Langsung ke konten utama

Falsafah Ekonomi - Kebutuhan Manusia | Catatan Guru Gembul 479

Pelajaran Ekonomi
.
Pelajaran apakah yang paling penting
diajarkan di sekolah? Kalau saya bilang bawa pelajaran yang paling penting itu adalah pelajaran Ekonomi, mungkin akan ada banyak

  • orang yang bertanya-tanya
  • protes
  • dan tidak setuju

Dan kalau misalkan saya mengatakan bahwa sampai sejauh ini pelajaran ekonomi belum diajarkan  di sekolah. Mungkin banyak sekali diantara baraya yang akan membantah. Tapi ijinkan saya di episode ini untuk mengajukan sebuah argumentasi dan penjelasan bahwa apa yang saya sampaikan itu bukan sekedar omong kosong. Tetapi ada sesuatu yang sangat penting dibaliknya. Di episode ini kita akan berbicara tentang falsafah ekonomi.

  • Dan kenapa dia begitu penting untuk pelajaran disekolah?
  • Dan Kenapa di sekolah Indonesia tidak diajarkan?

Jadi Ayo kita mulai hai hai

---

 

Kebutuhan Manusia
.

Baraya banyak orang yang mengatakan bahwa filsafat itu adalah induk dari seluruh ilmu pengetahuan. Saya pikir baraya juga setuju dengan itu dan itu adalah sebuah pernyataan yang logis dan konsensus (diterima oleh masyarakat). Tetapi pernyataan itu saya pikir harus dilengkapi oleh satu hal yang lain. Bahwa walaupun filsafat adalah induk dari seluruh ilmu pengetahuan, motif dari seluruh ilmu pengetahuan adalah ekonomi. 

Kenapa bisa seperti itu? 

Karena seluruh ilmu pengetahuan itu tanpa kecuali MUNCUL karena satu alasan yang sama, yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dan dalam hal itu maka ilmu-ilmu yang ada itu sebenarnya adalah ilmu tentang kegiatan ekonomi. Karena apa? Karena ekonomi itu adalah ilmu tentang cara memenuhi kebutuhan manusia


Ilmu Ekonomi 
.

Kenapa ilmu ekonomi itu muncul? kalau kata Adam Smith dalam bukunya yang sangat terkenal itu. The Wealth of Nations.

Ekonomi itu muncul karena
dua hal, ada gap antara dua hal:

  • yang pertama adalah kebutuhan manusia yang tidak pernah terbatas, tidak pernah bisa dipuaskan.
  • dan (yang kedua) alat pemuas kebutuhan manusia yang justru jumlahnya sangat terbatas.


Karena ada dua hal ini, ada satu gap (jurang) yang sangat besar, (atau) ada kesenjangan yang besar di sini, maka ilmu ekonomi itu muncul. 
Untuk membuat manusia bisa mengakomodasi satu hal tertentu, agar alat pemuas kebutuhan itu ternyata bisa memuaskan kebutuhannya, walaupun hanya sementara.

Teori Ekonomi Mikro
Ilmu Ekonomi berawal dari adanya kesenjangan antara sumber daya yang tersedia dengan keinginan manusia. Sementara, sumber daya memiliki sifat terbatas, sedangkankeinginan manusia tidak terbatas.

Dr. Wilson Bangun

Begitu ceritanya, kan ekonomi itu munculnya dari situ. Dari situlah. Baraya kemudian menjadi sangat pahamkan tentu saja ia. Kenapa ekonomi menjadi ilmu yang paling penting dalam konteks ini.



Paradoks Kehidupan
.

Tetapi kita juga harus melengkapi dengan hal yang lain bahwa ekonomi itu juga BUKAN hanya bisa dilihat dari situ. Tapi ada satu rahasia yang mungkin tidak DISADARI atau mungkin DISADARI tapi tidak pernah disampaikan

Yaitu apa? 

Bahwa kebutuhan manusia untuk hidup, sebenarnya, itu meniscayakan kematian bagi pihak yang lain. Jadi ketika kita berburu, 

Bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan kita? Bagaimanapun tidak bisa tidak kita pasti mematikan pihak yang lain. Itu adalah hukum kehidupan.

Jadi hal yang sederhananya begini, Ketika ada pohon mati disitulah tumbuh JAMUR. Jadi jamur bisa hidup setelah ada pohon yang mati, di situ. Kalau misalkan Baraya berhubung menghubungkan dengan realitas manusia saat ini. Baraya hanya bisa hidup ketika bisa mematikan pihak yang lain. Baraya makan misalkan, makan nasi. Nasi itu sebelumnya pernah hidup. Lauk dari nasi itu apa misalkan, ayam2 sebelumnya pernah hidup, dimatikan biar baraya bisa makan.
Dan karena itu, baraya bisa melanjutkan kehidupan.

 

Paradoks Kehidupan

Pada faktanya sampai sejauh ini, seluruh makanan yang baraya makan, itu semuanya pernah hidup. Kecuali dua hal,

  • yang pertama itu adalah air
  • dan yang kedua itu adalah garam.

Hanya dua itu yang sebelumnya tidak pernah hidup, sisanya semua makanan yang baraya itu pernah hidup. Nah biar baraya bisa bertahan hidup, baraya harus mematikan pihak yang lain. Karena itu, disini ilmu ekonomi itu terkait dengan alat pemuas kebutuhan sebenarnya juga adalah ilmu tentang mengalokasikan atau menentukan siapa yang harus dikorbankan untuk memutuskan siapa diantaranya yang dihidupkan, begitu. Jadi ilmu ekonomi itu dalam konteks itu sangat-sangat "kejam". Saya harap baraya paham. dia maksud arah kemananya gitu. 


Rusia Vs Ukraina
.

Kalau misalkan kita masuk ke dalam contoh2 kecil, misalkan kita menemukan sekarang ada konflik antara Ukraina melawan Rusia. 

Siapa yang sebenarnya salah? 

Kalau dalam hal yang paling mendasar seperti ini. Kita akan menemukan bahwa mereka tidak ada satupun yang salah. Kedua belah pihak itu sama-sama berjuang untuk bisa bertahan hidup. 

Cara untuk bertahan hidup nya bagaimana ? 

Ya harus mematikan pihak yang lain. Bagaimanapun kita tuh seperti itu.


Oleh karena melihat semua perang dari masa lalu sampai zaman modern, memiliki motif2 ekonomis, maka bisa disimpulkan penyebab utama atas semua perang adalah EKONOMI

Edward Van Dyke Robinson
Economic Motivations for Armed Conflict

Encyclopedia Princetoniensis



Peradaban
.

Dan begitupun dengan peradaban. 

Baraya tahu? peradaban itu apa? 

Peradaban itu adalah puncak dari sebuah kebudayaan


Bagaimana caranya masyarakat bisa menemukan satu peradaban? 

yaitu ketika manusia2 yang terdiri atas individu2 itu berkumpul dalam satu tempat yang sama. Kemudian berinteraksi dalam waktu yang sangat lama. 

  • Berbagai ilmu pengetahuan, 
  • berbagi kemampuan, 
  • berkumpul dalam sebuah bahasa 
  • dan sebagainya 
  • dan kemudian akhirnya mereka mendirikan institusi politik. 
  • Mereka kemudian bersatu dalam peperangan 
  • Mereka apa dan sebagainya. 

Dan akhirnya muncullah di sana sebuah peradaban. 


Munculnya peradaban
.

Nah peradaban itu munculnya dari mana? 

Dari Keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, begitu kan? Jadi mau perang, mau peradaban itu motifnya selalu sama yaitu motif ekonomi. Jadi ilmu ekonomi itu yang paling dasarnya itu sebenarnya bukan ilmu tentang uang. Tapi ilmu tentang cara untuk memenuhi kebutuhan manusia, begitu. Jadi kalau misalkan kita balik ke pertanyaan tadi, 

bisakah baraya menemukan dalam sejarah, Satu saja perang yang tidak didasarkan pada motif ekonomi? 

tidak akan ada

Kebutuhan manusia adalah dasar dari setiap kegiatan yang kita lakukan. Maka Sistem ekonomi dirumuskan agar kita secara efektif memenuhi kebutuhan kita. 

Karl McGregor
The Economics of Human Need
Shift-Magazine

Baraya cari PERADABAN manapun di dunia, adakah mereka yang muncul tanpa keterlibatan ekonomi? itu juga nggak mungkin ada itu mustahil. 


Renaissance
.

Atau kita masuk pada tema yang lebih mengerucut lagi dalam sebuah contoh Misalkan begini Baraya,
Baraya tentu saja mengenal peradaban Islam yang dulu itu sempat maju pesat. Majunya signifikansi percepatannya itu benar-benar ekstrim. Yang para sejarawan mengatakan HANYA zaman Renaissance saja yang mampu mengimbangi kecepatan perkembangan peradaban pada waktu itu di era islam. 


Tetapi kenapa peradaban Islam tidak masuk ke Zona berikutnya misalkan zona revolusi industri gitu. Padahal itu udah satu langkah lagi untuk ke sana. 

Tapi kenapa gak jadi? Kenapa gagal? 

Masalahnya adalah masalah ekonomi. Karena pada waktu itu masyarakat dunia islam itu tidak mampu pindah dari sistem agraris ke sistem ekonomi lain yang lebih valid, yang lebih kuat, yang lebih bisa memadai. Karena itu, alasanya itu cuman gara-gara itu. Gara-gara mereka gak bisa hijrah dari sistem ekonomi agraris begitu. Atau yang berlandaskan pada agraria, begitu. 

Nah akhirnya apa? 

Akhirnya ya tidur duluan gitu. Sebaliknya misalkan bangsa Eropa, bangsa Eropa sudah sampai renaissance. Dan ketika sudah sampai renaisance mereka berhasil masuk pada tahapan-tahapan berikutnya. Sampai akhirnya memunculkan revolusi industri.

Kenapa seperti itu? 

Karena di masa renaisan itu tak lama Setelah itu mereka menemukan sistem ekonomi yang jauh lebih memadai untuk keberlangsungan peradaban mereka. 

Yaitu apa? 

mereka melakukan penjelajahan samudra, gara-gara Turki itu, mereka melakukan penjelajahan samudra sehingga mereka menemukan sumber daya yang bener2 diluar batas kemampuan mereka, bahkan untuk sekedar menampungnya saja. Jumlahnya banyak, mereka datang ke mana pun mengambil sumber daya alam yang mereka inginkan dan sebagainya, Dan akhirnya menjadi sangat-sangat kaya.

Akibat penemuan dunia baru, spanyol memegang emas dan perak senilai 1,5 triliun dollar amerika. Menjadi raja Eropa yang paling kuat pada waktu yang penuh dengan perang dan konflik agama. Para penguasa habsburg, menghabiskan kekayaan dalam perang dan seni di seluruh Eropa. 
Fernand Braudel
The Wheels of Commerce

Nah kekayaan inilah yang pada akhirnya membuat mereka bisa melanjutkan peradaban mereka, sampai akhirnya mereka menemukan 

  • reformasi gereja 
  • Kemudian zaman Aufklarung 
  • Kemudian zaman revolusi industri 
  • zaman revolusi Perancis 
  • dan seterusnya sampai zaman modern sekarang

Jadi pendekatannya itu adalah bahwa itu semuanya lagi-lagi adalah urusannya adalah urusan ekonomibegitu. 


Kurikulum Pendidikan
.

Lalu pernyataan yang kedua adalah 

Kenapa juga saya sebut tadi bahwa ekonomi itu adalah pelajaran yang tidak diajarkan di sekolah?

Apakah kurikulumnya
lupa?

Atau sayanya yang lupa?

Kan itu ada saya diajarin kok di kurikulum ada yang seperti ini. Enggak baraya, gak seperti itu. Jadi tidak seperti itu jadi ekonomi yang diajarkan disekolah itu bukan ilmu ekonomi tetapi parsial parsial tentang ilmu ekonomi atau bahasan-bahasan tentang ilmu ekonomi yang kemudian disampaikan kepada siswa. Padahal itu sebenarnya adalah sesuatu yang unfaedah. Jadi baraya gini ya kalau misalkan mau belajar ekonomi yang beneran. Belajar ekonomi itu kembali ke paling dasar yaitu 

Gimana caranya Baraya bisa dan antara keinginan Baraya yang tidak terbatas itu atau kebutuhan barang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang sangat terbatas? 

itu dasarnya itu disitu. Itu ilmu ekonomi itu adanya di sana. 


Modal
.

Jadi kalau misalkan mau belajar
ilmu ekonomi, yang pertama itu adalah kita bikin simulasi kecil ya Baraya misalkan nemu rezeki nomplok 20juta tiba-tiba gitu ya. Gara-gara apa? gara-gara Baraya minjem ke pinjol 20juta pas mau dibayar ternyata si PINJOL itu digerebek sama polisi karena itu adalah ilegal dan blablablablabla. Akhirnya baraya yang pinjem 20juta itu tidak dipakai apa-apa. Bahkan tidak digunakan untuk membayarnya, Misalkan seperti itu ya. 

Nah ilmu ekonomi itu adalah baraya dapat 20 juta itu, 

Baraya gunakan untuk apa?
Berapa persen
yang berdaya simpan untuk investasi? 
Berapa persen yang berinvestasi?
Berapa persen yang baraya simpen untuk kebutuhan?
Berapa persen yang baraya butuhkan untuk menabung. 

Dan kalau misalkan baraya gunakan untuk belanjakan itu, belanjakan itu untuk apa? Untuk Aset berapa persen, untuk Konsumsi berapa persen? Nah pelajaran ekonomi yang paling dasar itu adalah pelajaran itu. 

Bagaimana ketika kita memiliki uang kita memanagenya? mengelolanya?


Tapi diajarin gak? di sekolah? enggak. Yang diajarkan disekolah itu adalah tema2 yang sangat bombastis gitu. Tema2 bahwa 

  • sistem ekonomi kapitalis begini, 
  • sistem ekonomi sosialis begini, 
  • dan sebagainya.

Itu kan kajian kajian AKADEMIK. Kajian2 yang seharusnya disampaikan di Universitas kalau ada anak tertentu orang tertentu, yang mau belajar ekonomi secara keilmuan, secara akademik. Sedangkan ilmu ekonomi yang kita butuhkan/ yang penting banget untuk kita adalah 

Bagaimana caranya agar kita bisa menyesuaikan antara kebutuhan dengan keinginan kita ?

atau dengan alat pemuas kebutuhan itu? 

Nilai ekonomi di Sekolah selalu bagus. Pas lulus susah mencapai kemandirian finansial, Jadi waktu belajar EKONOMI, belajar apa? 


Contoh lain 

Barayamisalkan mau hidup. Kan kalau misalkan baraya mau hidup, cara terbaiknya itu adalah dengan membunuh pihak lain. 

  • Atau menghilangkan nyawa pihak lain 
  • Atau mengurangi jatah pihak yang lain,  

kan begitu. 



Nah maka ilmu ekonomi sebenarnya adalah ilmu tentang pertukaran. Gimana caranya agar kita bisa menukarkan sesuatu dimana kebutuhan kita itu ternyata bisa terpuaskan, dengan pertukaran itu. Maka salah satu yang paling sering disebutkan dalam ilmu ekonomi itu adalah kegiatan perdagangan, karena disitu 

  • ada distribusi 
  • ada konsumsi 
  • dan ada produksi 


Nah kalau misalkan beraya berdagang, misalnya. Baraya dagang batagor di Belanda, ternyata gak laku2. 
Nah kenapa gak laku?
Nah analisis, cari Kenapa nggak laku?

Kemungkinan yang pertama adalah 

  • karena orang Belanda tidak suka batagor. 
  • atau kemungkinan yang kedua orang Belandanya suka batagor tapi nggak suka sama yang dagang, yaitu Baraya, misalnya kotor, kurang bersih, atau apa yang semacam itu. 
  • Atau misalkan orang itu suka sama baraya, tapi gak tahu kalau baraya dagang batagor. 

Pokoknya ada kemungkinan2 yang lain. Nah Analisis untuk melihat kemungkinan2 itu, dan kemudian diambil kesimpulan, dan keputusan dan kemudian mengubah kita untuk bisa menjadi pembuat batagor yang laku itu sebenarnya adalah kegiatan ekonomi yang harus diajarkan sejak sekolah. Sekolah itu harusnya ngajarin 

Gimana caranya Baraya bertahan hidup dalam kondisi yang dimiliki oleh bahaya sekarang..? 


Baraya punya motor sekian, punya rumah sekian. Itu modalnya apa dan sebagainya. Kemudian bagaimana caranya agar itu bisa dilipat gandakan. Kan pelajaran ekonomi yang paling penting sebenarnya


BUKAN
Bagaimana cara membelanjakan uang

TETAPI
Bagaimana cara mengelola uang itu 


Sekarang misalkan,, Saya tanya kepada Baraya. Kalau Baraya punya duit satu triliun, Baraya mau pakai buat apa? 

Kebanyakan diantara Baraya, kalau misalkan ditanyakan 


kalau baterai punya 1 triliun mau dipakai buat apa? 

Kebanyakan ah halu, saya gak akan ngehalu yang kayak gitu. Kan gitu ya? 

Sebenarnya itu adalah gara2 baraya gak punya visi. Jadi kalau baraya gak punya visi ya seumur hidup gak akan dikasih sama Tuhan duit 1 Triliun. 

Karena apa? ya karena gak punya visi. Maksudnya kalau udah dikasih duit segitu, baraya mau pakai buat apa? kan baraya gak akan tahu. Nah pelajaran ekonomi itu yang paling dasar adalah kalau baraya punya duit, baraya mau pakai buat apa? Baraya sudah tahu dalam pikiran, apa yang harus dilakukan untuk begini begini begini. Sekian persen untuk ditabung, sekian persen untuk anak jalanan, misalkan ya, sekian persen untuk berderma, sekian persen untuk konsumsi dan sebagainya.  Baraya sudah punya pikiran itu. TAPI gara2 ekonomi itu belajar sesuatu yang HALU yang di luar sana.

Yang tentang akuntansi dan sebagainya. Yang nulis jurnal tentang perusahaan yang kayak gitu. MAKA ekonomi yang paling dasar tentang bagaimana mendapatkan uang, dan bagaimana cara mengelola uang, dan bagaimana cara membelanjakan uang, itu baraya ngeblank sama sekali. Bener kan? seperti itu? 

Itulah yang pada akhirnya saya sebut bahwa pelajaran2 atau kurikulum disekolah itu tidak mengajarkan ekonomi. Karena yang diajarkan itu adalah komentar2 tentang ilmu ekonomi,  bukan bagaimana caranya bisa hidup dengan sebaik2nya dengan, 

  • memenuhi kebutuhan2 baraya. 
  • Dan kebutuhan2 orang yang dekat dengan baraya. 

Itulah argumentasi atau alasan saya Kenapa ekonomi itu benar-benar harus diajarkan di sekolah. Oke baraya itu saja ya, terimakasih karena sudah menyimak...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Masalah Pendidikan - Catatan Guru Gembul

  Guru Gembul . Berikan tepuk tangan untuk Bang guru gembul. Emang tinggal di Bandung?  Tinggal di Bandung, saya kan? orang Bandung.  Kirain sudah berkarir di Jakarta.. Saya itu dulu suka main PS. Jadi si avatarnya di dalam PS itu kalau bikin  orang gitu, buat diberantem2in, itu namanya GEMBUL apa gitu. Sedangkan  Gurunya karena guru?  Gurunya  karena saya profesinya  dalam tanda kutip ya, adalah  guru. Sampai sekarang masih mau ngajar?  MASIH..kemarin aja saya ngajar di sekolah.  Tapi itu tetap seperti guru-guru di SD Negeri atau apa? atau gimana? Guru honor  tidak tetap sih. Guru Honor, spill donk... gaji berapa sih? guru honor sekarang berapa?    Iya sekitar 900ribu sampai sejutaan, sebulan. K alau yang temen-temen saya itu bisa sampai 150.000  ada yang 200ribu. Ada juga yang bertahun2 gak dapat? jadi ikhlas aja makanya ya?  Sensasi . Makanya di sini tuh di negeri kita tuh.. Jadi ada orang-orang yang cari sensasi bikin kerusakan moral dan  lain-lain itu gajinya gede banget. Guru tu

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp