Seperti yang banyak kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan INFLUENCER itu adalah orang yang memberikan pengaruh atau orang yang MENDORONG orang lain untuk melakukan sesuatu atau menggagas tentang sesuatu atau berperilaku tentang sesuatu.
Apa yang kalian ketahui tentang influencer? influencer dalam KBBI, artinya ialah pemengaruh berarti orang yang menggunakan media sosial untuk mempromosikan atau merekomendasikan sesuatu. Influencer dapat dimaknai sebagai seseorang yang mampu memberi pengaruh pada orang lain untuk tergerak melakukan sesuatu.
http://kimia.fkip.unila.ac.id
Nah tetapi yang kita pahami tentang influencer seringkali SEPOTONG (parsial). Banyak diantara kita yang menganggap bahwa influencer itu adalah orang yang memberikan pengaruh pada orang lain tanpa paham bahwa sebenarnya influencer juga mendapatkan feedback (pengaruh balik). Bahwa orang-orang yang disebut sebagai influencer itu sebenarnya juga dipengaruhi oleh banyak orang. Semakin banyak orang yang terpengaruh olehnya, semakin banyak pula pengaruh orang-orang yang dipengaruhinya itu juga mempengaruhi dirinya sendiri. Dan ini adalah sesuatu yang sangat berat baraya. Karena orang-orang yang menjadi influencer artinya dia dipengaruhi oleh banyak sekali hal. Baraya bayangkan saja kalau misalkan ada seseorang bikin konten, kemudian dia mendapatkan komentar ratusan orang itu atau ribuan orang maka komen-komen itu bagaimanapun akan mempengaruhi dirinya.
Makanya seringkali saya yakin baraya pernah dengar istilah yang semacam ini
- Halah... mentang-mentang orang ini udah terkenal sekarang menjadi sombong gitu
- Halah orang ini udah jadi kayanya udah berbeda, gitu ya.
- Dan sebagainya
Ya tentu saja itu berbeda, tentu saja berubah. Orang yang
- mendapatkan komentar terus-terusan tentang satu hal,
- mendapatkan kritikan terus-terusan,
- mendapat pujian terus-terusan
Maka orang itu akan mengikuti sesuai dengan apa yang menjadi konten pujiannya atau kritikannya atau komentar secara keseluruhan.
Cuplikan Video, bisa kalian saksikan disini, teman2..
Kita mengetahui misalkan bahwa Presiden Soeharto
Pemerintahannya/kepemimpinannya di periode pertama dan periode kedua, itu luar biasa. Saya pikir saya pernah bikin konten itu jenius. Bagaimana ceritanya? sebuah bangsa yang collabs sebuah bangsa yang berhutang besar sebuah bangsa yang tidak memiliki infrastruktur apapun, tiba-tiba dalam dua periode berubah menjadi salah satu bangsa yang memiliki harapan masa depan. Dan pada masa-masa berikutnya, Indonesia masuk ke jenjang di mana dia era lepas landas. Mau maju gitu, udah pada waktu itu Indonesia udah jauh lebih unggul daripada Korea.
Indonesia katakanlah sudah jauh dari lebih unggul daripada Cina dan sebagainya. Indonesia pesawat terbang bikin sendiri Indonesia kapal laut bikin sendiri mobil juga bikin sendiri alat-alat elektronik semuanya bikin sendiri dan lain sebagainya ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa tetapi karena itu adalah sesuatu yang luar biasa Kemudian orang-orang Kemudian memuji Pak Harto habis-habisan memujanya sebagai Bapak Pembangunan menganggapnya sebagai orang yang pokoknya pahlawan besar di masa itu. Dan dia dikelilingi oleh orang-orang yang terus-terusan memujinya, menjilatnya, memijitnya, dan sebagainya. Maka pada akhir2nya, Pak Harto itu kemakan sama buaiyanan itu, kemakan sama komentar-komentar itu. Dan akhirnya apa? beliau seringkali mulai mengambil keputusan2 yang terlalu sembrono, dan seterusnya.
Dan pada akhirnya, tahun 1995. Pak Harto itu sudah mau lengser, saya sudah mau turun, saya enggak mau nyalonin lagi sebagai presiden. Nanti Pemilu berikutnya silakan ganti dengan orang lain dan sebagainya. Tapi kemudian ada pembisik yang mengatakan pada Pak Harto. Pak saya kemarin keliling ke Indonesia. Saya sudah ketemu sama netizen netizen di Indonesia. Dan mereka semuanya berharap berat bahwa Pak Harto yang masih menjadi Presiden. Pak Harto kemakan dan berpikir bahwa
- saya masih diharapkan oleh rakyat Indonesia.
- Saya masih disukai oleh orang Indonesia,
- dan sebagainya.
Dia termakan oleh reputasinya sendiri, dan akhirnya apa? 2 tahun kemudian didemo 3 tahun kemudian dia Lengser. Dengan cara yang paling menyakitkan, sebagai seorang presiden.
Ini terulang baraya fenomena semacam ini terulang. Dimana-mana kita misalkan bisa mengetahui, Napoleon Bonaparte. Kita menemukan Bung Karno kita menemukan Adolf Hitler. Awal-awal pemerintahan mereka luar biasa. Tetapi kemudian mereka termakan oleh kata-kata netizen,
- terbentuk pikirannya
- terbentuk mentalitasnya
- terbentuk gagasannya
Sampai akhirnya mereka termakan dengan apa yang menjadi konten komentarnya itu. Mereka nggak bisa move on dari situ, dan akhirnya hancur.
Youtuber Lucu
.
Ada youtuber di Indonesia yang dia tuh lucu banget. Emang lucu, penonton itu ratusan ribu setiap kali dia upload. Terus komentar2nya itu kamu lucu, kamu lucu, kamu lucu, kamu lucu. Dan sekarang dia tidak lucu lagi, karena
- dia tidak mendapatkan kritik.
- Dia tidak mendapatkan saran.
Dan habis, penontonnya sekarang hanya belasan atau puluhan ribu dan terus-terusan turun, seperti itu.
Youtuber tutup Chanel
.
Jadi saya tidak menceritakan tentang saya. Saya tidak menceritakan tentang siapapun, yang baraya menganggap seperti itu. Saya menceritakan tentang baraya bahwa sekecil apapun komen baraya itu sebenarnya berpengaruh besar. Ada hal yang sebaliknya. Ada youtuber yang tutup dia nggak lagi konten karena trauma dibully sama baraya. Jadi dia youtuber kemudian menghujat saya dalam tanda kutip
- dia nggak setuju dengan apa yang saya Gagas
- dia nggak setuju dengan apa yang saya katakan
kemudian dia menghujat saya, dia mengkritik saya. Itu kemudian berbalik ketika baraya semua banyak netizen2 yang mengomentari balik dia, menjelek-jelekannya, dan sebagainya. Dan video yang sebenarnya biasanya tidak terlalu banyak, pada waktu itu menjadi sangat banyak. Dan komentarnya itu pedes semua. Dan orang yang dimaksud itu akhirnya sampai sekarang tidak lagi bikin konten dan dia tutup channelnya.
Ini sebenarnya miris baraya, saya tidak minta dibela dalam hal ini. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kalau banyak diantara bahaya yang membela saya. Tapi membela itu
- terkait dengan gagasan
- terkait dengan ide
bukan terkait dengan pribadi. Kalau misalkan pribadi itu adalah sesuatu yang SAKRAL. Sesuatu yang tidak boleh Karena itu adalah urusan dirinya saja dengan Tuhan. Kalau urusan ide atau urusan gagasan baru boleh kita melakukan yang seperti itu.
Kritik kepada orang Terkenal
.
Saya misalkan pernah mengkritik Pak Habib Rizieq. Tapi saya tidak pernah mengganggu gugat apa yang menjadi masalah privasinya. Bahkan ketika masalah privasi itu menjadi sangat viral, saya tetap nggak akan membahas itu. Karena itu bukan ranah saya. Saya akan mengkritik beliau pada bagian gagasan yang saya pikir salah.
Begitupun saya pernah mengkritik Pak Jokowi. Begitupun Saya pernah mengkritik orang-orang. (Misal ke Pak Jokowi) itu bukan Pak jokowinya, sebagai pribadi, tapi
- gagasannya
- idenya
- kebijakannya
itu adalah atribut yang tidak permanen yang menempel pada diri seseorang. Dan karena itu dia tidak sakral, dan karena itu kita bisa mengkritiknya demi apa? demi perbaikan.
BUKAN untuk
- mendemonstrasikan ketidaksukaan kita,
- untuk mendemonstrasikan ide kita yang masih dangkal.
- mendemonstrasikan ketidaktahuan kita terhadap tema yang dimaksud, dan lain sebagainya.
Youtuber Besar
.
Ini saya juga berbicara dengan seorang youtuber, salah satu youtuber yang paling besar. Dan saya tanya kepada dia, Berapa kuat bisa dihujat sama jutaan orang di Indonesia. Dia bilang ya saya mah kuat, saya udah tidak peduli lagi sama orang-orang yang seperti itu. Begitu ya? Nah justru dengan jawaban seperti itu, menunjukkan bahwa dirinya itu sudah benar-benar terpengaruh.
- Karena dia dikritik kemudian dia nggak kuat.
- Karena dia dibully dan dia nggak kuat,
Nah akhirnya apa? akhirnya netizen itu membuat kesempatan seseorang untuk memperbaiki dirinya tertutup, gara-gara kritiknya terlalu pedas.
Jadi baraya mau memujinya habis-habisan.
Baraya mau mengkritiknya habis-habisan padahal harus melakukannya dengan penuh tanggung jawab, dan bukan pada pribadi. Tetapi pada ide dan gagasan. Karena bukan hanya dia yang mempengaruhi baraya. Bukan influencer yang membuat orang-orang itu terpengaruh. Influencer2 juga mendapatkan pengaruh yang besar yang kuat dari netizen.
Jadi netizen itu mengubah manusia. Dan sekarang baraya bayangkan, Indonesia itu adalah gudangnya netizen Barbar. Karena itu banyak sekali orang-orang yang berubah, menjadi lebih buruk, gara-gara netizen itu.
Baraya kenal gak, tapi saya yakin baraya nggak kenal. Ada seorang Ustadz yang sangat luar biasa ilmunya, luar biasa. Dia sangat mencerahkan, dia sangat inspiratif tapi dia keluar tidak sebagai seorang Ustadz. Dia sebagai selebriti biasa. Dia sebagai influencer biasa, tapi dia bukan Ustadz. Kenapa? karena dia pernah ngomongin soal Islam dan dia dibully habis-habisan, padahal dia Ustadz. Dan karena itu dia udahlah, saya nggak akan mau lagi bahas konten-konten agama karena bullyingnya kuat. Jadi masalah sektarian dan sebagainya itu kuat Gitu.
Ada lagi Ustadz yang lain. Ustadz yang berikutnya itu
- nggak mau muncul di TV
- nggak mau muncul di YouTube
- nggak mau muncul di apa-apa
karena sakit hati ketika masuk ke dunia yang seperti ini terlalu liar. Netizen menghakiminya, menghakimi tanpa mereka tahu apa kondisi yang sesungguhnya terjadi. Dan akhirnya apa? ya ruginya buat kita sendiri,
akhirnya kita kehilangan orang-orang yang bisa memberikan pengaruh baik untuk kita.
- Akhirnya kita kehilangan orang-orang yang inspiratif pada kita dan sebagainya
- dan akhirnya kita Justru malah dipenuhi oleh konten-konten yang tidak benar kan seperti itu.
Makanya please Baraya dalam berkomentar, mari kita sama-sama jaga
sikap jaga iktikad jangan membully seseorang secara sepihak jangan membully seseorang pribadinya kalau mau kritik kalau mau memberikan masukan itu argumentatif sampaikan kritiknya argumennya seperti ini tidak menjadi tidak mengklaim tidak menuduh tapi hanya seperti itu saja. Biar apa? Biar ada diskusi biar komentar kita walaupun bentuknya kritik itu edukatif itu inspiratif dan itu memberikan perbaikan.
Gitu ya jangan sampai Baraya menjadi hakim. Jangan sampai Baraya punya dosa Jariyah menghancurkan seorang influencer misalkan menghancurkan karakter seseorang tanpa Baraya sadari kan siapa tahu ada orang yang bunuh diri karena komentar barangnya tapi baranya nggak sadar itu kan kita nggak pernah tahu makanya
- bijaklah dalam berkomentar
- bijaklah sebagai netizen
- bijaklah sebagai seorang yang ikut pada influencer
Terima kasih karena sudah menyimak, saya kabur.
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar