Seperti yang baraya ketahui, bahwa saya itu sempat membuat video tentang PKI, juga tentang KOmunisme secara umum, dan lain2 semacam itu. Nah disitu, saya jelaskan bahwa PKI itu, atau komunisme secara umum itu tidak bisa kita fahami sebagai sesuatu yang sepenuhnya jahat, atau sesuatu yang sepenuhnya baik. Kita harus melihatnya ke dalam kacamata yang lebih objektif. SAMA seperti ideologi lain yang dibuat oleh manusia seluruhnya, maka ada bagian2 tertentu bahwa dia adalah solusi, ada bagian2 yang lain bahwa dia itu bengis luar biasa. Kan seperti itu, oleh karenanya tokoh2 itu tidak bisa sepenuhnya kita salahkan. Ada tokoh PKI yang kurang ajar banget, tapi ada tokoh PKI yang justru orang yang baik. BEGITUPUN KOMUNISME di seluruh dunia seperti itu.
Nah ketika saya menyampaikan hal seperti itu, ada seseorang subscriber lama. Subscriber lama itu kalau di komen itu selalu menyanjung2 saya, memuji2 saya, tetapi ketika saya mengupload video tentang komunisme itu yang dia katakan saya membela2 komunis, maka dia mendeklarasikan unsubscribe, kemudian dia marah2 luar biasa, saya semakin kesini semakin aneh, pikiranya terlalu liar. Masak PKI dibela bela in? dan lain sebagainya. Biasa2 aja sih, kan dinamika di Channel ini cukup kuat. TETAPI yang uniknya itu adalah kemarin2 dia melontarkan sebuah komentar.
KOMUNISME itu tidak sepenuhnya jahat, itu contohnya RUSIA. Rusia itu membela umat islam. Dan dia tidak lupa menyanjung2 china yang katanya sekarang sudah melakukan pertobatan.... dia menjadi amnesia tiba2 dia melupakan muslim uighur, dsb. SEKALI lagi ya, saya tidak kesal, kalau dia unsubscribe, saya kesal kenapa populasi orang semacam itu di Indonesia banyak? Orang2 yang masih bangga, ketika dia menjilat ludahnya sendiri, orang2 yang masih bangga ketika dia menjadi follower, menjadi pengikut dari pihak2 dari idol2, yang merekayasa pikiranya sendiri. Kenapa orang2 yang semacam itu banyak di Indonesia tu??
--
Kalau misalkan kita mau runut ya... Kita lepaskan masalah Rusia dan Ukraina. Kalau misalkan kita runut, amerika dan rusia itu bahu membahu untuk membantai umat islam yang ada di suriah. Untuk apa? untuk mendapatkan minyak, disana, tentu saja. Kalau misalkan kita lihat kasus yang sebelumnya lagi, kita akan melihat kasus bosnia dan serbia. Dimana muslim bosnia dibantai dalam sebuah genosida terencana, orang2 serbia. Nah Amerika serikat disitu mendukung bosnia, sedangkan rusia itu mendukung serbia yang membantai umat muslim. TERMASUK putin ada di dalamnya. Kalau perang bosnia terjadi sekarang, lalu apakah...? umat muslim menjadi sangat pro terhadap amerika dan israel gitu?
Kita itu seringkali menempatkan keberpihakan kita kepada pihak, dan itu penyakit terbesar kita. Jadi apakah kita harus berpihak kepada US atau kepada UKRAINA? atau kepada RUSIA? Abaikan semua itu. kita harus berpihak kepada siapa pun yang benar. Jadi adakalanya kita harus berpihak kepada US ketika dia melakukan hal yang benar. Ada kalanya kita harus berpihak kepada yang minoritas kalau dia melakukan hal yang benar. Ada kalanya juga kita harus pro terhadap orang2 yang mayoritas kalau dia melakukan hal2 yang benar. Jadi tolak ukur sesuatu itu bukan satu pihak tertentu, tetapi kebenaran itu. Nah itu meniscayakan keberpihakan itu tidak menjadi PERMANENT. 4.08
Kita harus berpihak kepada seseorang, dia melakukan hal yang baik atau buruk? itu saja, simple. TAPI ternyata untuk bisa membuat orang2 indonesia itu berpihak kepada kebenaran, itu membutuhkan suatu nalar analitis. NALAR analitis itu adalah sesuatu yang sangat mewah, sesuatu yang tidak terjangkau oleh kebanyakan masyarakat. Jangankan seperti itu, dasar2 dari komunikasi, dasar2 dari logika, banyak dari diri kita yang menimbulkan ketidakfahaman. Jangankan masalah NALAR analitis, masalah diksi, saja kita masih ngeblank. SETIAP orang boleh membaca Al Quran bebas, komentar2nya adalah jangan menafsirkan Al Quran seenak kepalanya sendiri. MEMBACA dan menafsirkan itu beda konsep, kenapa ketika saya mengatakan boleh membaca Al Quran buat siapa saja? dikaitkan dengan jangan menafsirkan?
Banyak kelas Psikologi yang hanya mengajarkan akomodasi atas naluri dan nafsu belaka. Semisal bagaimana caranya menundukkan lawan jenis. TETAPI tidak dijabarkan apa konsekuensi dan apa tanggung jawab, dan apa yang harus dilakukan ketika kita sudah punya pasangan.
Berapa banyak dari pasangan kita yang menikah dengan membaca beberapa jurnal? Berapa banyak pasangan kita yang mempersiapkan kelahiran bayi dengan buku?
Komentar
Posting Komentar