Langsung ke konten utama

Filsafat IMAM BUKHORI | Catatan Guru Gembul 120


Filsafat yang kita ambil dari pelajaran Imam Al Bukhori. 

Banyak tentu saja kalangan yang menyatakan bahwa Imam Bukhori TIDAK MUNGKIN mengajarkan filsafat. Begitupun sebaliknya, ahli filsafat TIDAK MUNGKIN mengajarkan hadits. Karena dua (hal ini) memiliki bidang yang sangat berbeda /Pendekatan yang sangat berbeda.

Ahli hadits itu berfikir soal teks, sedangkan FILUSUF memiliki kebebasan berfikir. Tetapi itu terlalu menyederhanakan. Sebenarnya kalau mau dikulik, sebagian besar dari ushul fiqh yang kita kenal sekarang, itu adalah akal, dan tidak ada masalah, karena memang Al Quran sendiri mengharuskan manusia untuk berfikir. Bahkan Al Quran merupakan kitab suci bagi orang2 yang mau? berfikir. 

Nah berfikir itu, kalau dia mengikuti alur2 yang sudah benar, maka itu disebutnya FILSAFAT. Maka Al Quran ini secara tidak langsung mendorong manusia untuk berfilsafat. Makanya filosof2 muslim, itu sangat keranjingan terhadap dunia filsafat, di zaman kejayaanya. Dan agama2 yang lain biasanya takut dan khawatir, kalau harus membahas filsafat. 

Nah sekarang kita akan membahas, bahwa dalam kajian Imam Bukhori sekalipun. Imam ini  adalah imam yang menggunakan filsafat dalam metodologi Mukhtarohul haditsnya. 

 

 

----

Baraya kita bahas dulu tentang ushul fiqh. Karena cara2 untuk memahami hadits, itu diawali dengan cara2 untuk memahami Fiqh. Ilmu ini ditemukan/dibukukan oleh Imam Asy Syafi'i. Jadi Imam Asy Syafi'i itu ahli fiqh, juga sekaligus ahli hadits pula. 

Sebelum Imam Asy Syafi'i, hadits itu hanya dihafal, diingat2 teksnya. Sebelumnya sudah ada, ilmu kritik hadits itu, sedikit2 dari para ulama. Nah menjadi metodologi tersendiri itu pas zaman Imam Asy Syafi'i. Kemudian Imam Asy Syafi'i mengajarkanya kepada Imam Ahmad. Sehingga Imam Ahmad sampai pernah menyatakan, saya hanya hafal soal Al Quran dan Hadits, soal nasakh mansukh, saya tidak hafal sama sekali, sebelum bertemu dengan Imam Asy Syafi'i, begitu. 

Nah.. Ahmad bin Hanbal ini kemudian menjadi salah satu diantara ribuan guru Imam Al Bukhori. Maka Imam Al Bukhori ini dalam menyusun/menyeleksi hadits, itu menggunakan kaidah ushul2 fiqh. Dan Kaidah Ushul fiqh yang menjadi ilmu kritik hadits ini kemudian menjadi bener2 bulat terpatok di zaman Imam Al Bukhori. Sehingga Imam Al Bukhori menjadi patokan bagi Imam2 hadits sesudahnya. Apa sesungguhnya ilmu kritik hadits itu? tidak lebih dari bagian dari filsafat. Tidak lebih dari bagian metodologi ilmiah. 

 

 

SKEPTISISME 

 

Contoh dari metodologi ilmiah dari ilmu hadits Imam Al Bukhori yang paling utama dan paling penting itu adalah skeptis. Skeptis itu adalah kita ragu, dalam artian, kita tidak percaya. LEBIH baik tidak mempercayai sebuah berita, daripada mempercayainya tanpa bukti. Inilah yang namanya skeptis. Jadi kalau ada orang ngomong, oh langit itu gini, langit itu gitu. Orang2 skeptis itu tidak mau langsung mau percaya tentang itu. Ah...masak? buktikan dulu, pembuktianya minimal dengan pembuktian indrawi. Imam bukhori, menyeleksi hadit itu dengan skeptis dulu. Ketika mendapatkan sebuah hadits, Imam Al Bukhori adalah... saya tidak percaya. Mana orangnya, kemudian ditelusur, diselidiki, diverifikasi. Nah.... menyelediki, memverifikasi, dan sebagainya, itu muncul dari skeptis. Skeptis itu adalah jiwa filosof. Tidak percaya tanpa bukti. Maka saya ambil contoh sebagai berikut baraya. 

Sekarang di Youtube, banyak sekali chanel2, orang2 yang menampilkan sebuah informasi tanpa menunjukkan wajahnya, tanpa menunjukkan identitasnya. Boleh.. kalau itu konteksnya hiburan, Boleh kalau itu kontenya adalah hal2 yang lucu2an. Tapi kalau tentang hal2 ilmiah itu boleh?

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp

Belajar Adab dalam Islam | Catatan Guru Gembul 707

  Belajar Adab . Ada seorang konten kreator yang juga adalah seorang santri muda, yang nampaknya sudah lama sekali menjadi santri. Dia mencoba untuk mengkritik gagasan dan pemikiran saya melalui video2 di youtube-nya. Alih-alih dia mendapatkan perhatian, dan persetujuan, dia malah dicacimaki oleh para netizen.  Apa alasannya?   Karena dia yang sudah nyantri begitu lama, yang referensi kitab kuningnya itu banyak sekali, ketika dia menyampaikan kritik dia berpose seperti ini, kurang lebihnya dengan wajah yang mendongak, dan kemudian dengan rokok yang semacam itu. Ya tentu saja netizen mempertanyakan, bagaimana ceritanya ada santri yang lama sekali e belajar kitab kuning belajar agama Islam dan seterusnya, hanya untuk menyampaikan kritik dia menyampaikan dengan sesuatu yang sepenuhnya tidak beradab, atau adabnya kurang. Beberapa video berikutnya dia memperbaiki diri dan akhirnya dia tampil lebih baik tampil lebih terbuka dan minta maaf atas aktivitas e dia waktu dia mengkritik dst. Cuma