Langsung ke konten utama

Visi Misi dalam Hidup | Catatan Guru Gembul


Relevansi Pekerjaan dan Jurusan
.

Survei di Indonesia, silahkan Googling kalau nggak percaya tapi adanya di jurnal 75% orang di Indonesia bekerja tidak sesuai dengan jurusannya. Karena yang disana itu teoritis, sedangkan yang kehidupan itu real itu tidak teoritis.

Misalkan gini Kang,
Akang belajar Tafsir Quran misalkan. Setelah Akang belajar tafsir Quran

  • Apa yang akan amalkan?
  • Apa kehidupan Akang yang berubah setelah belajar tafsir Quran?
     
(jawab akang) belum ada yang berubah.


Nah, jadi ini adalah spesialis di negara-negara berkembang dan negara-negara terbelakang. Kalau di negara maju itu persentase relevansinya antara pekerjaan dengan ilmu pengetahuan dengan pendapat itu sekitar 30 - 45%. Nah kalau di negara-negara kita yang yang berkembang dan sebagainya itu sekitar 75%  itu tidak nyambung, atau kurang dari itu. Nah jadi kalau misalkan
Saya bilang tadi bahwa relevansinya adalah

  • ada tujuan dari ekonomi yang tidak relevan,
  • atau yang terkhianati

kita semua sudah membuktikannya secara empiris gitu, sekarang sudah membuktikannya secara empiris, gitu kang. 

Nah penyebab dari kenapa TIDAK relevansinya antara kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan, atau dengan jalan kita untuk mencari pemuas kebutuhan? Dengan kuliah dan sebagainya. Itu adalah yang dijawab sama Akang yang tadi di belakang itu.
Kang ngapain ngikutan jurusan itu?
nggak tahu, ya ngikut wae.


Bercita-cita
.

Nah kebanyakan di Indonesia itu punya cita-cita itu ketika dia sudah kerja, baru punya cita-cita. Jadi karena baru punya cita-cita, maka hidupnya itu terombang-ambing ke sana ke sini. Karena visi misi hidup yang harusnya ditentukan sejak awal, itu

  • dia gak tau,
  • dia gak punya.


Jadi pas dia sudah mengalami kuliah, mengalami apa (jenjang yang lebih tinggi), dia baru membayangkan.

  • Seandainya saya jadi gini,
  • oh saya pengen jadi itu.


Tapi itu setelah kuliah, setelah tua. Jadi misalkan ya kalau misalkan kita lakukan aja studi empiris lagi nah akan yang mau bikin kopi. Kang sekarang umurnya berapa? 28
Cita-cita apa yang sudah akan capai cita-cita masa kecil apa yang sudah akan capai? belum
Ya udah Akang cita-citanya apa sekarang? emmmm

Nah 80% orang yang saya tanya, cita-citanya apa? dia nggak bisa jawab dalam 5 detik. Yang menunjukkan bahwa orang itu memang

  • tidak punya cita-cita
  • tidak punya tujuan
  • tidak punya visi misi.

Jadi kalau misalkan nanti jurusannya nggak nyambung dengan pekerjaannya, karena apa? Karena sejak awal dia nggak tahu saya ke sini mau ngapain.... gitu. 


Misalkan Saya kuliah di UIN Jurusan Tafsir Quran. Kenapa ayah beasiswa Didinya atau numpang murah nah Didinya atau baturan Saya tadinya tapi saya enggak punya tujuan hidup ke sana ngapain gitu. Nah kalau misalkan sudah ada tafsir di situ udah belajar di situ, baru menghayal oh seandainya saya ke Kemenag dapat uang segini, Segini, segini, Segini. Pas nanti ternyata susah, ah nanti wirausaha aja lah.

Nah jadi visi misi hidup itu berubah2 terus, sepanjang perjalanan hidup. Dan kenapa seperti itu? karena sejak awal memang tidak memiliki cita-cita. Dan itulah yang akhirnya menyebabkan kita nggak relevan (antara teori dan realita, atau antara cita2 dan pekerjaan, misalnya). Kita kuliah apa?, jurusanya pun apa...?


Kiat Sukses
.

Makanya gini Baraya, teman-teman semua, Kalau mau sukses, hal pertama yang harus kita pikirkan itu adalah visi. 

Kita mau apa ke depan? 

Apakah hidup kita, pas kita mau tetangga cirik dua orang udah itu biasa-biasa aja nggak ada perubahan gitu dunia teh dunia enggak kehilangan kita dan kita hidup dan matinya tuh Enggak ngaruh sama sekali gitu. Apakah kita seperti itu?, gitu.  


Coba dimulai dari sekarang kalaupun memang sudah kadung terlambat. Karena kita belum punya visi misi. Kalaupun sudah kadung terlambat, Iya sekarang sok kita pikirkan sama-sama Kita hidup itu untuk apa? gitu.

  • kita punya jatah umur
  • kita tuh punya jatah rezeki
  • kita tuh punya jatah nanti kita bakal nikah sama seseorang.


Masa kita bikin dia juga belalangsak. Kan sakit kalau gitu, sakitnya double. Nah ini bukti empiris kedua, Kenapa kita misalkan tidak cocok ke sana ke sini? Ternyata alasannya kita tidak punya visi. Pas ditanya cita-cita apa? (jawabnya lama).


Tindakan
.

Kita kan mau bertindak, kita mau bertindak nih. Tindakan itu dimulainya dari mana? Tindakan itu dimulainya dari dua hal yang pertama itu adalah pikiran kita yang bereaksi terhadap realitas. Itulah yang namanya tindakan. Misalkan saya tindakannya minum, dari mana itu? pikiran saya bereaksi terhadap realitas. Realitasnya saya haus, maka tindakan saya, Saya minum kan gitu. Nah tindakan itu dimulainya dari pikiran artinya. Kalau kita belum punya visi, belum punya pikiran, belum punya tujuan hidup. Jadi ketika kita bertindak, bertindak itu unfaedah.


Teori Kaya
.

Bertindak itu (misalkan) nongkrong di cafe (lamaaa), tiba-tiba datang, tadinya terus ngobrol gitu. Orang tuh enggak punya visi, ah jalani aja seperti itu gitu. Nah itulah yang kemudian yang tadi itu mengkhianati landasan ekonomi. Orang-orang yang seperti itu secara teori 

  • susah kaya, 
  • dan susah memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, 
  • susah untuk memberikan manfaat kepada sebanyak mungkin orang. 

Secara teorinya secara teori begitu.



20 Tahun Lamanya
.

Jadi begini pernah ada survei yang dilakukan terhadap orang-orang paling sukses di dunia. Orang-orang yang paling sukses di dunia itu ternyata mereka itu terlambat 20 tahun dari visi mereka. Berarti mereka itu sudah punya visi, cuman jadi proses mereka mewujudkan mimpi itu itu 20 tahun.
Misal


Berdirinya Israel tahun 1948. Itu  itu mendeklarasikan the ....  itu 1928.


Bung Karno memproklamirkan Indonesia 1945 dia merancang kemerdekaan Indonesia itu sejak tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda itu. Dan dia menuliskannya 5 tahun sebelum Sumpah Pemuda. Kebanyakan orang sukses itu punya jeda 20 tahun dari visinya sampai terwujudnya.

Sekarang orang paling kaya dan orang paling bangkrut di dunia Elon Mask dia punya Tesla dia punya apa gitu yang sekarang pada bangkrut termasuk juga Twitter dan lain-lain. Dari mana dia mulainya? Dari dia ngurusin Paypal. Kapan itu? dari dia ngurusin Paypal sampai dia dinobatkan sebagai orang paling kaya di dunia, itu 22 tahun.


Steve Jobs bikin Apple itu sekitar 24 tahun waktu dia ngobrol-ngobrol sama Bill Gates. Dia ngrencanain bikin Apple dengan kondisi seperti ini dan kekayaan dia sekian-sekian itu sekitar 20 tahun sebelum dia akhirnya benar-benar membuat.


Visi dan Pikiran
.

Nah intinya adalah gini mereka punya visi, 20 tahun kemudian mereka berhasil. Lalu Siapa yang gagal? yang enggak punya visi, itu empirisnya terbuktinya begitu. 

Rumus Pertama: Kalau kita nggak punya visi kita nggak akan berpikir. Kalau kita nggak akan berpikir, kita nggak mungkin bertindak. Karena bertindak itu adalah dari pikiran. Kalau misalkan kita tidak bertindak maka kita akan tidak akan menghasilkan apapun. Itu rumus yang pertama.

 

Rumus yang kedua. Sekarang saya pengen jadi presiden saya katakan tahun ini saya mau jadi presiden, misal. 


10 tahun gagal 

20 tahun gagal tapi berbagai tindakan saya yang mendorong saya untuk menjadi presiden minimal membuat saya

  • jadi gubernur
  • atau anggota DPR

walaupun saya gagal jadi presiden mendekati.
Kenapa coba? karena ketika saya misi visi saya jadi Presiden. Saya akan melakukan berbagai tindakan, dan akan menghabiskan pikiran saya untuk mengarahkan pada visi saya itu.

Jadi kalau pun misalkan saya gagal, minimal saya jadi ketua partai politik, karena semua saya Arahkan ke arah sana. Jadi segagal gagalnya pun, masih akan dekat dengan tujuanya. Karena apa? karenya punya visi, gitu. 


Makanya mulai dari sekarang, akang, Teteh, Ibu, Bapak ayo kita sama-sama punya visi hidup misi hidup. Misalkan ada di sini yang saya punya visi hidup. untuk keliling dunia misal, itu juga harus punya visi dari awal, semuanya. Nah itu kang empirisnya begitu.  



