Sifat Manusia
.
Manusia itu apakah sifatnya terbentuk dari lahir? atau faktor lingkungan? Tentu saja dua2nya. Jadi sejak kita lahir, kita itu punya identitas yang berbeda dari pihak lain. Otak kita itu berbeda, ya garis besarnya otak kita itu sama, punya celebrum, punya cortex, punya neo-cortex, punya otak kecil di belakang itu, otak reptil dan sebagainya. Komposisi besar sebagai manusia, kita punya. Tapi detail2 kecilnya berbeda. (Misal) ukuran amigdala nya ada yang besar, ada yang kecil. Farolnya ada yang nyambungnya kuat ada yang tidak. Koneksi depan belakang itu ada yang bagus atau tidak dan sebagainya. Detail2 seperti itu pada setiap manusia itu berbeda2. Karena itu setiap manusia itu Unik, karakteristiknya berbeda satu sama lain.
Karena itu ada manusia yang berbakat di bidang tertentu, ada yang di bidang yang sama tidak berbakat. Ada orang yang secara alamiah dia jago main bola, ada orang yang harus bekerja keras untuk jago main bola. Setiap orang itu berbeda2, bakat setiap orang itu juga berbeda2. Kekurangan dan kelebihanya itu juga berbeda2, dan itu terjadi secara alamiah. Tetapi faktor lingkungan juga sangat2 berpengaruh terhadap kepribadian manusia. Ada misalkan anak kecil yang seringkali dibentak oleh orangtuanya. Maka biasanya di masa depan dia tidak percaya diri, dia penakut. Ditanya sama guru aja, biasa2 aja, dia malah ketakutan, biasa2 aja. Maksudnya itu biasa terjadi, lumrah terjadi. Jadi faktor lingkungan itu juga sangat berpengaruh terhadap bagaimana manusia itu bersikap. Jadi kalau baraya merasa secara genetis baraya baik2 saja, please pilihlah teman, pilihlah lingkungan yang bisa mendorong dan membantu baraya untuk hidup dalam kondisi yang baik2 saja. Karena lingkungan berpengaruh besar terhadap lingkungan.
Mimpi
.
Mimpi itu ketika otak kita tetap aktif, tetap berpikir, tetap kesana kemari, tetapi dalam kondisi kita tidak sadar. Dia itu pikiranya liar dan tidak terkerangkeng dalam logika berpikir. Tidak terkerangkeng dalam indrawi2 yang ada disini dan sebagainya. Dan karena itu mimpi itu random, acak2an. Tapi bukan berarti kita itu ada di universe yang lain. Kita memang ada disini dalam pikiran yang memang seperti itu. Nah tapi kalau misalkan ngomong2 soal universe, soal alam semesta, ya misalkan kita bisa memahami bahwa batu itu ada alam semestanya, bahwa mimpi ada alam semestanya, langit ada alam semestanya, daun ada alam semestanya, bakteri ada alam semestanya. Jadi dalam hal seperti itu mimpi itu ada di universe yang lain. Tapi kalau misalkan kita memahami apakah mimpi kita ada disini, ada disana berarti kita ada di universe yang itu, bukan. Mimpi itu sebenarnya adalah aktivitas otak yang biasa saja. Yang tidak terkerangkeng oleh logika dan indrawi seharian kita, gitu.
Dejavu
.
Apakah masa depan sudah diprediksi atau tidak, sebenarnya dalam fisika, masa depan bisa saja sudah terjadi sekarang, gitu. Jadi karena waktu itu dalam tanda kutip relatif, maka bisa saja sudah terjadi di masa lalu, atau masa lalu itu masa depan. Itu sebenarnya relatifitasnya lebih panjang, kalau misalkan masa depan dan masa lalu, atau hal yang semacam itu. Tetapi kalau misalkan pertanyaanya apakah dejavu itu berarti memberikan kepada kita tentang masa depan? begini... Dejavu itu sebenarnya adalah kekeliruan otak. Ada memori2 kejadian di masa lalu, kita memiliki ingatan tentang masa lalu, Tetapi memori itu hanya sebagian saja, sebagianya lagi hilang. Sehingga memori sehingga memori itu ditambah oleh perspektif kita hari ini. Ditambah dengan sensasi kita hari ini. Misalkan saya dulu pernah jalan2 ke antartika, saya kedinginan disana. Nah saya ingat secuil saja, saya pernah kedinginan di antartika. Sekarang saya ngerasa kedinginan, kayak udah pernah rasain, tapi dimana gitu. Dejavu itu kayak gitu kan, jadi misalkan. Jadi dejavu itu adalah secuil memori di masa lalu kita itu ternyata kebawa sampai sekarang kemudian kita tambal dengan sensasi2 yang ada hari ini. Jadi dejavu itu tidak ada kaitanya dengan kemungkinan2 atau prediksi masa depan dan lain sebagainya. Walaupun tentu saja luar biasanya adalah ada ilmuan yang berpandangan bahwa dejavu adalah bukti bahwa dunia paralel itu ada.
Luar Angkasa
.
Manusia sudah ke luar angkasa, ke bulan berkali-kali. Ke orbit berkali-kali, bahkan sekarang ada satelit yang ditempati oleh manusia ISS diantaranya. Memang ada teori konspirasi yang menyebut bahwa luar angkasa itu tidak bisa ditembus, dan sebagainya, dan satelit itu hoax dan sebagainya. TAPI kalau mau pembuktian langsung, jadi astronot, langsung datang ke sana. Kalau mau ya.. tapi kalau tidak mau kita beli aplikasi pelacak satelit. Kemudian kita siapkan teropong, udah gitu doang. Kita cari pelacak satelit, kemudian kita cari ISS, nanti di pelacak satelit itu akan ada ISS, terus pas waktunya satelit itu melintas di atas kita, kita siapin teropong. Itu ISS sudah bisa kelihatan dengan sangat jelas. Dan oleh karena itu cerita bahwa satelit itu hoax, itu sudah terbukti salah. Nah karena satelit di luar angkasa itu terbukti benar, bisa kita teropong langsung, dan ada aplikasinya, silahkan coba saja. Dan itu bukti manusia pernah ke luar angkasa.
Introvert dan Ekstrovert itu faktornya apa? itu tentu saja adalah otak. Otak manusia itu berbeda satu sama lain, bahkan orang kembar pun berbeda. Jadi kalau ada 8 milyar manusia, itu berarti ada 8milyar karakter manusia yang beda-beda satu sama lain. Nah kemudian para ilmuan mencoba mengkerucutkan berdasarkan perbedaan2,
Komentar
Posting Komentar