Konspirasi
.
Konspirasi itu menghibur diri. Jadi kalau misalkan kita di perusahaan, kita kalah bersaing di perusahaan kita lebih gampang mengatakan kita dicurangin sama dia, daripada oh iya saya salah. Oh iya saya salah, itu kan menyakitkan kan? mendingan gara saya dicurangin oleh orang itu.
Jadi konspirasi itu dibuat karena orang2 butuh kenyamanan karena kekalahannya.
Sekte
.
Sekte itu akan muncul kalau ada orang besarnya di tengah, ada orang kuatnya. Dan orang kuatnya itu memang beneran pinter. Tapi biasanya orang yang pinter dan kurang mendapat pengakuan, dia biasanya dapat ego nya ketinggian (megalomania). Megalomania itu akhirnya dia banyak mengalami penyakit2 mental. Karena stress, harusnya saya sebesar ini kok gak dapat perhatian sebesar ini dan sebagainya. Akhirnya sering kena skizofrenia (waham). Itu maaf ya, Lia Eden itu dia gak bohong, karena dia melihat atau mendengar bisikan itu secara subjective. Tapi mendengarnya itu yang mendengar (secara) penyakit mental itu.
Kebanyakan orang2 yang join pada sekte2 itu adalah orang2 yang disakiti oleh bagian besarnya. Jadi mohon maaf, ada agama yang namanya .... Terus ada satu orang yang merasa disakiti sama agama itu .... tetapi masih tetep ingin ada dalam ruang lingkup agama itu... makanya dia menciptakan sekte. Sekte itu kan sektor, pecahan2, bagian2 gitu. Jadi mereka pingin keluar gak bisa, karena masih beriman, tetapi kalau di dalam mereka tersakiti, makanya dia bikin sekte (variasi lain, atau pecahan lain dari yang besar itu). Dan secara biologist, secara naluriah kita itu cenderung bikin sekte kalau sudah berkumpul antara 50 sampai 100 orang.
Jadi manusia itu punya jiwa yang selalu ingin bebas. Selalu punya jiwa yang pingin bebas, tetapi dia dikerangkeng oleh tubuh fisiknya, yang tidak memberikan kesempatan kepada dia untuk bisa (bebas). Makanya seluruh fantasi kita itu selalu lebih seru daripada realitas. Fantasi itu kan keinginan jiwa kita, tetapi apa boleh buat, saya faktanya jelek, di fisik yang gendut seperti ini, misalkan. Tapi apa boleh buat. Terus bagaimanapun saya butuh sama orang lain, saya butuh sama orang tua, butuh sama temen yang minjemin saya duit. Jadi akhirnya kita itu gak bisa bebas. Kita sangat ingin bebas, tapi kita gak bisa bebas. Dan karena itu ketika ada sekelompok orang yang, eh... ternyata pikiranya sama.. langsung cepet, langsung kita nanggepin disitu.
Semakin bangsa itu menjunjung tinggi solidaritas, semakin ada kecenderungan bangsa itu membikin sekte. Karena banyak yang kecewa ya?
Sangat penting bagi kita itu, minimal kalau misalkan nerima berita dari orang, ya kita konfirmasi ke dua pihak, minimal banget itu seperti itu. Tapi kan, emosi kita itu, hawa nafsu kita itu tidak menginginkan kita untuk seperti itu. Dalam rumusan yang sangat sederhana, 98% manusia diciptakan sebagai bagian dari kawanan yang dia tidak mau keluar dari situ. Karena manusia itu pinginya itu ada di zona aman, karena dia itu makhluk yang diburu kan? di masa lalunya. Jadi secara biologis, dia itu pingin di dalam satu kawanan, jadi gak ada yang mau keluar. Gak ada yang berani untuk itu. Jadi ketika nyari sekte ya, pasti nyari temen. Pokoknya tetep pingin di dalam sebuah kelompok gitu. Jadi kalau misalkan kita berharap, ada gak sih? diantara kita yang pingin, helikopter views? Jangan banyak lebih lah, karena manusia itu ditakdirkan .....
Gak mungkin semua jadi presiden, jadi yang ngontrol cuma dua persen manusia itu, sisanya ya ... ya salah sendiri kenapa mentalnya kayak gitu? salah sendiri kenapa tidak bisa mengontrol emosinya, hawa nafsunya?
Secara biologis, otak manusia, tubuh manusia nature nya kita itu harus bisa bekerja sama. Dan untuk bekerja sama kita itu butuh hierarki. Kan tidak mungkin kerjasama tanpa ada hirarki nya? Kan misalnya disini ada banyak tim, kan mesti ada yang ngarahin, kamu disini dan kamu disana. Kalau tidak, maka akan terjadi chaos. Nah biar ada hiearki itu manusia harus ada yang diciptakan jadi follower, dan ada yang diciptakan sebagai influencernya. Harus seperti itu.. kalau tidak chaos. Misalnya motivator ngomong, kita semua bisa jadi pemimpin, kita semua bisa jadi orang hebat, bacot... gak bisa. Cari aja di dalam sejarah, atau mungkin sekarang bisa kita temukan? manusia yang semuanya itu hidup tanpa hierarki.? Misalkan kita ada teknologi, ada AI segala rupa, kita lebih banyak yang nonton kita daripada yang bikin konten.
Komentar
Posting Komentar