Langsung ke konten utama

Definisi SAYANG - Catatan Guru Gembul 241

 

Balita

.
Saya 
tidak tahu apakah video ini akan menarik atau tidak. Tetapi saya yakinkan bahwa video ini sangat2 penting. Saya merasa sangat iba dan kasihan demikian pun dengan rasa sakit hati yang luar biasa ketika melihat atau mendengar ada begitu banyak balita2 di Indonesia yang diperlakukan dengan cara yang sangat tidak manusiawi. Dan yang melakukannya itu adalah orang tuanya sendiri.  Dan ironisnya orang tua melakukan itu karena mengaku atau melabeli apa yang mereka lakukan itu sebagai wujud dari kasih sayang. 

  • Mereka melakukan tindakan kekerasan secara fisik,  
  • mereka menimpakan rasa sakit secara mental 
  • dan sebagainya


Sekolah Online
.

Beberapa waktu yang lalu ada seorang ibu yang tanpa sengaja membunuh putrinya. Ceritanya si putrinya itu lagi PJJ, atau lagi sekolah jarak jauh -online. Karena dia membutuhkan bantuan dari ibunya, maka si Ibunya malah datang ke sana. Tetapi ibunya malah menyadari si anaknya itu betapa susahnya untuk mengerti satu pelajaran tertentu. Maka mulailah dia menjiwit, menampar, memarahi, memaki-maki dan sebagainya. Pada saat-saat berikutnya memukul dan berikut berikutnya lagi memukulnya pakai gagang sapu. Dan gak selesai sampai disitu memukul pakai gagang sapu, memukulnya pun di belakang kepala. 


Sesak Napas
.

Si anak mulai sesak nafas, mulai kejang-kejang seperti itu. Dan ayahnya yang sadar itu langsung membawanya bukan ke rumah sakit. Tetapi muter-muter menghirup udara segar, karena berpikir bahwa si anaknya hanya sesak nafas biasa.Tetapi ternyata di tengah jalan meninggal. Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh POLISI, akhirnya terungkap bahwa si Ibu itu memang kerapkali melakukan kekerasan fisik dan mental terhadap anak-anaknya. 

Dan kita harus akui bersama bahwa cara mendidik anak dengan cara kekerasan dan dengan cara yang salah itu adalah fenomena di Indonesia. Banyak sekali orang tua2 kita yang mencubit memarahi bahkan ketika si anak udah sakit sudah nangis, sudah meronta-ronta tetep aja dimarah-marahin dan seterusnya. Ketika ada anak jatuh bukannya ditolongin malah dimarahin dan itu katanya adalah wujud kasih sayang.


Fatal
.

Nah ini fatal sekali, Baraya dan saya sadar betapa fatalnya ini Ketika saya sudah mengajar menjadi seorang guru. Saya agak heran 

Kenapa sih anak2 Indonesia itu betapa

susahnya untuk menyampaikan pendapat,

menyampaikan gagasan.? 


Mereka siap melakukan apapun, asal jangan harus tampil ke depan. atau mereka mau melakukan apapun, Asal jangan disuruh berbicara Ketika saya tanya ada yang mau ditanyakan? Banyak sekali diantara. anak-anak kita 

  • yang memang tidak pernah mau berbicara 
  • tidak mau menyampaikan kata-katanya 

Ketika bahkan anak2 sudah masuk ke Universitas, disuruh presentasi mereka gak bisa menyampaikan gagasan dan ide nya. Mereka baca anak kuliah di Indonesia itu kalau presentasi itu baca. Baca makalah kayak anak SD. 



Berbuat Salah
.

Nah kenapa bisa seperti itu? karena anak-anak kita itu sejak balita memang dipaksa untuk tidak pernah berbuat salah. Jadi misalkan mereka berbuat salah maka mereka akan menerima konsekuensi yang buruk berupa perlakuan yang sangat kasar, atau kata-kata yang sangat toksix. 


7 Efek Buruk Bersikap Kasar ke Anak

  • Kurang bisa mengandalikan Emosi
  • Menurunkan sikap Percaya Diri
  • Lebih Sulit diatur
  • Memiliki ketakutan untuk berekspresi
  • Membentuk keluarga yang kurang harmonis
  • Menurunkan prestasi anak di sekolah
  • Rentan memiliki gangguan kejiwaan

Dimas Prasetyo
Popmama.com


Karena anak2 Indonesia terbiasa untuk mendapatkan ancaman, bahwa setiap melakukan kesalahan mereka akan mendapatkan hukuman, maka mereka lebih baik, tidak melakukan apapun. Bahkan orang jenius pun tidak akan menjadi apa-apa, kalau dia sudah dihancurkan mentalnya sejak masa balita.

Baraya tahu tentu saja bahwa orang-orang Indonesia itu dikenal sebagai orang-orang yang suka korupsi kalau dia memiliki jabatan tertentu, ya itu sudah menjadi rahasia umum ya?


Pembohong
.

Kenapa orang-orang Indonesia suka korupsi?
Korupsi itu pangkalnya itu 
adalah kebohongan. Dan kenapa orang-orang Indonesi suka berbohong. Karena orang-orang Indonesia sejak awal memang dididik untuk menjadi pembohong. 

Kan kita misalkan mengetahui kemarin lalu ya? 

Ada survei yang menyebut bahwa orang-orang indonesia adalah orang paling dermawan Hai nomor 1

dan Nomor duanya itu adalah orang-orang di Indonesia itu paling murah senyum di seluruh dunia.


Kita tahu itu tetapi di sisi lain orang-orang Indonesia adalah orang yang paling tidak sopan, orang yang paling kasar di media sosial. 

Apa kesimpulannya menurut Baraya? 


Munafik
.

Di media sosial kita kasar luar biasa tapi kalau ketemu sama orang masih bisa senyum. Yang paling mungkin kita simpulkan itu adalah bahwa kita itu orang munafikbetul ya? Ya kurang lebih seperti itu, mungkin  juga tidak. Tetapi kemungkinan ke arah sananya kuat. 

Nah kenapa kita orang munafik? karena alasan yang sama karena sejak kecil kita memang dididik menjadi orang munafik sejak balita. Nah ini terjadi gara-gara orang tua. Makanya ini sebenarnya bukan menimpakan kesalahan semuanya kepada orangtua, tetapi ini adalah bagian dari introspeksi agar kita bisa belajar bersama-sama.

Baraya majunya sebuah bangsa itu dimulai dari, 

Bagaimana anak2 kecil itu dididik? 

Orang tua kita bisa saja salah, tapi itu karena zamanya demikian. Mari kita melangkah memperbaiki masa depan.


Burung di dalam Sangkar
.

Dan di Indonesia sekarang kita setidaknya menemukan tiga pembalikan yang dilakukan oleh orangtua. 

Apa saja itu? 

Yang pertama adalah kita gagal untuk mendefinisikan arti cinta. Baraya saya pernah punya cerita kan, ada seekor burung yang dikurung dalam sangkar yang terlalu kecil, terlalu kecil sampai dia tidak bisa mengepakkan sayapnya. Kemudian saya datang, karena iba sekali, saya datang kepada pemiliknya. 

Saya bilang 

Saya mau beli burungnya, boleh gak ?

Saya mau lepas di kebun binatang di kebun binatang. Itu sangkarnya jauh lebih luas dan teman-temannya banyak. Dia bisa terbang kemanapun yang dia mau, dalam radius yang sangat jauh. 

Tetapi Apa yang dilakukan atau apa yang dikatakan sama si pemilik burung itu dia bilang saya nggak akan jual berapa pun harganya. Saya sayang sekali sama burung ini.


Ego
.

Jadi definisi sayang itu adalah pelampiasan daru ego. Jadi si burung ini harus memberikan 

  • kebahagiaan 
  • kesukaan 
  • keindahan 
  • kenikmatan 
  • kenyamanan 

kepada saya. Itulah yang dimaksud dengan sayang.

 Jadi si burung itu 

  • dibesarkan 
  • dikasih makan 
  • dibersihkan 
  • dan sebagainya 

tetapi itu hanya sebagai property kita. Kita sama sekali tidak pernah peduli betapa menderitanya menjadi seekor burung yang bahkan tidak bisa mengepakkan sayap di dalam sangkar. dia melihat dunia luar dia melihat teman-temannya yang terbang kemanapun dia melihat orang-orang yang ada di sekelilingnya tetapi sejak lahir dia ada di situ. Dia tidak pernah mengenal bagaimana rasanya bebas.

 

Burung Bagus
.

Nah kita tidak pernah peduli dengan itu kita hanya peduli bahwa ini burungnya bagus. Karena si burungnya bagus, ini harus buat saya. Apapun yang terjadi, apapun yang dilakukan saya kepada dia, yang penting dia harus memberikan kenyamanan buat saya. Dan sadisnya bentuk kasih sayang seperti itulah yang kita berikan kepada anak-anak kita.

Anak-anak kita dipakein baju ini biar lucu skin baju itu biar lucu kita gak pernah peduli seenaknya nyaman atau enggak gatal-gatal atau enggak sempit atau enggak dan sebagainya kita nggak perlu itu kita hanya perlu Ih lucu banget kalau pakai baju ini kita cubitin kita gemes. Ada nangis nih gak apa2 lebih anak kecil bayi gemes dan sebagainya. Nah jadi apa yang kita lakukan itu hanya untuk memuaskan ego kita. Saya mohon maaf ya kalo ada yang tersinggung saya mohon maaf tetapi realitas dalam masyarakat. 


Kebahagiaan Anak 

.

Kita memang melihat hal yang seperti itu ketika si anak misalkan sudah beranjak dewasa. Bukan si anak yang disuruh untuk memilih mencapai kebahagiaannya, tetapi Si Anak dipaksa untuk mengikuti kebahagiaan versi kita. 


Jadi PNS

.

Nah itu kan Si Bapa jadi tentara, kamu nanti juga kalau udah besar jadi tentara ya? Karena ada jatah disitu. 

  • Gak peduli bahwa si anak itu pinginya menggambar, 
  • Gak peduli bakat anaknya itu pengen fotografi 
  • Gak peduli bahwa si anaknya itu jago banget main game atau ngoprek ngoprek komputer 
  • dan sebagainya 


Gak peduli itu semua itu harus mengikuti keinginan dari orang tuanya. Kalau kata orang tuanya 

  • harus jadi tentara 
  • Jadi PNS 
  • jadi matematikawan 
  • jadi apa 

Anak-anak harus jadi. Si orang tua itu sama memperlakukan anaknya seperti ke baru burung tadi. Sayang tapi sayangnya ke si anak itu harus 

  • memberikan kepada saya sesuatu yang memuaskan. 
  • memberikan kepada saya kebanggaan

Si anak itu harus jadi. Ini ya itu dan sebagainya. 


Unik Spesifik

.

Kita tidak menganggap bahwa si anak itu adalah anak yang unik spesifik dan otentik, yang Tuhan anugrahkan kepada dia itu. Satu hal yang berbeda dengan orang lain dan karena itu semestinya dia memang harus bisa bergerak sesuai dengan fitrahnya itu. Bahkan dengan kondisi seperti tubuh kita tidak sadar bahwa ini adalah cara berkasih sayang 

  • yang salah 
  • yang keliru 
  • yang akan menghancurkan masa depan anak 
  • dan menghancurkan kebahagiaannya sendiri.  

Itu yang pertama.


Awas Banyak Anak

.

Sekarang kita masuk ke pembalikan yang kedua yaitu bahwa kita salah memberikan tuntutan atau kita salah menempatkan tuntutan

Maksudnya begini baraya di sebuah gang kecil yang hanya bisa dilalui oleh 

  • motor 
  • sepeda 
  • dan pejalan kaki. 

Sebuah plang pengumuman atau plang peringatan pengendara motor, hati-hati banyak anak-anak. begitu kan?


Gang Kecil

.

Kita banyak sekali menemukan di jalan-jalan yang seperti itu. Nah itu benar salah sih, 

  • Kenapa yang diperingatkan itu adalah pengendara motornya? 
  • Kenapa bukan yang diperingatkan itu adalah anak-anaknya hati-hati anak-anak banyak motor? 
  • Kenapa tidak seperti itu?

karena kita akan memperingatkan 

atau memberikan tuntutan 

atau memberikan beban kewajiban kepada orang yang berkesadaran. Orang  yang tidak sadar itu tidak akan diberikan peringatan. Kan logika sederhananya adalah seperti itu. Maka plang itu menjadi benar, tetapi itu semua tidak terjadi ketika kita mengajar anak-anak. Kebanyakan yang kita lakukan adalah menuntut si anak-anak untuk taat patuh, dan berbakti kepada orang tua, begitu kan? 

Bahkan ada sholawatnya bakti pada orang tua yang gitu ya. Di negara2 yang sudah maju itu fenomenanya terbalik. Dan memang kenyataannya memang harus dibalik di negara-negara yang sudah maju. Orang tua lah yang membaca banyak sekali buku tentang bagaimana cara mendidik anak. Jadi buku2nya itu adalah 

baby Bop Kids books berapa jilid gitu 

psikologi anak 

dan sebagainya 


Jadi orang tua yang dituntut bagaimana caranya untuk bisa mendidik dan membesarkan anak dengan sebaik-baiknya, karena yang mendapat tuntutan dan kewajiban itu adalah orang tua yang sudah berkesadaran. Sedangkan di Indonesia yang terjadi adalah si anak-anak ini, didoktrin atau dituntut supaya berbakti kepada orang tua. Tetapi tidak ada tuntutan kepada orang tuanya untuk menghargai anaknya. Dan bahkan banyak sekali orang tua yang menggantungkan pendapatnya yang salah ini pada dalil-dalil dan doktrin agama. 


Bhakti kepada Orang Tua

.

Misalkan begini baraya, kan memang di dalam Alquran, di dalam sunnah, anak yang harus berbakti kepada orangtua. Begitu kan? 

Salah baraya.... Enggak seperti itu, keliru itu. Di dalam Islam memang ada kewajiban anak untuk berbakti kepada orang tua, tetapi anak yang dimaksud adalah anak yang sudah dewasa bukan anak kecil. Kan jelas di dalam Doanya juga, 

Allahummaghfirli waliwalidayya warhamhuma Kama robbayani soghiro 

Ya Allah ampunilah orang tua saya dan kasihanilah mereka seperti mereka menyayangi saya waktu kecil. 


Artinya doa itu siapa yang menyampaikannya? 

Orang yang sudah dewasa yang bilang kasihanilah orangtua saya, seperti mereka mengasihi saya waktu kecil kan begitu. Maka di dalam Islam itu memang ada kewajiban untuk membentuk baik atau berbakti kepada orang tua. Tetapi tuntutan itu diajukan setelah si anaknya dewasa, karena di dalam Islam anak kecil itu tidak mendapatkan beban apapun. 

  • Mereka bukan mukallaf 
  • Mereka tidak memiliki taklif apapun baraya 

Mau cari ulama Fiqih yang manapun, pasti akan bilang bahwa 

  • anak kecil, 
  • orang gila, 
  • orang lupa, 
  • orang yang tidak sadar 

tidak akan mendapatkan pembebanan dari kewajiban dan berbagai tuntutan agama, kan begitu. Makanya kalau ada pernyataan bahwa kita harus berbakti kepada orang tua itu maksudnya adalah ketika kita sudah dewasa dan ketika kita sudah dewasa pula maka di dalam Islam itu dituntut 

Bagaimana caranya untuk menyelamatkan anak-anak kita dan menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan? 

Kita harus mengalokasikan pikiran kita untuk menyadarkan orang-orang yang semestinya sudah sadar. 

Bagaimana caranya mendidik anak?  Bagaimana caranya membesarkan anak dengan cara yang sebaik-baiknya?

Perlu mengisi dibenak orang tua di Indonesia itu dengan ilmu dan pengetahuan tentang 

Bagaimana cara membesarkan anak dengan sebaik-baiknya, mendidik anak dengan sebaik-baiknya.

  • Pengetahuan atas Psikologi
  • Pengetahuan atas ekonomi 
  • dan sebagainya.

Jadi nanti ketikan misal si anak harus masuk ke lingkungan yang buruk. Suatu saat nanti jangan sampai, tetapi kalau seandainya si anak misalkan masuk ke sekolah yang salah, dan sebagainya. Tidak usah khawatir, karena pondasi dari keluarga itu adalah yang paling kuat kan..?

Ingat Madrasah pertama itu adalah keluarga. Nah begitulah ya...


Kemudian pembalikan yang ketiga itu adalah bahwa anak-anak di Indonesia itu sejak kecil memang didoktrin oleh lingkungan sekitarnya untuk segera menemukan pasangan. Tetapi berhenti sampai situ, ketika kita berpikir soal pasangan, kita tidak berpikir buah berpasangan itu adalah berkonsekuensi wajar bereproduksi. Kita gak maju sampai situ ya kan?


Nah makanya kalau kita pacaran misalkan pacaran gitu apa faedahnya enggak ada selain hanya untuk menuntaskan hasrat seksual hanya untuk pemegang dan dipegang kita gak punya motif lain untuk pacaran Makanya kalau misalkan ditanya pacaran sampai kapan nikah umur berapa ya Nggak tau atuh itu Nah nanti ini mah ya kita jalani aja dulu artinya pacarnya gak serius hanya jalani aja dulu dia enggak tahu masa depan Seperti apa makanya ketika orang-orang di Indonesia sudah menikah misalkan si istri remisi suami langsung sadar ternyata pasangan saya tidak seperti tidak sama seperti yang dulu ya iyalah tidak sama seperti yang dulu orang pacaran selama ini memang tidak di orientasikan untuk saling mengenal tidak diorientasikan untuk menggapai masa depan tidak hanya untuk menuntaskan hasrat saja itu dan karena itu boro-boro mikirin soal anak kita ngomong ke pacar kita the mimipipie mami papi dan sebagainya gitu ya kemudian kita digelontorkan oleh novel-novel cinta novel-novel pacaran novel-novel percumbuan dan sebagainya dan banyak Diantara novel-novel itu atau

cerita-cerita itu atau buku-buku itu

yang best seller di Indonesia tetapi

Adakah pernah cara mendidik anak itu

best seller di Indonesia enggak Jaksel

karena memang tujuan kita untuk

berpasangannya sampai disitu aja karena

cabul kitanya sampai

tidak sampai jauh ke depan itu dan

karena itu maka ketika kita sudah

pacaran terus menikah terpaksa ataupun

tidak bisa pencet menikah Nah setelah

menikah kita sibuk untuk menghubungkan

antara dua hati karena ternyata banyak

yang tidak cocok dan ternyata kemudian

akhirnya bumbu-bumbu kamu harus mengerti

saya apa adanya sayapun harus mengerti

kamu apa adanya dan sebagainya hal-hal

konyol seperti itulah yang disampaikan

yang diceritakan yang menjadi jalinan

hubungan tetapi kemudian ketika

ditanyakan Nanti anaknya berapa nanti

Bagaimana cara mendidik anak dan

sebagainya Itu adalah hal yang diluar

topik betul ya Nah karena orientasi kita

memang sejak awal sudah seperti itu kita

hanya ada pada pasangan saja pada

percintaan saja tetapi kita tidak tidak

berpikir soal konsekuensi lah wajar

setelah itu maka kita akan mengabaikan

anak-anak kita dan akhirnya anak-anak

yang nanti terlahir akan lahir dan

dibesarkan dan dididik bukan

akan ilmu dan pengetahuan tapi

didasarkan pada hasrat pada ego dan

naluri itu saja tidak ada yang lain ini

bukan untuk menyalahkan siapapun ini

bukan untuk menyalahkan generasi sesudah

kita jadi Baraya call komennya Jangan

menyalahkan pihak yang lain ini adalah

bekal untuk masa depan saya tahu

diantara Baraya banyak sekali

orang-orang yang sudah punya anak atau

baru punya anak atau baru berencana

punya anak atau yang baru Berencana

untuk menikah dan sebagainya camkan ini

bahwa kemajuan sebuah bangsa itu dimulai

dari bagaimana anak-anak yang menjadi

sumber daya manusia di masa depannya itu

dididik di keluarganya kalau dididik di

keluarganya sudah salah maka di

kedepannya juga pasti salah Jadi kalau

barayo sekarang punya cita-cita yang

sangat besar sangat Luhur misalkan

membahagiakan diri sendiri membahagiakan

keluarga dan teman-teman terdekat

membahagiakan orang-orang yang ada

disekitar kemudian berkontribusi

terhadap peradaban lalu mati masuk sorga

dan sebagainya kita tahu

punya cita-cita semacam itu maka lakukan

itu dimulai dari hal yang paling mungkin

bisa kita jangkau sekarang ini detik ini

siapa yang paling mungkin bisa kita

jangkau sekarang itu adalah orang-orang

terdekat kita dan dalam hal ini adalah

anak-anak kita Jangan jadikan anak itu

sebagai pelampiasan ego kita tetapi

jadikan ia sebagai perwujudan dari bukti

dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan yang

ada di bumi yang tidak pantas kita

khianati Terima kasih karena sudah

menyimak hehehe seekor Gembul semua

alaikum warahmatullah barakatuh wa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Masalah Pendidikan - Catatan Guru Gembul

  Guru Gembul . Berikan tepuk tangan untuk Bang guru gembul. Emang tinggal di Bandung?  Tinggal di Bandung, saya kan? orang Bandung.  Kirain sudah berkarir di Jakarta.. Saya itu dulu suka main PS. Jadi si avatarnya di dalam PS itu kalau bikin  orang gitu, buat diberantem2in, itu namanya GEMBUL apa gitu. Sedangkan  Gurunya karena guru?  Gurunya  karena saya profesinya  dalam tanda kutip ya, adalah  guru. Sampai sekarang masih mau ngajar?  MASIH..kemarin aja saya ngajar di sekolah.  Tapi itu tetap seperti guru-guru di SD Negeri atau apa? atau gimana? Guru honor  tidak tetap sih. Guru Honor, spill donk... gaji berapa sih? guru honor sekarang berapa?    Iya sekitar 900ribu sampai sejutaan, sebulan. K alau yang temen-temen saya itu bisa sampai 150.000  ada yang 200ribu. Ada juga yang bertahun2 gak dapat? jadi ikhlas aja makanya ya?  Sensasi . Makanya di sini tuh di negeri kita tuh.. Jadi ada orang-orang yang cari sensasi bikin kerusakan moral dan  lain-lain itu gajinya gede banget. Guru tu

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp