Langsung ke konten utama

Ide dan Dialektika | Catatan Rocky Gerung


Kita disini untuk mengalami suatu peristiwa BERPIKIR. Ini gedung bukan tidak selesai. Ini gedung, tempat kita menyelesaikan PIKIRAN.  Dan sama ini, suasananya atau VIBESnya, sama seperti kita lagi di ATHENA, terus lihat gedung2 yang pernah dijejaki oleh para filusuf, mengajar disitu, tinggal pilar2.

 

Pilar Demokrasi
.

Tapi satu hal selalu saya menganggap bahwa Pilar Pertama dari DEMOKRASI adalah PIKIRAN.  Dan itu yang diuraikan oleh PLATO di 300 tahun sebelum masehi. Bahwa kita mesti anggap, setiap individu dibekali kemampuan berpikir, karena itu kita bisa berdemokrasi. Dan dalam evolusi yang 25 abad (2500tahun) ini, kita masih menganggap bahwa demokrasi adalah peralatan yang paling mungkin membuat kita setara. Kita tinggalkan 

  • ide tentang kerajaan, 
  • ide tentang kekhalifahan bahkan. 

Walaupun ide itu mesti muncul, tapi kita mau agar supaya ada semacam evolusi di dalam hidup kita, dan kita mengalami itu sebagai upaya kita menemukan IDE. 

Cuplikan video, bisa kalian saksikan disini, temen2.  

 

Republik
.
Tadi Pak Gita Wirjawan, memulai dengan satu pikiran bahwa kondisi kita hari ini, kita kelebihan / surplus informasi. Tetapi.. idenya kok mengekerut? Bukan sekedar mengkerut, mengalami substansialisasi. Sehingga dia gak gerak itu ide itu. Jadi yang kiri sudah pasti kiri, yang kanan sudah pasti kanan. Kita lihat ada dua echo chamber, yang sana sibuk dengan mengolah grammernya sendiri, yang ini juga (sibuk mengolah) grammernya sendiri. Sementara ada kekosongan di dalam upaya untuk bikin bridging (jembatan), supaya ada percakapan. Jadi begitulah kondisi kita hari ini. 

Saya mungkin mau memulai menerangkan, suatu suasana yang membuat bangsa ini masih hidup di dalam sebuah republic of fear. Kita pakai republik, sebagai republik..kalau kita ingat istilah republik. Republik artinya semua RES,

  • semua things
  • semua urusan
  • semua hal 
 yang sifatnya publik, itu tidak boleh ada kebohongan.

Cuplikan video, bisa kalian saksikan disini, temen2. 


Kita perlu Percakapan
.

Di dalam Republik, larangan utama tidak boleh berbohong, karena ini adalah urusan publik. Urusan privat anda boleh berbohong. Anda boleh sembunyikan WA anda dari selingkuhan anda misalnya. Dan selingkuhan anda pasti juga sembunyikan dari selingkuhan dia yang lain tu. Karena itu RES PRIVATA (urusan Privat). Tapi RES PUBLICA, gak bisa (ada kebohongan).
Kita coba lihat bahwa bangsa ini akhirnya menyerah, pada keadaan yang kita sebut sebagai... 

  • Kok kita gugup untuk berpikir ya? 
  • Takut untuk masuk di dalam percakapan. 

Dulu... keadaan itu dulu digambarkan oleh George Orwell (di dalam BUKU) Animal Farm, 1984. Dia bilang bahwa Kita sekarang, dikuasai ketakutan karena  

the big brother is watching you
Tokoh besar itu lagi mengamat2i kalian

Dulu the big brother is watching you, di kita sekarang, the big data is watching you. Big data itu membuat kita lumpuh, untuk mengerti bahwa kita perlu percakapan.  

Cuplikan video, bisa kalian saksikan disini, temen2.

 

Big Data
.
Jadi kita dikuasai oleh Big Data tadi tu. Big data sebetulnya adalah bagian yang "enak2 aja". Karena itu bisa kita manfaatkan, kalau kecerdasan kita tidak cukup untuk mengolah big data, karena skalanya besar. Oskilasinya, kadangkala nano second. Sehingga kita tidak bisa nangkap, big data itu apa? 

Kita minta bantuan dari ARTIFICIAL INTELLEGENT untuk membaca big data itu (yang) memungkinkan kita untuk mengolah informasi itu. TAPI sekali lagi benar bahwa akhirnya kita gugup, jangan2... sebetulnya di dalam diri kita, 

  • kita hanyut di dalam big data, 
  • hanyut di dalam artificial intellegent

lalu core self kita hilang. Intipati dari kemanusiaan kita hilang. Sehingga percakapan itu seolah2 hanya boleh, kalau itu sekedar informasi. Betul tadi... karena itu PAK GITA WIRJAWAN selalu (mengingatkan) brings ideas back in, itu public discourse. Ide itu sebetulnya mungkin untuk bercakap2, kalau sekedar tukar informasi, kita sebenarnya cuma sekedar tukar data, hal yang gak hidup. 

Ide selalu dia bertumbuh. Ideas Evolve

Cuplikan video, bisa kalian saksikan disini, temen2. 

 

 

Ide itu TUMBUH
.

Nah ini yang kita percakapkan, mengapa ide itu tidak bisa tumbuh? Itu point pertama, saya tadi dengan satire mengatakan... kenapa? karena big data is watching you. Kita digantungkan oleh big data. Sebagian big data itu dimainkan oleh surveyor. Sehingga seolah2, kita hanya punya pengetahuan, kalau kita tunggu hasil survey. Padahal di dalam diri manusia ada yang disebut energy hermeneutic, energy untuk menafsirkan melalui kecurigaan. Hermeneutic of Suspiction, kita mencurigai.. karena kita ingin menyelamatkan humanity kita dari gumpalan big data itu.
Nah itu yang gak ada, anda mungkin dapat bahwa kenapa? terpaksa kita mesti angkat tema ini. 

Cuplikan video, bisa kalian saksikan disini, temen2


Dan PAK GITA di endgame, selalu ulangi itu terus menerus. DENGAN SATU THESIS bahwa ya gak ada gunanya, ada distribusi informasi, kalau ide itu dicekal. Sehingga kita tidak mampu melihat dunia, dengan cara yang lain.


ROBOTIC
.

Sekarang kita coba lihat, apakah? berhentinya ide itu semacam persiapan bahwa SEJARAH manusia sudah sedang berakhir. Akan diganti oleh ROBOT, oleh BIONIC, oleh CYBER, macem2 itu. Dan mungkin sekali, persiapan itu yang membuat kita gelisah. Bahwa suatu waktu mungkin di ruangan ini, yang hadir separo adalah ROBOT, sangat mungkin. Karena ROBOT juga ingin tahu, apa yang disebut dengan humanity. Sebagai robot dia ingin tahu apa itu humanity, apa itu passion? apa itu? sexual orgasm. (karena) ROBOT tidak pernah rasakan itu. Sama seperti kita ingin tahu, apa fungsi robot? di dalam diri kita? 

Apakah kita? bagian dari robot? BUKAN (tentu saja). Tetapi peralatan robotic, ada di kita setiap hari, yaitu handphone.

Cuplikan video, bisa kalian saksikan disini, temen2



Dengan memakai handphone sebetulnya bagian dari kehidupan kita sepanjang hari kita cemas, kalau anda ketinggalan handphone, anda bukan sekedar ketinggalan benda fisik, (tetapi juga) anda ketinggalan bagian psikologis anda. Karena anda cemas. Gak bawa laptop, gak bawa handphone (misalnya) anda bisa kena psikosomatik. Jangan2 handphone gua, dibuka sama pacar gua, di tempat kos. Terus jadi persoalan nasional. Demikian juga si Handphone, si handphone itu akan (merasa)... misalnya di handphone itu kan ada algoritmanya. Mungkin pagi hari mau ngetik LBP, karena mau tahu perkembangan LBP kan. Si handphone itu, dua hari kok gak ada yang tekan LBP. Siapa itu LBP? silahkan tanya pada handphone anda tu. Jadi sebetulnya, 

Si handphone juga sudah dilatih, untuk menerima habbits dari manusia.

Demikian juga manusia juga menerima habbits dari si handphone.

Jadi, dialektika ini antara handphone dan humanity yang membuat kita cemas.  

 

Cuplikan video, bisa kalian saksikan disini, temen2

 

 

Dan digambarkan dengan bagus oleh pak gita tadi bahwa ada semacam deluse.. atau banjir. Dan selalu banjir itu dianggap sebagai disaster tu. Kita mau lihat sebetulnya, apakah betul era manusia sudah sedang berakhir. Dan kita terpaksa deal dengan makhluk lain yang akan ditumbuhkan oleh evolusi peradaban, yaitu CYBION, cyber biology onthology. Ontologi baru yang ada hubunganya dengan biologi kita dan cybernatic di dalam sistem informasi. Ini tema baru yang saya amati, 10 tahun terakhir semakin poping up, semakin muncul. NAH KALAU saya mulai dengan soal, apa sebetulnya yang harus kita perhatikan di dalam perkembangan ilmu pengetahuan. 

KALAU kita lihat di dalam dua dekade terakhir ini, research di bidang DNA, itu bahkan sudah mendekati sempurna, karena Human genum kita sudah ada. Peta human genum kita sudah ada, jadi kita bisa tahu asal usul kita, dari semak2 mana di afrika? SAMA seperti kita tahu kalau kita minum kopi. Ini kopi mana? ini kopi gayo. Bukan sekedar gayo, dari bukit mana? di gayo? Bukitnya sudah dikasih nomor bukitnya. Makin spesifik, jadi DNA kopi itu sudah selesai dipetakan, juga DNA manusia, mungkin di tahun... human genom kita sudah bisa ditentukan. Jadi kelakuan kita yang tidak baik itu diturunkan dari nenek kita yang darimana, misalnya. Kita mesti bersahabat dengan international grammer, supaya kita bisa bercakap2 dengan dunia. TETAPI selalu ada bagian yang tidak mungkin diucapkan, karena kita di drive oleh bahasa ibu. Suatu waktu ada professor philosophy di Amerika. Namanya Hanna Arran. Hanna Arran ini anti Nazi, 11.00

--


Ada ketidakpastian / uncertainties di dalam kehidupan public kita. Tapi kalau kita hitung sekarang, bahwa bumi ini sebetulnya dirusak bukan oleh bencana alam, tapi oleh kebijakan manusia. Dalam geologi namanya anthroposin. Jadi kerusakan bumi itu, yang dirancang, policy ... disaster, itu sudah lebih besar dari yang secara alamiyah merusak dirinya sendiri. Itu problemnya, lalu kita cemas dengan keadaan itu. Maka muncul suatu madzhab yang menganggap bahwa teknologi akan menyelesaikan soal ini. Bagaimana kita melihat persaingan atau persahabatan kita dengan robot di masa depan. Saya gak tahu, bahkan saya gak tahu delapan jam kemudian saya gak tahu apa yang terjadi. Tapi tentu, intuisi saya, si robot itu tentu gak akan memusuhi saya. Kalau dia tidak memusuhi saya, artinya sebelumnya saya tahu bahwa si robot ini adalah bagian buruk dari peradaban. Tapi kemudian saya netralisir, dia tidak akan memusuhi saya. Problem kita adalah kita belum direncakan pada habitus yang baru itu, kita baru dalam wacana itu. Meskipun sebetulnya di beberapa tempat kita sudah alami itu, receptionist di jepang itu robot semua, beberapa pelayan di jepang itu robot semua. Tapi kita masih anggap itu sebagai pesuruh kita. Jadi kita mesti paralelkan, walaupun ini punya problem dengan theologi, bahwa tidak mungkin dunia ini hanya diciptakan untuk (manusia). Kan egois banget kalau kita sebutkan makhluk satu2nya yang disediakan oleh alam semesta adalah manusia, jadi bersiaplah untuk mengalami kegilaan itu. Robot juga, dia mungkin akan sedih, kalau manusia punah. Karena tidak ada lagi teman yang membicarakan sifatnya eksistensial. Sama waktu karl max bikin proyeksi bahwa nanti masyarakat sosialis, ke pemerintahan komunis, sudah selesai, maka pertanyaanya apa enaknya kalau semuanya sudah segitu, semuanya sudah ada. Terus apa nikmatnya? semua orang sama pendapatanya, semua orang sama mengucapkan rayuanya. Jadi kita mau bayangkan bahwa diversity itu tetep terjadi kendati kita harus tetep bergaul dengan problem. Kita mesti anggap sebagai postulat penghibur, bahwa masa depan, keragaman itu tetap hidup. Jadi hanya itu yang bisa saya fatwakan hari ini.

 

Proyeksi Pengetahuan
.

Itu pentingnya kita persiapkan proyeksi kita. Satu2nya kemampuan kita membuat proyeksi adalah dengan mengintip bacaan2 mutakhir. Yang sekarang dengan mudah kita lihat sinopsisnya, kita baca harari kan enak betul, itu kan sejarah aja. Barangkali kalau kita ikutin yang charles darwin, itu berat banget. Kita baca, siapa yang ngomong tentang universal basic income itu? Thomas Piketty. Akhirnya kita temukan bahwa kalau kita ulang baca DAS KAPITAL, itu bab ketiganya itu matematik semua itu, berat bacanya itu.  Tapi kita tahu, evolusi dari pikiran manusia melalui bacaan. Paling gak begini, untuk berbohong pun, kita harus punya refferensi. Jadi membaca itu adalah kemampuan kita untuk mengingat yang kemarin, dalam upaya yang membikin proyeksi. Kenapa kita mesti bikin proyeksi? karena kehati2an kita untuk masuk ke masa depan. Lain kalau kita ada di depan, dan teknologi ngikut kita, gak demikian. Kita digoda oleh teknologi untuk berpikir lebih maksimal sebenarnya. Nah untuk itu, bacaan adalah peluru, yang memungkinkan kita, paling gak kita melampaui hipotesis dari teknologi itu. Kira2 begitu, itu yang kemudian menyelesaikan kecemasan, anak muda ngapain ya? proyeksinya kemana? Yaa memang, anak muda sekarang dengan cepet mengatakan, gua lagi baca harari, kalau gak ada peer group untuk membahas itu, itu akan susah. Jadi mesti ada tantangan untuk saling melawan. Nanti kalian baca harari itu, iya di halaman sekian, dia bilang begini ya. Iya, gua juga dapat begitu.. gak begitu cara bacanya tuh... Mesti baca untuk membatalkan thesis harari tuh, baru terjadi percakapan. Kan membaca artinya menggeleng.. bukan mengangguk. Demikian juga kalian, ketika mendengarkan uraian saya dengan Pak Gita, jangan kalian mengangguk. Anda mesti menggeleng, si rocky goblok. Gita itu juga ngomongnya ngaco... sampai anda temukan, oh mereka punya thesis, begitu. Kalau oh iya... (ngangguk) ... itu namanya sidang kabinet. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Masalah Pendidikan - Catatan Guru Gembul

  Guru Gembul . Berikan tepuk tangan untuk Bang guru gembul. Emang tinggal di Bandung?  Tinggal di Bandung, saya kan? orang Bandung.  Kirain sudah berkarir di Jakarta.. Saya itu dulu suka main PS. Jadi si avatarnya di dalam PS itu kalau bikin  orang gitu, buat diberantem2in, itu namanya GEMBUL apa gitu. Sedangkan  Gurunya karena guru?  Gurunya  karena saya profesinya  dalam tanda kutip ya, adalah  guru. Sampai sekarang masih mau ngajar?  MASIH..kemarin aja saya ngajar di sekolah.  Tapi itu tetap seperti guru-guru di SD Negeri atau apa? atau gimana? Guru honor  tidak tetap sih. Guru Honor, spill donk... gaji berapa sih? guru honor sekarang berapa?    Iya sekitar 900ribu sampai sejutaan, sebulan. K alau yang temen-temen saya itu bisa sampai 150.000  ada yang 200ribu. Ada juga yang bertahun2 gak dapat? jadi ikhlas aja makanya ya?  Sensasi . Makanya di sini tuh di negeri kita tuh.. Jadi ada orang-orang yang cari sensasi bikin kerusakan moral dan  lain-lain itu gajinya gede banget. Guru tu

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp