Kematian itu Misterius
.
Kita tentu saja mengetahui bahwa kematian itu adalah sesuatu yang misterius kita tidak pernah tahu kapan ia akan terjadi menimpa kita. Dan tentu saja kita juga mendapatkan banyak sekali pelajaran-pelajaran dari kaum agamawan dari kepala motivator dan sebagainya yang mencoba untuk menjelaskan bahwa karena kematian itu adalah sesuatu yang misterius dan tidak mungkin bisa kita prediksi. Maka kita harus berbuat sebaik-baiknya dan seterusnya.
Tetapi gagasan itu setidaknya oleh sebagian ilmuwan sekarang itu ditentang. Atau mereka menantang untuk membuktikan hal yang sebaliknya. Bahwa kematian khususnya secara alamiah itu bisa saja diprediksikan.
Sperma dan Ovum
.
Bagaimana ceritanya?
Ternyata mereka menemukan sesuatu yang aneh dalam sperma dan ovum perempuan beberapa minggu sebelum meninggal. Dan simak videonya sampai tuntas, agar kita semua bisa memprediksi kematian kita masing-masing.
Yuk kita mulai...
Untuk membuatnya menjadi lebih masuk akal, saya jelaskan hal yang lebih mendasar dulu. Bahwa makhluk hidup sampai sejauh yang kita ketahui, itu biasanya dikategorikan menjadi dua bagian sesuai dengan kemampuan bereproduksinya.
- yang pertama itu adalah golongan makhluk2 yang gampang mati.
- Dan yang kedua adalah golongan makhluk-makhluk yang susah mati.
Gampang Mati
.
Golongan makhluk2 yang gampang mati itu diketahui ternyata juga mampu bereproduksi dengan sangat cepat. Jadi misalkan makhluk2 yang gampang mati itu
- semut,
- kelinci,
- ya hal-hal yang semacam itu.
Nah walaupun makhluk2 itu sangat gampang mati, dan menjadi dasar bagi rantai makanan di atasnya. Ternyata mereka mampu mempersiapkan dirinya untuk bisa bereproduksi. Jadi probabilitas mereka untuk menjadi mangsa bagi hewan lain atau mudahnya mereka untuk mati itu diimbangi dengan kekuatan mereka dalam bereproduksi begitu.
Susah Mati
.
Dan sebaliknya, hewan2 yang susah mati ternyata juga adalah hewan2 yang susah bereproduksi. Gajah itu tidak ada pemangsa alamiahnya, dan kita juga mengetahui tentang betapa susahnya gajah bereproduksi.
- Udah rentang waktunya terlalu lama
- kemudian prosesnya juga lama
- dan sebagainya
Badak yang kulitnya tebal gitu itu, juga ternyata susah bereproduksi. Manusia sekarang dinyatakan sebagai salah satu makhluk yang paling susah mati kan?
Dan ternyata itu manusia juga susah sekali untuk bisa bereproduksi.
Keseimbangan Hidup
.
Nah jadi ada ini bukan hanya soal evolusi, Tetapi ada mekanisme yang lebih misterius yang mengatur bahwa makhluk hidup ternyata memang mencoba untuk menjaga keseimbangannya di lingkungan sesuai dengan ekosistem yang ada, yang ia tempati gitu.
Jadi kalau misalkan baraya menemukan ada satu makhluk yang gampang mati maka dia biasanya memiliki kompensasi agar dirinya tetap lestari. Atau agar spesiesnya itu tetap Lestari, kan begitu kurang lebihnya. Itu hal yang pertama yang harus kita pahami.
Gen
.
Kemudian yang kedua adalah bahwa ini ternyata akan menguatkan pernyataannya Richard Dawkins bahwa organisme itu atau makhluk hidup itu sebenarnya basisnya
- bukan ada pada individu,
- bukan pada individu organisme tertentu
tetapi ada pada gen.
Pada dasarnya, individu manusia hanyalah agen yang digunakan gen agar ia hidup lestari melalui berbagai replika menggunakan tubuh manusia.
Gen Logis
The Selfish Gene
Richard Dawkins
Inang dari Gen
.
Jadi individu seperti kita, manusia, individunya adalah
- Saya,
- Baraya
- dan sebagainya
Itu sebenarnya adalah inang dari gen yang terus-terusan ingin mereplikasi. Dan si gen ini akan berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankan spesiesnya dengan atau tanpa mengorbankan organisme manusia. Jadi misalkan saya mohon maaf ya laki-laki memiliki kecenderungan yang sangat kuat untuk mendekati perempuan bagaimanapun ceritanya dan bagaimanapun caranya.
Nah kenapa bisa seperti itu?
Kan bentuk perempuan ya gitu-gitu aja, aktivitas yang dilakukan bersama perempuan juga ya gitu-gitu aja.
Tetapi kenapa kita selalu memiliki kecenderungan untuk itu?
Replikasi Gen
.
Ya karena si gen kita itu memaksa kita untuk menjadi jembatan agar dirinya bereplikasi.
- Agar dirinya itu bisa bereproduksi,
- agar dirinya tetap ada,
walaupun kitanya sudah mati, gitu.
Reproduksi seksual merupakan tugas yang menguntungkan bagi laki2 dan perempuan yang terlibat. Tapi yang jelas ia merupakan sarana yang memaluinya, gen masing2 individu dapat disebarkan.
Sexually Antagonistic Coevolution
Theory, Evidence, and Implications for Patters of Human Mating and Fertility
National Library of Medicine
Steven W. Gangestad
Aktivitas Seksual
.
Dan ini adalah alasan kenapa misalnya saya mohon maaf ya misalkan ketika si laki-laki itu sudah melakukan aktivitas seksual dengan perempuan, kemudian dia sudah puas, maka dia langsung hilang segala keinginannya. gitu. Dalam beberapa menit, dalam beberapa jam mungkin, dia hilang aja semua keinginannya gitu.
Artinya apa? iya berarti si gen itu memerintahkan
Nah setelah misinya selesai, setelah terjadi proses pembuahan, atau setelah terjadi aktivitas seksual. Ya sudah hilang saja gitu. Nah karena memang apa? karena memang manusia dalam konteks ini sebagai organisme, sebagai individu itu, bukan siapa-siapa. Dia hanya inang yang harus bertanggung jawab untuk bisa membuat gen itu bereplikasi, kurang lebihnya seperti itu, gitu.
Gen Manusia ingin hidup abadi bersama alam semesta, dan aktifitas reproduksi organisme ditujukan agar gennya terus bisa mereplikasi diri ke individu yang lebih baru dan banyak.
Gen Logis
The Selfish Gene
Richard Dawkins
Ya jadi si gennya terus-terusan ada, walaupun kitanya sudah mati.
- Spesies manusia,
- spesies Kijang,
- spesies burung
- dan sebagainya
tetap ada, walaupun individu-individunya itu mati, kan begitulah kurang lebihnya ya.
Mati setelah Replikasi
.
Nah bukti bahwa organisme itu sebenarnya hanya inang yang dimanfaatkan oleh gen itu adalah bahwa banyak sekali individu-individu organisme yang siap dikorbankan demi untuk bisa mereplikasi gennya gitu. Jadi ada beberapa spesies misalkan
- laba-laba Black widows gitu ya
- atau tikus apa yang kayak gitu
yang setelah melakukan reproduksi dia mati gitu. Dan enggak jadi masalah, karena walaupun dia sudah mati toh dia bisa mereplikasi. Jadi si inangnya sudah mati, tapi dia (si Gen) sudah memastikan bahwa si gen itu ada di inang yang baru yaitu anak-anak kecil gitu, anak-anak yang baru benih gitu.
Dorongan dari Si Gen
.
Begitupun misalkan untuk dunia manusia gitu. Banyak di antara laki-laki yang sampai harus memperkosa, dia menyakiti si perempuannya, atau dia memperkosa, kemudian dia dipenjara dan masa depannya hancur dan seterusnya. Itu kan sebenarnya bukan gara-gara kehendak dirinya. Dirinya tuh mencoba untuk menahan nafsunya gitu, tetapi ketika bertemu dengan perempuan ya diperkosa juga. Itu kan dorongan yang sangat kuat dari gen.
Jadi si gen rela untuk mengorbankan masa depan si individu, si organisme itu, demi agar dirinya bisa mereplikasi dalam wujud individu yang baru. gitu kan?
Dua Fase Usia
.
Nah dalam konteks ini pula, kemudian ada penjelasan bahwa makhluk hidup pada dasarnya dibagi menjadi dua fase usia. Fase yang pertama itu adalah fase anak-anak, ditandai dengan bahwa dirinya belum bisa bereproduksi, tetapi dia sedang tumbuh untuk mencapai kedewasaan.
- Tubuhnya berkembang
- otaknya berkembang
- keahlian kemampuannya berkembang
- dan sebagainya ya
Kemudian fase kedua itu adalah sudah dewasa. Nah fase dewasa itu adalah
- dia sudah tidak tumbuh
- dia sudah tidak berkembang secara fisik
- tetapi dia sudah mampu membuahi
- atau dibuahi
atau dalam hal ini sudah bisa bereproduksi.
Penjajahan Gen
.
Dan dalam bahasa gennya sudah bisa bereplikasi. kan begitu ya? Nah ketika makhluk hidup itu dibagi menjadi dua, kita juga bisa menemukan bahwa indikasi penjajahan gen atas tubuh manusia itu sangat kuat.
Misalkan ada kupu-kupu, ada beberapa jenis kupu-kupu yang dia hanya bisa makan dan minum hanya dalam ee kondisi dia itu masih ulat. Dia makan terus. Pas dia sudah jadi kupu-kupu, sudah jadi dewasa, dia bahkan tidak punya alat makan. Karena memang tidak didesain untuk makan. Dia hanya didesain
- untuk terbang,
- untuk mencari pasangan
- untuk kawin
- setelah itu mati
Makna Dewasa
.
Jadi dewasa itu adalah fase menuju kematian. Ingat ya dewasa itu adalah fase menuju kematian alamiah.
- Kita gak bicara soal ditabrak truk gitu ya
- ditabrak meteor
- atau jatuh dari pesawat
- dan sebagainya
- kita enggak berbicara tentang faktor-faktor eksternal itu kita berbicara tentang faktor internal
Agar suatu populasi stabil sepanjang waktu, jumlah kelahiran harus serimbang dengan jumlah kematian dengan parameter ketersediaan sumber daya. Artinya, hewan yang mempunyai keturunan sedikit, cenderung memiliki angka kematian yang relatif rendah, begitu berlaku sebaliknya.
Population Dynamic and Animal Suffering
AnimalEthic.org
Rentan Mati Jika...
.
Dan terbukti akhirnya para ilmuwan akhirnya mengambil sebuah kesimpulan bahwa ketika kita tumbuh dewasa kita lebih rentan atas kematian daripada waktu anak-anak waktu kecil
Kenapa seperti itu?
Semakin kita sudah sering melakukan aktivitas seksual semakin kita sering bisa mereplikasi gen kita kepada pihak lain. Dalam hal ini misalkan pasangan, maka semakin rentan kita pada kematian karena apa ya? karena si gennya itu -si gen yang ada di dalam tubuh kita itu tugasnya adalah membuat diri kita itu sebagai inang. Dan tubuh inang kita ini ya silakan dimatikan asal gen kita itu sudah menemukan inang yang baru. Dalam hal ini tubuh manusia itu
- akan ringkih,
- akan lebih mudah mati,
ketika dia sudah melakukan reproduksi dan menyebarluaskan gennya ke inang yang lain.
Baru2 ini kami mengemukakan adanya tahap keempat kehidupan dewasa yang disebut dengan spiral kematian. Sebuah periode singkat sebelum kematian yang diantaranya bisa diketahui dari perliku reproduksi manusia.
Kathreen Bitner
Predicting death by the loss of instestinal function
National Library of Medicine
Nah dari sinilah para ilmuwan kemudian menyadari bahwa ketika si laki-laki itu memproduksi sperma yang sangat sedikit. Sperma itu bukan cairan yang itunya ya, tapi yang gitu-gitunya. gitu ya
Nah ketika Si laki-laki itu memproduksi hanya sedikit spermatozoid. maka dalam rentang waktu dua atau 4 Minggu dia akan meninggal. Jadi darimana seseorang itu tahu kematiannya? cek sperman nya Kalau misalkan jumlah spermatozoidnya, yang gitu-gitunya menjadi lebih sedikit turun secara signifikan.
- Walaupun dia tubuhnya kelihatan sehat,
- walaupun dia tubuhnya kelihatan baik-baik saja
tetapi para ilmuwan memprediksi 80% akurat bahwa dia akan meninggal dalam waktu 2 sampai 4 Pekan berikutnya. Gitu kalau si spermanya tu udah dikit gitu ceritanya.
Ketika jumplah sperma meningkat hingga mencapai ambang batas 40 juta per milimeter air mani, angka kematian terus menurun. Laki2 dengan jumlah sperma tertinggi mempunyai angka kematian 43persen lebih rendah, dibandingkan laki2 dengan jumlah sperma terendah.
Sperm Count may be good predictor of men's overall health from harvard Mens health watch
Health. Harvard. edu
Jadi ternyata ada cara untuk memprediksi kematian secara alamiah gitu Ya. Maksudnya bukan gara-gara e kanker stadium 4 gitu bukan gara-gara ada ee
Itachi bikin apa gitu enggak enggak kayak gitu tapi yang secara alamiah begitu
nah lalu dari mana para ilmuwan mengetahui hal-hal yang aneh semacam ini gitu hal-hal yang menentang kodrati ini gitu
ya jadi para ilmuwan itu dulu menemukan sebuah pola-pola dari kehidupan manusia ada fase-fase yang aneh gitu
Yang ternyata Fase ini adalah fase yang konstan yang di mana-mana terjadi seperti itu yaitu begini ketika usia kita masih remaja Katakanlah misalkan
14 15 16 17 tahun maka kita sebagai Manusia itu memiliki kemungkinan kematian yang lebih rendah daripada orang yang sudah dewasa
jadi kita tuh lebih kuat untuk berhadapan dengan kematian gitu
nah ketika sudah dewasa maka tingkat kemungkinan kematian kita itu makin tinggi semakin tinggi usianya 50 tahun semakin tinggi juga kemungkinan kematiannya
60 tahun semakin tinggi juga angka kemungkinan kematiannya nah
tetapi pas umur 70 tahun 80 tahun 90 tahun ternyata datar gitu
Jadi kemungkinan kematian orang-orang yang hidup di usia 70 tahun itu sama dengan kemungkinan orang-orang yang hidup e ee selama 80 tahun
dan sama dengan yang 90 tahun dan sama seperti yang 100 tahun artinya staknya itu jadi ada kemungkinan kematian manusia itu secara alamiah yang berhenti di usia sekitar 70 tahunan udah itu ke depannya itu sama aja
nah para ilmuwan bingung kenapa bisa terjadi seper seperti ini pasti ada pola khusus yang bisa membuat seseorang itu bisa diprediksi Kapan matinya gitu karena ternyata ada pola yang aneh seperti itu
Nah setelah dilihat-lihat para ilmuwan mulai meneliti lalat lalat buah Nah setelah diteliti itu ternyata di situ ditemukan bahwa si lalat-lalat itu kalau dia mau mati, berapaap pun usianya ya berap pun usianya Kalau dia mau mati si para ilmuwan menemukan bahwa kemampuan bereproduksinya turun sampai kurang dari 50% sekitar 30%an. gitu
nah jadi Setelah turun turun turun kemampuan reproduksinya maka 2 minggu kemudian dia akan mati gitu
atau lalat manapun di usia rentang berap pun yang akan mati itu ternyata si kemampuan bproduksinya turun gitu
Jadi kalau misalkan ada di antara Baraya yang semangat reproduksinya turun
Ada kemungkinan bar akan meninggal dalam du pekan ke depan tahulah
Tapi intinya adalah ketika ini diterapkan kepada manusia maka jumlah sel sperma spermatozoid yang menyusut itu itu adalah indikasi bahwa tubuh manusia memang akan mengalami kematian dalam waktu dekat setelah itu
nah jadi mulai dari sekarang Baraya harus sering-sering tes sperma karena mungkin saja dari situ Baraya bisa mengetahui kematian alamiah manusia
dan Baraya juga jangan terlalu sering e apa itu melampiaskan hawa nafsu hewani Baraya itu karena sebenarnya dari situlah ada potensi bahwa Baraya akan segera dimatikan
semakin sering Baraya mencoba untuk melakukan reproduksi maka itu adalah sinyal bagi gen bahwa Baraya itu telah melakukan banyak replikasi
dan itu adalah sebuah alasan bagi Gen untuk segera mematikan Baraya karena gennya sudah banyak tersebar di mana-mana dan mereka sudah menemukan Inang baru yang lebih fresh dan lebih segar gu gitu ya
cuman ada sedikit sih ada ada sedikit kelemahan di sini bahwa di dunia modern Sebenarnya manusia yang mati secara alamiah itu sangat susah
di Amerika Serikat sejak tahun 1956-an itu sudah tidak lagi ditemukan orang yang meninggal secara alamiah
Nah itu Masalahnya
jadi kebanyakan itu gara-gara penyakit gula
misalkan gara-gara serangan jantung
gara-gara kecelakaan gara-gara dikejar ufu
gara-gara hal-hal yang random yang konyol seperti itu
maka di manusia-manusia di dunia modern sekarang kebanyakan bukan meninggal gara-gara faktor alamiah bukan karena usia tua gitu bukan karena gitu tetapi gara-gara penyakit kecelakaan dan sebagainya gitu
dan Karena itulah maka penelitian tentang bisa memprediksi kematian manusia secara alamiah sekarang menjadi tidak terlalu relevan karena kebanyakan manusia justru meninggal bukan gara-gara faktor alamiah gitu
Bagaimana dengan di Indonesia ya sama seperti yang biasanya di Indonesia kita tidak memiliki data
tetapi dalam konteks ini kita bisa membangun sebuah kesadaran baru bahwa kita memang harus berhati-hati untuk bisa berkomunikasi dengan gen kita ee
kita sebagai pribadi sebagai organisme yang hidup gitu Kalau mungkin mah kita bisa melawan gen-gen itu gitu jadi Jangan semuanya seenaknya dia Jangan semuanya seegois dia
tapi kita juga harus memiliki kehendak yang kuat Gitu ya begitulah kurang lebih silakan kolom komentar dibuka untuk perdebatan yang santun
Terima kasih karena sudah menyimak
Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar