Langsung ke konten utama

HUMANISME | Catatan Guru Gembul 499


Kontroversi Humanity Above Religion

Beberapa waktu yang lalu, Slogan Humanity above Religion mengemuka di Indonesia, karena memang dipromosikan atau dikampanyekan diantaranya oleh? Choky Pardede. Dan itu kemudian memunculkan banyak sekali kontroversi. Tetapi dianggap diterima oleh sebagian kalangan terpelajar, karena dia telah mendistruksi agama sebagai sekat2 peradaban, berubah menjadi sesuatu yang universal. 

Tetapi kalau kita masuk ke dalam ranah2 yang lebih kritis, sebenarnya humanity above religion itu bukan hanya slogan yang cacat logika, tetapi bahkan tidak LOGIS sama sekali. 

Kita misalkan ungkap dari hal yang sederhana, kata Humanity. Kemanusiaan... kemanusiaan sebagai ideologi, tidak bisa kita pahami selain dari KACAMATA POLITIK. Oleh karena itu dia bener2 bias. Sedangkan religion itu bahkan lebih buruk lagi, karena tidak ada definisi yang secara konsensus diterima oleh masyarakat. Sehingga kata Humanity above Religion itu kalau misalkan disetarakan dengan kasus yang lain itu sama dengan BROK lebih besar daripada TUT. Kita tidak tahu arti kata BROK dan kita tidak tahu arti kata TUT, tapi kemudian kita menjelaskan bahwa BROK lebih tinggi daripada TUT. Dua hal yang tidak terjelaskan kemudian kita bandingkan dan kita pertemukan, gitu. 

Kan itu sebenarnya adalah tidak logis sama sekali. Nah itu baru dalam kacamata logika. Jadi silogisme sederhana. Bagaimana kalau kita berbicara dalam hal filsafat? maka itu jauh lebih hancur2an lagi. Maksudnya tidak bisa dipertahankan. Nah sayangnya, saya justru akan membahas humanity itu dalam kacamata filsafat. 


---

 

Memahami Ideologi

Baraya yang saya pahami dari ideologi adalah dia itu sistem gagasan, dari orang2 moralis yang sedang berhalusinasi. Saya mohon maaf ya, tapi mari kita lanjutkan dulu. Ideologi itu karena dia tidak didasarkan pada science, didasarkan pada halusinasi semata, maka dia akan memunculkan beberapa karakteristik di dunia nyata, di dunia wujud. 

Ideologi adalah seperangkat keyakinan filosofis yang dikaitkan dengan seseorang atau sekelompok orang, karena alasan yang tidak murni epistemik. 

 

Yang pertama itu adalah dia itu biasanya digunakan oleh orang2 yang radikal untuk memunculkan gagasan2nya. Kenapa seperti itu? karena ideologi itu pada dasarnya tidak didasarkan pada sciense. Karena cenderung tidak didasarkan pada sciense maka dia itu cenderung tidak mempunyai takaran untuk menyebut mana yang baik dan mana yang benar. 

Yang kedua ideologi itu berwujud secara konseptual, bisa didefinisikan bisa diperdebatkan, dan lain sebagainya tetapi tidak ada di dunia nyata. 

dan yang ketiga adalah kenapa seperti itu? karena ideologi itu didasarkan pada emosi manusia bukanya rasionalisme.  

 

NASIONALISME

 

Kalau kita ulas satu per satu, maka... misalkan sebutkan ideologi yang baraya tahu? Katakanlah misalnya adalah nasionalisme. Nasionalisme itu bisa kita perdebatkan, bahkan bisa kita perjuangkan. Ada jutaan orang yang rela mati demi nasionalisme. 

Tetapi kalau kita pikir2 adakah di dunia ini yang namanya nasionalisme?  

Adakah nasionalisme itu diterapkan? tidak...  Nasionalisme itu adalah sebuah ide, bahwa manusia itu harus berkumpul dalam satu institusi politik bersama, gara2 kesamaan2 budaya tertentu atau kesamaan2 ciri fisik tertentu.

 

The meaning of thing,  A.C Grayling

Garis negara ditarik dari kebrutalan perang di masa lalu. Tidak ada manusia di bumi yang hanya punya satu ikatan budaya dan kenyataanya mereka masih bisa hidup berdampingan. Warisan yang menjadi dasar nasionalisme, tidak pernah sama dengan identitas nasional. 

 

Jadi orang melayu misalkan, orang melayu itu punya kesatuan ciri fisik, sehingga dalam prinsip nasionalisme dia harus berada di dalam satu negara. Tetapi pada faktanya adalah orang melayu ada di Indonesia, orang melayu ada di Malaysia, orang melayu bahkan ada di thailand ada di filipina dan sebagainya, dan dia tidak hanya berada di dalam satu kesatuan. Dan yang dimaksud dengan nasionalisme apa, itu lepas dari sekat2 atau lepas dari semua definisi yang kita fahami. Misalnya kita melihat PAPUA, antara papua barat, dengan Papua nugini itu dia memiliki alasan untuk bersatu dalam satu kesatuan. Kalau kacamatanya adalah nasionalisme. Tetapi pada faktanya mereka tidak bersatu. 

BARAYA cek diseluruh dunia, baraya tidak menemukan adanya satu bangsa, misalkan yang terdiri dari satu ciri fisik tertentu atau satu wujud kebudayaan tertentu gak ada. KEBANYAKAN negara itu bersatu karena kontrak sosial, tetapi dia tidak bersatu dalam nasionalisme. NAH kalau nasionalisme itu tidak ada, lalu kenapa ada orang yang memperjuangkanya sampai mati? Karena nasionalisme, seperti yang saya sampaikan tadi, adalah wujud dari konseptual, wujud dari definisi dan lain sebagainya tetapi dia tidak bisa ada di dunia nyata. Dan karena itu seperti yang saya sampaikan di awal, bahwa yang dimaksud dengan nasionalisme itu atau yang disebut dengan ideologi itu hanya bisa dilihat dari kacamata politik. 

KITA bisa melihat ada nasionalisme, kita bisa melihat ada separatisme, dan kita menganggap nasionalisme dan separatisme itu bertentangan. Pada faktanya pertentangan itu kalau kita melihat dalam kacamata politik. Kalau diluar kacamata politik, nasionalisme dan separatisme adalah hal yang sama. Orang mencoba melepaskan diri dari TURKI dan kemudian mendirikan negara namanya kurdistan. Itu separatisme atau nasionalisme? tergantung siapa yang melihatnya. Nah itu contoh ideologi, ideologi itu karakternya memang menjadi radikal, dianut oleh orang2 yang radikal seperti itu karena tidak didasarkan pada science atau scientific, kemudian tidak ada di dunia nyata, dan emosional. 

Nasionalisme tidak lebih dari rasa haus kekuasaan, dari elite yang diredam oleh penipuan diri sendiri. Kaum nasionalis biasanya didominasi oleh dorongan2 negatif yang irasional.

George Orwell
Notes on Nationalism


BENARKAH??

 

Dan kalau baraya cek, ideologi2 yang lain yang ada di seluruh dunia, itu juga persis sama fenomenanya seperti itu. Baraya sebut misalnya FASISME atau KOMUNISME atau FEMINISME itu ada dalam tataran perdebatan kita, ada di dalam dialektika kita. Tapi di tataran dunia nyata, gak akan pernah ada. Dan HUMANISME itu tepat ada di kamar yang sama. Tepat ada dalam sebuah gagasan besar, tanpa ada realita nya. Makanya Nietzsche itu buru2 menyebut bahwasanya HUMANISME itu sebenarnya omong kosong, pepesan kosong, bohong2an aja, aslinya tidak seperti itu. Dan kalau humanisme itu diperjuangkan menjadi sesuatu yang ada, maka akan berbenturan dengan humanisme yang lain. Jadi secara definitif dia akan saling berbenturan.


HUMANISME

HUMANISME itu pepesan kosong, serupa dengan Teisme tetapi dalam bingkai sekular. Friederich Nietzsche

 

Misal ketika humanisme itu muncul itu awal mula dari kehancuran kemanusiaan dari seluruh dunia. Ketika humanisme itu muncul, maka dia akan merusak alam. Misalkan hutan2 akan diubah menjadi persawahan, untuk apa? untuk memberi makan manusia. Padahal ketika hutan diubah menjadi sawah itu artinya melubangi perahu, yang sedang kita naikin. Demi kemanusiaan, misalkan, demi HUMANISME. Demi memberi makan manusia dan sebagainya, kita mencemari sungai, kita mencemari tanah dengan pupuk2 yang penuh dengan nitrogen dan sebagainya. Itu kan sebenarnya merusak.

Para ahli telah mencari asal usul, mengapa manusia melakukan kerusakan lingkungan? hingga mereka menemukan bahwa semua indikasi jawaban mengarah kepada HUMANISME. 

Lewis Hinchman, dikutip Jacob A.
Is Humanisme to blame?
Hiedegger on Environmental Exploitation
Write State University

Di masa depan, kita akan hancur dengan itu. Tetapi kita melakukan itu demi apa? demi kemanusiaan. Demi kita bisa memberikan makan kepada orang2 yang hidup selama ini. KITA menciptakan vaksin, sehingga manusia menjadi overpopulasi,

Bagaimana bisa kita menyebut
Humanisme above Religion
ketika agama memerintahkan hidup selaras dengan alam, sedangkan kemanusiaan cenderung merusaknya?
Habib Husein Ja'far Al Hadar


Kita misalnya bikin aturan perang tentang itu boleh, dan itu gak boleh dan sebagainya, tapi kan itu sebetulnya malah berbenturan dengan humanisme itu sendiri. Dan kalau baraya menganggap bahwa yang saya katakan itu aneh, berlebihan, radikal dan sebagainya... sama sekali tidak baraya. Kalau misalkan baraya cek, misalkan ya.. Film2 holiwod, itu semuanya mempertanyakan humanisme. Mempertanyakan apa yang kita fahami tentang kemanusiaan. MISALKAN yang paling terkenal kemarin2 itu, filmnya adalah avanger. Dalam film avanger itu dikatakan bahwa tanos sebagai penjahat yang paling utama itu gila gara2 dia ingin memusnahkan dari setengah populasi makhluk hidup. Demi menjaga keseimbangan alam. Nah ini kan menjadi perdebatan yang hebat di dunia internet. Pofessor2 filsafat internasional itu memperdebatkan, apakah thanos benar? Ketika dia harus memusnahkan setengah populasi manusia? Ini dilakukan demi apa? demi melanjutkan kehidupan yang lebih seimbang dengan baik dan agar manusia atau makhluk2 yang lain itu bisa hidup jauh lebih lama. Kan begini baraya, ini pendekatan yang sederhananya begini. 

Kalau manusia dibiarkan berkembang biak, sama seperti yang sekarang, maka para ilmuan hampir mencapai konsensus, kami tidak punya skenario bahwa bagaimana manusia bisa bertahan lebih dari 100 tahun? ke depan. Artinya kalau populasi manusia tumbuh dengan cara seperti ini, dan manusia merusak lingkungan dengan cara seperti ini, mereka menguras sumber daya dengan cara yang seperti ini. Maka kita tidak akan bertahan sampai tahun 2100. Itu adalah pernyataan2 ilmuanyang menjadi ijma' diantara mereka. Hampir menjadi kesepakatan yang utama, begitu. Dibalik itu semua, itu adalah film yang mengkritik tentang humanisme. yang mempertanyakan, yang mendekonstruksi tentang humanisme. 

Dan bukan hanya film itu, sebagian besar film science fiksi, yang dirilis sama holiwood, sehingga dari tahun 2000an sampai sekarang itu kebanyakan temanya adalah mempertanyakan tentang humanisme. Kemudian film2 pasca apocalide adalah tentang humanisme. Apakah manusia layak seperti ini, dengan science nya dengan perkembangan populasinya, maka dia akan menghancurkan bumi. Dan karena bumi itu adalah sebuah planet yang mengambang di angkasa, yang jarak diantara planet itu sangat jauh, jadi tanggung jawab kita itu terasa sangat berat, karena kita menempati satu2nya yang bisa kita jangkau untuk bisa bertahan hidup. Iya akhirnya kan memunculkan yang seperti itu, makanya sekali lagi saya tidak mengatakan mana yang benar? dari pandangan tanos itu, tetapi saya katakan bahwa orang2 di barat itu sekarang secara radikal, sedang mempertanyakan apa itu HUMANISME? 

Bahkan kemudian muncul buku2 diantaranya yang terkait dengan BIOSENTRISM. Yang itu menjadi solusi bagi antropocentrisme. Cara pandang kita melihat semesta, bukan cara pandang kita melihat pribadi, ego. Bukan saya mereka, bukan aku elu, tetapi kita semua, kita kami. HUMANISME itu mendorong kita untuk bercocok tanam, bertani dan lain sebagainya, merusak lingkungan, merekayasa dunia, demi manusia bisa hidup. Nah biocentrisme, itu kebalikanya bagaimana manusia itu selaras hidup dengan alam karena manusia itu adalah bagian dari alam. Sebab kalau tidak demikian, kita akan menjadikan paradoks, bahwa humanisme itu menjadikan humanisme yang lain. 

Ada satu2nya cara dimana kita bisa lepas dari bencana di masa depan, kepunahan misalnya, yaitu dengan ilmu pengetahuan, dengan perkembangan science, teknologi. Misalkany dengan rekayasa genetika, dan banyak lah, solusi2 yang ditawarkan oleh science. Tetapi itu bermasalah, karena apa? karena ideologi itu cenderung merusak, dan mengontrol science. Kenapa seperti itu? Ini begini ya baraya.. ini bahkan di dunia barat terjadi seperti ini. 

Coba sekarang baraya bayangkan orang2 eropa, baraya yang suka nonton bola, liga2 eropa, baraya akan menemukan disana itu, yang jadi pelatih orang kulit hitam, itu hampir tidak ada. Bahkan sepanjang liga inggris, itu gak ada 10 orang yang berkulit hitam, yang jadi manager bola/ jadi pelatih bola. SEDIKIT sekali. Kenapa? Kenapa bisa seperti itu? adakah kajianya? ada kajian sosial, bahwa disitu ada rasisme ada apa dan sebagainya, tetapi tidak pernah ada kajian science, kenapa? karena dikhawatirkan akan menghasilkan gagasan rasisme. Rasisme, itu sebenarnya adalah ideologi. Nah isu2 rasisme itu menghalangi penelitian scientic, terkait dengan kenapa orang kulit hitam gagal, atau tidak bisa menjadi manager bola di eropa. Jadi ideologi itu pada akhirnya menahan science. 

Atau contoh lain yang kemarin pernah saya sampaikan. Kan ideologi kemanusiaan itu anak turunanya banyak. Contohnya adalah bahwa kita harus mengakui kesetaraan gender laki2 dan perempuan. Bahwa kita harus mengakui orang2 yang berbeda dengan kita diantaranya LGBTQ dan sebagainya. Nah sebenarnya secara science kita gak bisa menerima satu dan satunya gak bisa diterima, gak bisa. SECARA Science itu gak bisa, misalkan begini, ideologi kesetaraan, laki2 dan perempuan itu harus setara, itu asumsi science nya darimana? Asumsi sciencenya adalah bahwa otak laki2 dan perempuan itu sama. 

Kebanyakan penelitian tentang perbedaan otak laki2 dan perempuan adalah penelitian yang salah secara metodologis, atau memiliki sample yang cacat atau rusak. KARENA perbedaan yang terbangun kebanyakan adalah hasil konstruksi masyarakat.

The Gendered Brain
Gina Rippon

Karena sama, maka hal yang membedakan laki2 dan perempuan secara karakter itu adalah konstruksi sosial. Jadi kalau cewek gampang nangis, kalau cewek ngambekan, itu konstruksi sosial. Bukan otaknya sebenernya seperti itu.  Maka muncullah ideologi persamaan antara laki2 dan perempuan. Nah ketika kita masuk pada pahaman LGBT, maka science eropa tiba2 berubah. Bahwa LGBTQ itu harus kita terima karena itu adalah bagian dari alamiah manusia. Bahwa itu jangan dianggap sebagai satu kelainan, bahwa perbedaan otak, seperti itu itu harus difahami sebagai sesuatu yang alamiah. Nah disalah satu sisi science eropa menganggap bahwa otak itu sama, di sisi lain menganggap bahwa otak itu sama, tergantung pada ideologi mana yang sebenarnya mereka perjuangkan. Mereka sedang memperjuangkan dua2nya, tetapi akhirnya berbenturan secara science. NAH jadi apa? saya gak bilang yang benar adalah kesetaraan, saya juga gak bilang dalam konteks ini ya, LGBTQ yang benar, cuman pada akhirnya science barat itu berantem disitu juga gara2 ideologi. 


Homoseksual merupakan sesuatu yang tidak bisa difahami dengan baik diantara komunitas ilmiah, dan tentu saja kurang difahami oleh populasi umum. Tetapi saat ini homoseksual sedang dibingkai ulang di lab kami, dan di tempat lain  sebagai perilaku normal daripada sesuatu yang menjijikkan atau bermasalah. 

Imperial College London 

 

Artinya ideologi itu menyetir, seperti yang saya katakan tadi, ideologi itu membatasi science ideologi itu menyetir science dan sebagainya. Kita lihat misalkan negara2 di seluruh dunia, negara mana yang cenderung maju, dan negara mana yang tidak maju. Negara yang cenderung maju itu bukan gara2 teknologinya, bukan gara2 science nya, TETAPI gara2 ideologi mereka itu mengapresiasi atau mengakomodasi, munculnya science dan teknologi. JADI ideologi yang gak definitif, yang sebetulnya halu, yang sebenernya tidak jelas, yang sebenarnya karangan dari orang2 moralis dan sebagainya, ternyata malah mengungkung atau mendefinisikan atau bahkan mengendalikan perkembangan science dan teknologi. MAKA darisinilah kita harus mengkritik humanisme, karena sama dengan ideologi yang lain, humanisme ada di kamar yang sama dimana mereka mengubah merekayasa, mengakomodasi, atau bahkan menolak, science dan perkembangan ilmu pengetahuan disesuaikan dengan ide2 dan gagasan2 yang ada disana. SAYA tahu memang ini dianggap sebagai sesuatu yang radikal dan aneh,


 

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp

Belajar Adab dalam Islam | Catatan Guru Gembul 707

  Belajar Adab . Ada seorang konten kreator yang juga adalah seorang santri muda, yang nampaknya sudah lama sekali menjadi santri. Dia mencoba untuk mengkritik gagasan dan pemikiran saya melalui video2 di youtube-nya. Alih-alih dia mendapatkan perhatian, dan persetujuan, dia malah dicacimaki oleh para netizen.  Apa alasannya?   Karena dia yang sudah nyantri begitu lama, yang referensi kitab kuningnya itu banyak sekali, ketika dia menyampaikan kritik dia berpose seperti ini, kurang lebihnya dengan wajah yang mendongak, dan kemudian dengan rokok yang semacam itu. Ya tentu saja netizen mempertanyakan, bagaimana ceritanya ada santri yang lama sekali e belajar kitab kuning belajar agama Islam dan seterusnya, hanya untuk menyampaikan kritik dia menyampaikan dengan sesuatu yang sepenuhnya tidak beradab, atau adabnya kurang. Beberapa video berikutnya dia memperbaiki diri dan akhirnya dia tampil lebih baik tampil lebih terbuka dan minta maaf atas aktivitas e dia waktu dia mengkritik dst. Cuma