Langsung ke konten utama

Gerakan Politik berjubah Agama | Islah Bahrawi


Sebelum TERORISME sebetulnya, ada seseorang yang menyuarakan DAULAH KHILAFAH itu memilih jalur normatif mendirikan partai politik. Artinya gini, mereka memanfaatkan kebebasan demokrasi, untuk mematikan demokrasi. Saya juga tidak terlalu mati2an, untuk membela demokrasi, tapi menurut saya mengapa negara2 arab itu melarang hizbut tahrir? Karena mereka menganggap Hizbut tahrir ini adalah triger dari gerakan revolusioner. 

 

Gerakan revolusioner, pergerakan perlawanan terhadap negara itu selalu dimulai dengan wacana daulah khilafah islamiyah, semua. Artinya begini, kalau ini memang beririsan dengan kepentingan islam, secara ajaran, secara tafsir, tentunya negara2 arab tidak melarang gerakan ini. Tapi karena ini adalah politisisasi agama, gerakan2 politik yang dijubahkan agama, maka kemudian negara2 arab melarang itu. Gerakan2 daulah khilafah islamiyah ini adalah gerakan2 yang dibuat untuk menipu gerakan revolusioner di banyak negara. Ini dicetuskan pertama kali oleh Sayyid Quthub, melalui tafsir Al Quran namanya fi dzilalil quran. Lalu diteruskan dalam manifesto islamnya sayyid quthub dalam ma'alim fith thoriq. Jadi dimana2 daulah khilafah ini selalu dimunculkan untuk mentriger masyarakat supaya melakukan perlawanan terhadap negara. Nah.. ini adalah basis yang seperti saya bilang tadi, ini masih belum teror. 

 

Banyak orang hizbut tahrir Indonesia, coba cari sejarahnya orang2 Hizbut Tahrir yang melakukan gerakan terorisme? Memang akan sulit sekali. 

Tapi mereka membangun, mereka mendevelop.. masyarakat untuk melawan kepada negara, dengan berdasarkan daulah khilafah itu tadi. Jangan berbicara soal NKRI, atau NKRI harga mati kalau mereka tetap menyuarakan daulah khilafah. Ya artinya mereka tidak suka NKRI. 

Karena daulah khilafah ini nantinya akan menggunakan negara sebagai negara agama, theokrasi. Orang2 yang non muslim itu akan dipaksa menggunakan hukum agama, penguasa pada saatnya nanti, dan itu memang sudah banyak terjadi. 

 

 

KASUS di SUDAN

Kita lihat Sudan, Sudan itu pada zaman presidenya Jaafar Nimeiry, mengkonversi hukum kolonial kepada hukum agama, syari'ah pada tahun 1983. Apa yang terjadi setelah itu? Sudan terlibat dalam perang terpanjang di Dunia. Yang pada akhirnya memisahkan negara itu menjadi dua bagian. Sudan Utara yang islam, dan Sudan Selatan yang kristen, terbelah. Jangan menyuarakan NKRI kalau mereka masih menyuarakan daulah khilafah. Pada akhirnya negara ini akan terpecah2. Orang manado yang mayoritas non-muslim, bisa jadi mereka juga akhirnya ingin merdeka, orang NTT. Belum kita bicara akar sparatisme seperti di Aceh, mereka juga ingin berpisah. 


Dan di dalam sistem khilafah ini, memang sangat sentralistik. Karena pada dasarnya ini adalah monarki absolut. Yang akan membuat akhirnya adalah resistensi2 dari masyarakat itu akan timbul. Jangan kemudian ini (tentang) agama khilafah ini (jadi) sistem politik yang terhormat. Sejarah2 khilafah di dunia, terutama di dalam islam itu juga penuh dengan kekejaman2. Ini juga tidak boleh kita pungkiri.


Temen2 bisa lihat video nya disini ya...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi dan Penjajahan | Catatan Guru Gembul

  Saya kemarin cerita ke murid2 saya di sekolah , cerita bahwa di Indonesia KORUPSI itu susah untuk diberantas. Misalkan PAK SAMBO divonis sekian tahun penjara. Siapa yang membuktikan? bahwa nanti dia akan tetap tinggal di penjara? saya katakan seperti itu. Mungkin aja dia ganti identitas, terus dia pindah pulau, pindah negara, dan sebagainya. Atau malam2 bisa keluar, kan pernah ada kejadian yang seperti itu. Karena ada contohnya, ada berita yang keluar.    Kan misalkan begitu, ini mah kan hayalan. Kan misalkan begitu...   Putus Asa . Saya katakan, jadi kalau misalkan kita mau memberantas soal korupsi, kita gak bisa bilang bahwa hukuman mati buat koruptor dan sebagainya. Gak sesederhana itu, saya jelaskan bahwa KORUPSI itu begini, begini, begini. Kemudian saya tanya , sebagai guru kan, setelah saya ajukan masalahnya. Kira2 menurut kalian, apa solusinya? Mereka itu kompak jawabnya, pak sudahlah pak, jangan bahas yang kayak gini terus. Kalau misalkan kita mau maju, kita undang lagi pemer

Masalah Pendidikan - Catatan Guru Gembul

  Guru Gembul . Berikan tepuk tangan untuk Bang guru gembul. Emang tinggal di Bandung?  Tinggal di Bandung, saya kan? orang Bandung.  Kirain sudah berkarir di Jakarta.. Saya itu dulu suka main PS. Jadi si avatarnya di dalam PS itu kalau bikin  orang gitu, buat diberantem2in, itu namanya GEMBUL apa gitu. Sedangkan  Gurunya karena guru?  Gurunya  karena saya profesinya  dalam tanda kutip ya, adalah  guru. Sampai sekarang masih mau ngajar?  MASIH..kemarin aja saya ngajar di sekolah.  Tapi itu tetap seperti guru-guru di SD Negeri atau apa? atau gimana? Guru honor  tidak tetap sih. Guru Honor, spill donk... gaji berapa sih? guru honor sekarang berapa?    Iya sekitar 900ribu sampai sejutaan, sebulan. K alau yang temen-temen saya itu bisa sampai 150.000  ada yang 200ribu. Ada juga yang bertahun2 gak dapat? jadi ikhlas aja makanya ya?  Sensasi . Makanya di sini tuh di negeri kita tuh.. Jadi ada orang-orang yang cari sensasi bikin kerusakan moral dan  lain-lain itu gajinya gede banget. Guru tu

Banjirnya Ilmu Pengetahuan | Catatan Guru Gembul

  Disklaimer Ini adalah transkrip dari youtube perbincangan Helmi Yahya dengan Guru Gembul. Jadi kalau mau melihat lebih lengkap, bisa langsung saja ke sumber perbincanganya.    Zaman Media . Sekarang itu zaman media. Jadi kalau misalnya (ada pertanyaan) Pengetahuanya darimana? Itu sebenarnya pertanyaan kurang relevan untuk zaman sekarang. Karena kita (untuk) mengetahui / akses untuk mendapatkan informasi itu banyak sekali kan? (Untuk Zaman) Sekarang pertanyaan yang paling utama BUKAN Darimana kalian mendapatkan Pengetahuan?  Tetapi darimana? (kita mengetahui bahwa) Pengetahuan itu BENAR, Pengetahuan itu bisa DIVERIFIKASI.   Kurasi menjadi penting?  kegiatan mengelola benda-benda dalam ekshibisi di museum atau galeri Iya itu penting. Kan kalau misalkan dalam metodologi ilmu itu, setelah kita mengumpulkan sebanyak mungkin sumber, kita mampu mengkritik sumber itu. Nah kita sekarang, di zaman digital, di zaman cyber, di zaman yang entah namanya apa ini? yang setiap sepuluh tahun itu namp