Saya sebagai guru itu seringkali harus berdekatan dengan siswa. Dan salah satu cara terbaik untuk bisa dekat dengan siswa itu adalah dengan menunjukan kemampuan khas saya.
- Bahwa saya bisa membaca pikiran mereka.
- Atau saya bisa membaca karakteristik mereka.
Sebenarnya membaca karakteristik seseorang dengan indikasi-indikasi minor itu adalah sesuatu yang sangat sangat sulit. Tetapi membuatnya terlihat benar itu adalah sesuatu yang sangat mudah.
- Kalau saya berusaha untuk mengeksploitasi ego mereka.
- Kalau saya menggunakan pernyataan-pernyataan yang umum,
maka saya hampir pasti meramal dengan benar. Walaupun ramalan sepenuhnya salah. Inilah yang biasa digunakan oleh orang-orang yang suka bikin zodiak di tabloid2 dan sebagainya. Mereka cukup dengan wawasan sederhana terkait hal itu. Dan mereka bisa dapat jutaan rupiah dari situ. Hidup dengan cara menebar hoax, tapi gakpapa jalan hidup setiap orang kan berbeda-beda.
Ego Manusia
.
Tapi inilah yang kemudian disebut sebagai efek BARNUM. Dan disini, kita akan jelaskan bahwa ada efek lain selain efek barnum, yang juga terkait dengan ego manusia. Yaitu Dunning Krugger efek (DKE).
Apa itu? Salah identifikasi jadi seseorang yang menganggap dirinya itu hebat kuat lebih dia dari yang lain dan sebagainya padahal kenyataannya adalah tidak seperti itu. Atau pada kenyataannya orang tidak pernah mengakui bahwa dirinya seperti itu.
Bagaimana cara kita mengenalinya ini adalah sesuatu yang sangat sulit karena yang merumuskan DKE sendiri itu Pak David Dunning itu mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang sangat rumit karena kebanyakan orang yang mengalami DKE ini tidak sadar bahwa dirinya itu sok tahu. Jadi dia bilang
- Sok Tahu lu...
- lu kenak DKE lu
- dan sebagainya.
padahal dirinya sendiri kenal seperti itu.
Orang yang tidak tahu apa2, cenderung menganggap dirinya banyak tahu. Dan dia selalu percaya bahwa dirinya selalu lebih dari orang lain.
Nah biar praktis,
biar kita tahu,
dan biar kita bisa mengambil pelajarannya.
Yuk kita mulai
Sok tahu lu...
.
Kata-kata yang seringkali diungkapkan oleh orang yang mengalami DKE itu adalah Sok tahu lu. Lah kenapa seperti itu? karena begini baraya. Kata-kata Sok tau lu itu sebenarnya adalah pernyataan defensif, ketika kita melihat bahwa ada orang yang tidak kita sukai ternyata mengajukan sebuah argumentasi atau dengan sebuah percakapan yang dia nampak Superior dengan itu.
Jadi ketika sedang berbicara,
- kok dia masuk akal
- meyakinkan
- dan sebagainya,
Kenapa seperti itu?
Itu untuk menyelamatkan harga diri kita. Bahwa apa yang dia ketahui sebenarnya tidak benar-benar diketahui. Dia hanya sok tahu pernyataannya seperti itu. David Dunning yang bikin DKE ini mengatakan bahwa orang-orang yang sering mengatakan Sok tau lu itu adalah orang-orang yang hidup Diantara orang-orang yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.
Kebanyakan orang jadi sok tahu, karena ingin berada pada posisi nyaman. Atau ingin menegaskan kembali identitas mereka.
David Dunning
- ada orang yang dianggap memiliki ilmu pengetahuan,
- dan kemudian dia keren banget dilihat oleh masyarakat
- dan orang yang memiliki DKE itu bodoh, tetapi dia pengen terlihat pintar.
makanya gimana caranya untuk menyelamatkan harga dirinya? Dengan menunjukkan bahwa Sok tau lu bahwa dia itu sebenarnya orang yang tidak tahu. Saya yang lebih tahu, tetapi saya susah mengungkapkannya. Sedangkan dia (lawan bicara, dianggap) tidak tahu apa-apa, tapi dia (lawan bicara) berhasil mengungkapkannya.
Makanya para pakar psikologi terapan itu seringkali mengidentifikasi.
Bagaimana caranya kita mengetahui ada orang yang sok tahu?
Ya kalau dia orang yang mengatakan Sok tahu lu nah dialah yang sebenarnya sok tahu gitu. Kan pengetahuan seseorang itu tidak bisa kita takar, kecuali ketika dia mampu mendemonstrasikan nya
- dalam bentuk tulisan,
- dalam bentuk percakapan,
- dalam bentuk karya,
- dan sebagainya.
Atau itu adalah satu syarat untuk memenuhi kenyamanan kita. So tau lu itu meyakinkan pada diri kita bahwa dia sebenarnya tidak tahu melebihi pengetahuan kita. Gitu ya.... Itu yang pertama yang mengalami atau itu yang pertama kalimat yang sering diucapkan oleh orang-orang yang kena DKE.
Belajar lagi sana
.
Kemudian yang kedua itu adalah orang-orang yang sering mengatakan belajar lagi sana... Dan pernyataan seperti itu kan sering sekali ya (kita dengar). Apalagi netizen2 di Indonesia seringkali mengungkapkan kalimat yang seperti itu. Itu menunjukkan bahwa orang yang dimaksud itu adalah
- orang yang bebal
- yang bodoh
dia inferior,
dia tidak bisa menunjukkan kehebatannya dalam berpengetahuan,
dia seperti yang tadi itu.
Hukumnya dia (naluriahnya) berusaha untuk mencari kenyamanan dengan menunjukkan bahwa dirinya itu memang mengetahui. Dan bagaimana caranya? dengan cara yang paling praktis adalah menunjukan bahwa dirinya itu sudah belajar dan orang lain belum belajar. Makanya belajar dulu sana atau dia mengeluarkan kalimat yang intimidatif. Kalimat2 yang menunjukkan bahwa dirinya itu lebih baik misalkan
- ilmu kamu masih cetek.
- atau kamu mah gak tahu esensi aslinya dari pernyataan ini.
- kamu gak bisa menafsirkan sampai sedalam itu
- kamu mah, gak ada apa2nya.
Kalau kita misalkan melihat Profesor2 atau tokoh2 terkemuka yang menghilang memang memiliki pengetahuan pengetahuan mendalam dan mendasar tentang satu bidang tertentu, dia tidak pernah mengatakan yang seperti itu. Dia seringnya mengatakan bahwa oke saya akan pelajari lagi seringnya gitu kan? nah itu orang pintar. Kalau orang bodoh belajar lebih sana... hehehe beda banget ya?
Kenapa seperti itu? saya jelaskan kronologi, kenapa kata-kata itu muncul?
Pertama, orang-orang yang mengatakan belajar lagi sana... itu biasanya adalah orang yang hidup dalam tekanan pendidikan tertentu. Jadi dia masuk pada lembaga pendidikan yang salah, misalkan
- sekolah yang salah,
- atau pesantren yang salah
- atau yang semacam itu yang salah2 itu
Nah di lingkungan yang seperti itu guru akan sering mengatakan
- Kamu belajar dulu yang rajin
- Kamu belajar dulu sana
- kamu belajar ini itu dulu ya... blablabla
Nah karena mekanisme belajarnya itu adalah searah, maka itu akan memunculkan semangat imitasi dari murid kepada gurunya. Jadi siswa itu akan ngikutin
- kata-kata gurunya,
- pelajaran gurunya,
- bahkan mimik dan gestur tubuhnya
Belajar dulu sana...
Padahal dari situ ketahuan bahwa dia itu adalah orang yang kurang berpengetahuan. Dan dia telah pergi udah sistem pendidikan yang salah. Di situlah DKE itu menjadi sangat berbahaya, karena bukan hanya membuat orang lain itu tidak tahu. Tetapi menganggap membuat bahwa orang lain itu tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu.
David Dunning, Justin Kruger
Unskilled, Unaware of it: How difficulties, in recognizing one's own Incompetence lead to Inflated Self-Assesment.
Ad Hominem
.
Kemudian ciri lain dari orang-orang yang mengalami DKE itu adalah orang yang sering kali mengajukan ad hominem. Ad hominem itu adalah orang yang kalau berdebat atau kalau berdiskusi dia enggak bisa ngomong apa-apa, nggak bisa secara argumentatif menyampaikan sesuatu, tetapi kemudian
- dia menyerang kondisi fisik
- atau kondisi seseorang.
- Ia loe kan Cina
- Ia Cina kan mata duitan... nah kayak gitu kan
atau misalkan,
- Ya lu kan nggak tahu apa-apa
- lu dilahirkannya dari Orang Pinggiran
- Bapak lu tuh bukan siapa-siapa cuman orang miskin
ya semacam itu jadi perdebatan itu bukan diarahkan pada ranah
Apa yang diketahui tetapi
- pada latar belakang seseorang
- atau pada kondisi fisik seseorang
- dan sebagainya.
Nah ini sesuatu yang agak memilukan dan memalukan sekarang misalkan saya mohon maaf ya di Cokro TV itu, itu kan
- orang-orangnya terpelajar
- orangnya hebat-hebat
Ad Hominem adalah upaya untuk menyerang kebenaran suatu klaim, dengan menunjuk sifat negatif pribadi, yang mendukung klaim tersebut
West's Encyclopedia American Law
Tetapi ada di Cokro TV itu SATU orang yang ketika dia berbicara menyindir itu, dia itu mengomentari, atau memparodikan orang-orang yang ngondek, yang gitu itu diparodikan. Jadi fisik orang itu ditertawakan, gitu.
Jadi ya kalau mau berdiskusi, diskusi tentang pemikirannya bukan fisik orang di lucu-lucu kan kayak seperti itu kan bodoran level paling rendah gitu Paling Receh. Jadi kalau berani misalkan nonton OVJ gitu OVJ itu kan mengeksploitasi orang sial gitu
- orang Gagap ditertawakan,
- orang pincang ditertawakan
- orang budek ditertawakan
- terus jatuh
- kena itu ketawa gitu.
kan itu kan sebenarnya level bercandaan yang paling rendah, gitu. Nah tetapi OVJ itu setidaknya lebih baik, karena yang menjadi objek bahan tertawaan itu artisnya sendiri. Si orangnya itu mencoba untuk ditertawakan sama orang lain. Ini menertawakan orang lain tetapi Ad Hominem,
- dengan kondisi fisik yang kemayu gitu ya
- atau yang pincang
- atau yang semacam itu.
Dan itu dijadikan bahan2 lelucon politik. Ini kan sebenarnya sangat tidak berkelas. Ini orangnya saya pikir sih bukan hanya tidak bermoral, tetapi juga memiliki kadar intelektualitas yang sangat rendah
Ya saya mohon maaf, tapi ia kalau dia dengan cara seperti itu
- menghina fisik orang lain
- menghina pembawaan orang lain
- itu kan masalah-masalah ilahiah.
Kecuali kalau ada orang yang memiliki kecacatan, dan itu adalah gara-gara urusan dirinya sendiri, kan seperti itu beda lagi. Pilihan diri sendiri ya beda lagi. Dan lucunya itu masuk COKRO TV.
Iri.. bilang bos,
.
Kemudian indikasi yang berikutnya tentang orang yang mengalami DKE itu adalah dia seringkali mengungkapkan kata yang kurang lebih seperti
Iri bilang Bos yang seperti itu ya. Istilah-istilah itu dengan berbagai variannya itu menunjukkan bahwa orang yang dimaksud itu
- sok tahu luar biasa
- atau sehebat luar biasa
- atau DKE
Kenapa seperti itu kita mulai dari penjelasan yang sepaling sederhana paling dasar kita mulai dari definisi Apa yang dimaksud dengan iri. Iri itu adalah kita tidak senang dengan atau tidak setuju dengan kelebihan orang lain itulah yang dimaksud dengan iri. Nah ketika kita menuduh orang lain
iri bilang Bos
Kamu iri ke saya bilang Bos
yang semacam itu berarti itu mendeklarasikan bahwa diri kita itu memang memiliki kelebihan, yang pantas diiri-i oleh orang lain.
Jadi di dunia psikolog, kita akan sering mengenal istilah-istilah bahwa setiap kita mendeklarasikan sesuatu maka sesungguhnya kita tidak berada pada level itu. Jadi gini, kalau ada orang yang terus-terusan bersumpah dalam berkata-kata, maka dia itu pembohong. Karena ketika dia mendeklarasikan saya bersumpah, sering bersumpah. Maka dia itu seringkali tidak dipercaya oleh orang lain, karena bohong. Karena itu dia sering bersumpah, seperti itu.
Atau kalau ada orang yang kurang mendapatkan pengakuan, dia akan sering cerita tentang dirinya sendiri. Ngobrol sama tetangga
Aku mah gini, kerjaan aku mah gini. dan lain sebagainya. Ketika seseorang itu gagal untuk bisa diakui oleh orang lain, dia akan mendeklarasikan dirinya kepada orang lain.
Atau ketika orang yang tidak diperhatikan sejak kecil, dia akan mencoba mencari perhatian. Ketika ada orang yang bersenang-senang dalam kehidupannya, pada aslinya dia adalah orang yang tidak senang. Kan seperti itu rumusan sederhananya.
Nah jadi ketika ada orang yang mendeklarasikan dirinya memiliki kelebihan, sampai wajar ketika diiri-i oleh orang lain maka sebenarnya kelebihanya itu tidak diakui oleh orang lain. Nah jadi kalau ada orang yang bilang
iri bilang Bos.....
Saya yakinkan bahwa pernyataan itu tidak mungkin disampaikan oleh orang-orang yang sudah sangat-sangat sukses. Karena itu hanya pernyataan dari
- orang-orang yang bodoh
- atau yang kurang
- atau yang semacam itu
- Tapi kalau buat Meme
- kalau buat celotehan
- buat bodor bodor and yang banyak sekarang
Komentar
Posting Komentar