Langsung ke konten utama

Filsafat Moral | Catatan Guru Gembul


 

Harimau dan Singa
.

Ada sebuah pertanyaan yang cukup legendaris diantara para pecinta hewan yaitu tentang, 

Siapakah yang sesungguhnya menjadi raja hutan sejati 

  • apakah harimau
  • Atau singa 

kalau mereka dipertemukan dalam satu tempat dimana mereka tidak memiliki pilihan untuk melarikan diri. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang?  dalam pertarungan mereka berdua? 


Kalau baraya misalkan mendapatkan pertanyaan itu, baraya milih tim mana? 

  • tim singa?
  • atau tim harimau?

Silahkan kasih di kolom komentar.


Tapi kalau misalkan kita melihat statistik maka kita menemukan dalam sejarah ada banyak sekali perkelahian2  antara Harimau dan singa,

  • yang didokumentasikan, 
  • atau setidaknya yang dituliskan. 

Dan dari banyaknya dokumentasi itu menunjukkan bahwa harimau selalu atau hampir selalu unggul dibandingkan singa. Bahkan singa yang sangat terkenal singa atlas itu juga tewas dalam pertarungan melawan harimau dari India. 

Kalau misalkan kita melihat permainan logika sederhana maka memang selayaknya Harimau yang menang. Kenapa seperti itu? ya karena harimau berkelahi seperti kucing. Alih-alih berkelahi seperti anjing layaknya singa. Harimau biasanya langsung menyerang tengkuk atau leher kemudian menggunakan tangan mereka lebih cepat lebih Gesit bertenaga lebih besar otot-ototnya lebih. 

 

 

Statistik Pertandingan
.


Tapi kalau misalkan kita melihat STATISTIK maka kita menemukan dalam sejarah ada banyak sekali perkelahian perkelahian antara Harimau dan Singa yang didokumentasikan. Atau setidaknya yang dituliskan. Dan dari banyaknya dokumentasi itu menunjukkan bahwa harimau selalu atau hampir selalu unggul dibandingkan singa. Bahkan singa yang sangat terkenal yaitu singa atlas itu juga tewas dalam pertarungan melawan harimau dari India. 

 

Kalau misalkan kita melihat permainan logika sederhana maka memang selayaknya Harimau yang menang. Kenapa seperti itu? ya karena harimau berkelahi seperti kucing alih-alih berkelahi seperti anjing layaknya singa. Harimau biasanya langsung menyerang tengkuk atau leher kemudian menggunakan tangan mereka lebih cepat 

  • lebih Gesit bertenaga 
  • lebih besar 
  • otot-ototnya lebih kuat 
  • dan lain sebagainya 

sedangkan singa tidak seperti itu. Tetapi walaupun misalkan secara statistik kita melihat itu, kemudian dalam perbandingan logika juga kita melihat yang seperti itu. Tetapi video-video terkait dengan pertempuran antara Harimau dan Singa biasanya singanya yang dominan harimaunya yang lari. Harimau itu bahkan 3 ekor Harimau 4 ekor harimau ketemu sama satu singa biasanya mereka menghindar atau bahkan lari gitu. Kenapa bisa seperti itu? berarti dalam hal ini Singa itu memang tidak terlalu kuat tetapi dia Fearless, tidak takut dan lain sebagainya begitu kan?

Jadi sekali lagi pertanyaannya Apakah Baraya tim harimau atau tim singa? Karena singa ternyata benar-benar pemberani dan rela melawan harimau yang ukurannya jauh lebih besar sekalipun. Dan mereka biasanya mengintimidasi. 

Nah kalau Baraya masih kebingungan dalam hal ini, saya berikan sebuah penjelasan yang relatif adil, karena biasanya fakta itu adil. Jadi begini baraya, Harimau itu hidupnya soliter/ hidup itu sendirian. Jadi walaupun dia ada sebagai predator puncak, tetapi dia benar-benar sangat rentan kehidupannya. Karena dia tidak ditopang oleh individu/ harimau yang lain. Dia kadang-kadang berburu berdua, -kadang-kadang kalau lagi remaja gitu, kadang-kadang dia berburu berdua kalau musim kawin- Tapi sebagian besar perburuan mereka itu dilakukan sendirian.

Apa masalahnya dari sini? Masalahnya dari sini adalah harimau menjadi sangat takut atau sangat khawatir terhadap cedera, walaupun kecil. Jadi harimau itu kalau bertemu dengan musuh dan potensi kemenangan dia dalam perkelahian itu adalah 70% misalkan, maka dia tetap akan mundur. Kenapa seperti itu? karena masih berpotensi untuk membuatnya cedera. Cedera dalam harimau itu benar-benar fatal, kenapa bisa seperti itu? karena dia hidup sendirian. Bayangkan Baraya begini, Harimau itu harus berburu. Kemudian dia mengalami cedera misalkan tangannya terkilir. Tangan terkilir itu adalah hal yang biasa , tapi akhirnya dia tidak bisa berburu selama 2 minggu atau selama tangan terkilirnya itu belum sembuh, kan begitu. Nah kalau dia tidak bisa berburu selama 2 minggu, dia bisa mati gara-gara kelaparan hanya gara-gara tangannya yang terkilir itu. Maka harimau itu sebisa mungkin akan menghindari konfrontasi langsung terhadap hewan lain terhadap sesama harimau lain, misalkan begitu. 

 

Hal ini tidak ditemukan dalam singa. Singa itu ketika dia bertarung Dia memiliki kelompok, dan berjuang untuk kelompok itu. Jadi ketika misalkan dia mengalami cidera, misalkan cidera tangannya terkilir 2 minggu gak bisa sembuh misalkan gitu ya, dirawat di Barcelona misalkan begitu. Nah dia santuy aja karena apa? Karena ada kelompok besar yang memberinya makan selalu. Dia akan cukup makan sampai cederanya sembuh lagi. Karena itu sehingga tidak khawatir dengan adanya cedera. 

 

Makanya ketika dia berkelahi dia menggigit apapun. Tidak seperti harimau yang langsung menggigit tengkuk, karena untuk mengurangi konfrontasi. Jadi pengen langsung membunuh aja dengan cepat. Kalau singa dia bisa menggigit apapun gitu kan begitu. Nah kenapa singa misalkan harus seperti itu karena sinyal itu berjuangnya bukan untuk dirinya tapi untuk kelompoknya dia Singa itu bisa bertarung sampai mati 

  • untuk melindungi wilayahnya 
  • untuk melindungi kelompoknya


Kenapa? karena kalau Si Singa itu (misalkan) kalah kemudian Terusir dari kelompoknya nggak ada yang bisa dia ngasih dia makan. Karena itu dia akan mati kelaparan dan pelan-pelan dalam penderitaan. Jadi dia akan mati-matian berkelahi. Jadi dia itu jiwanya benar-benar pemberani karena yang dia hadapi adalah resiko kehilangan kelompok yang memberinya makan, begitu. 


Nah inilah yang akhirnya memunculkan karakteristik yang berbeda. Saya harus garis bawahi, spesies Harimau dan Singa itu relatif mirip, bahkan bisa dikawinkan punya anak juga karena itu mereka sebenarnya adalah spesies kucing yang ia benar-benar dekat secara genetik. Tetapi walaupun mereka dekat secara genetik ternyata perilakunya kehidupannya bener-bener berbeda satu sama lain gara-gara apa kebutuhan yang berbeda.


Kebutuhan Hidup
.

Jadi harimau ingin mempertahankan nyawanya. Bagaimana cara mempertahankan nyawanya? mengurangi konfrontasi sebisa mungkin. Bahkan dapat gonggongan anjing kadang-kadang harimau mundur, begitu.  Sedangkan Singa itu inginnya motifnya tujuannya adalah bertahan hidup sama seperti harimau, tapi karena itu maka dia harus bertempur bertarung sampai mati melawan penyusup. Atau melawan singa lain untuk bisa mempertahankan keluarganya dan wilayahnya. Jadi tujuannya sama sama bertahan hidup, tapi kebutuhan kemudian membuat mereka memiliki perilaku yang sangat berbeda. 

Nah di sini bisakah cerita tentang Harimau dan singa itu kita terapkan pada manusia?  Sebenarnya manusia pun hampir dalam semua hal, itu terikat pada hukum yang sama, yang juga mengikat Harimau dan singa. Bahwa sistem 

  • moral mereka 
  • baik dan buruk mereka 
  • perilaku mereka itu 
selalu dikaitkan dengan kebutuhan mereka 

Jadi banyak diantara kita yang berpikir bahwa moralitas itu lebih tinggi misalkan daripada nilai-nilai materiil. Moralitas itu lebih tinggi daripada tradisi dan sebagainya. Pada faktanya adalah tidak ada satupun nilai-nilai moralitas yang tidak dikaitkan dengan kebutuhan manusia untuk bertahan hidup, itu pentingnya di situ. 

 

Kebutuhan orang lain, selalu memaksakan tuntutan moral kepada kita.
Atau lebih kuat lagi, gagasan tentang kewajiban moral tidak dapat dipahami kecuali merujuk pada kebutuhan. 

Needs and Moral Necessity
Soran Reader



Pencuri dan Mencuri
.

Jadi misalkan begini baraya. Baraya ketemu sama pencuri. Dan Baraya, semua orang, sepakat bahwa Mencuri itu tidak baik. Itu kan gagasan moral, itu sistem moral. Kenapa orang tidak boleh mencuri? Gara-gara setiap orang itu punya kebutuhan untuk diakui hak kepemilikannya atas sebuah barang. Kepemilikan atas sebuah barang itu hanya bisa didapatkan ketika melakukan pertukaran. Saya mendapatkan handphone ketika saya bekerja keras untuk mendapatkan uang, dan uangnya ditukarkan dengan handphone. Ada pertukaran di situ. Jadi nilai moral itu terkait dengan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan. 

Orang menganggap moral adalah urusan pertukaran yang baik. Dan pertukaran yang buruk, misalnya menukar sejumlah uang dengan bagian tubuh manusia. Itu dianggap sebagai pertukaran yang salah. Dan karenanya bermoral buruk. 

Tetlock P. E
The Physichology of the unthinktable: Taboo Trade-Offs, Forbidden base Rates, Heretical Counterfactuals
Journal of Personality and Social  Phsycology.


Kalau tidak melalui pertukaran, berarti ada satu pihak yang dirugikan. Nah dirugikan itu berarti terkait dengan kebutuhan. Maka (dalam) moral, kita menjelaskan bahwa Mencuri itu tidak baik karena bertentangan dengan nilai-nilai kebutuhan dari satu individu atau satu kelompok, begitu kan?

 

Berkata Kasar
.

Kemudian kita menyebut bahwa misalkan berkata kasar itu tidak boleh. Karena berkata kasar itu menyakiti dan menya seperti itu pada akhirnya memicu adanya konflik. Dan konflik itu bisa saja memunculkan resiko atau ancaman terhadap kebutuhan kita atas kehidupan. 

Misalkan

  • kita jadi mati misalkan 
  • atau kita jadi terluka 
  • atau kita jadi dibully 
  • digebukin dan sebagainya


Karena itu berkata kasar kepada pihak lain khususnya yang sama sekali tidak kita kenal, itu secara moral dianggap sebagai sesuatu yang buruk. 


Jadi moral itu bagaimanapun, Baraya cari nilai-nilai moral yang manapun biasanya terkait dengan kebutuhan-kebutuhan. Nah dari konsep inilah kita kemudian berangkat pada sebuah pernyataan atau sebuah kesimpulan bahwa sebuah keniscayaan kalau moral itu berubah, moral itu dinamis. Kan banyak diantara kita yang jangan sampai moral kita terkikis atau terdegradasi dan sebagainya. Pada faktanya moral itu dinamis dan berubah-ubah. Jadi apa yang kita pahami sebagai terdegradasi, itu mungkin saja itu adalah bagian dari kedinamisan moral. 

 

Jadi misal gini atau atau ginilah Baraya di Yunani kuno itu ada paradoks yang dikembangkan, yang kemudian disebut sebagai Paradoks Kapal Thesius. Yang saya pernah bahas di episode mana gitu. Paradoks Kapal Thesius itu menceritakan begini

 



Ada sebuah kapal, Kapal Laut Yunani Kuno yang bagus, yang keren yang bahan-bahannya itu dibuat secara sangat-sangat orisinil, sangat-sangat keren. Jadilah kapal itu kemudian setelah kapal itu termakan oleh waktu termakan oleh tempat dia ke sana ke sini mengarungi badai mengarungi samudra. Datang ke suatu pulau, datang ke pelabuhan yang lain dan sebagainya. Maka banyak sekali diantara bagian-bagian kapal itu yang rusak.  Kemudian kapal itu diperbaiki seperti sebelumnya kata nahkodanya, 

  • biar orisinil kembali 
  • biar sesuai dengan wujud aslinya 

seperti sebelum kena badai. Maka kapal ini harus dibuat semirip mungkin seperti sebelumnya dan bener 100% mirip. Pertanyaannya adalah kapal mana yang sesungguhnya itu adalah kapal yang
orisinil yang asli
 

Apakah kapal yang sudah dibuat ulang? kalau dibuat ulang walaupun mirip banget dengan sebelumnya itu kan pasti namanya juga bukan orisinil. Karena udah dibuat ulang.

atau kapal yang asli itu adalah kapal yang sudah mengarungi samudra sehingga retak jelek bolong-bolong dan sebagainya? Itujuga bukan, Karena yang asli itu, kapal Theseus yang asli itu adalah kapal

  • yang tidak pernah berlayar,
  • yang tidak pernah mengarungi ruang dan waktu.


Jadi kebenaran itu, kalau misalkan baraya mau nyari-nyari kebenaran. Kebenaran yang Hakiki itu 

  • yang jelas,
  • yang pasti,
  • yang absolut


itu bukan kebenaran relatif. Tetapi kebenaran hakiki itu adalah kebenaran yang mustahil bisa kita jangkau, karena kebenaran yang dimaksud itu adalah kebenaran yang tidak pernah terikat pada ruang dan waktu. Sedangkan kita terikat pada ruang dan waktu. Jadi kalau kita memperjuangkan kebenaran2..., yang kita perjuangkan sebenarnya tidak pernah itu sebuah kebenaran. Kalau kita menganggap kita

  • memperjuangkan moral
  • memperjuangkan tradisi
  • memperjuangkan ideologi kita terhadap agama
  • dan sebagainya


maka tidak ada satupun diantara mereka itu yang orisinil. Tidak ada kebenaran yang orisinil karena apa? karena kebenaran yang Hakiki itu adalah kebenaran yang tidak pernah terikat pada ruang dan waktu. Seperti kapal Theseus tadi itu. Jadi kita mau memperbarui kembali atau kita mau membiarkan koyak dimakan badai, itu tetap sama-sama palsu.


Nah jadi kalau kebenaran itu ternyata adalah relatif. Atau maksudnya ada kebenaran Absolut, tetapi dia tidak bisa kita jangkau karena kita sendiri

  • menjadi relatif,
  • menjadi gamang


lalu kebenaran yang harus kita perjuangkan itu apa? Sebenarnya yang harus kita perjuangkan ya tadi itu,

  • Kebenaran yang terus-terusan berkesinambunga
  • Kebenaran yang terus-terusan dinamis


Dan kebenaran yang dimaksud itu atau moral yang dimaksud itu atau etika yang dimaksud itu. Etika  maksudnya adalah pandangan kita terhadap baik dan buruk, kan begitu ya?
Nah maka Etika itu harus disesuaikan dengan kebutuhan, karena landasan kita memang kebutuhan. Sekali lagi saya katakan, atau kalau baraya tidak setuju, silahkan baraya sebutkan atau tuliskan sesuatu yang terkait dengan moral dan etika tetapi tidak terkait dengan kebutuhan manusia. Baraya susah sekali atau bahkan tidak akan bisa menemukannya karena memang moral itu harus disesuaikan dengan itu.

Jadi kalau misalkan ada orang yang berpandangan bahwa moral itu harus stag begini, dari awal begini. Nenek moyang kita berkata seperti itu maka kita juga harus seperti ini. Dan kita harus melestarikan TRADISI, karena apa?  karena moral-moral dan etika leluhur kita itu sangat baik dan sebagainya. Maka saya pikir itu adalah pandangan yang harus direvisi.

Misal begini Baraya Baraya nonton wayang. Wayang itu sesuatu yang sangat baik di masa lampau. Karena apa? Karena wayang itu adalah cara orang masa lampau untuk bisa memberikan sosialisasi dan nilai-nilai positif terhadap generasi sesudahnya maka muncullah wayang.

Jadi sebelum ada Hindu Budha wayang itu adalah dalangnya kesurupan, leluhur masuk ke situ, kemudian memberikan pencerahan kepada orang-orang, generasi muda yang lagi nonton di situ. Kemudian datang Hindu Budha.
Hindu-Budha bilang eh jangan panggih arwah Sembarangan itu jelek mendingan kita ke dewa atau misalkan kita fokuskan kepada diri kita sendiri aja. Maka wayang itu diganti jadi Ramayana dan Mahabharata. Wayang yang sudah berganti menjadi Ramayana dan Mahabharata itu orisinil wayang atau enggak? Itu orisinil karena kebenaran yang orisinil atau moral yang orisinil itu adalah kebenaran yang dinamis.

pas ada kebutuhan baru maka nilai moral pun harus disesuaikan dengan kebutuhan itu. Kemudian ketika wayang dengan Hindu budhanya itu sudah mapan di Indonesia, datang kebudayaan Islam. Kebudayaan Islam merevisi lagi, ya cerita Mahabharata dan ramayananya dipertahankan, karena itu adalah nilai-nilai yang sangat Luhur. Tetapi orang-orang yang dimaksud tokoh-tokoh pewayangan yang dimaksud itu dikait-kaitkan dengan teologi-teologi Islam.

Tradisi wayang itu dianggap baik, karena ia dinamis berubah sesuai tuntutan zaman. Bukan dilestarikan membabi buta.

Misalkan tentang Tuhan, atau yang semacam itu. Misalkan Batara yang sebelumnya di personifikasi sebagai Dewa itu diganti menjadi hanya sekedar manusia tetapi sakti luar biasa begitu dan lain sebagainya Nah itu wayang orisinil tidak? masih orisinil karena Sesuai dengan perkembangan zaman


Nah sekarang di dunia modern kita ribut-ribut kita harus mempertahankan tradisi kita seni wayang sekarang sudah koyak dan sebagainya bukan kau ya kita artinya sebenarnya sedang mempertahankan kebenaran yang salah karena kebenaran yang terjadi di masa lalu Bukan kebenaran yang terjadi di masa kini karena variabel utama Dalam menentukan moral atau baik buruk satu tindakan yaitu kebutuhan itu berbeda begitu Jadi kebutuhan masa lalu dengan sekarang berbeda alat pemuas kebutuhan sekarang dan dulu berbeda jumlah alat pemuas kebutuhan zaman dulu dan sekarang juga sangat berbeda dan seluruhnya berbeda maka konsekuensi Paling logisnya itu adalah bahwa nilai-nilai yang menyelubungi tentang kebutuhan itu termasuk baik buruk moral dan etika dan sebagainya Itu juga harus dinamis disesuaikan dengan apa yang terjadi dan kalau misalkan Baraya menganggap bahwa nggak mungkin gitu karena misalkan standar moral itu kan kita harus tempatkan pada agama nah agama itu kan konstan terus-terusan seperti itu nggak itu abadi untuk sepanjang zaman berarti kan nilai moral dan kebenaran juga harus seimbang harus pas tidak boleh gonta-ganti begitu kan tidak bahkan agama yang menjadi landasan moral kita pun sebenarnya itu berubah kalau misalkan Baraya memahami sejarah agama-agama kuno atau agama-agama yang kita kenal sekarang tapi di masa lampau merayakan menemukan bahwa semuanya ternyata dinamis misalkan agak membuda yang sekarang katanya tidak apa tidak menyebarkan ajaran agamanya defensif ya yang semacam itu di masa lalu itu mendapatkan kritikan yang besar di Cina  khususnya itu gara-gara budaknya itu seperti Islam zaman sekarang gitu ada ada syariahnya gitu ada apanya gitu kalau misalkan berayun nonton film  Siluman Ular Putih misalkan itu kan sebenarnya Sastra Cina yang mengkritik hebat tentang penyebaran agama Buddha di China misalkan ada yang seperti itu gitu dan semuanya juga seperti itu atau kalau misalkan Baraya susah untuk mendapatkan akses sumber-sumber informasi bahwa bahkan agama pun berubah Baraya yang hidup seumuran dengan saya 37 tahun berair akan menemukan perubahan yang radikal dalam agama hanya dalam waktu 20 tahun di Indonesia misalkan gini bahaya sebelum tahun 2000-an kalau misalkan orang disebut Ustadz disebut baik itu adalah orang yang hatinya bersih nggak julid nggak ghibah nggak nyalahin orang lain santuy berderma kepada pihak lain
dan lain sebagainya itulah yang disebut sebagai agamawan Jadi kalau misalkan dia yang dimaksud dengan tobat itu apa yang dimaksud dengan tobat itu saya tobat Akhirnya saya nggak akan julid lagi saya
nggak akan jahat lagi saya akan berbaik kepada sesama dan sebagainya itu Islam sebelum tahun 2000-an di Indonesia Islam sesudah tahun 2000-an di Indonesia berubah drastis jadi yang dimaksud dengan Islam itu yang dimaksud taat itu adalah pakai kerudung yang lebat pakai hijab Eh pakai kerudung pakai pakai jenggot pakai yang semacam itu kemudian pertanyaan tentang hukum hukumnya masturbasi apa terus kita harus hindari itu ee salat tepat pada waktunya menghafal Alquran dan sebagainya jadi bahkan agama pun bergeser berubah nilai moralnya bergeser dulu yang dimaksud dengan tobat itu saya enggak akan julid lagi saya enggak akan jahat lagi sekarang yang dimaksud dengan bertobat itu apa saya hijrah Jadi sekarang saya pakai pakaian Islami saya pakai atribut atribut Islami kemudian saya mengaji dan sebagainya nggak ada yang salah diantara
mereka saya nggak nggak kritik salah satu diantara mereka mana yang
benar-benar yang salah cuman Saya pengen menunjukkan bahwa bahkan agama yang dianggap sebagai sangat sakral dan sumber dari moralitas ternyata juga berubah begitu Jadi mohon dipahami bersama Nah jadi agar moral kita menjadi baik bagaimana agar moral kita menjadi baik jadilah orang-orang yang baik yang terus-terusan mendiskusikan dan mengkompromikan tentang moral itu agar moral dinamis dan sesuai dengan kebutuhan kita kalau tidak setuju tidak apa-apa no smoking tapi silahkan tulis di kolom komentar Terima kasih karena sudah menyimak. Saya Guru Gembul Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp

Ide dan Dialektika | Catatan Rocky Gerung

Kita disini untuk mengalami suatu peristiwa BERPIKIR. Ini gedung bukan tidak selesai. Ini gedung, tempat kita menyelesaikan PIKIRAN.  Dan sama ini, suasananya atau VIBESnya, sama seperti kita lagi di ATHENA, terus lihat gedung2 yang pernah dijejaki oleh para filusuf, mengajar disitu, tinggal pilar2.   Pilar Demokrasi . Tapi satu hal selalu saya menganggap bahwa Pilar Pertama dari DEMOKRASI adalah PIKIRAN.  Dan itu yang diuraikan oleh PLATO di 300 tahun sebelum masehi. Bahwa kita mesti anggap, setiap individu dibekali kemampuan berpikir, karena itu kita bisa berdemokrasi. Dan dalam evolusi yang 25 abad (2500tahun) ini, kita masih menganggap bahwa demokrasi adalah peralatan yang paling mungkin membuat kita setara . Kita tinggalkan  ide tentang kerajaan,  ide tentang kekhalifahan bahkan.  Walaupun ide itu mesti muncul, tapi kita mau agar supaya ada semacam evolusi di dalam hidup kita, dan kita mengalami itu sebagai upaya kita menemukan IDE.  Cuplikan video, bisa kalian saksikan disini , t