi maksudnya, kalau pikiran kita lagi stress, pikiran kita lagi apa, stress itu kan langsung nyerang ke otak. Otak itu biasanya juga menyerang ke seluruh tubuh kita, begitu. Misalkan hal yang sederhana ya, kita depresi, karena saking depresinya kita sampai menderita yang namanya skizofrenia. Jadi kita akhirnya mendengar bisikan. Kuping kita tidak mendengar apa pun, tetapi kuping kita merasa bahwa kita mendengar sesuatu. Artinya itu sudah masuk ke mental kita.  Jad

Berpikir tapi Pusing

.

Sebenarnya aktivitas berpikir untuk menemukan solusi itu untuk sebagian orang menyenangkan. Selama kita berpikir tentang solusi. Dan kita menemukan beberapa kemungkinan solusi. Kita berpikir itu menyenangkan, bahkan bukan cuma menyenangkan itu memunculkan imajinasi2. 


Jadi misalkan 

Saya mau berdebat dengan seseorang yang sangat pintar, nah kemudian kita sudah mengetahui kunci2 atau cara2 untuk mengalahkanya. Maka kita memikirkanya itu dengan cara yang sangat menyenangkan. dan penuh imajinasi kesana kesini, wah saya nanti akan menggunakan ini. Saya akan menggunakan itu, dan lain2. Nah yang bikin kepala kita pusing kalau misalkan berpikir tentang matematika dan sebagainya itu adalah ketika kita berpikir dalam kondisi si otak kita sadar bahwa apa yang kita cari itu gak nemu solusinya, gitu. 


Jadi gini, nemu soal matematika. Terus mentok, kita tahu bahwa kita gak bisa ngerjainya, Nah tapi kita maksain untuk mikir segala rupa, kemungkinan2 apa segala rupa, nah itu bisa bikin pusing. Tapi kalau misalkan kita berpikir tentang solusi, dan kita sebenarnya sudah tahu beberapa celah2nya yang mungkin bisa diatasi, itu gak akan bikin pusing. Bikin capek iya, bikin lelah iya, bikin konsentrasi akhirnya terganggu kalau mikirnya kelamaan itu juga iya. Tetapi kalau bikin sakit itu tidak. Nah disitulah perbedaan antara berpikir solutif dengan tidak terpaksa, lihatlah apa kepalanya sakit atau enggak. 


Orang Pintar

.

Pak Guru, kenapa orang yang sangat pintar selalu membenarkan sesuatu?

Sebenarnya sebaliknya sih, karakteristik dari orang pintar itu justru malah dia jadi semakin relatif. Karena dia sangat pintar, jadi dia itu membuka segala kemungkinan. Kan gini, pintar itu maksudnya terlalu banyak informasi di dalam otaknya. 

Misalkan apakah bumi itu mengelilingi matahari setiap setahun sekali atau dua tahun sekali.?

Dia membaca semua versi terkait tentang semua hal itu. Sehingga kemudian dia memunculkan sebuah alam pikiran bahwa bisa saja begitu, bisa saja begini, bahwa pendapat saya sudah diputuskan begini, tetapi saya membuka kemungkinan untuk itu. Jadi justru orang pintar itu tidak pernah ngomong pokoknya ini benar. Pokoknya itu pasti segitu dan lain sebagainya. Itu gak mungkin, yang ngomongnya,

faktanya adalah seperti ini, pokoknya adalah seperti ini, No debate pokoknya ini adalah seperti ini dan sebagainya. Itu justru orang yang kekurangan informasi. Dan secara psikologis memang sudah ketahuan, orang yang kurang informasi, yang masih puber di Youtube, masih puber di Google. Jadi nemu informasi di Youtube... wah... gitu ya. Pas nemu berita di Google, wah luar biasa seneng. Nah itu yang biasanya ngomong pokoknya mah...wah faktanya tidak terbantahkan dan lain2.

Itu juga pernah dibahas di banyak jurnal2 psikologi, bahwa orang yang bodoh biasanya justru sangat mudah untuk membenarkan sesuatu. Dan tidak mau membenarkan pendapat dari pihak lain. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Masalah Pendidikan - Catatan Guru Gembul

  Guru Gembul . Berikan tepuk tangan untuk Bang guru gembul. Emang tinggal di Bandung?  Tinggal di Bandung, saya kan? orang Bandung.  Kirain sudah berkarir di Jakarta.. Saya itu dulu suka main PS. Jadi si avatarnya di dalam PS itu kalau bikin  orang gitu, buat diberantem2in, itu namanya GEMBUL apa gitu. Sedangkan  Gurunya karena guru?  Gurunya  karena saya profesinya  dalam tanda kutip ya, adalah  guru. Sampai sekarang masih mau ngajar?  MASIH..kemarin aja saya ngajar di sekolah.  Tapi itu tetap seperti guru-guru di SD Negeri atau apa? atau gimana? Guru honor  tidak tetap sih. Guru Honor, spill donk... gaji berapa sih? guru honor sekarang berapa?    Iya sekitar 900ribu sampai sejutaan, sebulan. K alau yang temen-temen saya itu bisa sampai 150.000  ada yang 200ribu. Ada juga yang bertahun2 gak dapat? jadi ikhlas aja makanya ya?  Sensasi . Makanya di sini tuh di negeri kita tuh.. Jadi ada orang-orang yang cari sensasi bikin kerusakan moral dan  lain-lain itu gajinya gede banget. Guru tu

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp