Novel Guru Gembul
.
Buku pertama saya itu, saya selesaikan ketika saya SMA. Dan karena itu ketika kuliah saya sudah sangat terbiasa untuk menulis setiap satu semester saya bikin satu buku lah kurang lebihnya satu atau dua. Nah salah satu buku yang sangat legendaris itu adalah sebuah novel judulnya adalah dari fisika ke metafisika. Yang tentu saja tidak dipublikasikan, itu hanya untuk teman seangkatan saya saja. Ada sekitar 80 orang di situ dan orang-orang yang dimaksud kawan-kawan semuanya jadi tokoh figuran di dalam novel itu.
Saya jadi tokoh utamanya yang sangat Smart
- yang sangat cerdas
- yang sangat istimewa dengan berbagai kemampuan dan kehebatan
- ditambah dengan kejeniusan yang sangat luar biasa
Sedangkan teman2 saya
- ada yang namanya Vindy
- ada yang namanya siKode
- ada yang namanya Mahesa
- ada yang Aris
- ada yang Anisa
- dan sebagainya.
Itu saya jadikan tokoh2 yang agak freak, gitu. Ada yang homoseksual, dan ada yang apa, hal yang semacam itu gitu.
Kan keunggulan dari para penulis itu adalah bahwa dia bisa bikin apapun yang dia mau, gitu kan. Imajinasinya bisa dia sampaikan dalam catatan. Makanya baraya, nulislah buku...! karena di situ baraya bisa tampil seenak-enaknya sendiri, gitu.
Kritik Sains
.
Nah tapi sebenarnya inti dari buku itu adalah kritik saya atas fisika, atau kritik saya atas sains secara keseluruhan. Bahwa sekarang metode empirisme atau metodologi empirisme itu sekarang sudah semakin diabaikan, dan semakin banyak orang-orang yang tidak lagi menggunakan itu karena alasan2 yang lebih praktis. Bahwa ilmu pengetahuan semakin ke sini semakin tidak ketat dalam metodologinya.
Logic, Quantum logic, and Empiricism
Karena pertumbuhannya, percepatannya (atau) akselerasi untuk perkembangan ilmu pengetahuan jauh lebih pesat daripada yang mungkin bisa dilakukan oleh manusia. Khususnya untuk studi empiris, untuk pengujiannya.
Gravitasi
.
Nah kita misalkan memulai mencari hal yang sangat sederhana di masa yang sangat lampau yaitu temuan teori relativitas Albert Einstein.
Jadi ceritanya begini baraya, pada tahun 1919 Albert Einstein itu menulis sebuah makalah yang judulnya adalah
On the Influence of Gravitation on The Propagation of Light.
Dia mencoba untuk memberikan pemahaman baru tentang gravitasi. Bahwa gravitasi yang dimaksud oleh Newton itu keliru. Gravitasi itu sebenarnya bukan gaya tarik-menarik antara dua benda yang memiliki massa. Tetapi yang dimaksud dengan gravitasi itu adalah kelengkungan ruang dan waktu akibat adanya benda yang memiliki massa. Dan tentu saja, ini adalah pernyataan yang benar-benar tidak ada seorangpun di dunia ini, yang memiliki pendapat yang sama.
Teori Relativitas
.
Tahun 1916 makalah ini mulai dibaca oleh para ilmuwan-ilmuan terkemuka yang lain. Dan tahun 1919 akhirnya terbukti secara ilmiah, ketika cahaya matahari ternyata terdefleksi (bahwa cahaya terbelokkan sekian derajat). Yang mengakibatkan pada waktu itu dunia langsung terbelalak bahwa ternyata pernyataan Einstein yang satu orang itu benar. Dan pernyataan manusia di seluruh dunia tentang gravitasi itu salah, (keliru).
Dan inilah yang pada akhirnya membuat Einstein itu dikenal sebagai orang yang Jenius atau simbol atau ikon dari orang2 Jenius. Nah tetapi kalau misalkan kita pikir2 dalam dalam kasus ini maka kita mengetahui bahwa empirisme itu ternyata kalah jauh dibandingkan dengan imajinasi.
Kan Einstein itu
- sering dengar lagu Mozart
- kemudian dia sering tidur
- dan karena satu hal dia berimajinasi bahwa gravitasi itu sebenarnya adalah lingkungan ruang dan waktu yang begini dan begitu.
Yang kemudian dia jelaskan dalam teori relativitas dia tidak menciptakan pengujian apapun. Dia tidak membuat pengujian di laboratorium manapun untuk teori relativitas itu. Itu pure adalah otak dan imajinasinya saja. Nah pengujiannya itu baru 8 tahun kemudian 1919 yang dilakukan oleh Pak edington. Kalau nggak salah.
Nah ini kan berarti maksudnya apa? studi empiris di mana kita tuh harus menguji keabsahan semua ilmu pengetahuan itu baru dilakukan 8 tahun setelah kejadiannya, setelah Einstein merumuskan teori relativitasnya gitu kan.
Artinya apa?
Artinya uji empirisme itu pada akhirnya kita tidak jadikan sebagai bagian dari metodologi untuk menemukan teori relativitas itu. Tetapi justru teori relativitas ada dan kemudian belakangan diuji.
Black Hole
.
Misalkan lubang hitam gitu bahwa misalkan orang-orang termasuk Steven Hawking membayangkan bahwa lubang hitam itu artinya seperti ini begini begini begini. Dan barulah tahun 2019 kita menemukan sebuah foto lubang hitam yang ternyata persis sama seperti yang digambarkan oleh para ilmuwan. Lagi2 dalam hal ini, uji empiris (pembuktian secara eksperimen) itu baru terjadi belakangan jauh setelah orang-orang memikirkan itu. Dan kalau misalkan kita mau berpikir lebih umum lagi, ternyata inilah fenomena yang terjadi di dunia sains. Jadi sains semakin ke sini semakin cepat akselerasinya, sehingga tidak memberikan kesempatan kepada manusia untuk melakukan uji empiris secara berkelanjutan.
Graviton
.
Seringnya itu adalah bahwa uji empiris itu kadang-kadang terjadi kadang-kadang tidak. Atau misalkan gini lah, yang tadi itu ya, Einstein itu menggambarkan bahwa yang dimaksud dengan gravitasi itu adalah lengkungan ruang dan waktu akibat adanya benda yang memiliki massa.
Cuman ada pertanyaan baru lagi,
- darimana gravitasi itu muncul?
- dari mana daya tarik menarik itu muncul?
Kan sampai sekarang nggak diketahui
gravitasi itu munculnya dari mana?
Ya ternyata munculnya itu dari sesuatu yang diduga, sekali lagi ya digarisbawahi diduga berasal dari sebuah bagian dari quark, yang namanya adalah graviton.
Kita mengetahui bahwa gravitasi itu ada, tetapi bagaimana dan mengapa ia ada? tidak ada yang tahu pasti. Beberapa ilmuan berpendapat bahwa penyebabnya adalah graviton. Namun graviton belum pernah diamati. Berbagai hipotesa lain juga belum masuk pada uji empiris.
Where Does Gravity Come From?
Universe Today
Tetapi apakah para ilmuwan bisa mengujinya secara empiris? Kecil kemungkinan, karena itu adalah materi kalau mau disebut materi ya itu materi atau gelombang atau apapun itu dalam skala kuanta dalam skala yang sangat kecil sangat-sangat kecil. Sehingga hampir mustahil ilmu para ilmuwan untuk bisa melakukan uji empiris dengan alat-alat yang ada sekarang.
Science Zaman Now
.
Nah karena itu maksudnya apa bahkan dasar dari ilmu pengetahuan kita yaitu fisika yaitu gravitasi yaitu hukum begini dan begitu dan sebagainya itu ternyata dimulai dari sebuah dugaan yang sampai sekarang kita belum menemukan atau belum bisa menciptakan uji empirisnya belum teruji.
Itu science zaman sekarang itu seperti itu. Kalau misalkan baraya minum obat, terus Baraya denger iklannya Baraya juga biasanya akan mendengarkan kalimat seperti ini mengandung Bebelac oil dan cocoba, yang dipercaya, kata-katanya itu adalah yang dipercaya, yang dipercaya bisa menghilangkan atau bisa mengurangi sakit anu, sakit anu, kan begitu. Maksudnya Apa? maksudnya adalah obat itu sudah digunakan dulu sebelum ada pengujian yang komprehensif terkait dengan khasiat dari obat itu. Benar gak sih?
Teori dan Hukum
.
Dan tertinggalnya uji empiris ini atas klaim-klaim ilmiah pada akhirnya juga memunculkan kesalahpahaman terhadap misalkan teori evolusi. Jadi banyak orang yang menganggap bahwa teori itu ada di bawah level hukum. Jadi kalau teori sudah menjadi konsensus, sudah disepakati bersama, maka dia menjadi hukum gitu. Dan karena itu maka teori evolusi misalkan itu diremehkan oleh banyak pihak karena ah kan baru teori belum menjadi sebuah hukum, gitu ya. Termasuk saya mohon maaf ya Pak Zakir Naik juga mengatakan seperti ini ketika beliau mengaku bahwa dirinya adalah seorang dokter.
Tapi waktu saya gini baraya, kesalahpahamannya itu dimana? kesalahpahamannya itu adalah bahwa teori itu pasti akan selalu menjadi teori dan tidak akan berubah bertransformasi menjadi hukum hanya gara-gara dia sudah menjadi konsensus, begitupun sebaliknya. Karena hukum itu artinya adalah sebuah kesepakatan, konsensus, fenomena yang sudah bisa terjelaskan. Adapun teorinya itu adalah penjelasan atas mengapa hal itu bisa terjadi? gitu. Jadi sama seperti misalkan ya yang tadi itu gravitasi kita sudah mengetahui seluruhnya, bahwa gravitasi itu ada, kita sepakat itu. Semuanya konsensus mau ilmuwan mau orang awam semuanya sepakat bahwa gravitasi itu ada. Tetapi apa yang menjelaskannya? nah teori relativitas gitu. Jadi teori relativitas tidak akan menjadi hukum relativitas, ketika misalkan sudah menjadi konsensus. Dia adalah pemberi penjelasan atas apa yang terjadi di dunia hukum yang tadi itu.
Teori Evolusi
.
Begitupun dengan teori evolusi bahwa evolusi bahwa makhluk hidup itu berevolusi itu sudah menjadi konsensus bahkan sudah menjadi basic bagi seluruh pelajaran biologi. Kalau misalkan teori2 evolusi ini misalkan ditolak, maka mungkin saja kita tidak akan bisa membahas pelajaran biologi, arena itu sudah menjadi konsensus.
Evolusi adalah fakta dan teori ilmiah yang didukung dengan baik. Teori ini telah memalui pengujian yang ketat setiap hari dan menjadi teori pemersatu dalam biologi. Evolusi tidak berbicara soal Tuhan, sains tidak bisa membedakan apakah evolusi sebagai sebuah campur tangan Tuhan atau tidak.
Evolutionary Theory, The Nature of Science & High School Biology Teachers: Critical Relationship.
Nah evolusinya udah pasti tetapi untuk memberikan penjelasan evolusi itu bagaimana? maka munculah teori evolusi Darwin. Nah begitu kan pemahamannya?
Nah munculnya kesalahpahaman yang sangat masif sangat banyak terhadap teori evolusi, terhadap perbedaan hukum dengan teori dan sebagainya. Itu muncul diduga gara-gara yang tadi itu bahwa kita itu semakin ke sini semakin jauh gapnya antara klaim ilmiah dengan uji empiris.
9.20
Kita mengetahui semua hukum-hukum fisika yang kita kenal sekarang atau semua hipotesis hipotesis dan teori-teori fisika yang kita kenal sekarang apalagi dalam ranah Quantum atau ranah relativitas itu kebanyakannya itu klaim ilmiah kebanyakannya itu adalah hipotesis ilmiah tanpa atau dengan sangat sedikit pembuktian-pembuktian empiris bahkan ketika hipotesis itu kemudian menjadi sangat populer diantara teori-teori konspirasi diantara hukum-hukum Hollywood gitu ya bayangkan multiverse itu yang sebenarnya baru sebuah hipotesis kecil itu sampai dijadikan basic bagi DC sama Marvel gitu untuk bikin film-filmnya yang menunjukkan bahwa apa menunjukkan bahwa sains sekarang itu bergerak ke arah dimana kita susah sekali untuk melakukan uji empiris tetapi klaim percepatan atau percepatan atas game ilmiahnya itu menjadi semakin lama semakin cepat Nah kenapa bisa klaim semakin ke sini semakin cepat gara-gara pasar jadi pasar dalam hal ini ternyata telah merusak teori-teori dan pernyataan-pernyataan ilmiah untuk memahami ini saya ajak Baraya untuk mengenal tes lawei dengan Toyota way Jadi maksudnya begini Baraya Toyota itu kalau dia misalkan mau bikin sebuah produk itu penelitiannya lama banget bertahun-tahun ketika Toyota pertama kali melahirkan Kijang di Indonesia ada bertahun-tahun waktu Sebelumnya dia Dimana dia melakukan penelitian pasar produk kenyamanan selera dan sebagainya dan diuji secara empirisnya berkali-kali sampai akhirnya melahirkan Toyota Kijang dan itulah Toyota way yang dimaksud jadi ketika dia mau menawarkan sebuah produk ke pasaran gitu melemparkan produk kebesaran dia penelitian itu lama banget itulah dan berulang-ulang Itulah sebabnya misalkan pencaloan Toyota itu biasanya disertai dengan tingkat kepuasan konsumen yang sangat tinggi pada umumnya produk Toyota ada juga kan produk yang rada sampah gitu Tapi pada umumnya kan memang bagus seperti itu Nah itu adalah pikirannya para Scientist Jadi sebelum mereka mengeluarkan klaim Pernyataan ilmiah dan sebagainya mereka itu bikin penelitiannya tuh lama banget dengan pertimbangan apa dengan uji empiris berulang-ulang dan sebagainya tetapi sekarang science itu seperti teslawway sebentar ya di mana Ilen Mas itu kalau bikin mobil itu berasa bikin HP gitu Bahkan dia bikinnya juga kan di ini kan di silikon Valley Jadi kalau dia bikin mobil itu dia bikin aja seenaknya diuji coba sedikit-sedikit langsung lempar ke pasar cepet-cepetan aja nggak kayak bikin mobil tapi kayak bikin handphone jadi semakin cepat produknya keluar di pasar semakin bagus nanti gimana kalau misalkan ada yang nabrak ada yang apa yang enggak apa-apa kata Elen Mas kalau nanti ada yang nabrak ada yang salah masalah apa dan sebagainya itu kita masukkan kita jadikan sebagai masukkan Nah setelah kita jadikan sebagai masukan pada edisi berikutnya pada launching berikutnya kita perbaikin yang tadi tadi itu gitu jadi Ilen Mas menjadikan konsumen itu sebagai bahan uji coba Jadi bukan uji coba di pabrik tetapi lemparkan aja dulu nanti kesalahan-kesalahan atau segala rupanya baru nanti dijadikan sebagai referensi untuk memperbaiki produk selanjutnya gitu Nah inilah science zaman modern gitu jadi sekarang itu mirip-mirip Tesla gitu jadi baru muncul sedikit hipotesis tentang multiverse itu langsung di-share kemana-mana gitu muncul hipotesis tentang bahwa Firaun itu bikin piramidnya dari tanah liat yang dibakar langsung dishare gitu bikin ini Ini baru hipotesis ini baru hipotesis dan sebagainya kenapa seperti itu pasar yang tadi itu pasar meminta kita untuk terus-terusan meningkatkan science meningkatkan ilmu pengetahuan sampai bahkan ketika ilmu pengetahuan itu baru serupa hipotesis baru serupa dugaan tapi sudah langsung disampaikan ke media-media makanya kita menemukan akhirnya banyak hoax jadi hoax itu ternyata bukan hanya dihasilkan oleh orang-orang yang jahat bukan hanya dihasilkan oleh apa tetapi ketika pasar menuntut para Scientist untuk segera mengeluarkan klaim-klaim ilmiahnya dan menghindari atau menjauhkan dari studi-studi empiris seperti yang tadi itu an akhirnya apa produk science yang kita kenal sekarang yang kita gunakan sehari-hari itu semakin kesini adalah produk yang sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan kita dan kenyamanan kita tetapi sesuai dengan nafsu dan hasrat kita dan biasanya dikeluarkan memang benar-benar tanpa uji empiris sama sekali Misalkan begini Facebook YouTube tiktok kita mengetahui kita gunakan itu dan kita mengetahui itu adalah hasil dari penelitian ilmiah hasil dari uji ilmiah benar kan itu adalah produk science tetapi Adakah orang yang bikin Facebook pertama kali melontarkan ke pasar kemudian berpikir dampaknya kepada masyarakat Seperti apa tidak akan ada uji empiris dalam hal itu Adakah orang-orang tiktok berpikir tentang bagaimana bikin media sosial yang yang bagus media sosial yang memberikan Cuan yang banyak tetapi dampaknya diketahui ada nggak yang seperti itu nggak ada jadi lemparkan aja dulu nanti setelah di keluarkan nanti ada yang masuk kritikan masukan apa gitu dan lain-lain yang semacam itu barulah kemudian mereka berpikir Yuk kita bikin regulasi ini yuk kita bikin peraturan ini kita bikin fitur ini dan sebagainya jadi masyarakat yang langsung uji empirisnya masyarakat yang dijadikan kelinci percobaannya dulu tiktok pas awal-awal muncul joget-joget doang cewek kan Nah setelah itu banyak dikritik banyak apa termasuk juga ada peraturan dari Cina untuk melarang hal yang seperti itu akhirnya Tik Tok jadi lebih mirip ke Youtube jadi ada science-nya ada ilmunya dan sebagainya dan sebaliknya YouTube yang dulunya itu adalah video-video panjang ngelihat tiktok seperti itu akhirnya ada yang short video maksudnya Apa maksudnya adalah masyarakat itulah yang dijadikan laboratorium oleh orang-orang yang membuat produknya luar biasa kan Nah inilah yang yang saya pikir harus kita antisipasi gitu tetapi Apakah bisa diantisipasi Saya ragu sih Apakah ini bisa di antisipasi soalnya sepanjang sejarah modern kita tidak akan bisa menemukan ada kekuatan yang lebih besar daripada pasar pasar itu menentukan teknologi pasar itu menentukan temuan-temuan bahkan pasar itulah yang kemudian menciptakan generasi baru yang berubah-ubah dan berbeda-beda satu sama lain kan begitu Nah di sinilah akhirnya kita menemukan titik akhir dimana sains Saya pernah bikin video ini dan video ini tentang bagaimana science itu akan berakhir Apakah di masa depan orang akan terus-terusan menggapai ilmu pengetahuan sampai Tanpa Batas sampai bertemu dengan Tuhan dan sebagainya atau manusia akan Terhenti Di satu titik nah menurut saya science sekarang berhenti di titik ini ini adalah puncak ilmu pengetahuan manusia zaman sekarang setelah itu ada kemungkinan kita turun lagi kenapa seperti itu karena ternyata science yang merupakan produk akal manusia sekarang digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan seksual kebutuhan-kebutuhan hasrat kebutuhan-kebutuhan nafsu dan emosi jadi akal itu ternyata digunakan untuk memuaskan kita yang bawah-bawah gitu yang memuaskan insting memuaskan apa gitu jadi ketika HP dibuat ketika Ai dibuat itu bukan untuk menunjang ilmu pengetahuan tetapi untuk mempermudah kita rebahan lebih lama untuk mempermudah kita untuk berimajinasi untuk mempermudah kita dari menghindarkan pekerjaan-pekerjaan yang berat dan lain sebagainya jadi kita semakin termanjakan oleh science karena science sekarang yang produk akal itu Justru malah digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan nafsu manusia makanya dalam sebuah podcast Saya pernah katakan bahwa Ai bisa saja mengalahkan manusia dalam kecerdasan Tetapi dia tidak akan mungkin bisa menggantikan manusia dalam hawa nafsu karena nafsu itu yang sekarang mengendalikan manusia itu ternyata adalah unsurnya biologis berhubungan dengan biologis Ai gak punya unsur-unsur biologis itu makanya tapi apapun itu saya jelaskan bahwa saya pikir ini adalah akhir dari science ketika akal atau produk akal digunakan untuk memenuhi hasrat nafsu manusia maka akal semakin ke sini akan semakin cenderung menurun menurun dan kecerdasan manusia akan menjadi serupa seperti kecerdasan manusia di masa-masa yang sangat lampau ketika kita masih berburu dan mengumpulkan makanan Setuju enggak seperti itu baik Setuju enggak Terima kasih karena sudah menyimak saya guru Gembul Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar