Saya kenapa, saya ulang2, wa in zaana wa in saroko, karena itu anti khowarij. Dan saya itu benci sama khowarij. Yang mensyaratkan syarat sahnya iman itu harus orangnya gak pernah berdosa. Itu bahaya sekali. Kalau kebenaran hanya boleh diomongkan orang benar, orang baik berarti lonte ora oleh ngomong siji tambah siji loro, ngkok copet lah siji tambah siji limo las, ngko koruptor siji tambah siji telulas. Karena kebenaran harus diomongkan orang2 yang benar. Nak ngono wong mukmin oleh zino? loh zino selawase haram, tapi ora iso mbatalno kalimat tauhid. Kebenaran itu sesuatu yang haqiqi, gak bergantung sama qoilnya (yang mengatakan) Begitu juga kebenaran Alloh itu Pengeran, ora bergantung sing ngomong cek Gento, cek Koruptor, tetep sah kabeh Laa ilaaha Illalloh. Loh soal disikso suk, ndekne iku, urusane Pengeran. Tapi tetep tauhid e sah. Makanya suatu saat tetep dintas, dilebokno noopo? suargo.
Komentar
Posting Komentar