Dan itupun saya pikir untuk ketika orang mau melanjutkan jenjang pendidikan itu. itupun sama sekali tidak ada tujuan bagi si person itu selain selain dari arahan dari orang tua dan lain sebagainya aja sekolah ke sini terus gitu kan secara pendidikan sekali ngomong bahasa Indonesia ya ketika yang sudah jelas saja yang sudah sistematis pendidikan itu kita itu surat sulit merumuskan tujuan tujuan itu kita bereaksi terhadap fakta atau realitas nah sedangkan tujuan bagi saya itu tidak tidak bereaksi terhadap tidak bereaksi terhadap realitas justru bereaksi terhadap mungkin saja orang itu bukan nggak punya cita-cita gitu bisa bisa jadi dia punya cita-cita tapi karena realitas dia yang seolah-olah misalnya dengan kondisi-kondisi sosial yang yang tidak memadai misalnya tiba-tiba kita punya cita-cita ingin kaya misalnya. 

Nah seolah-olah itu tertutup karena karena tadi kata pak guru kita bereaksi terhadap realitas yang gak salah sebenarnya ketika kita bereaksi terhadap realitas realitas kita tidak mendukung kita untuk kaya misalnya sehingga dia tidak punya cita-cita untuk itu.

Realitas Apa yang membuat kita tidak kaya? misalkan karena bereaksi terhadap realitas yang ada gitu jauh dari saya aja 


Cita-cita itu bukan reaksi terhadap realitas itu mah tindakan. Tindakan kita tindakan ini saya duduk di sini. Kenapa saya diundang itu realitasnya saya berpikir, Ah saya datang itu realitas itu tindakan kalau misalkan. Tapi kurang lebihnya gini kah jadi Akang tuh berpandangan bahwa kita gak punya cita-cita karena sejak awal kita tidak memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan.

Misalkan Saya punya cita-cita misalkan jadi tukang batagor, tapi ketika saya SD SMP SMA gak diajarin untuk jadi tukang batagor maka 

  • saya tuh hanya dibatasi oleh itu, 
  • dan cita-cita saya juga tidak bisa keluar karena dibatasi oleh sistem yang sudah mapan gitu ya 
  • orang tua juga sudah diarahkan wae ke sini dan ke sana begitu ya.



Mandiri 
.

Nah kalau misalkan masalahnya adalah seperti itu, ini masuk ke dalam Bab baru di mana Ini masalah berikutnya yang tadi itu kan bangsa kita 

  • orang-orang Timur, 
  • atau orang-orang yang tinggal di negara pertengahan, 
  • atau negara bawah 

memang sejak awal tidak diajarkan untuk Mandiri secara intelektual, sejak kecil. 



Keluarga Gagal
.

Kenapa? karena orang tuanya gagal. 

Kenapa orang tuanya gagal? 

Kalau negara gagal itu, menunjukkan keluarga yang gagal, (atau)  kumpulan keluarga yang gagal, kan begitu. Karena negara itu terdiri atas banyak sekali keluarga, gitu. Jadi sebagian besar keluarga di negara yang gagal adalah keluarga yang gagal. 


Nah ciri dari keluarga yang gagal itu

ini punten kalau ada yang kesindir ya.

Ciri dari keluarga yang gagal itu adalah dia mengharapkan anaknya akan bisa memperbaiki kehidupan orang tuanya. Ada misalkan kata-kata orang tua yang umum kayak gini, 

Kalau sekolah yang bener, jangan kayak bapak. Itu keluarga gagal.  

Kenapa keluarga gagal? 

Saya mohon maaf ya, sekali lagi 

Karena apa? 

Karena sebenarnya si keluarga itu sudah putus asa dengan kehidupannya. 

  • Si bapaknya itu sudah menyerah dengan kehidupannya, 
  • dia nggak punya harapan lagi 
  • satu-satunya harapannya itu adalah anaknya. 

Maka anaknya didorong untuk menjadi seperti itu. Maka itulah yang gagal itu.



Jago Main Bola
.

(Seperti)  yang saya sering ceritakan itu. Saya punya murid les, dia itu senang main bola, tapi dipaksa jadi tentara. Gara2 apa? bapaknya juga tentara. Kenapa kenapa seperti itu Nah dabuga jatah Bapak jadi tentara kamu juga sudah punya jatah jadi tentara dititipkan langsung bisa jadi tentara. Kenapa Si Bapaknya maksa-maksa si anaknya seperti itu karena bapaknya pengen punya prestasi tapi gagal di dunia ketentaraan, makanya dia maksa seperti itu.


Orang Sukses
.

Salah satu yang sukses Lionel Messi ditanya Bro anda punya anak tiga, gimana anda mengerahkan mereka? kata Messi 

mereka bebas melakukan apapun dan hidup dengan cara mereka sendiri, asal saya minta saya pesan saya untuk mereka adalah jadilah mereka orang yang terbaik 

  • mau jadi pemain bola 
  • mau jadi bisnisman 
  • mau jadi model iklan 
  • dan apapun 

Messi akan mendukung yang paling penting kamu di situ fokus Jadilah yang terbaik di situ. Karena apa? Messi merasa dirinya berhasil.



Banyak Anak
.

Makanya gini, di negara2 yang maju, punya anak tuh susah. Satu dua sudah syukur. Coba lihat ke negara2 paling miskin di dunia 

  • NIGER negara paling miskin di dunia rata-rata perempuan punya anak 8 
  • Main ke BURUNDI negara paling miskin ketiga di dunia rata-rata anaknya 8 
  • main ke SUDAN SELATAN negara paling miskin kedua di dunia punya anaknya berapa rata-ratanya 7. 

Kenapa si anaknya brojol brojol brojol kayak gitu? 



Putus Asa
.

Ketika orang tuanya merasa bahwa dirinya putus asa, 

  • mereka berharap bahwa gen mereka, 
  • anak mereka akan (bisa memperbaiki kehidupan orang tua), gitu.

Jadi kan kalau Punten misalkan dia Punten ini mah kalau Akang merasa ditekan sama orang tua. 

  • Nanti kamu anak sekolahnya di sini, 
  • nanti kamu kuliahnya di sini 
  • dan sebagainya 

secara teori psikologis belum tentu bener ya, ini mah jadi teori psikologisnya, orang tua itu merasa dirinya gagal. Sehingga mereka butuh kompensasi yang harus dipenuhi oleh anak-anaknya. Punten kalau ada yang kesindir.




Gara-gara faktor ekonomi pada akhirnya hari ini kita jadi misalkan KPR naik ya, tadi di negara berkembang itu relatif lebih banyak karena putus harapan ketimbang di negara maju kira-kira plus minus. 




Bahagia
.

Plus minus untuk pribadi itu berbeda bentuk plus minus untuk negara gitu ya. Kalau plus minus untuk pribadi. 
Baraya semua di sini itu tujuan hidupnya ya tadi itu bahagia. 

Bahagia itu bagaimana caranya? 

ada yang menganggap bahwa kebahagiaan itu secara subjektif

  • kalau dia punya banyak uang
  • ada yang menganggap Bahagia itu kalau punya pasangan ideal
  • ada yang menganggap dirinya dia bahagia itu adalah kalau dia bisa ngudud seenaknya gitu ngudud sambil minum kopi sudah bahagia


Produktif
.

Nah setiap orang itu sangat pengen untuk bahagia. Apakah kebahagiaan itu sesuai dengan kepentingan negara? ternyata beda. Negara itu tidak menginginkan semua orang bahagia negara menginginkan agar semua orang itu produktif. 

Nah maka kunci idealnya yang bisa menghubungkan antara keinginan negara dengan keinginan individu itu adalah bagaimana caranya manusia berproduksi tapi dianya berbahagia di situ. 

Ada beberapa cara misalkan negara-negara paling maju diantaranya negara Skandinavia atau Swiss atau Belanda cara gimana cara warganya bahagia tapi tetap produktif maka negara-negara itu mewajibkan warganya untuk santuy untuk guling-guling. 


Ketika ada sebuah perusahaan yang mempekerjakan pekerjanya 5 hari dalam seminggu di atas 6 jam perusahaan itu akan ditegur bahkan ditutup karena melanggar kesantuyan warganya. Jadi negara itu mewajibkan warganya untuk santuy. Ada undang-undangnya ada dan diwajibkan di negara sana kenapa seperti itu? ternyata apa kita main ke Swiss di sana Kerja sehari maksimal banget 6 jam lebih dari itu Bos dipecat gue pemerintah kerjanya maksimal banget seminggu 5 kali seminggu 5 kali itu udah kuli yang paling ekstrim gitu biasanya mereka seminggu 4 kali udah kerjanya segitu sebulan dibayar berapa 87 juta rupiah minimal banget dan 87 juta itu untuk kehidupan sehari-hari, 

  • apartemen bayar listrik apa segala rupanya 
  • sekolahin anak 
  • dan sebagainya 

itu kira-kira habis 30 juta di sana tuh. Jadi mereka untuk kebutuhan harian masih dapat untung 57 jutaan untungnya segitu.


Nah kenapa sih negara itu harus melakukan itu karena kalau si warga disuruh kerjanya segitu, maka ternyata warganya akan bosan hidup gabut. Makanya orang sana orang Denmark misalkan orang ini punya istilah yang namanya huga. Huga mereka santuy gitu bersantui. 


Nah ketika mereka kelamaan seperti itu mereka capek dan akhirnya mereka melakukan pekerjaan lain yang sesuai dengan hobinya. Maka negara-negara sana itu justru menjadi salah satu negara paling produktif, 

karena mereka itu dipaksa untuk ngegabut, 

dan mereka nggak enak dipaksa ngegabut 

Sama seperti Baraya kita semua pernah ngalamin Waktu Sekolah dikasih libur sebulan ngegabut kami tahayang. Nah kalau misalkan kita ya. 


Dikasih dua minggu guling-guling-guling bener kan. Nah karena apa Karena kita tidak mampu mengelola waktu kita. Nah kalau di sana sejak kecil sudah diajarin mengelola waktu. Jadi mereka tuh diajarkan untuk santuy setelah santuy mereka bosan banget dengan kesan akhirnya mereka produktif. Jadi mereka kerja di perusahaan mobil misalkan jam pulang kerjanya masih lama kan dengan keluarga dengan Apa. 

Akhirnya mereka teh merancang mobil sendiri bikin apa sendiri Makanya ketika mereka merancang sesuatu itu kreatif sekali karena mereka dikasih waktu itu. Nah itu salah satu cara bagaimana agar bisa mengakomodasikan atau mengkompromikan keinginan individu untuk berbahagia dengan keinginan sebuah negara untuk jadi produktif. Tidak kayak Jepang tidak kaya Indonesia.


Kalau misalkan pada dengan Apa hasilnya yang barusan tapi kita belum bahas ekonomi dari tadi masih lama ini malam minggu kan saya harus santai konstruksi Apa namanya karena misalkan tadi dengan dengan dengan redaksi ya kita nggak ada kata terlambat dengan dengan dengan contoh orang-orang sukses yang yang prosesnya hampir 20 tahun yang pada akhirnya dengan proses itu ada nilai ekonomi buat buat mereka. Nah bagi kita sendiri kiranya Seperti apa untuk mendekonstruksi diri minimal ketika misalkan tadi ditanya kamu punya cita-cita apa? itu apa namanya dengan dengan segala macam perubahan Bentuknya itu kaitan erat dengan sikap 

Gimana cara mendekonstruksi untuk kembali menyadarkan diri?

 


Gimana caranya itu mudah kan tentang Apakah kita mau melaksanakan cara itu Nah itu beda cerita jadi begini

Mana yang lebih susah berkeinginan atau melakukan sesuaidengan keinginan mana yang lebih susah bukan yang lebih susah itu adalah berkeinginan karena keinginan kita itu nggak bisa diatur misalkan Kang ingin nggak misalkan akan keliling dunia Ditemani sama cowok-cowok ganteng mau nggak Kang ingin nggak nah rasa ingin itu secara subjektif berbeda dengan setiap orang ada orang
yang misalkan ngomong kayak gini 

Yakinlah kamu mah pasti bisa menang dalam pertandingan itu 

untuk jadi yakin itu susah kan kita mah suka banyak motivator-motivator yang ngomong sama kita udahlah optimis aja semangat aja
seluruh dunia ngomong Semangat sama kita kalau kitanya males gak ada ceritanya optimis ya 

Kita kan harus optimis optimis itu nggak bisa pakai harus kita harus optimis ya optimis dalam hati mah gitu bener kan seperti itu jadi Misalkan Akang punya hobi keliling dunia nyuruh orang ini supaya Akang juga harus punya hobi keliling dunia nggak bisa nggak karena setiap orang itu unik spesifik otentik. 

Jadi Akang suruh main gitar ngeband di sini bisa mungkin bisa Apakah menikmatinya belum tentu Nah jadi untuk mewujudkan 

Kalau misalkan kita sudah ingin itu lebih gampang untuk mewujudkan keinginan karena kita sudah ingin. Masalahnya adalah kita susah untuk ingin jadi kalau misalkan Akang misalkan ditanya cita-citanya apa terus itu susah banget untuk bisa mendekonstruksi istilah akang ya sebenarnya kurang tepat tapi itu susah sekali untuk mendekonstruksi daripada Akang sudah punya keinginan terus menjalankan itu itu jauh lebih susah. 


Makanya yang paling penting Sekarang kita kenali dulu sebenarnya keinginan kita itu apa akan Teteh yang ada di sini ada kemungkinan lahir dari keluarga yang tidak memberikan kesempatan untuk Mandiri secara intelektual sehingga waktu kecil kita itu hanya diarah-arahkan saja. Nah karena itu maka sekarang kita galau Sekarang kita bingung nah maka kembalilah ke Fitrah akan sekarang maunya apa.

Kalau misalkan Akang belajar tafsir Quran hanya gara-gara ditita hanya gara-gara keinginan dan sebagainya sok Akang mulai dari sekarang pikirin resapi dalam hati apa yang sebenarnya diinginkan? Kalau masih juga susah saya tidak tahu apa yang saya inginkan cari apa yang paling membuat nyaman 

Cik kalau misalkan Akang lagi berantem sama pasangan akan ngapain? 

  • main game kah 
  • di pojokan kah 
  • cilik kegaulan kah atau apa nangis eh bahasa Indonesia nangis menjerit-jerit gitu ya 

Nah apa Silahkan identifikasi diri dari situlah ingat hal terpenting untuk bisa berhasil itu adalah mengenali diri dan mengenali tantangan itu mau belajar dari Sunju mau belajar dari Soekarno mau belajar dari manapun biasanya tips paling awal itu adalah kenali dulu diri sendiri kenali kemauan kita Apa keinginan kita apa bakat potensi kita apa Fitrah yang di yang ditanamkan tuhan kepada kita apa dari situlah sok cari itu setelah itu baru geluti itu.


Misal Akang secara empiris, akan terbukti tidak suka tafsir Quran Kalau Qurannya juga kieu misal ya berarti akan cari misalkan apa nah dari situ misalkan akan itu sukanya sama fitness misalkan nge-gym gitu ya misalkan kesukaannya itu dari situ akan bisa punya banyak sekali pekerjaan di masa depan dan akan sukses dan akan bahagia di situ walaupun seandainya tidak sukses akan bahagia di situ. Misalkan Akang bekerja sebagai binaragawan tapi gagal ngangkat QiuQiu lagi udah bikin senang. 


Coba Misalkan orang nanyakin ke Ade Rai gitunya atau nanyakin ke Pak Dedi kobuser kita Tanyain dia itu gak ada kerjaan pisan mereka 3 jam naon atuh biasa seandainya mereka tidak jadi binaragawan seandainya mereka tidak jadi apa mereka Emang senang melakukan itu. Dan setelah itu ternyata itu menunjang karirnya Makanya fokus pada Kenali diri kenali hobi dari situ barulah kita bisa mencapai apa yang kita cita-citakan. Bahkan seandainya cita-cita ini Seandainya ya tapi nggak mungkin tapi seandainya cita-cita itu pun tidak akan memberikan kepada kita kesuksesan finansial setidaknya kita bisa berbahagia karena tujuan hidup itu adalah bahagia. Bahkan kesuksesan kesuksesan finansial itu pun sebenarnya hanya alat agar kita bisa berbahagia. Betul kan? kita nyari uang sebanyak-banyaknya itu karena kita percaya bahwa uang itu bisa memberikan kepada kita kebahagiaan, jadi uang itu alat. 

Jadi adalah rada cupu kalau ada orang yang mengorbankan kebahagiaannya demi uang dia mengorbankan tujuan demi alat. Jangan disalah pahami bahwa saya berarti menganggap bahwa uang itu tidak penting ya jangan gitu.


Ya gitulah ini di lingkungannya yang membuat sulit untuk meraih visi misi gitu ya Nah karena kemiskinan gitu kan Entah Karena sekarang Sabtu sebentar di Indonesia kan lama gitu kan Nah gimana Pak kalau seperti itu gitu saya kasih Garansi kan saya Kasih garansi akan punya visi Apa visi hidup apa kamu keliling dunia keliling dunia.

Saya Kasih garansi saya Kasih garansi ini benar-benar, sebelum akan meninggal akan bakal keliling dunia. Saya Kasih garansi ini Ingat kata-kata saya sekarang ingat. Kalau misalkan akan sudah punya visi itu kemungkinan besar akan akan merasakan itu asal akan benar-benar sudah punya visi itu. Nah tapi kalaupun misalkan kan Gimana caranya ini kan di Indonesia tidak seperti itu apa dan sebagainya gitu ya. 


Di seluruh dunia tidak ada satupun manusia yang tidak memiliki Kesenjangan antara harapan dengan realitas, nggak ada satupun. Jadi di seluruh dunia itu pasti realitas dengan dengan harapan itu pasti ada kesenjangannya di situ pasti. Jadi kalau misalkan Akang kan kita di Indonesia di Swiss Ada kesenjangan di Amerika Ada kesenjangan dimana-mana Ada kesenjangan.

Misalkan di Swiss kesenjangannya apa mereka berlibur. Nah misalkan orang Swiss pengen keliling dunia pertama tujuan mereka datang adalah ke Indonesia 3 hari langsung gering susah bangun. Karena apa? Karena di Swiss Tiris suhunya 4 musim di Indonesia 

  • malarianya banyak, 
  • sampahnya banyak, 
  • covidnya banyak

Tengah raraku dan lain sebagainya. Nah jadi ketika mereka harus datang ke sini mereka harus datang pas musim dingin misalkan. Pas musim dingin, berarti pas musim hujan kan dingin di sana Berarti musim hujan di sini. Jadi banyak penyakit dan sebagainya.


Semua orang tanpa kecuali pasti memiliki gap memiliki Kesenjangan antara realitas dengan harapan. Jangan pernah salahkan itu. Sama seperti Jangan pernah kita salahkan setan kalau kita dosa Kenapa kamu berzina ya itu saya ada Bisikan Setan. Ya kalau gitu masalah 

Kenapa itu Palestina lawan Israel palestinanya kalah yaitu daya hudinya curang gak bisa disalahin masa kita nyalain diri kita sendiri kenapa kita nggak bisa ngalahin Israel 

Salahkan diri kita sendiri kenapa kita nggak bisa ngalahin setan gitu salah kan diri kita sendiri ketika misalkan kita jangan nyalahin Indonesia 

Justru se Indonesia itu lagi berharap akan bisa terbit ke sana misalkan kesulitan-kesulitan Akang.


Misalkan akan dilarang sama keluarga misal ya. Akang dilarang sama keluarga seberapa parah keluarga Akang ngelarang Akang kalau seandainya Akang punya duit satu triliun si keluarganya dibere 500 500 miliar uang tah tah tah tapi Izinkan saya keliling dunia ya dijamin akan diizinkan.

Nah yang membuat Akang punya duit sekian triliun itu siapa? apakah ada masalah lagi Ada kesenjangan itu ada lagi ya cari lagi bukan berarti Akang berhenti di situ. Sok sekarang akan bikin daftar hal-hal yang menghambat saya untuk pergi ke luar negeri 

misalkan

  • Saya belum punya uang
  • istri saya rewel
  • saya penyakitan tulis semuanya di situ itu. 

Ternyata ada ada solusinya.
 

Misal istri saya rewel misalkan ya kasih Skin Care setahun mungkin ya mungkin mau dan sebagainya Insya Allah lah.


Dengan tadi prolog di awal terkait definisi ekonomi kemudian
realitas kemudian apa namanya cara berpikir nah
bagaimana kita ini untuk ya dengan dengan dengan apa dengan iklim ekonomi hari ini penyikapan kita untuk untuk menyikapi iklim ekonomi hari ini yang yang ekonomi nasional aja gitu
ekonomi nasional.

Gini kang Kalau misalkan di Indonesia akan melihat bahwa kebanyakan orang-orang itu miskin, maka itu peluang kita. Ya kan jatah untuk kan Stratifikasi masyarakat itu bentuknya piramid. Kalau terlalu banyak orang miskin, berarti dia itu menopang orang kaya. Kalau orang kayanya sedikit berarti jatah kita untuk jadi orang kaya itu banyak secara sosiologis. Maksudnya gini lah misalkan kita biar lebih gampang ya. Kita pindahkan pada sesuatu yang formal. 

Penduduk Indonesia 280 juta presidennya cuman satu menterinya cuman sekian bupatinya masih makin sekian jadi masyarakat itu stratifikasi semakin tinggi jabatannya semakin sedikit orangnya, begitu. Nah kalau yang yang banyak itu akan menopang jabatan yang lebih tinggi tapi lebih sedikit. 

Misalkan masyarakat banyak 

Pak RT di Indonesia itu lebih sedikit ya kan karena dia punya jabatan jabatannya tinggi 

nah yang lebih tinggi daripada Pak RT pak RW lebih sedikit lagi yang lebih ini lebih sedikit lagi terus-terusan seperti itu. 


Nah Ketika kita melihat orang Indonesia yang fakir miskinnya banyak. Artinya daya topang dia terhadap orang kaya itu besar. Jadi potensi kita untuk menjadi orang kaya itu besar. 


Atau misalkan kita masuk ke dunia ekonomi yang real balik lagi ke Lionel Messi yang tadi itu. Dia orang kaya sangat-sangat kaya dari mana dia dapat uang

  • dari sponsor 
  • dan dari Club.


Club dapatnya dari mana Club dapatnya dari penonton dan sponsor sponsor. 

Kenapa dia bisa berani membayar Messi? 

karena Messi pendukungnya banyak, artinya mau sponsor, mau klub, mau Leonel Messi, dia tergantung pada fans. Fansnya banyak sponsornya pasti banyak, fansnya banyak pasti klubnya Makmur. gitu kan artinya siklub itu yang ada di atas itu sangat tergantung ditopang oleh banyak orang semakin banyak orang di bawahnya semakin besar daya tampung di daya topang dia terhadap orang yang ada di atasnya. Hukum alamnya begitu. 


Nah sekarang orang Indonesia yang miskinnya banyak datanya katanya 26 juta orang di Indonesia miskin data itu saya pikir keliru karena ada ada masalah pendatang, tapi urusan Nanti pokoknya 26 juta orang Indonesia itu miskin. Miskin dalam artian dia tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok yang paling mendasar. Misalkan makan hanya dengan asin saja. Nah berarti kan Nah itu miskin definisi-miskin itu begitu nah semakin banyak berarti semakin besar daya topangnya untuk menyimpan orang-orang kaya. 

JAdi misal Kenapa miskin 

tidak kreatif, berarti orang yang kreatif punya potensi besar di Indonesia untuk menjadi orang kaya. Kenapa di sini miskin Kenapa di sini Misalkan Kenapa misalkan di Melong bila di Tuna miskin. Misalkan ya miskin misalkan 

Kenapa di sana miskin 

ternyata karena mereka itu kelilit sama pinjol misal ya 


Berarti kalau kita buka usaha kredit kita punya potensi besar Maksudnya kita bisa mencari apa yang membuat masyarakat itu miskin, kemudian kita menjadi solusinya. 


Ingat dalam hukum ekonomi itu ada yang namanya kompensasi bahwa setiap kebutuhan kita didapatkan dari kompensasi tanpa kecuali atau hampir tanpa kecuali misal Saya butuh makan maka saya harus kompensasikan misalkan uang saya untuk jajan. Saya butuh kenikmatan, maka saya harus makanan yang enak makanan yang enak kompensasinya lebih besar, harus ada pertukaran. 

Saya gak pengen makan tapi nggak punya uang Saya harus kompensasi misalkan saya kerja, jadi tukang becak dari situ saya dapat uang misalkan begitu. Jadi ada pertukaran2 nah kalau misalkan banyak orang miskin mereka tuh butuh menukarkan sesuatu tapi mereka enggak bisa atau enggak punya kita jadi solusi di situ kang. 

Bukan memanfaatkan tapi menjadi solusi menghadirkan solusi memanfaatkan itu punya stigma negatif padahal itu adalah hukum bagi kehidupan sosial kita. Saya datang ke sini itu dimanfaatkan ku akan Akang internasional udah antar galaksi dimanfaatkan di sini nah 

Apa kompensasi akang-akang Teteh di sini untuk saya saya ngerasa GR karena ketika akan melotot gitu Saya teh kerasa pintar sendiri misalkan itu kompensasi ada di situ tukar-tukeran seperti itu ada 

Jadi siapa yang memberikan manfaat saya memberikan manfaat Kakang tapi saya diberi oleh rasa GR bahwa saya ternyata di sini dibutuhkan, Misalkan seperti itu ya kan ada itu rasa saling memanfaatkan itu no smoking nggak ada masalah


Jadi nggak bahas ekonomi secara objektif itu adalah terpenuhinya kebutuhan. Kalau semua kebutuhan sudah terpenuhi maka kita bahagia. Nah kebutuhan itu apa? kebutuhan itu sandang pangan papan kebutuhan itu rasa aman rasa untuk aktualisasi diri dan sebagainya Tapi itu semua itu beda-beda setiap orangnya gitu kan Nah itu berarti subjektif. 

jawabannya jadi apa 

Apa kebahagiaan objektif manusia kebahagiaan itu adalah ketika seluruh kebutuhan2 kita sudah terpenuhi kebutuhan-kebutuhan itu banyak Ada kebutuhan misalkan fisik maka minum ee istirahat dan sebagainya, 

ada kebutuhan rohani atau kebutuhan immaterial yaitu rasa aman aktualisasi diri menunjukkan jati diri eksistensi dan lain sebagainya nah itu nah 

Kalau semuanya sudah terpenuhi maka disitulah kita bisa berbahagia begitu. Nah tapi bahagianya itu secara subjektif berbeda-beda karena ada orang yang sangat bahagia yang paling diandalkan darinya untuk menggapai kebahagiaan itu adalah dengan aktualisasi diri 


Tulisan ini didapatkan dari kelas gembul bersama mahaproduction chanel. Semoga transkrip ini bisa menambah pengetahuan kita semua. Selamat menikmati. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp

Ide dan Dialektika | Catatan Rocky Gerung

Kita disini untuk mengalami suatu peristiwa BERPIKIR. Ini gedung bukan tidak selesai. Ini gedung, tempat kita menyelesaikan PIKIRAN.  Dan sama ini, suasananya atau VIBESnya, sama seperti kita lagi di ATHENA, terus lihat gedung2 yang pernah dijejaki oleh para filusuf, mengajar disitu, tinggal pilar2.   Pilar Demokrasi . Tapi satu hal selalu saya menganggap bahwa Pilar Pertama dari DEMOKRASI adalah PIKIRAN.  Dan itu yang diuraikan oleh PLATO di 300 tahun sebelum masehi. Bahwa kita mesti anggap, setiap individu dibekali kemampuan berpikir, karena itu kita bisa berdemokrasi. Dan dalam evolusi yang 25 abad (2500tahun) ini, kita masih menganggap bahwa demokrasi adalah peralatan yang paling mungkin membuat kita setara . Kita tinggalkan  ide tentang kerajaan,  ide tentang kekhalifahan bahkan.  Walaupun ide itu mesti muncul, tapi kita mau agar supaya ada semacam evolusi di dalam hidup kita, dan kita mengalami itu sebagai upaya kita menemukan IDE.  Cuplikan video, bisa kalian saksikan disini , t